Share

Bab 1401

Author: Kacang Merah
Akhirnya pintu ruang bersalin terbuka dan semua orang mendengar tangisan bayi yang baru lahir dari dalam.

Suster pun membawa kedua bayi keluar, "Selamat, ibu dan bayinya sehat."

Maxime bahkan tidak melirik bayinya yang baru lahir dan bergegas masuk ke ruang bersalin.

Reina yang lelah berjuang sedang terbaring lemah di ranjang bersalin.

"Nana."

Reina memaksa mengulas sebuah senyum, "Nggak apa-apa."

Maxime merasa lebih tertekan saat melihatnya seperti ini.

"Sudah cukup, kamu nggak boleh hamil lagi."

"Ya, oke." Setelah itu Reina melihat ke sekeliling, "Mana anak kita?"

"Ada di luar, sehat," jawab Maxime.

Reina merasa lega, tapi dia tetap bertanya, "Laki-laki atau perempuan?"

Maxime tertegun sejenak.

"Tunggu sebentar, aku periksa dulu."

Dari tadi Maxime hanya fokus pada Reina, jadi dia lupa memeriksa kedua anaknya yang baru lahir.

Sesampainya di luar, dia melihat Riki dan Riko terlihat kecewa.

"Mana bayinya?"

Alana dibuat terdiam oleh kelakuan Maxime. "Sekarang baru ingat anakmu? Tuh dibaw
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Maxime & Reina 🩵
Gilaaa cobaan nana banyak bngt gak adill
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1402

    Diego pun tersenyum menyanjung, "Kak Morgan, jangan sungkan begitu padaku. Jangan khawatir, aku pasti akan membantumu."Saat mobil itu mulai melaju, Diego sudah memandang dirinya sebagai tokoh terkemuka di Kota Simaliki di masa depan.Selain mereka, di luar rumah sakit ada Syena dan Marshanda.Keduanya duduk di dalam mobil biasa, masing-masing dengan pikirannya sendiri."Katanya anaknya kembar laki-laki lagi." Syena sangat cemburu.Maxime punya empat putra dan mereka semua akan menjadi pesaing anak Syena dalam memperebutkan harta Keluarga Sunandar.Marshanda juga merasa tidak nyaman saat mendengar kabar ini, "Nona Syena, menurut rencana kita, nggak lama lagi momen kebahagiaan ini akan menjadi momen pemakaman."Syena mengangguk.Dia tidak lupa memberi tahu Melisha tentang berita tersebut.Belakangan ini Melisha tinggal di Grup Rajawali bersama ayah mertuanya, Aarav. Dia mau mengambil alih kekuasaan dari tangan Morgan. Dia pun membelalak kaget saat tiba-tiba menerima berita itu.Melisha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1403

    "Sekarang perusahaan nggak dapat beroperasi secara normal dan masih banyak pihak yang mencari masalah. Mereka membawa reporter, kami kesulitan mengusir mereka." Meski dulu di luar negeri Sisil berpengalaman membantu Reina mengelola sebuah perusahaan kecil, dia tidak pernah menghadapi situasi pertempuran seperti ini.Maxime menenangkan diri dan memberi perintah dengan rapi.Revin datang terlambat selangkah, awalnya dia berencana untuk mengambil tindakan, tetapi melihat Maxime sudah turun tangan, dia tidak ikut campur lagi.Brigitta minta maaf pada Revin dengan wajah pucat, "Pak Revin, aku benar-benar minta maaf. Proyek yang Anda percayakan padaku terakhir kali ... gagal lagi."Sekarang Brigitta sangat tidak yakin dengan kemampuannya dan tidak tahu apa yang salah dengan dirinya.Revin tidak menyalahkannya dan mengatakan yang sebenarnya."Brigitta, aku nggak menyalahkanmu. Kalau aku karyawan biasa sepertimu, aku juga pasti akan gagal ada bos besar yang menghalangi pekerjaanku."Brigitta t

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1404

    Tatapan Maxime tidak terlihat goyah dan wajahnya tidak memancarkan emosi apa pun."Terus ngapain kalian nggak nyari? Ingat, kalau sampai anakku nggak ketemu, kalian akan kuusir dari Kota Simaliki.""Ya, baik."Sekelompok pengawal langsung pergi mencari.Maxime pun menelepon para pengawal, "Gunakan segala cara untuk menemukan anakku dan cari siapa pelakunya."Dulu Maxime terlalu berhati lembut sehingga ada beberapa lawan mengira dia mudah ditindas."Juga, habisi semua musuhku di Kota Simaliki.""Ya."Setelah Maxime mengatur semuanya dia berjalan ke kamar rawat Reina dengan langkah yang terhuyung.Reina baru saja bangun dan tidak tahu kalau bayi kembarnya hilang.Waktu melihat Maxime, Reina langsung bertanya padanya, "Max, mana anak kita? Aku mau bertemu mereka."Maxime melangkah maju dan berbohong, "Si kembar masih di inkubator karena tubuhnya agak kuning.""Oh gitu, ya sudah aku ke sana saja menemui mereka."Sejak melahirkan, Reina belum melihat kedua anaknya."Nggak, sekarang kamu ter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1405

    Kedua wanita itu sama-sama kejam.Syena tidak punya pilihan, dia pun setuju mendatangi Reina."Jaga kedua anak ini baik-baik ya.""Jangan khawatir."Kemudian Syena pergi ke rumah sakit.Dia menunggu Maxime keluar dari kamar rawat Reina."Reina, kudengar kamu melahirkan dua putra lagi untuk Kak Maxime? Selamat ya."Begitu Syena masuk kamar, dia langsung mencari tempat duduk.Mata Reina terlihat sangat dingin begitu teringat akan apa yang sudah dilakukan Syena. "Pergilah, kamu nggak diterima di sini.""Kamu nggak menyambutku? Apa karena tes DNA kemarin?" Syena sengaja membuatnya marah, "Reina, sebenarnya, aku sudah lama tahu bahwa kamu adalah putri kandung Liane.""Tapi terus kenapa? Apa Liane mau mengakuimu? Kamu tahu nggak siapa yang nyuruh aku datang ke sini hari ini?"Reina menatapnya dengan bingung.Syena sengaja mengkambinghitamkan Liane. "Ya Liane lah. Dia sengaja nyuruh aku ke sini untuk menjelaskan padamu.""Dia bilang dia nggak mungkin punya anak cacat sepertimu. Meski kamu ter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1406

    Reina langsung menelepon Maxime.Maxime langsung mengangkat telepon itu."Ada apa?" Maxime bertanya.Reina bertanya dengan susah payah, "Apa kamu yang bawa anak kita pergi? Aku sudah di ruangan bayi dan nggak lihat ada mereka di sini. Sebenarnya mereka ada di mana?"Hati Maxime menciut."Nana, jangan panik. Aku ke tempatmu sekarang, anak kita baik-baik saja kok.""Kamu serius? Kenapa ada yang bilang ke aku kalau anak kita hilang?" cecar Reina.Hati Maxime tegang. Agar Reina tidak berpikir macam-macam, Maxime terpaksa berbohong, "Anak kita dibawa pulang ke kediaman Keluarga Sunandar. Aku akan membawamu menemui mereka."Reina tidak tahu dia harus memercayai Maxime atau tidak, tapi saat ini dia masih belum merasa lega.Dia menutup telepon, menatap Syena dan berpura-pura tenang, "Max bilang anak kami ada di kediaman Keluarga Sunandar."Syena tidak menyangka Maxime akan memilih untuk berbohong, "Oh ya? Ya sudah kalau gitu tunggu saja kamu ke sana, tapi jangan salahkan aku karena nggak mengi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1407

    Tanpa pikir panjang, Reina langsung turun dari ranjang rumah sakit.Alana belum datang. Reina pun mengikuti instruksi dari suara di ponsel dan terus berjalan.Reina sadar, pergi sendirian ke sarang musuh tidak menjamin dia bisa menyelamatkan kedua anaknya, jadi dia diam-diam mau mengirim pesan pada Deron.Namun orang di seberang telepon seolah bisa membaca gerakan Reina. Orang itu kembali menelepon."Nona Reina nggak patuh ya."Detik berikutnya, Reina mendengar tangisan bayi di seberang telepon."Jangan sentuh anakku!" teriak Reina, luka melahirkannya pun terbuka kembali.Reina tersentak kesakitan dan susah payah menarik napas.Tangisan si kembar masih terdengar. "Bukannya sudah kubilang kamu nggak boleh menghubungi orang lain? Kali ini aku cuma memberimu peringatan. Kalau terjadi lagi, aku nggak akan sungkan.""Oke, aku mengerti. Aku nggak akan menghubungi siapa pun. Tolong pergi dan jangan sentuh anakku," ucap Reina.Orang di seberang telepon merasa puas, "Oke, kemarilah seperti peri

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1408

    Marshanda sangat tidak terima akan hidup ini, "Kenapa? Kenapa aku selalu nggak bisa mengalahkanmu?"Reina tersenyum dengan jijik, "Kalau begitu, kamu protes aja sama Tuhan."Marshanda sangat marah dan mencekik Reina."Menurutmu aku memintamu datang ke sini hanya untuk mengobrol denganmu? Menurutmu aku nggak berani membunuhmu?"Reina menatap Marshanda dan merasa bingung, "Kalau kamu mau membunuh, bunuh saja."Marshanda mengerahkan tenaga ke tangannya yang sedang mencekik leher Reina.Tiba-tiba, suara batuk pelan seorang pria terdengar dari pintu.Marshanda teringat sesuatu dan perlahan melepaskan Reina."Jangan khawatir, aku nggak akan membunuhmu, aku akan membuat hidupmu lebih buruk dari mati."Reina tidak mengerti apa tujuan Marshanda. Saat ini dia hanya ingin tahu apa anaknya baik-baik saja atau tidak."Marshanda, ada apa-apa serang saja aku. Sekarang di mana anakku?""Mau tahu? Kalau gitu kamu harus bekerja sama aku." Marshanda tersenyum licik.Bekerja sama?Reina mengernyit bingung

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1409

    "Aku akan mencekiknya sampai mati!" Marshanda meletakkan tangannya di leher kecil anak itu, lalu berkata seolah sedang bicara pada dirinya sendiri, "Sejujurnya bayi ini lucu banget, mirip sama kamu waktu masih kecil."Reina langsung panik, "Jangan sentuh dia. Aku janji akan menuruti apa pun maumu."Setelah itu, barulah Marshanda perlahan melepaskan tangannya dari leher si bayi."Kenapa nggak nurut aja sih dari awal. Aku juga orang baik tahu, nggak ingin melakukan apa-apa pada bayi sekecil ini."Marshanda mengembalikan bayi itu pada pengasuh.Mungkin karena Marshanda takut Reina tidak patuh, dia membiarkan kedua bayi Reina tetap di ruangan ini.Kemudian seseorang melepaskan ikatan Reina dan membaringkannya di kursi medis.Dokter berjas putih mendatangi Reina, "Tutup matamu, mulai sekarang, kamu akan melakukan apa yang aku katakan, mengerti?""Ya."Reina perlahan menutup matanya.Reina masih sadar dan tahu apa yang boleh dilakukan dan tidak.Reina mencoba untuk tidak melakukan ucapan si

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2125

    "Nona Reina." Jess memanggilnya terlebih dahulu.Reina mengangguk dan menuntun kedua anaknya berjalan ke arah mereka.Kedua anak itu dengan sopan memanggil mereka, "Om Erik, Tante Jess.""Hmm." Jess tersenyum, menunjukkan senyuman lembut.Erik juga tersenyum. "Kita baru sebentar nggak bertemu, kalian sudah tambah tinggi rupanya."Dulu, ketika berada di luar negeri, Erik pernah bertemu kedua anak ini beberapa kali saat mengikuti Revin. Jadi, dia cukup akrab dengan keduanya.Kedua anak itu juga memiliki cukup akrab dengannya."Om Erik kapan punya anak? Hari ini kami ikut Mama ke rumah sakit dan melihat bayi yang dilahirkan Tante Alana, lucu sekali." Riki bertanya sambil mengedipkan mata.Mendengar kata anak, wajah Erik dan Jess langsung berubah.Namun, semua itu menghilang dengan cepat.Erik terbatuk-batuk dua kali. "Hal semacam ini nggak bisa dipaksakan, nggak boleh buru-buru juga.""Oh." Riki sepertinya mengerti, dia pun mengangguk. "Om Erik dan Tante Jess harus lebih semangat. Setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2124

    Alana sengaja menggoda Riki. "Riki, kenapa kamu bilang begitu? Aku dan mamamu sudah seperti kakak adik, jadi wajar saja kalau kami jadi mak comblang anak kami sendiri. Bukankah kamu sering melihat itu di drama TV?""Jangan khawatir, kali ini Tante memang belum melahirkan anak perempuan, tapi lain kali Tante baka berusaha lebih keras lagi agar bisa melahirkan anak perempuan yang cantik. Saat itu tiba, aku akan menikahkannya denganmu, ya? Kamu sangat pengertian, pasti kamu akan memperlakukannya dengan baik, bukan?"Riki jauh mudah ditipu ketimbang Riko. Berpikir bahwa Alana berencana akan melahirkan anak perempuan di kemudian hari, dia langsung merasa ngeri."Tante Alana, aku ... mungkin aku nggak akan nikah."Dia ketakutan sampai punya pikiran untuk tidak menikah.Reina menggodanya, "Tapi bukannya kamu pernah bilang kalau Talitha cantik? Katamu, siapa yang bisa nikah sama dia, orang itu pasti sangat bahagia.""Hah? Kamu suka punya seseorang yang kamu suka?" Alana memasang wajah terkejut

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2123

    Tepatnya, Diego lah yang berutang kepada Reina.Hanya saja, Diego memiliki ayah yang baik. Dulu, Anthony memperlakukan Reina dengan sangat baik, jadi Reina tidak tega menyakiti putra satu-satunya yang dia tinggalkan di dunia ini."Ke depannya terserah dia." Reina berkata dengan lesu....Salju pun mencair dan waktu pun berlalu dengan cepat.Alana melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat menggemaskan.Tuan Besar Jacob hampir jatuh pingsan karena terlalu bahagia setelah melihat cicitnya.Untungnya, dia berada di rumah sakit dan butuh banyak usaha dari staf medis agar bisa menyelamatkannya.Pada saat itulah Jovan menyadari bahwa kakeknya tidak berpura-pura sakit, kesehatannya memang sudah tidak seperti dulu lagi."Kakek, istirahat yang cukup dan jangan terlalu terpancing emosi," kata Jovan sambil duduk di depan ranjang rumah sakit kakeknya.Tuan Besar Jacob melambaikan tangannya. "Aku baik-baik saja, jangan mengkhawatirkanku. Kamu sudah jadi seorang ayah, jadi harus terus menemani Al

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2122

    Diego bersulang untuk Reina dan Maxime, lalu bersulang untuk seluruh anggota Keluarga Libera.Saat ini, orang-orang Keluarga Libera tidak akan berani mengatakan apa pun, bahkan Nyonya Liz sendiri.Semua orang tahu bahwa uang dan kekuasaan adalah hal yang paling penting dalam masyarakat sekarang.Para tamu memiliki pemikiran mereka sendiri, hanya Sophia yang ingin bersulang untuk para kerabat dan teman-teman Diego.Dia sangat gugup sampai dia tidak sadar bahwa semua orang di pesta ini memiliki pemikiran yang berbeda.Setelah selesai, dia dan Diego mengantar Reina dan Maxime kembali.Reina tidak tahan lagi dan mengatakan, "Antar sampai sini saja. Kamu masih harus mengantar tamu-tamu pebisnismu selagi ada waktu."Sophia merasa aneh, para pebisnis?Bukankah Diego mengatakan kalau mereka semua temannya?Diego terlihat canggung dan mengedipkan mata ke arah Reina, bermaksud memberitahunya untuk tidak berbicara terlalu banyak, takut Sophia akan tahu.Namun, Reina justru melakukannya dengan sen

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2121

    Nyonya Liz mencoba membuat Reina marah, kemudian membuat tamu yang hadir berpikir bahwa Reina tidak bisa bersikap dewasa karena membuat masalah dengan orang tua.Reina tersenyum lembut. "Bagaimanapun juga, ini masalah hidup dan mati, jadi tentu saja aku harus mengingatnya.""Selain itu, pada saat itu Nona Tia masih muda, tetapi Nyonya Liz dan kedua putranya sudah dewasa. Harusnya kalian tahu mana yang benar dan mana yang salah, bukan?""Tapi saat itu, alih-alih mendidik Nona Tia, kalian malah bilang aku pantas diperlakukan seperti itu. Kalian juga membuatku berdiri di tengah salju yang dan membeku sepanjang malam. Saat itu terjadi, aku baru berusia sepuluh tahun." Reina mengucapkan kata-kata ini dengan kesedihan di dasar matanya.Mendengar ini, mereka yang hadir langsung mengerti mengapa Reina tidak mau mengakui kedua putra dari Keluarga Libera."Mereka melakukan itu sama anak berusia sepuluh tahun! Nggak manusiawi sekali!""Wah, Keluarga Libera bisa sukses juga karena mengandalkan Kel

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2120

    Ketika Reina hanyalah putri yang tidak menonjol di Keluarga Andara, kedua om-nya ini bukan hanya memperlakukannya dengan buruk, tetapi juga membiarkan putri mereka menggertaknya.Sekarang, dia telah menjadi pewaris Keluarga Yinandar, kaya dan berkuasa, mereka malah menyanjungnya. Lucu sekali.Reina tidak akan melakukan apa yang mereka inginkan dan tidak segan dengan mereka."Om? Apa kalian nggak salah? Ibuku nggak punya saudara kandung."Satu kalimat ini membuat wajah kedua anak laki-laki Keluarga Libera memerah dan terlihat sedikit kikuk.Mereka yang awalnya mengira bahwa keduanya adalah om Reina pun kelu."Ternyata rumit juga hubungan keluarga mereka. Pantas saja, aku nggak pernah dengar kalau Keluarga Yinandar punya dua anak laki-laki, karena mereka hanya punya satu anak laki-laki.""Keluarga Yinandar memang hanya punya satu anak laki-laki, tapi itu hanya anak angkat. Aku nggak tahu kesalahan apa yang dia lakukan sampai dipenjara di usia muda.""Kalau begitu, dua orang dari Keluarga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2119

    Diego membawa Sophia mendekati Reina dan Maxime, melewati Tia dan Nyonya Liz tanpa menyapa mereka berdua.Nyonya Liz mengerutkan kening tidak senang. Namun, Diego adalah cucu kesayangannya, jadi dia tidak bisa marah kepadanya.Reina mengangguk pada Diego."Hmm."Diego berkata, "Ayo, aku akan membawa kalian masuk.""Nggak perlu. Kamu dan Sophia bisa bawa nenekmu masuk. Aku dan Maxime bisa sendiri," kata Reina.Mana mungkin Reina tidak memahami apa yang ada di dalam pikiran Diego?Dia ingin membawanya dan Maxime masuk hanya ingin menunjukkan wajahnya kepada para pengusaha kaya itu.Diego sedikit canggung saat mendengar ini. Sekarang, dia baru menyadari keberadaan neneknya dan Tia."Kak, Nenek, kalian juga sudah datang? Ayo masuk," katanya.Nyonya Liz mengangguk. "Ya, ayo masuk."Mereka berjalan bersama ke dalam hotel.Diego dengan penuh perhatian berdiri di samping Reina dan Maxime, sementara Sophia menemani Nyonya Liz dan Tia."Kak, aku senang kalian bisa datang hari ini." Diego berkata

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2118

    Lusa pun tiba.Reina dan Maxime menghadiri pernikahan Diego seperti yang telah dijanjikan.Reina mengira tidak banyak orang di dalam hotel, tetapi ketika sampai di pintu masuk, dia melihat beberapa pengusaha kaya juga datang.Reina bertanya-tanya, "Kenapa tamunya banyak sekali? Apa ada orang lain yang juga lagi melangsungkan pernikahan?"Begitu dia dan Maxime turun dari mobil, manajer hotel langsung menyambut mereka."Nyonya Reina, Tuan Maxime, kalian benar-benar datang?""Apa maksudnya?" tanya Reina sambil mengerutkan kening."Oh, Tuan Diego bilang akan menikah, Nyonya dan Tuan Maxime akan datang. Jadi, saya datang untuk menyambut kedatangan kalian." Manajer mengulurkan tangannya. "Kalian bisa lihat-lihat, kalau ada yang kurang, kalian bisa memberitahu saya."Mendengar manajer mengatakan ini, apa yang tidak bisa dimengerti oleh Reina?Rasanya seperti Diego memanfaatkannya dan Maxime sebagai alat untuk berteman dengan orang kaya dan terkenal."Sekarang aku tahu kenapa dia juga memintam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2117

    "Apa orang tua Hanna tahu tentang hal ini?" Maxime bertanya lagi."Pasti nggak tahu," jawab Reina.Mendengar itu, Maxime terdiam selama beberapa saat, lalu melanjutkan, "Jangan ikut campur sama masalah ini."Dia tahu bahwa orang tua Hanna mendesak Hanna untuk segera menikah. Namun mereka tidak akan menerima anak yatim piatu sebagai menantu mereka."Ya, aku mengerti."Reina dan Hanna hanyalah teman biasa, jadi Reina juga tidak akan ikut campur.Dia tidak bisa tidur lagi, jadi memutuskan untuk bangun.Maxime memeluknya dan tidak mau melepaskannya. "Tidurlah sebentar lagi.""Nggak bisa tidur." Reina menepis tangannya tanpa daya. "Aku mau bangun, aku mau kerja."Dia hanya ingin fokus untuk mengurus Grup Yinandar.Maxime terpaksa melepaskan tangannya karena takut Reina akan marah.Reina segera bangkit dari tempat tidur, tidak berani berada di dalam kamar tidur lebih lama lagi.Kenapa sebelum ini dia tidak sadar kalau Maxime memiliki kebiasaan bermalas-malasan di tempat tidur?...Sebelum Re

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status