Share

Bab 1200

Penulis: Kacang Merah
Reina menjawab acuh tak acuh, "Apa maksudmu berkhianat? Kita 'kan memang sudah bercerai, memang harusnya nggak tinggal bareng."

Maxime menatap Reina dengan tenang, melihat Reina yang terlihat sombong, Maxime pun melirik Riki.

"Riki."

Maxime memanggilnya.

Riki berhenti melangkah dan kembali menatap Maxime, "Ada apa Pa?"

Reina langsung panik dan berbisik.

"Bisa nggak jangan kekanak-kanakan gini? Kamu 'kan punya rumah sendiri?"

Maxime pun berkata, "Riki, Papa cuma nganter sampai sini ya?"

Riki mengernyit bingung, "Kok Papa nggak tinggal sama kita?"

Maxime berpura-pura tidak bersalah dan menatap Reina dengan ketakutan.

Reina sangat ingin marah melihat sikap Maxime yang seperti ini.

"Nggak tahu malu banget sih? Malah manfaatin anak kecil!" geram Reina dengan suara rendah.

Maxime tidak menganggapnya serius dan berbisik, "Apanya yang manfaatin? Riki itu anakku, dia yang mau kita punya keluarga yang lengkap dan bahagia."

Setelah itu, Maxime kembali menatap Riki sambil berkata.

"Iya, Papa juga
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1201

    "Nggak usah, biar bibi aja yang bersih-bersih," ucap Reina.Brigitta tetap bersikeras, "Nggak bisa gitu, aku 'kan sudah ngomong akan bantuin kamu bersih-bersih. Aku harus menepati janji.""Nana, jangan karena sudah tahu hubunganku dengan Ethan, kamu berpikir aku nggak bisa apa-apa. Bahkan kalau aku nggak bisa pun, aku bisa belajar."Brigitta takut Reina akan menolaknya, jadi dia langsung mengambil sapu tanpa menunggu Reina menjawab.Melihat sikap Brigitta, Reina pun tidak berkata apa-apa lagi.Reina pun memanggil kepala pelayan dan menyuruhnya menggaji Brigitta tiap bulan, seperti pelayan lain.Sebenarnya alasan mengapa Reina tidak membiarkan Brigitta membersihkan rumah tidak ada hubungannya dengan Ethan, Reina khawatir akan kesehatan Brigitta. Selain itu, dia sudah menyelidiki latar belakang Brigitta.Brigitta dulu adalah seorang putri kaya raya, pastinya dia tidak pernah bebersih seperti ini.Tapi sekarang, setelah Reina melihat Brigitta bekerja keras, dia makan merasa semakin kasiha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1202

    "Halo ibu-ibu, mau tanya dong apa besok suami kalian pada ikut?" tanya seorang ibu dalam grup.Yang lain pun mulai menjawab, "Suamiku pasti nggak ikut, dia terlalu sibuk.""Ya, suamiku juga lagi sibuk. Akhir pekan aja kerja.""Cukup kita ajalah para ibu rumah tangga yang datang, biar suami kita bisa fokus kerja.""..."Semua ibu-ibu ikut angkat bicara dan sebagian besar para suami tidak ikut dalam kegiatan itu. Reina pun merasa lega.Namun malam itu saat Reina hendak tidur, Maxime mengiriminya pesan."Lagi ngapain?""Mau tidur." Reina mengetik, "Ada apa?"Maxime masih tinggal bersama Ethan, alasan utamanya karena istri mereka sama-sama tinggal di kediaman utama Keluarga Andara.Melihat pertanyaan acuh tak acuh Reina, Maxime pun merasa kecewa, "Nggak ada, oke deh selamat tidur."Reina sudah siap untuk tidur saat melihat balasan Maxime. Namun Reina terpikir, bagaimanapun Maxime adalah ayah Riko, dia berhak mengetahui tentang kegiatan sekolah besok."Mm ... Besok di sekolah Riko ada acara

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1203

    "Tommy, sini!" Melisha mengabaikan Reina dan berteriak kepada putranya.Tommy bersembunyi di belakang Reina dan menggeleng, "Nggak mau, kalau aku ke sana, nanti Mama mukulin aku."Melisha kesal setengah mati mendengar jawaban Tommy.Supaya tidak ditertawakan Reina, Melisha menahan diri dan melembutkan suaranya, "Tommy, maaf ya barusan Mama terlalu kasar. Sini, Mama nggak akan mukulin kamu kok."Tommy masih menolak untuk mendekat dan menatap Melisha dengan waspada."Nggak mau, Mama pasti bohong, hmph!"Setelah itu, Tommy buru-buru kabur.Melisha merasa sangat jengkel dengan Tommy.Melisha menahan amarah dalam hatinya dan berjalan menghampiri Tommy. Saat berjalan melewati Reina, Melisha sengaja menepuk bahu Reina kuat-kuat.Reina terdiam. Dia mengabaikan Melisha, lalu pergi mencari Sisca dan yang lainnya.Saat Sisca melihat Reina, dia langsung melambai padanya.Ibu-ibu yang menerima suap Melisha mengabaikan Reina dan pura-pura tidak melihatnya.Mereka tahunya ayah mertua Melisha sudah ke

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1204

    Karena saat ini mereka sedang ada di bis, ibu lainnya pun bisa mendengar ucapan Cosco. Para ibu-ibu pun menatap Sisca dan menertawakannya.Sebagian besar ibu-ibu itu adalah ibu rumah tangga.Sisca berbeda. Dia juga mengelola perusahaan keluarganya, Grup Santiago.Banyak dari para ibu yang iri padanya.Jadi para ibu lain tentu jadi merasa seimbang saat Sisca direndahkan oleh anak tirinya.Cosco masih merasa ucapannya barusan belum cukup, dia pun terus menghina Sisca."Kata mamaku, kamu nggak bisa punya anak jadi berharap aku mau jadi anakmu. Tapi aku 'kan sudah bilang, selamanya aku nggak mau jadi anakmu!""Aku benci kamu! Nanti kalau sudah besar aku akan mengambil alih perusahaan papaku, lalu aku akan mengusirmu dan menjadikanmu wanita tua kesepian yang dibuang oleh semua orang!"Wajah Sisca terlihat tidak enak dilihat, namun dia tidak bisa cari ribut dengan seorang anak kecil.Melihat makin banyak orang yang menatap Sisca dengan tatapan merendahkan, Reina pun berkata, "Sisca, sini dud

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1205

    Seorang guru pun datang menghampiri dan bertanya dengan ragu, "Mama Riko kenapa berdiri di sini sendirian? Ayo gabung dengan tim lain."Reina tidak merasa malu dan menjawab jujur, "Bu guru, kayaknya mereka nggak mau se-tim dengan kami.""Ah ..." Guru itu terlihat kesulitan dan bertanya kepada tim lainnya.Namun ibu-ibu lain menunduk dan salah satu dari mereka berkata, "Tim kami sudah penuh."Ada beberapa bapak-bapak yang datang dalam acara ini, namun mereka juga ikut menuruti Melisha karena bisnis keluarga mereka tergantung pada Melisha."Bu guru, menurutku yang sisa ya nggak usah ikut lomba.""Ya, ya. Semua tim kita sudah cukup orang kok.""Kalian para ibu istirahat aja. Lagian ... " Seorang pria menunjuk ke perut Reina, "Kamu lagi hamil, 'kan? Mending nggak usah ikut lomba."Reina tahu dirinya memang tidak akan ikut lomba."Aku memang nggak akan ikut, tapi ibu yang lain nggak punya keterbatasan buat ikut lomba. Kenapa kalian melarang mereka ikut?" Reina pun angkat bicara.Pria itu me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1206

    Karena Maxime jarang muncul di depan umum, para ibu tidak begitu mengenalnya.Namun, mereka mengenali wajah Jovan, seorang playboy."Bukankah itu Jovan?""Yang di sampingnya itu Ethan!""Mereka ngapain di sini? Pria yang di paling depan itu siapa? Kok kayak kenal ya?"Melisha menatap mereka lekat-lekat dan napasnya terhenti.Mengapa Maxime ada di sini?Jovan dan Ethan juga datang?Jovan datang menghampiri Riko dan hendak mengusap kepala kecil Riko.Riko mengernyit dan menghindar."Dasar bocah! Aku 'kan cuma mau mengusap kepalamu? Terus, kenapa kamu nggak ngasih tahu aku dan Tante Alana kalau ada acara orangtua-murid di sekolah?" tanya Jovan.Tentu saja karena Riko punya motif egois.Setiap anak hanya boleh membawa sepasang wali.Kalau dia memberi tahu Jovan dan Alana, dia tidak bisa mengundang Reina.Setelah mendengar perkataan Jovan, semua orang terutama bapak-bapak yang ada di sana langsung menyesal.Apa Jovan adalah ayah dari Riko?Apa dia anak haram Jovan?Keringat dingin mengucur

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1207

    Jovan langsung bisa melihat kalau orang-orang ini sengaja mengucilkan Riko. Namun Jovan diam saja, dalam hati dia bersiap menonton drama yang akan terjadi.Orang-orang ini sepertinya sudah gila. Berani sekali mereka menyinggung istri dan anak Kak Max?Ketika Maxime datang, dia melihat Melisha di antara kerumunan dan tahu hal ini pasti ada hubungannya dengan dia.Kemudian, Maxime melihat ke sekeliling dan tatapannya tertuju pada orang-orang yang baru saja bicara."Marco dari Grup Kamari, Chris dari Grup Lombardo, Tom dari Grup Gree dan Handy dari Grup Javise."Maxime menyebutkan nama empat orang.Keempat orang yang disebutkan nama lengkapnya tertegun sejenak, lalu bertanya dengan bingung, "Kamu kenal kami?"Maxime tidak menjawab dan bertanya pada Ekki yang ada di belakangnya, "Sudah dicatat?""Sudah."Maxime memiliki ingatan fotografis, jadi dia bisa dengan mudah mengingat siapa orang-orang ini.Asal Maxime pernah melihat informasi seseorang di kantor, dia akan langsung ingat.Ekki tida

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1208

    Wajah Melisha terlihat sangat jelek.Dia merendahkan suaranya dan berkata pada para ibu di sekelilingnya, "Kalian nggak usah takut. Sekarang itu Maxime nggak punya apa-apa. Grup Rajawali sudah bukan dalam kuasanya."Para ibu ragu dengan ucapan Melisha.Salah satu ibu bertanya, "Kalau dia nggak punya apa-apa, kenapa bapak-bapak tadi begitu ketakutan?"Melisha tersedak dan tidak bisa menjelaskan.Dia juga tidak paham apa yang dilakukan Maxime sampai bisa membuat para bos kabur ketakutan."Sudahlah Melisha, kalian itu saudara. Jangan saling menyerang.""Ya, ya. Hidup harmoni akan membawa kekayaan."Para ibu tahu harus mengikuti arah angin bertiup. Mereka langsung berhenti membantu Melisha, lalu mengajak Reina dan teman-temannya untuk bergabung dengan tim.Bahkan ada beberapa yang berinisiatif menghampiri regu Reina dan berkata, "Kalau kalian mau bareng-bareng, kita atur ulang lagi aja timnya.""Ya, ya."Melihat para ibu berubah kubu begitu cepat, Melisha pun sangat marah.Melisha sudah me

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2132

    Morgan tidak bisa menghindar, tidak punya pilihan selain menerima pukulan keras itu.Darah keluar dari sudut mulutnya, tubuhnya limbung. Cengkeraman tangannya di lengan Jess terlepas saat dia terdorong mundur dan hampir jatuh ke tanah.Erik mengepalkan tinjunya dan berdiri di antara dia dan Jess, menatap Morgan dengan dingin."Aku sudah berbaik hati mengantarmu ke rumah sakit, tapi aku nggak menyangka kamu akan datang ke sini dan berbuat kasar sama Jess. Sepertinya kamu masih belum cukup sadar, jadi aku akan membuatmu sadar!"Jika dia tidak datang untuk menjemput Jess, dia tidak akan melihat adegan Morgan yang mengganggu Jess.Dia mengatupkan giginya karena marah, ada sedikit kejengkelan dalam tatapannya saat dia menatap Jess."Kamu baik-baik saja?" tanyanya.Jess sedikit panik saat mendengar pertanyaannya, tetapi dia mengangguk. "Ya, aku baik-baik saja."Erik menoleh ke arah Morgan dan melangkah mendekatinya.Morgan berdiri diam sebelum menatap orang di depannya. Dia mengangkat tangan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2131

    Morgan melihat ke arah panggilan yang ditutup, suasana hatinya langsung jatuh ke titik terendah.Namun, dia tidak beranjak pergi.Di dalam perusahaan.Jess mengira Morgan sudah pergi, jadi dia berkemas seperti biasa dan keluar dari perusahaan.Sebelum dia keluar, Erik bahkan mengiriminya pesan."Aku jemput, ya?"Jess membalas pesan itu, "Nggak perlu, aku pulang sendiri saja."Dia terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri, bahkan setelah menghabiskan banyak waktu dengan Erik, dia masih belum terbiasa untuk dijaga olehnya seperti itu."Penolakan ditolak, aku sudah di lantai bawah perusahaanmu, cepat keluar." Erik tersenyum dan mengirimkan pesan itu.Jess sedikit tidak berdaya saat melihat pesan itu, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa lagi.Erik memang seperti itu, selalu melakukan segala sesuatu terlebih dahulu, baru memberitahunya. Jess sudah terbiasa dengan hal itu.Berjalan keluar dari pintu perusahaan, Jess mencari-cari mobil Erik. Namun, sebelum dia bisa menemukannya, sesosok tu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2130

    Morgan hanya perlu menunggu persetujuan Jess, tidak mempermasalahkan apakah Jess sudah menikah atau belum.Jess tidak tahu harus bahagia atau sedih saat ini.Ternyata orang yang dia sukai kini juga menyukainya. Ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.Namun, yang menyedihkan adalah dia sudah menikah. Pernikahan ini diatur oleh orang tuanya, yang juga atas keinginannya sendiri. Erik memperlakukannya dengan baik, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu yang kiranya bisa mengkhianati Erik."Maafkan aku, Tuan Morgan. Tuan mungkin sudah salah paham dengan niatku untuk Tuan. Tuan itu atasanku, jadi aku harus bersikap baik kepada Tuan karena tuntutan pekerjaan, bukan karena aku menyukai Tuan seperti yang Tuan katakan." Jess terdiam sejenak, kemudian melanjutkan, "Selain itu, aku sudah menikah dan suamiku memperlakukanku dengan sangat baik. Kami berdua saling mencintai dan aku nggak akan menceraikannya."Kami berdua saling mencintai!Kata-kata itu sangat tajam dan menusuk ketika terdenga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2129

    Morgan membuka kontaknya dan melihat catatan panggilan pegawai tempat dia minum dengan Jess saat dia mabuk.Pikirannya kacau dan dia ingin sekali memastikannya.Entah sudah berlalu berapa lama, Morgan akhirnya berhasil menghubungi nomor Jess.Pada saat itu, Jess sedang sendirian di dalam perusahaan, sementara Erik pergi untuk menjalankan tugasnya sendiri setelah mengantarnya.Melihat panggilan dari Morgan, Jess ragu-ragu sejenak sebelum mengangkatnya."Tuan Morgan, ada apa?"Tuan Morgan?Morgan sedikit terdiam saat mendengar panggilan yang tidak biasanya digunakan Jess saat memanggilnya."Kamu yang membawaku ke rumah sakit hari ini?" tanya Morgan.Jess tidak mencoba menyembunyikan apa pun dan menjawab, "Aku dan Erik yang mengantarmu. Untung saja ada dia yang membantu. Kalau nggak, aku nggak akan bisa membawamu ke rumah sakit sendirian."Sepanjang jawabannya, dia menyebutkan nama Erik hingga beberapa kali.Morgan mengerti bahwa ini adalah untuk memberitahukan bahwa dia dan Erik sudah me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2128

    Simpul di tenggorokan Morgan bergulir. Dia menggunakan seluruh kekuatannya untuk membuka matanya dan melihat Jess. Ketika dia yakin itu adalah Jess, dia langsung mengangkat kedua tangannya.Jess tidak tahu apa yang ingin dilakukan Morgan, jadi dia mendekat dan bertanya kepadanya."Tuan Morgan, apa Tuan baik-baik saja? Apa ada yang nggak nyaman? Apa Tuan butuh air? Sebentar lagi kita sampai di rumah sakit."Begitu kata-kata terakhir itu terucap, tangan Morgan tiba-tiba mendarat di sisi wajahnya.Pria itu bergumam dengan suara pelan, "Jess? Apa aku sedang ... bermimpi?"Wajah Jess terasa panas, tubuhnya menegang dan dia menatapnya tidak percaya.Wajah Erik yang duduk di samping langsung berubah muram. Dia mengangkat tangannya untuk menepis tangan Morgan."Ngapain kamu?"Tangan Morgan jatuh dan dia benar-benar kehabisan tenaga, menutup matanya lagi.Jess menatap Erik dengan tatapan penuh rasa bersalah. "Maafkan aku."Erik kesal, tetapi tidak menunjukkannya."Dia yang menyentuhmu, jadi kam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2127

    Ketika Jess dan Erik sampai, mereka langsung dimarahi."Kalian akhirnya datang juga. Bukan hanya mabuk, dia juga merusak banyak minuman di toko kami. Jadi, jangan lupa bayar dulu sebelum kalian membawanya pergi," kata pemilik tempat itu.Mendengar itu, Jess melihat ke arah yang pria ini tunjuk.Ini adalah pertama kalinya dia melihat Morgan seperti itu.Pakaiannya sedikit acak-acakan, wajahnya berjanggut dan sedikit tidak terawat. Dia mabuk berat, duduk tidak berdaya di kursi. Ada banyak pecahan botol di sekelilingnya, membuat udara pekat oleh bau alkohol.Mata Jess terlihat khawatir. Dia hendak meminta maaf kepada pemilik tempat ini, tetapi Erik yang berada di antara mereka berkata dengan dingin, "Apa kalian nggak tanggung jawab? Apa kamu tahu, kalau sesuatu terjadi dengannya di tempatmu ini, tidak ada satu pun dari kalian yang bisa lepas dari tanggung jawab."Dia tidak sebaik Jess."Itu masalah dia, apa hubungannya dengan kita?" Pelayan tidak terintimidasi oleh perkataan Erik.Ini ada

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2126

    Jess sedikit tidak percaya. Kesehatan Morgan tidak baik. Selama bertahun-tahun dia merawatnya, dia tidak pernah melihat Morgan minum.Sekarang, mendengar nada bicara pria itu, Morgan sepertinya sedang mabuk berat.Namun ....Jess menoleh ke arah Erik, hatinya terkoyak.Dia sudah menikah dan bertekad untuk menjauhi Morgan. Dia tidak akan pernah bisa mengkhianati Erik."Itu, aku nggak bisa ke sana. Kalau kamu ada waktu, tolong antar dia ke rumah sakit. Setelah dia sadar dari mabuk, dia pasti akan sangat berterima kasih kepadamu," jawab Jess dengan sopan."Apa kamu bercanda? Kamu yang temannya saja nggak mau antar dia ke rumah sakit, apalagi aku yang cuma orang asing? Kamu ingin aku mengantarnya? Aku masih harus kerja." Pria itu menjawab dengan tidak sabar. "Kalau kamu nggak datang, aku juga nggak peduli lagi."Setelah mengatakan itu, pria di seberang sana menutup telepon.Wajah Jess terlihat cemas.Melihat ini, Erik tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Ada apa?""Morgan mabuk." Jess me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2125

    "Nona Reina." Jess memanggilnya terlebih dahulu.Reina mengangguk dan menuntun kedua anaknya berjalan ke arah mereka.Kedua anak itu dengan sopan memanggil mereka, "Om Erik, Tante Jess.""Hmm." Jess tersenyum, menunjukkan senyuman lembut.Erik juga tersenyum. "Kita baru sebentar nggak bertemu, kalian sudah tambah tinggi rupanya."Dulu, ketika berada di luar negeri, Erik pernah bertemu kedua anak ini beberapa kali saat mengikuti Revin. Jadi, dia cukup akrab dengan keduanya.Kedua anak itu juga memiliki cukup akrab dengannya."Om Erik kapan punya anak? Hari ini kami ikut Mama ke rumah sakit dan melihat bayi yang dilahirkan Tante Alana, lucu sekali." Riki bertanya sambil mengedipkan mata.Mendengar kata anak, wajah Erik dan Jess langsung berubah.Namun, semua itu menghilang dengan cepat.Erik terbatuk-batuk dua kali. "Hal semacam ini nggak bisa dipaksakan, nggak boleh buru-buru juga.""Oh." Riki sepertinya mengerti, dia pun mengangguk. "Om Erik dan Tante Jess harus lebih semangat. Setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2124

    Alana sengaja menggoda Riki. "Riki, kenapa kamu bilang begitu? Aku dan mamamu sudah seperti kakak adik, jadi wajar saja kalau kami jadi mak comblang anak kami sendiri. Bukankah kamu sering melihat itu di drama TV?""Jangan khawatir, kali ini Tante memang belum melahirkan anak perempuan, tapi lain kali Tante baka berusaha lebih keras lagi agar bisa melahirkan anak perempuan yang cantik. Saat itu tiba, aku akan menikahkannya denganmu, ya? Kamu sangat pengertian, pasti kamu akan memperlakukannya dengan baik, bukan?"Riki jauh mudah ditipu ketimbang Riko. Berpikir bahwa Alana berencana akan melahirkan anak perempuan di kemudian hari, dia langsung merasa ngeri."Tante Alana, aku ... mungkin aku nggak akan nikah."Dia ketakutan sampai punya pikiran untuk tidak menikah.Reina menggodanya, "Tapi bukannya kamu pernah bilang kalau Talitha cantik? Katamu, siapa yang bisa nikah sama dia, orang itu pasti sangat bahagia.""Hah? Kamu suka punya seseorang yang kamu suka?" Alana memasang wajah terkejut

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status