Share

Bab 1309

Penulis: Kacang Merah
Raisa benar-benar tidak menyangka Liane akan mengundang para dokter ahli untuk merawat ibunya.

Apa Liane benar-benar bermaksud baik?

Raisa tetap memasang tampang tenang, "Terima kasih, Bu."

"Nggak masalah, ini tanggung jawabku. Dia sudah susah payah membesarkanmu, aku selalu ingin membalas budi. Nanti kalau dia sudah sehat, ajak Ibu menemuinya ya," ucap Liane dengan tulus.

"Oke."

Raisa menutup telepon, lalu menatap Reina, "Barusan kamu juga dengar, 'kan?"

"Ya."

Reina mengangguk.

"Apa dia benar-benar berniat baik?" Raisa tidak percaya.

Reina juga tidak yakin, tapi dia mulai menganalisis, "Menurutku kalau Liane benar-benar ingin membunuh Bibi Elly, dia nggak perlu repot-repot seperti ini."

"Tapi gimana kalau dia sengaja pura-pura di depanku?"

Raisa masih tidak percaya Liane adalah orang baik. Bagaimanapun, Syena sudah membeberkan berbagai macam kejahatan Liane di hadapannya.

Saat keduanya sedang bicara, dokter ahli tiba-tiba keluar.

Mereka memberi tahu Raisa kalau ibunya bisa disembuhkan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1310

    Raisa yang merawat ibunya di rumah sakit, melihat kondisi Elly makin membaik. Meski belum mau bicara, dia tidak bertindak kasar."Ibu ... Ibu nggak ingat aku sama sekali?"Elly menatap Raisa dengan mata sayu, bibirnya terbuka sedikit seolah mau mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba dia bersembunyi di sudut dan gemetar ketakutan."Raisa." Syena berdiri di pintu dan memanggilnya.Raisa tidak sadar ada sesuatu yang aneh pada ibunya. Ketika melihat Syena datang, dia langsung berjalan ke depan pintu.Karena tidak ada Liane, Raisa pun membungkuk dan berujar dengan rendah hati, "Nona Syena, apa ada perintah untukku?"Syena sangat menyukai Raisa yang merendah, dia pun menjawab dengan lembut."Nggak ada. Aku dengar kamu harus merawat bibi seharian. Jadi aku datang untuk membantu.""Membantuku?" Raisa terkejut dan buru-buru mengibaskan tangannya, "Ah nggak perlu, nggak perlu. Aku bisa sendiri kok."Raisa tahu Syena bukan wanita baik-baik, mana mungkin tanpa angin dan hujan wanita ini membantunya?A

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1311

    Di rumah sakit, Syena terus mencari kesempatan untuk menyingkirkan Elly.Sayangnya, pengawal utusan Reina terlalu waspada. Setiap dia mendekati Elly sendirian, pengawal akan menatapnya.Dia tidak punya kesempatan untuk menyerang Elly.Malamnya, dia dan Raisa tinggal di kamar rawat Elly. Dia hanya perlu membuka pintu untuk berjalan ke sisi Elly.Pagi-pagi buta, Syena menahan rasa kantuknya, bangun dari tempat tidur dan berjalan dengan tenang ke sisi tempat tidur Elly.Elly sedang tidur nyenyak dan terlihat sangat mudah diserang.Selama ini Syena tidak pernah mengotori tangannya melakukan kejahatan, inilah pertama kalinya dia sendiri yang turun tangan."Semua orang memang nggak bisa diandalkan."Syena memantapkan hati, mengeluarkan sebuah jarum suntik berisi obat yang sudah dia persiapkan sebelumnya dan menyuntikkannya ke lengan Elly.Rasa sakit itu membuat Elly terbangun dari tidurnya. Meski tidak dapat bicara, dia terus berteriak.Syena ketakutan dan tangannya gemetar.Elly dulu adalah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1312

    Di kediaman Keluarga Hinandar.Liane juga terbangun karena mimpi. Ponselnya tiba-tiba berbunyi dan dia mendengar suatu perkataan yang begitu mengejutkan."Dia benar-benar bilang begitu?""Ya, aku dengar Nona Raisa bilang dia menipu Anda demi uang dan kekuasaan. Dia juga memanggil Anda Bu Liane. Dia juga bilang kalau bukan karena Anda, ibunya nggak akan menjadi seperti itu."Mata-mata itu hanya mendengar ucapan Raisa, tidak dengan ucapan Syena.Liane mengepalkan tangannya, "Dia menipuku tentang apa?"Sebenarnya Liane bisa menebak, tapi dia menolak memercayai firasatnya."Aku nggak tahu." Bawahan itu menjawab, "Ini mungkin alasan kenapa Nona Raisa sangat takut pada Nona Syena."Liane tidak bisa tidur sama sekali, jadi dia bangun dari tempat tidur.Jelas-jelas sekarang musim kemarau, tapi dia merasa kedinginan."Aku mengerti. Kirimkan aku alamat rumah sakitnya, aku mau menemui Nyonya Elly.""Ya."Liane menutup telepon, tangannya pun terkulai di sisi tubuhnya.Dia berjalan ke balkon, menat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1313

    Saat Liane menatap mata Reina, entah mengapa jantungnya menegang.Entah mengapa, mata Reina terlihat begitu familier.Karena sudah bertatapan, Reina tidak mungkin melengos begitu saja, jadi dia menyapanya dengan sopan, "Bu Liane, lama nggak bertemu."Ketika Liane mendengar suara Reina, dia kembali tersadar dan teringat kedua putrinya tidak punya hubungan yang baik dengan Reina."Iya, lama nggak ketemu. Ngapain kamu ke sini pagi-pagi sekali?"Liane menyerang Reina duluan."Ya datang menjenguk teman lah, Bu Liane juga, 'kan?" Reina tahu Liane datang pastinya untuk menjenguk Elly.Liane mengangguk, "Ya.""Kalau begitu, kita ke sana bersama?"Reina menyarankan.Liane tidak menolak, "Boleh."Reina berjalan ke depan dan Maxime berjalan di sampingnya. Melihat adegan ini, Liane pun teringat ucapan Syena tentang Reina dan Morgan.Liane berjalan di belakang dan berkata pada Maxime, "Pak Maxime sangat mencintai istrimu ya, sepagi ini tetap mau menemaninya. Semoga ke depannya kamu terus mengawasin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1314

    Reina mengambil ponsel itu dan melihat video yang dengan jelas memperlihatkan kejahatan Syena.Dia tidak menyangka Syena bisa begitu kejam dan berani mencelakai Elly dengan tangannya sendiri.Kalau bukan karena rekaman video pengawas, mungkin Reina tidak percaya Syena yang melakukannya!Maxime yang melihat video itu juga tidak dapat memercayainya.Reina mengeluarkan ponselnya dan hendak menelepon polisi, tapi Maxime menghentikannya, "Tunggu sebentar.""Kenapa?"Reina tidak paham. Bukankah dengan bukti sejelas ini, Syena pasti akan menanggung akibatnya?"Video ini nggak cukup untuk menghancurkan Syena. Coba pikir, siapa orang yang mengoperasi Bibi Elly sekarang?"Reina tiba-tiba menyadari, "Ah, aku mengerti. Mereka bisa membalikkan fakta, membuat bukti palsu dan mengatakan bahwa Syena nggak menyakiti Bibi Elly, mereka bisa saja bilang suntikan ini nggak berbahaya, bukan?""Ya."Maxime sangat senang karena Reina langsung mengerti maksudnya.Barusan Reina terlalu gegabah, sekarang setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1315

    Kalau dia tidak meminta Raisa untuk menggantikan Reina, hidupnya tidak akan berubah drastis seperti ini.Namun, artinya penyakit Doni tidak bisa disembuhkan!Elly tidak menyesalinya, dia hanya merasa bersalah.Dia menatap Reina.Reina merasa Elly ingin mengatakan sesuatu padanya, jadi dia melangkah maju.Syena merasa cemas, takut Elly akan mengatakan yang sebenarnya pada Reina.Elly menggunakan kekuatan terakhirnya untuk mengucapkan kata demi kata, "Ma ... af ...."Tangan Elly pun jatuh terkulai di kasur dan dia menghembuskan napas terakhirnya.Raisa langsung hancur, dia menangis sejadi-jadinya."Ibu!!!"Syena akhirnya menghela napas lega saat melihat Elly meninggal.Untung si tua bangka ini tidak mengaku.Reina termenung mendengar kata terakhir dari Elly pada dirinya, maaf?Kenapa Elly minta maaf padanya?Reina tidak mengerti.Saat ini, Liane pun masuk. Dia merasa simpati melihat Elly yang meninggal.Dia berjalan ke sisi Raisa, "Raisa, jangan terlalu sedih, nggak baik terus menangis b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1316

    Raisa akhirnya menenangkan diri, "Terus aku harus bagaimana? Masa dia bisa sekejam itu? Apa aku boleh memberi tahu Liane?"Dia tidak mau lagi memanggil Liane 'ibu'.Reina tidak yakin apa Liane akan membantu Raisa."Aku kasih saja video ini. Kamu bisa memberi tahu Liane dan memintanya menanganinya, tapi menurutku dia nggak akan melakukan apa pun pada Syena."Bagaimanapun, Syena adalah anak yang dibesarkan Liane.Reina juga sangat menyadari bahwa Liane adalah orang yang tidak pandang bulu dalam melindungi keluarga. Dia akan membela keluarganya mati-matian meski orang yang dibela salah.Jadi saat ini, Reina ingin tahu siapa putri yang akan dipilih Liane.Raisa sudah membuat keputusan."Aku pergi sekarang."Raisa bangkit berdiri, namun seketika mematung karena terpikir hal krusial.Yaitu Syena memegang rahasia dirinya. Kalau Raisa melaporkan Syena, bagaimana kalau Syena melapor pada Liane kalau Raisa bukan putri kandungnya?Jika itu terjadi, Liane pasti akan membunuh Raisa dan Doni!"Ada a

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1317

    Sepuluh menit kemudian.Raisa diminta Liane kembali ke kamar dan istirahat, sedangkan kali ini gantian Syena yang bersimpuh di lantai.Suasana di ruangan itu sangat mencekam, Syena terus menangis, "Bu, aku tahu aku salah. Aku melakukan semuanya demi Ibu.""Untukku?" Liane hampir mati konyol. "Membunuh dan melukai orang demi aku? Katakan padaku, kenapa kamu membunuh Elly demi aku?"Syena berlutut di tanah dan gemetar, "Asal Elly mati, Raisa hanya akan menjadikanmu sebagai ibu kandungnya dan dia nggak akan teringat lagi sama orang lain.""Cuma ini alasannya?" Liane tidak memercayai Syena sama sekali.Mata Syena berkaca-kaca, "Bu, aku cuma mau melihat Ibu bahagia.""Aku memutuskan hubungan ibu-anak dengan ibu kandungku, Treya, untukmu. Kenapa Raisa nggak? Kalau dia nggak mau, aku bisa membantunya, jadi dia hanya punya Ibu seorang menjadi ibunya!"Syena berujar seolah ini semua masuk akal.Liane berjalan mendekati Syena selangkah demi selangkah, lalu menamparnya."Dasar wanita bajingan!"W

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2208

    Tangan Morgan yang mencengkeram Reina terlihat menegang.Reina juga merasakannya, jadi dia melanjutkan, "Jauh sebelum kamu nikah sama Syena, aku tahu kalau dia suka sama kamu. Aku saja bisa tahu, kenapa kamu nggak sadar?"Morgan terdiam.Reina mungkin mengerti mentalitas seperti apa yang Morgan miliki."Saat itu kamu sudah tahu, tapi pura-pura nggak tahu?"Morgan tidak bisa mengatakan sepatah kata pun ketika perkataan Reina mengenai lubuk hatinya.Melihat ini, Reina mencibir, "Ternyata memang benar seperti apa yang aku pikirkan. Kamu mengabaikan rasa suka Jess kepadamu. Sekarang, dia sudah menikah dan menyukai orang lain, kamu bilang dia berubah?""Dulu, aku memang salah menilai orang. Aku bersalah kepadamu, tapi aku nggak salah nilai Jess."Tenggorokan Morgan menegang.Dia tahu apa yang dikatakan Reina benar, tetapi dia masih belum bisa menerimanya."Nana, kenapa dulu aku nggak tahu kalau kamu pintar bicara?" Dia menundukkan kepalanya lebih dekat pada Reina, napas panasnya menerpa leh

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2207

    Mata Brigitta sangat serius.Reina sedikit cemas. Dia telah memperhatikan beberapa pria sudah membantu Brigitta untuk menangkap boneka ini saat mereka bermain di sini.Sayangnya, semuanya gagal.Brigitta sangat cantik, bahkan jika dia sudah menjadi seorang ibu, beberapa pria masih berusaha mendekatinya.Reina menoleh ke belakang dan bertanya pada pemilik tempat ini. "Pak, boleh jual boneka itu pada kami?""Ini ...." Pemilik tempat ini pura-pura kesulitan. "Kalian bisa membawanya kalau bisa mendapatkannya lewat mesin capit."Begitu dia mengatakan ini, Revin menimpali."Apa koin ini cukup buat dapat boneka itu tanpa main dulu?" tanyanya.Bos itu melihat tumpukan koin game. Tanpa berpikir panjang, dia menganggukkan kepalanya berulang kali. "Cukup, sangat cukup. Tentu saja sangat cukup. Dengan banyaknya koin ini, mana mungkin nggak cukup?"Tidak lama kemudian, bos itu memanggil karyawannya dan mengeluarkan boneka itu, lalu menyerahkannya kepada Brigitta.Brigitta menoleh ke arah Revin, mat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2206

    Reina tersedak.Dia memang pernah berkata seperti itu dan selalu merasa seperti itu.Jika tidak menyukai seseorang, kenapa harus memberikan harapan kepadanya?Namun, ini tidak berlaku untuk orang asing. Orang asing hanya ditemui satu kali saja, jadi tidak perlu terlalu terang-terangan. Setidaknya, dia bisa mengatakan kepada mereka untuk tidak menghabiskan terlalu banyak uang."Sudahlah, kamu benar," kata Reina.Sudut mulut Revin terangkat lagi. "Jadi, lanjut main."Dia duduk di kursi gadis yang baru saja pergi, dengan cepat memenangkan kembali semua koin yang dihabiskan gadis itu barusan.Sebelum Reina sempat mengambilnya, Alana datang membawa beberapa tas besar berisi boneka.Dia datang membawa begitu banyak boneka, menarik perhatian banyak orang, terutama beberapa anak. Mata mereka berbinar-binar, memegang tangan ayah dan ibu mereka sambil menunjuk ke arah Alana."Tante itu dapat banyak boneka, hebat banget."Mereka mengira Alana sangat terampil, tetapi sebenarnya dia sudah menggunak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2205

    Reina menoleh ke arah gadis itu yang menunjuk ke arah Revin. Dia menggeleng dan menyangkal, "Bukan, kami cuma teman.""Teman?" Mata gadis itu berbinar. "Serius?"Reina mengangguk. "Hmm, ya."Gadis itu tersenyum ke arahnya. "Terima kasih."Reina bingung.Dia hanya menjawab jujur, kenapa gadis itu berterima kasih kepadanya?Setelah gadis itu berterima kasih pada Reina, dia bergegas menghampiri Revin.Segera setelah gadis itu pergi, beberapa gadis lain yang mendengar percakapan gadis itu dan Reina mulai melihat ke arah Revin, salah satunya bahkan mendekati Revin dengan berani.Reina sedikit termenung. Dia melihat gadis-gadis itu pergi dan berbicara dengan Revin, seketika menyadari apa yang sedang terjadi.Jadi mereka tertarik dengan Revin.Revin sekarang sudah berusia tiga puluhan, tetapi dia tidak kalah dengan talenta muda yang sering muncul di TV. Dia bahkan lebih tampan dari para selebriti itu.Reina melihat beberapa gadis mulai mendekati Revin, mencoba mendapatkan kontaknya. Melihat i

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2204

    Di dalam arena bermain, semua orang memilih permainan yang ingin mereka mainkan.Brigitta melihat sebuah boneka lucu di dalam mesin capit dan langsung memutuskan untuk menangkapnya, lalu memberikannya kepada Erina.Alana menemaninya bermain mesin capit, sementara Gaby pergi memancing.Revin masih bersama Reina dan bertanya, "Kamu mau main apa?"Reina melihat sekeliling dan akhirnya memilih permainan lempar koin.Kebetulan ada beberapa kursi kosong di sini, jadi Revin duduk dan main bersamanya.Melempar koin, Reina menggunakan satu koin untuk mengenai sekumpulan koin. Semua koin yang berhasil dirobohkan akan didapatkan sebagai hadiah.Tentu saja, koin yang jatuh biasanya tidak banyak, karena pemilik tempat ini tidak mau rugi.Reina duduk dan bermain dengan sungguh-sungguh, bermain sambil berbincang dengan Revin.Revin tidak bersungguh-sungguh. Dia tidak terlalu tertarik dengan permainan ini, dia lebih ingin berbicara dengan Reina.Sudah lama sekali dia tidak bertemu dengannya. Dia menya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2203

    Alana tidak bisa mengalihkan pandangannya dari pria tampan itu."Ya, lama nggak ketemu, tapi Revin masih tetap tampan."Brigitta menatapnya. "Hati-hati nanti Jovan tahu.""Dia menggendong anaknya setiap hari dan nggak mau lepas, mana mungkin peduli denganku yang suka melihat pria tampan?" kata Alana sambil menatap Revin penuh kekaguman.Sejak Jovan memiliki anak, kepribadiannya langsung berubah. Dia tinggal di rumah setiap hari, tidak pernah keluar kecuali ada sesuatu yang penting di rumah sakit.Dia sangat sabar, setiap hari mengawal pengasuh membawa anak, takut pengasuhnya kurang baik dalam mengurus anaknya.Alana sangat senang karena Jovan seperti ini.Memiliki ayah yang bertanggung jawab akan membuat segala sesuatunya lebih mudah untuknya.Brigitta menghela napas tanpa daya.Revin menyapa mereka sebelum mencari tempat duduk.Alana mengajak Reina dan duduk di sampingnya.Dia berbisik pelan, "Nana, apa kamu sadar, kita lama banget nggak ketemu Revin, bukankah dia jadi lebih jantan?"

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2202

    Entah bagaimana Adrian meninggalkan rumah sakit. Namun, setelah sampai di luar, tubuhnya gontai, pikirannya dipenuhi dengan tindakan Hanna saat berada di dalam bangsal barusan. Dia juga terus terngiang-ngiang apa yang dikatakan Hanna.Bagaimanapun, dia adalah seorang pria sejati, mana mungkin dia tidak ingin melakukan tindakan yang lebih intim dengan orang yang disukainya?Namun, dia juga takut menyakiti wanita itu.Sekarang, orang tua Hanna sudah merestui hubungan mereka, dia juga yakin bisa mendapatkan banyak uang ....Adrian sedikit tergoda .......Satu minggu kemudian.Reina dan sahabatnya mengunjungi pernikahan Sisil.Pernikahan Sisil diadakan di hotel paling besar di kota. Dia mengenakan pakaian berwarna putih, terlihat sangat cantik."Apa nggak apa-apa aku pakai gaun seperti ini?" Sisil berdiri di depan Reina dengan gugup.Reina menatapnya dan tersenyum. "Nggak apa-apa dong. Kamu cantik banget.""Untunglah. Jantungku sudah jedag-jedug nggak karuan." Sisil melangkah ke depan Rei

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2201

    Seketika, penilaian Malik terhadap Adrian langsung berubah."Kamu yakin?"Jika perjanjian itu ditandatangani, di masa depan, keuangan milik Keluarga Sunandar benar-benar tidak terkait dengan Adrian. Kalaupun dia menikahi Hanna, dia tidak akan mendapatkan keuntungan sepeser pun. Jika suatu saat dia bercerai dengan Hanna, dia juga tidak akan mendapatkan harta gono-gini.Adrian mengangguk berat. "Aku yakin, asalkan Om mau menikahkan Hanna denganku, aku akan memenuhi semua syarat yang kalian minta.""Selain itu, kalau Om mau percaya padaku, aku akan berbakti kepada Om dan Tante." Adrian berkata dengan sungguh-sungguh.Malik terdiam.Bukannya tidak bersedia, dia hanya masih ragu.Dia adalah seorang pengusaha, jadi dia tahu bahwa hati manusia itu jahat."Sudahlah, kamu dan Hanna bisa menjalin hubungan. Kalau tahun ini hubungan kalian masih baik-baik saja dan kariermu melesat, aku akan merestui hubungan kalian." Malik menambahkan, "Tentu saja, sebelum kalian menikah, kamu harus tanda tangan p

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2200

    Hati Hanna langsung cemas saat mendengar bahwa ayahnya menyuruh Adrian datang."Kenapa Ayah minta kamu datang?"Hanna khawatir ayahnya akan mempermalukan Adrian dan mengatakan sesuatu yang buruk.Adrian menggeleng. "Entahlah, katanya ada sesuatu yang ingin dibicarakan denganku.""Baiklah."Hanna berbicara sedikit tidak enak hati, "Kalau nanti Ayah bicara aneh-aneh, kamu jangan marah."Adrian tidak bisa menahan senyumnya."Jangan khawatir, aku nggak akan marah nggak peduli semenyakitkan apa pun perkataannya."Sebagai seorang pria, jika dia memiliki seorang anak perempuan dan akan diambil oleh orang lain, apalagi pria itu orang miskin, dia juga tidak akan menyukainya.Sebagai orang tua, siapa yang tidak ingin anaknya memiliki kehidupan yang baik?"Hmm."Ketika mereka berdua sedang berbicara, Malik dan Ines tiba.Mereka mendorong pintu dan melihat sikap manis keduanya, sedikit canggung.Malik berjalan menghampiri mereka, melewati Adrian dan mendekati putrinya."Kenapa dekat-dekat begitu s

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status