Share

Bab 1306

Author: Kacang Merah
Reina merasa bersalah setelah mendengar perkataan Revin, "Maaf, belakangan ini aku terlalu sibuk."

Reina menarik kursi.

"Ayo cepat duduk, kamu sudah sehat?"

Revin berjalan lurus dan spontan matanya tertuju pada perut Reina, "Jauh lebih baik."

Revin mengalihkan pandangannya ke atas dan menatap wajah Reina.

Brigitta yang berdiri di samping pun menyadari bahwa kedua orang itu saling mengenal.

"Bu Reina, kalian saling mengenal? Kalau gitu aku keluar dulu."

Selama di kantor dan orang luar, Brigitta selalu memanggil Reina dengan Bu Reina.

"Oke."

Reina mengangguk.

Setelah Brigitta keluar, Reina duduk dan mengobrol dengan Revin.

Reina pun tahu kalau Revin sudah pulih dan dia ke Kota Simaliki atas permintaan keluarganya untuk pengembangan bisnis.

"Wah, bagus sekali. Kalau gitu ke depannya kita bisa lebih sering bertemu."

Revin mengangguk, "Bagaimana kabarmu akhir-akhir ini?"

"Masih sama, aku baik."

"Syukurlah."

Reina berpikir sejenak dan memutuskan untuk bercerita pada Revin.

"Aku berencana bal
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Jeng Fatma
blunder ceritanya
goodnovel comment avatar
Siti Nurvita Vita
cerita hari ini gak seru
goodnovel comment avatar
Ross Mawar
gantunggg thorr..... update yg banyak ya ... ditunggu updatenya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1307

    Ketika Ekki membaca pesan Gaby, dia langsung memberi tahu Maxime."Bos, apa Nyonya ada menjelaskan padamu tentang kontrak yang ditandatangani Ari?"Maxime sedang membaca dokumen. Begitu mendengar hal ini, dia langsung merasa kesal.Cerita apanya? Kemarin dia bahkan tidak berani bertanya pada Reina karena takut tidak sengaja membuat istrinya itu kesal.Maxime tentu tidak mengaku, dia hanya bertanya, "Gaby bilang apa lagi?""Nggak ada, dia cuma bilang perlakuan Ari ke Nyonya agak berbeda," jawab Ekki.Tekanan udara di sekitar Maxime seketika menjadi dingin.Api di hatinya tidak bisa dilepaskan, Maxime pun menatap Ekki, "Kamu nganggur ya?"Ekki mengernyit bingung."Kok kamu masih punya waktu ngobrol sama pacar di jam kerja?"Ekki, "..."Setelah dimarahi Maxime, Ekki keluar dari kantor dengan sedih. Dia memutuskan untuk tidak menceritakan masalah pribadi apa pun pada atasannya lagi.Dasar bos tidak berperasaan....Di perusahaan XS, Ari buru-buru menyelesaikan syutingnya. Begitu dia keluar

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1308

    Maxime pun langsung menerima kabar tentang kembalinya Revin.Ekki terdiam, "Masalah Ari belum selesai, sekarang kekasih masa kecilnya datang? Sulit sekali.""Diam saja kamu." Maxime menyahut dengan dingin.Kemudian dia memberi tahu Ekki, "Kamu tingkatkan pengawasan buat Elly si perawat itu, nggak boleh ada kesalahan. Lalu, cari dokter terbaik untuk merawatnya.""Ya."Maxime mengatur segala keperluan Elly.Padahal, di rumah sakit itu sudah banyak dokter ahli.Reina pun ditelepon pihak rumah sakit, seorang dokter berkata padanya, "Nona Reina, semua dokter ahli nasional sudah ada di sini. Apa sekarang mereka boleh memeriksa Nyonya Elly?""Dokter ahli?"Reina terkejut karena dia tidak mencari dokter ahli untuk merawat Elly.Siapa yang menyuruh para dokter itu?Dokter itu juga terkejut, "Lho? Bukannya ini perintah Nona? Biar kutanya dulu."Setelah bertanya, barulah mereka tahu kalau ini semua pengaturan dari Keluarga Hinandar.Reina menghubungi Raisa lagi dan bertanya apa ini perbuatannya.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1309

    Raisa benar-benar tidak menyangka Liane akan mengundang para dokter ahli untuk merawat ibunya.Apa Liane benar-benar bermaksud baik?Raisa tetap memasang tampang tenang, "Terima kasih, Bu.""Nggak masalah, ini tanggung jawabku. Dia sudah susah payah membesarkanmu, aku selalu ingin membalas budi. Nanti kalau dia sudah sehat, ajak Ibu menemuinya ya," ucap Liane dengan tulus."Oke."Raisa menutup telepon, lalu menatap Reina, "Barusan kamu juga dengar, 'kan?""Ya."Reina mengangguk."Apa dia benar-benar berniat baik?" Raisa tidak percaya.Reina juga tidak yakin, tapi dia mulai menganalisis, "Menurutku kalau Liane benar-benar ingin membunuh Bibi Elly, dia nggak perlu repot-repot seperti ini.""Tapi gimana kalau dia sengaja pura-pura di depanku?"Raisa masih tidak percaya Liane adalah orang baik. Bagaimanapun, Syena sudah membeberkan berbagai macam kejahatan Liane di hadapannya.Saat keduanya sedang bicara, dokter ahli tiba-tiba keluar.Mereka memberi tahu Raisa kalau ibunya bisa disembuhkan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1310

    Raisa yang merawat ibunya di rumah sakit, melihat kondisi Elly makin membaik. Meski belum mau bicara, dia tidak bertindak kasar."Ibu ... Ibu nggak ingat aku sama sekali?"Elly menatap Raisa dengan mata sayu, bibirnya terbuka sedikit seolah mau mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba dia bersembunyi di sudut dan gemetar ketakutan."Raisa." Syena berdiri di pintu dan memanggilnya.Raisa tidak sadar ada sesuatu yang aneh pada ibunya. Ketika melihat Syena datang, dia langsung berjalan ke depan pintu.Karena tidak ada Liane, Raisa pun membungkuk dan berujar dengan rendah hati, "Nona Syena, apa ada perintah untukku?"Syena sangat menyukai Raisa yang merendah, dia pun menjawab dengan lembut."Nggak ada. Aku dengar kamu harus merawat bibi seharian. Jadi aku datang untuk membantu.""Membantuku?" Raisa terkejut dan buru-buru mengibaskan tangannya, "Ah nggak perlu, nggak perlu. Aku bisa sendiri kok."Raisa tahu Syena bukan wanita baik-baik, mana mungkin tanpa angin dan hujan wanita ini membantunya?A

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1311

    Di rumah sakit, Syena terus mencari kesempatan untuk menyingkirkan Elly.Sayangnya, pengawal utusan Reina terlalu waspada. Setiap dia mendekati Elly sendirian, pengawal akan menatapnya.Dia tidak punya kesempatan untuk menyerang Elly.Malamnya, dia dan Raisa tinggal di kamar rawat Elly. Dia hanya perlu membuka pintu untuk berjalan ke sisi Elly.Pagi-pagi buta, Syena menahan rasa kantuknya, bangun dari tempat tidur dan berjalan dengan tenang ke sisi tempat tidur Elly.Elly sedang tidur nyenyak dan terlihat sangat mudah diserang.Selama ini Syena tidak pernah mengotori tangannya melakukan kejahatan, inilah pertama kalinya dia sendiri yang turun tangan."Semua orang memang nggak bisa diandalkan."Syena memantapkan hati, mengeluarkan sebuah jarum suntik berisi obat yang sudah dia persiapkan sebelumnya dan menyuntikkannya ke lengan Elly.Rasa sakit itu membuat Elly terbangun dari tidurnya. Meski tidak dapat bicara, dia terus berteriak.Syena ketakutan dan tangannya gemetar.Elly dulu adalah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1312

    Di kediaman Keluarga Hinandar.Liane juga terbangun karena mimpi. Ponselnya tiba-tiba berbunyi dan dia mendengar suatu perkataan yang begitu mengejutkan."Dia benar-benar bilang begitu?""Ya, aku dengar Nona Raisa bilang dia menipu Anda demi uang dan kekuasaan. Dia juga memanggil Anda Bu Liane. Dia juga bilang kalau bukan karena Anda, ibunya nggak akan menjadi seperti itu."Mata-mata itu hanya mendengar ucapan Raisa, tidak dengan ucapan Syena.Liane mengepalkan tangannya, "Dia menipuku tentang apa?"Sebenarnya Liane bisa menebak, tapi dia menolak memercayai firasatnya."Aku nggak tahu." Bawahan itu menjawab, "Ini mungkin alasan kenapa Nona Raisa sangat takut pada Nona Syena."Liane tidak bisa tidur sama sekali, jadi dia bangun dari tempat tidur.Jelas-jelas sekarang musim kemarau, tapi dia merasa kedinginan."Aku mengerti. Kirimkan aku alamat rumah sakitnya, aku mau menemui Nyonya Elly.""Ya."Liane menutup telepon, tangannya pun terkulai di sisi tubuhnya.Dia berjalan ke balkon, menat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1313

    Saat Liane menatap mata Reina, entah mengapa jantungnya menegang.Entah mengapa, mata Reina terlihat begitu familier.Karena sudah bertatapan, Reina tidak mungkin melengos begitu saja, jadi dia menyapanya dengan sopan, "Bu Liane, lama nggak bertemu."Ketika Liane mendengar suara Reina, dia kembali tersadar dan teringat kedua putrinya tidak punya hubungan yang baik dengan Reina."Iya, lama nggak ketemu. Ngapain kamu ke sini pagi-pagi sekali?"Liane menyerang Reina duluan."Ya datang menjenguk teman lah, Bu Liane juga, 'kan?" Reina tahu Liane datang pastinya untuk menjenguk Elly.Liane mengangguk, "Ya.""Kalau begitu, kita ke sana bersama?"Reina menyarankan.Liane tidak menolak, "Boleh."Reina berjalan ke depan dan Maxime berjalan di sampingnya. Melihat adegan ini, Liane pun teringat ucapan Syena tentang Reina dan Morgan.Liane berjalan di belakang dan berkata pada Maxime, "Pak Maxime sangat mencintai istrimu ya, sepagi ini tetap mau menemaninya. Semoga ke depannya kamu terus mengawasin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1314

    Reina mengambil ponsel itu dan melihat video yang dengan jelas memperlihatkan kejahatan Syena.Dia tidak menyangka Syena bisa begitu kejam dan berani mencelakai Elly dengan tangannya sendiri.Kalau bukan karena rekaman video pengawas, mungkin Reina tidak percaya Syena yang melakukannya!Maxime yang melihat video itu juga tidak dapat memercayainya.Reina mengeluarkan ponselnya dan hendak menelepon polisi, tapi Maxime menghentikannya, "Tunggu sebentar.""Kenapa?"Reina tidak paham. Bukankah dengan bukti sejelas ini, Syena pasti akan menanggung akibatnya?"Video ini nggak cukup untuk menghancurkan Syena. Coba pikir, siapa orang yang mengoperasi Bibi Elly sekarang?"Reina tiba-tiba menyadari, "Ah, aku mengerti. Mereka bisa membalikkan fakta, membuat bukti palsu dan mengatakan bahwa Syena nggak menyakiti Bibi Elly, mereka bisa saja bilang suntikan ini nggak berbahaya, bukan?""Ya."Maxime sangat senang karena Reina langsung mengerti maksudnya.Barusan Reina terlalu gegabah, sekarang setelah

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status