Share

Bab 1218

Penulis: Kacang Merah
Sebelum Maxime dapat menjawab, Reina sudah mengambil ponselnya dan mengunci diri di kamar.

Saat dia hendak menelepon Riki kembali, grup Reina dan para wanita yang tinggal di kediaman Keluarga Andara sudah ramai.

Gaby: "Nana, sekarang kamu tinggal sama Maxime? Kalian sudah baikan?"

Sisil: "Bos, sekarang kamu lagi hamil, jadi harus hati-hati ya. Katanya kalau lagi hamil nggak boleh 'itu' lho."

Brigitta: "Nana, kamu jangan sampai tertipu sama kegantengan dan kata-kata manis laki-laki. Kamu ingat-ingat lagi kenapa dulu kamu menceraikannya."

Brigitta: "Susah payah kamu bisa keluar dari jurang kegelapan pernikahan, kamu nggak boleh terjebak di kegelapan itu lagi."

Gaby: "Brigitta benar. Kalau kamu mau kembali menerima Maxime, kamu harus mengetesnya dulu."

Sisil: "Ya, ya! Setidaknya jangan terlalu gampang menyerahkan diri."

Reina sungguh tidak tahu harus tertawa atau menangis setelah membaca obrolan itu.

Namun, Reina tahu para sahabatnya ini tidak punya niat buruk, jadi dia menjelaskan.

"Jang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Ross Mawar
update lagi thorr...ditunggu ya...terima kasih...
goodnovel comment avatar
Zhen Zhen
sudah bab 1200 lbh msih gini2 aza hubungan reina sam max
goodnovel comment avatar
Maxime & Reina 🩵
Semoga hari minggu ini updte banyak thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1219

    Dalam kabut uap, Reina bisa melihat tubuh kekar nan sempurna Maxime. Reina pun meliriknya beberapa kali.Saat Reina sedang melamun, Maxime buru-buru mengambil handuk dan keluar dari kamar mandi.Reina langsung membuang muka dan berpura-pura melihat ponselnya.Maxime sudah dari tadi tahu Reina mengintipnya, Maxime pun berjalan mendekat, "Gimana? Bagus?"Wajah Reina memerah."Apanya yang bagus? Aku nggak liatin kamu kok.""Aku nanya yang lagi kamu lihat di ponselmu." Maxime tersenyum, "Kapan kamu melihatku? Barusan?"Reina menunduk. Setelah mendengar ucapan ini, dia baru sadar kalau dirinya sudah ketahuan."Tadi pintu kamar mandimu terbuka sedikit, aku jadi lihat sedikit."Reina bangkit berdiri sambil menggerutu, "Lagian aku juga sudah pernah lihat, nggak ada yang bagus.""Oh gitu? Terus kok kamu nggak berani menatapku?" tanya Maxime sambil menelan ludah.Reina berhenti bersikap malu-malu, lalu mengangkat kepalanya untuk menatap Maxime.Pria itu baru saja mandi, rambut pendeknya masih ba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1220

    Reina tersadar dari lamunannya dan langsung mengambil handuk mandi untuk menutupi tubuhnya. Setelah itu dia berkata, "Maaf ..."Entah mengapa, Reina tidak bisa mengendalikan diri.Wajah Maxime yang ditampar Reina terasa kaku."Nggak apa. Barusan kamu ... nggak apa-apa?"Reina merasa lebih bersalah setelah mendengar pertanyaan Maxime. "Nggak apa-apa, aku nggak sengaja menjatuhkan botol sabun mandi."Maxime merasa lega, lalu berkata dengan wajah serius, "Mulai sekarang biar aku temani kamu mandi.""Nggak perlu, beneran nggak perlu."Reina tersipu malu sambil menutupi tubuhnya dengan handuk mandi.Maxime bisa melihat gerak-gerik Reina. Wanita ini memperlakukannya seolah dia adalah penguntit.Orang lain pasti tidak menyangka kalau Reina dan Maxime sudah punya dua anak.Dulu Reina menggoda Maxime, ternyata memang demi kepentingan anakSetelah merapikan handuk mandinya, Reina mengambil gaun tidurnya dan langsung memakainya."Oke, ayo tidur.""Ya."Maxime mengikuti Reina.Reina mengambil pons

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1221

    Karena dipeluk Maxime, Reina tidak bisa melihat cahaya redup di mata gelap Maxime."Tentu saja, kamu cuma boleh hidup sama aku, kecuali aku mati," sahut Maxime dengan tegas.Dulu Maxime menceraikan Reina karena Maxime pikir karena dia akan menjadi idiot dan dia tidak ingin merepotkan Reina.Lagi pula, jadi orang idiot itu sama saja dengan mati.Reina merasa marah mendengar ucapan Maxime, dia langsung mengepalkan tinjunya dan memukul bahu Maxime."Aku bisa bersama siapa pun yang aku mau. Kamu bukan lagi suamiku dan kamu nggak punya hak buat ngatur aku!"Reina hanya asal bicara. Bagaimanapun dia sudah punya dua orang anak, bahkan sekarang sedang hamil.Mana mungkin dia hidup bersama pria lain dan membuat anak-anaknya punya ayah tiri?Selain itu, dengan kondisi Reina sekarang, pasangan hidupnya pasti akan kerepotan.Faktor lainnya juga Reina tidak membutuhkan pria untuk menghidupi dirinya dan anak-anaknya.Awalnya Reina hanya asal bicara saja untuk membuat Maxime kesal. Siapa sangka Maxim

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1222

    'Bisa jadi dia mau main-main sama kamu, tanpa perlu bertanggung jawab.Ucapan Maxime langsung terngiang di telinga Reina dan matanya langsung memerah."Ternyata ... Ternyata aku wanita yang seperti itu di matamu? Kamu terus nanya kenapa aku nggak mau balikan sama kamu, 'kan? Apa sekarang kamu sudah ngerti? Bagimu, aku itu wanita yang hatinya bisa dimainkan oleh semua orang.""Morgan, Ari, Revin ... Apa menurutmu aku wanita rendahan yang main hati dengan ketiga pria ini, di saat aku sudah punya anak tapi masih berhubungan dengan mereka?"Reina masih ingat pertama kali dirinya dan Maxime bersetubuh, yaitu saat Maxime salah paham antara dirinya dan Revin.Namun, selama lima tahun di luar negeri, Reina saja tidak pernah bergandengan tangan dengan Revin karena hubungan mereka murni sebatas teman.Maxime menatap mata merah Reina dan menyadari bahwa dia telah salah bicara.Dia langsung memeluk Reina.Entah Reina mengapa, mungkin karena merasa terlalu dipojokkan, setetes demi setetes air mata

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1223

    Ari sangat percaya diri. Bagaimanapun, dia memiliki anggota tubuh yang sehat, tidak cacat, berpenampilan bagus serta punya latar belakang keluarga yang baik.Dia merasa, mustahil dirinya kalah dari Maxime.Manajer Ari pun tidak membujuknya lagi. Orang seperti Ari itu baru kapok kalau sudah terkena batunya....Di Vila Magenta.Setelah Reina tenang, dia bangun.Reina juga tidak tahu apa yang terjadi padanya, kenapa dia bisa menangis?Di luar, Maxime sudah menyiapkan sarapan. Dia menatap Reina dan berkata, "Ayo, sarapan.""Aku nggak mau makan, aku langsung berangkat kerja saja."Reina hendak langsung pergi begitu selesai bicara.Maxime menghentikannya, "Makan dulu baru pergi."Reina merasa Maxime tidak akan membiarkannya pergi sebelum dia makan.Reina pun duduk di meja makan dan makan dengan santai.Maxime terus menatap Reina dan mendapati matanya masih merah.Maxime menyesal, harusnya barusan dia tidak bicara sembarangan.Dia pernah berkonsultasi pada dokter, katanya wanita hamil tidak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1224

    Reina sudah tahu tentang Rendy, jadi dia tidak penasaran.Dia hanya penasaran siapa yang mengincar Maxime kemarin malam.Tapi kalau dipikir-pikir, harusnya Maxime sudah meminta bawahannya menyelidiki.Benar saja, Maxime sudah pergi ke rumah sakit. Alasannya sih ingin menjenguk Rendy, tapi sebenarnya dia memperingatkan Aarav sekeluarga untuk tidak berulah.Melisha sangat ketakutan, kakinya terasa lemas.Dalam hati Aarav juga takut, tapi dia menolak mengaku bahwa kemarin adalah orang suruhannya. Dia berkata, "Max, kita ini 'kan satu keluarga, mana mungkin aku menyakitimu?""Ya, ya, Max. Aku dan Rendy selalu ingin kamu bisa cepat pulih."Maxime hanya menatap Rendy sekeluarga yang pengecut."Jangan sampai terulang."Maxime pun keluar dari kamar rawat.Suasana di kamar rawat masih mencekam, Rendy mengencangkan cengkeramannya pada tangan ayahnya, "Ayah, aku takut banget.""Jangan takut. Ada Ayah di sini, dia nggak akan berani menyakitimu." Meski mulutnya berkata demikian, Aarav merasa bersal

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1225

    Liane tidak mengerti. Jika Doni mewarisi penyakit ini dari Raisa, apa Raisa mewarisi dari generasi sebelumnya?Tapi di keluarga Liane dan mantannya, tidak ada riwayat penyakit diabetes.Ekspresi Liane sulit dijelaskan, namun mulutnya tidak lupa menghibur Raisa."Raisa, jangan sedih. Ini bukan salahmu. Setiap ibu berharap anaknya sehat."Raisa mengangguk, "Ya."Liane menatap mata Raisa yang terlihat penuh kecemasan dan sejenak merasa bersalah.Bagaimana dia bisa meragukan putrinya sendiri?Raisa pasti putrinya. Dia telah mencarinya selama bertahun-tahun. Bagaimanapun, dia tidak boleh kehilangannya lagi."Dokter, nggak peduli berapa biayanya, kamu harus menyembuhkan cucuku. Selama kamu bisa menyembuhkannya, aku janji akan mempromosikan rumah sakit ini dan dokter sendiri ke tingkat yang lebih tinggi," kata Liane."Jangan khawatir, Bu Liane, kami akan lakukan yang terbaik untuk merawat tuan muda."Liane mengangguk.Syena yang ada di sampingnya sudah tidak sabar.Hari ini dia membuang waktu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1226

    Mungkin karena takut Liane akan sedih, asisten Liane pun menjelaskan, "Tapi ini normal. Bagaimanapun sejak kecil, Nona Raisa bukan dibesarkan olehmu."Liane tahu asistennya hanya sedang menghiburnya, jadi dia bertanya lagi, "Kalau gitu menurutmu Syena mirip sepertiku?"Asisten Liane tersedak dan terdiam lama.Syena adalah orang yang egois dan mementingkan diri sendiri. Syena itu tidak punya kemampuan, tapi sombong. Tiap kali membuat masalah, Liane harus selalu membereskannya.Liane dan Syena adalah orang yang sangat berbeda.Asisten Liane ini sudah bekerja untuk Liane sejak Liane belum punya apa-apa. Waktu itu Liane sangat rendah hati, tahan banting dan tidak semua orang bisa membantunya.Selama ini Liane sudah berjuang dan mengandalkan kekuatannya sendiri."Nona Syena sangat cantik, sama seperti waktu Bos masih muda." Setelah berpikir cukup lama, asisten Liane pun menjawab secara umum.Liane yang pintar hanya bisa menggeleng tanpa daya, "Sepertinya nggak satu pun dari kedua putriku ya

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status