Share

Bab 1244

Penulis: Kacang Merah
"Ini mamanya Riko?" Semua orang bertanya.

Riki duduk kembali di depan layar dan berkata, "Halo semuanya, hari ini aku ingin memperkenalkan mama dan papaku."

Para tante online pun sangat menantikannya.

Reina dipaksa Riki untuk menyapa semua orang, "Halo semuanya, aku mamanya Rik ... Ah, mamanya Riko."

Penggemar tahunya Riki adalah Riko, mereka tidak menjelaskannya kepada penggemar.

Beberapa penggemar yang bermata tajam langsung mengenali Reina.

"Bukankah ini Reina? Istri Maxime? Ah, maksudku mantan istrinya."

"Hah? Dia mama Riko? Tapi Riko jelas bukan ras campuran."

"Katanya anak Reina orang asing? Kayaknya nggak deh."

Para penonton siaran langsung tidak menyangka ternyata anak yang mereka gemari selama ini adalah putra Reina.

Riki menjelaskan, "Tante dan Kakak semua, sekarang kalian 'kan sudah tahu siapa mamaku, jadi bantu jelaskan ke yang lain ya kalau aku bukan anak orang asing. Mamaku Reina dan papaku Maxime."

"Orang-orang di internet yang mengatakan aku anak orang asing itu pemboho
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1245

    Reina tidak ingin kedua anaknya mengkhawatirkannya.Riki menepuk dadanya dan berkata dengan serius, "Nggak Ma, kami putramu, kami harus melindungimu."Reina merasa geli saat mendengar ini.Ketiga wanita yang menguping di depan pintu pun merasa iri."Dari dulu aku takut punya anak, tapi setelah melihat Riki dan Riko, aku sadar punya anak itu hal yang luar biasa," kata Sisil.Brigitta memeluk putrinya dan terlihat bahagia, "Ya, mereka benar-benar seperti bidadari. Aku sangat berharap putriku cepat tumbuh dewasa."Gaby mengangguk.Dulu dia juga takut menikah dan punya anak. Namun setelah melihat Riki dan Reina, dia tidak terlalu merasa takut."Kok kalian semua nggak masuk?" Reina mempersilakan mereka masuk."Kami hanya penasaran kenapa Riki misterius banget bawa kamu ke kamar," jawab Sisil.Reina meminta mereka semua mendekat dan menjelaskan bahwa ini semua untuk klarifikasi.Semua orang semakin iri pada Reina, karena putranya bijaksana dan berperilaku baik.Begitu berita ini viral, Syena

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1246

    Morgan pun berhenti berjalan, sorot tatapannya terlihat tenang. "Iya, sudah. Entah media mana yang asal bicara.""Iya, iya. Masa mereka bisa secara kebetulan melihat Nana lagi mengantarmu ke rumah sakit?" timpal Syena.Morgan refleks kembali menatap Syena. "Kok kamu tahu Reina yang mengantarku ke rumah sakit? Fotonya 'kan nggak jelas."Ekspresi Syena sontak menjadi lebih kaku. Dia terdiam sesaat sebelum menjelaskan."Jangan salah paham dulu, Jess yang memberitahuku.""Oh. Ya sudah, aku istirahat dulu," kata Morgan tanpa membongkar kebohongan Syena."Oke."Syena pun memandangi Morgan yang berjalan naik, lalu setelah itu baru bisa bernapas dengan lebih lega.Dia kembali ke kamarnya dan terus membaca berita di internet. Sepanjang malam itu, dia tidak bisa tidur dengan nyenyak.Di sisi lain, Reina yang dijebak oleh Syena malah tertidur dengan pulas.Reina yang pernah menderita depresi tahu betapa pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik. Itu sebabnya dia memutuskan untuk menunggu Sisi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1247

    "Terus, kita harus gimana? Masa kita diam saja membiarkan mereka menyebarkan rumor?" tanya Sisil dengan putus asa.Wajar saja Sisil bertanya seperti itu. Syena sudah menuduh Reina, tetapi pada akhirnya dilepaskan begitu saja.Sayangnya, untuk saat ini Reina belum terpikirkan solusi yang baik. "Biarkan saja saat ini waktu yang membuktikan.""Baiklah," jawab Sisil sambil mengangguk dengan pasrah.Begitu publik mengetahui tentang insiden Reina, kritik pun dilemparkan ke departemen penjualan kelima. Orang-orang yang kinerjanya tidak sebaik sebelumnya juga ikut menyampaikan kritik."Menurutku, Reina sudah nggak cocok lagi jadi manajer kita. Dia lagi hamil, tapi sudah kelewat viral. Ini pasti akan memengaruhi kita juga ke depannya.""Kamu salah bicara kalau kayak gitu. Kamu lupa siapa yang menolong kita dari Melisha? Masa kamu mau menjadi bawahan Melisha yang nggak bisa menghasilkan uang itu?""Iya, aku sepakat. Menurutku, yang penting itu dia bisa menghasilkan uang. Sifat dan karakternya it

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1248

    "Mobil siapa ini? Ngalangin jalan saja," komentar Sisil dengan bingung.Detik berikutnya, jendela mobil pun terbuka dan memperlihatkan wajah tegas Maxime.Begitu melihat Maxime, Sisil mengira pria itu adalah Morgan. "Halo, Pak Morgan."Maxime balas mengangguk kecil, lalu turun dari mobil dan berjalan menghampiri Reina."Kamu mengundurkan diri?"Dia langsung tahu apa yang Sisil dan Reina bawa.Alih-alih menjawab, Reina malah balik bertanya dengan bingung, "Kok kamu ada di sini?""Aku sudah menunggu di sini sejak jam tiga. Aku takut kamu nggak bakal meneleponku setelah pulang kerja," jawab Maxime.Maxime pun menatap Sisil yang masih terlihat bingung dan penasaran. "Oh, kamu pasti Nona Sisil. Terima kasih sudah menjaga istriku selama beberapa tahun ini."Maxime yang dulu tidak mau berbicara dengan teman-teman Reina, tetapi sekarang berbeda. Dia akan melakukan apa saja selama itu bisa membuat Reina bahagia.Sisil sontak tertegun. Dia baru menyadari bahwa pria ini bukanlah Morgan, melainkan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1249

    "Aku mengundurkan diri," jawab Reina, lalu menambahkan, "Mulai sekarang, serahkan saja anakmu kepada pengasuh. Kita harus kerja seharian.""Serius?" tanya Brigitta dengan mata yang berbinar.Dia sudah terlalu lama menunggu momen ini.Selama dia memiliki pekerjaan formal, dia dapat mengajukan cerai dari Ethan dan dia tidak akan takut hak asuh anak itu jatuh ke Ethan."Iya, ayo kita bicara di dalam.""Oke." Brigitta mengangguk. Dia menatap Maxime dengan dingin, "Nana, kenapa dia ada di sini juga?""Nggak usah pedulikan dia, anggap saja dia nggak ada," sahut Reina."Oke."Mereka masuk bersama-sama.Maxime juga mengikutinya dan meletakkan barang-barangnya, tapi tidak menunjukkan niat untuk pergi.Reina bertanya kepadanya, "Kapan kamu akan pergi?""Sekarang sudah malam. Aku mau tidur di sini dan berangkat besok pagi." Maxime berkata tanpa malu-malu.Reina langsung menolak, "Nggak boleh."Brigitta juga menindaklanjuti dan berkata, "Ya, kami semua wanita. Kamu pria dewasa nggak bisa tidur di

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1250

    Mata Riki berbinar dan dia balas berbisik, "Oke!"Reina keluar dapur dan mengernyit, "Kalian bisik-bisik apa?""Nggak ada."Riki berbohong, "Papa minta aku manggil para tante buat makan."Ketika Reina mendengar ini, dia tidak bertanya lagi.Maxime datang ikut makan malam dan semua orang di meja merasa agak tidak nyaman. Riki yang menghidupkan suasana, dia mengajak Maxime mengobrol dan menanyakan kesibukannya akhir-akhir ini.Riki juga berkata dia sangat merindukan Maxime.Reina memperhatikan dalam diam, merasa agak bersalah.Dia lupa Riki masih membutuhkan kasih sayang seorang ayah. Melihat Riki sangat menyukai Maxime, Reina bertekad akan memperbanyak waktu Riki bertemu dengan Maxime.Akhirnya acara makan selesai.Gaby dan yang lainnya tidak ingin mengganggu Reina sekeluarga, jadi mereka semua membuat alasan dan kembali ke kamar masing-masing.Sekarang di ruang tamu hanya tersisa Maxime, Reina dan Riki.Maxime berdiri, "Nana, ini hadiah yang kubeli untuk semua orang. Tolong berikan pad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1251

    Reina menjelaskan lebih lanjut, "Kalau bukan karena Riki, aku nggak akan mengizinkanmu tidur di sini. Jadi, tahu diri sedikit dan tidur di sofa sana."Maxime tahu, Reina masih marah padanya atas kejadian terakhir kali."Oke, aku tidur di sofa." Maxime langsung patuh.Baru setelah itu Reina kembali ke kamar tidur utama, mandi dan baring di kasurnya.Maxime tidak bisa tidur, jadi dia duduk di sofa di luar dan menatap kamar tidur Reina yang tidak jauh darinya, sekarang lampu kamar itu sudah padam.Malam ini Reina tidak bisa tidur nyenyak, mungkin karena terjadi banyak hal siang tadi.Di tengah malam, Reina mengigau karena mimpi buruk."Pergi ... pergi!"Maxime yang sama sekali tidak tidur pun langsung bangkit berdiri dari sofa saat mendengar Reina mengigau.Untungnya, pintu kamar tidur Reina tidak dikunci. Maxime langsung duduk di sisi kasur dan menggenggam tangan Reina, "Nana, ada apa?"Reina yang masih melindur pun menggenggam tangan Maxime."Tolong ... selamatkan aku ...."Di mimpinya,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1252

    Reina duduk dan bertanya, "Terus selanjutnya?"Maxime tidak ingin membohonginya lagi dan menjawab dengan jujur."Terus, aku merasa kamu pasangan yang cocok untukku dan kita sepertinya bisa membangun keluarga yang baik."Dulu sebelum Keluarga Andara menipunya, Maxime pernah memikirkan bagaimana caranya menjadi sosok suami dan ayah yang baik. Sayang, Maxime tidak mau mengaku karena dia malu.Setelah Diego menipunya dan membuatnya ditertawakan oleh kalangan atas, Maxime melampiaskan semua kemarahannya pada Reina.Reina mengangguk, "Baiklah."Maxime takut Reina akan salah paham, jadi dia menambahkan, "Tapi sekarang aku yakin, aku memang menyukaimu."Pengakuan Maxime yang tiba-tiba membuat Reina gelagapan. Dia pun memejamkan mata dan berkata, "Iya aku tahu, ayo tidur.""Kalau kamu? Kamu benar-benar nggak menyukaiku lagi?"Maxime bertanya dengan enggan.Reina tidak bisa menjawab, Maxime pun melanjutkan, "Aku akan membantumu membereskan berita di internet itu, nggak usah khawatir. Kamu bisa t

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status