Share

Bab 1199

Penulis: Kacang Merah
Reina jadi gelagapan, "Riki, setiap orangtua itu punya cara yang beda-beda dalam mengekspresikan rasa cinta."

Maxime pun menyahut.

"Jadi caramu mengekspresikan rasa cinta dengan nggak suka dekat-dekat sama aku? kamu bahkan nggak mau gandengan sama aku?"

Reina tersedak, "Aku nggak ngomong gitu?"

"Kalau gitu Mama peluk dan cium Papa dong." Mata besar Riki terlihat sangat berharap.

Wajah Reina langsung memerah.

"Riki ..."

"Hahhh, kayaknya aku dan kakak nggak mungkin punya keluarga yang utuh. Temanku, Lisa, bilang dulu papa mamanya juga nggak mau pelukan, ciuman. Terus ternyata akhirnya bercerai, masing-masing menikah lagi dan punya anak."

Setelah itu, Riki menunduk dan air matanya mulai mengalir.

"Kalian 'kan juga sudah bercerai, sekarang kalian cuma pura-pura di depanku, 'kan? Nanti kalau ada adik tiri, kalian pasti bakal membuangku dan kakak."

Entah Riki menangis sungguhan atau hanya sandiwara, namun terlihat sangat mengharukan.

Melihat rupa Riki yang seperti ini, Reina pun tidak memedu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sri Herini
ihh gemes tau
goodnovel comment avatar
Elisa Citra Agil
capek bngt sikap rena ini ...‍......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1200

    Reina menjawab acuh tak acuh, "Apa maksudmu berkhianat? Kita 'kan memang sudah bercerai, memang harusnya nggak tinggal bareng."Maxime menatap Reina dengan tenang, melihat Reina yang terlihat sombong, Maxime pun melirik Riki."Riki."Maxime memanggilnya.Riki berhenti melangkah dan kembali menatap Maxime, "Ada apa Pa?"Reina langsung panik dan berbisik."Bisa nggak jangan kekanak-kanakan gini? Kamu 'kan punya rumah sendiri?"Maxime pun berkata, "Riki, Papa cuma nganter sampai sini ya?"Riki mengernyit bingung, "Kok Papa nggak tinggal sama kita?"Maxime berpura-pura tidak bersalah dan menatap Reina dengan ketakutan.Reina sangat ingin marah melihat sikap Maxime yang seperti ini."Nggak tahu malu banget sih? Malah manfaatin anak kecil!" geram Reina dengan suara rendah.Maxime tidak menganggapnya serius dan berbisik, "Apanya yang manfaatin? Riki itu anakku, dia yang mau kita punya keluarga yang lengkap dan bahagia."Setelah itu, Maxime kembali menatap Riki sambil berkata."Iya, Papa juga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1201

    "Nggak usah, biar bibi aja yang bersih-bersih," ucap Reina.Brigitta tetap bersikeras, "Nggak bisa gitu, aku 'kan sudah ngomong akan bantuin kamu bersih-bersih. Aku harus menepati janji.""Nana, jangan karena sudah tahu hubunganku dengan Ethan, kamu berpikir aku nggak bisa apa-apa. Bahkan kalau aku nggak bisa pun, aku bisa belajar."Brigitta takut Reina akan menolaknya, jadi dia langsung mengambil sapu tanpa menunggu Reina menjawab.Melihat sikap Brigitta, Reina pun tidak berkata apa-apa lagi.Reina pun memanggil kepala pelayan dan menyuruhnya menggaji Brigitta tiap bulan, seperti pelayan lain.Sebenarnya alasan mengapa Reina tidak membiarkan Brigitta membersihkan rumah tidak ada hubungannya dengan Ethan, Reina khawatir akan kesehatan Brigitta. Selain itu, dia sudah menyelidiki latar belakang Brigitta.Brigitta dulu adalah seorang putri kaya raya, pastinya dia tidak pernah bebersih seperti ini.Tapi sekarang, setelah Reina melihat Brigitta bekerja keras, dia makan merasa semakin kasiha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1202

    "Halo ibu-ibu, mau tanya dong apa besok suami kalian pada ikut?" tanya seorang ibu dalam grup.Yang lain pun mulai menjawab, "Suamiku pasti nggak ikut, dia terlalu sibuk.""Ya, suamiku juga lagi sibuk. Akhir pekan aja kerja.""Cukup kita ajalah para ibu rumah tangga yang datang, biar suami kita bisa fokus kerja.""..."Semua ibu-ibu ikut angkat bicara dan sebagian besar para suami tidak ikut dalam kegiatan itu. Reina pun merasa lega.Namun malam itu saat Reina hendak tidur, Maxime mengiriminya pesan."Lagi ngapain?""Mau tidur." Reina mengetik, "Ada apa?"Maxime masih tinggal bersama Ethan, alasan utamanya karena istri mereka sama-sama tinggal di kediaman utama Keluarga Andara.Melihat pertanyaan acuh tak acuh Reina, Maxime pun merasa kecewa, "Nggak ada, oke deh selamat tidur."Reina sudah siap untuk tidur saat melihat balasan Maxime. Namun Reina terpikir, bagaimanapun Maxime adalah ayah Riko, dia berhak mengetahui tentang kegiatan sekolah besok."Mm ... Besok di sekolah Riko ada acara

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1203

    "Tommy, sini!" Melisha mengabaikan Reina dan berteriak kepada putranya.Tommy bersembunyi di belakang Reina dan menggeleng, "Nggak mau, kalau aku ke sana, nanti Mama mukulin aku."Melisha kesal setengah mati mendengar jawaban Tommy.Supaya tidak ditertawakan Reina, Melisha menahan diri dan melembutkan suaranya, "Tommy, maaf ya barusan Mama terlalu kasar. Sini, Mama nggak akan mukulin kamu kok."Tommy masih menolak untuk mendekat dan menatap Melisha dengan waspada."Nggak mau, Mama pasti bohong, hmph!"Setelah itu, Tommy buru-buru kabur.Melisha merasa sangat jengkel dengan Tommy.Melisha menahan amarah dalam hatinya dan berjalan menghampiri Tommy. Saat berjalan melewati Reina, Melisha sengaja menepuk bahu Reina kuat-kuat.Reina terdiam. Dia mengabaikan Melisha, lalu pergi mencari Sisca dan yang lainnya.Saat Sisca melihat Reina, dia langsung melambai padanya.Ibu-ibu yang menerima suap Melisha mengabaikan Reina dan pura-pura tidak melihatnya.Mereka tahunya ayah mertua Melisha sudah ke

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1204

    Karena saat ini mereka sedang ada di bis, ibu lainnya pun bisa mendengar ucapan Cosco. Para ibu-ibu pun menatap Sisca dan menertawakannya.Sebagian besar ibu-ibu itu adalah ibu rumah tangga.Sisca berbeda. Dia juga mengelola perusahaan keluarganya, Grup Santiago.Banyak dari para ibu yang iri padanya.Jadi para ibu lain tentu jadi merasa seimbang saat Sisca direndahkan oleh anak tirinya.Cosco masih merasa ucapannya barusan belum cukup, dia pun terus menghina Sisca."Kata mamaku, kamu nggak bisa punya anak jadi berharap aku mau jadi anakmu. Tapi aku 'kan sudah bilang, selamanya aku nggak mau jadi anakmu!""Aku benci kamu! Nanti kalau sudah besar aku akan mengambil alih perusahaan papaku, lalu aku akan mengusirmu dan menjadikanmu wanita tua kesepian yang dibuang oleh semua orang!"Wajah Sisca terlihat tidak enak dilihat, namun dia tidak bisa cari ribut dengan seorang anak kecil.Melihat makin banyak orang yang menatap Sisca dengan tatapan merendahkan, Reina pun berkata, "Sisca, sini dud

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1205

    Seorang guru pun datang menghampiri dan bertanya dengan ragu, "Mama Riko kenapa berdiri di sini sendirian? Ayo gabung dengan tim lain."Reina tidak merasa malu dan menjawab jujur, "Bu guru, kayaknya mereka nggak mau se-tim dengan kami.""Ah ..." Guru itu terlihat kesulitan dan bertanya kepada tim lainnya.Namun ibu-ibu lain menunduk dan salah satu dari mereka berkata, "Tim kami sudah penuh."Ada beberapa bapak-bapak yang datang dalam acara ini, namun mereka juga ikut menuruti Melisha karena bisnis keluarga mereka tergantung pada Melisha."Bu guru, menurutku yang sisa ya nggak usah ikut lomba.""Ya, ya. Semua tim kita sudah cukup orang kok.""Kalian para ibu istirahat aja. Lagian ... " Seorang pria menunjuk ke perut Reina, "Kamu lagi hamil, 'kan? Mending nggak usah ikut lomba."Reina tahu dirinya memang tidak akan ikut lomba."Aku memang nggak akan ikut, tapi ibu yang lain nggak punya keterbatasan buat ikut lomba. Kenapa kalian melarang mereka ikut?" Reina pun angkat bicara.Pria itu me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1206

    Karena Maxime jarang muncul di depan umum, para ibu tidak begitu mengenalnya.Namun, mereka mengenali wajah Jovan, seorang playboy."Bukankah itu Jovan?""Yang di sampingnya itu Ethan!""Mereka ngapain di sini? Pria yang di paling depan itu siapa? Kok kayak kenal ya?"Melisha menatap mereka lekat-lekat dan napasnya terhenti.Mengapa Maxime ada di sini?Jovan dan Ethan juga datang?Jovan datang menghampiri Riko dan hendak mengusap kepala kecil Riko.Riko mengernyit dan menghindar."Dasar bocah! Aku 'kan cuma mau mengusap kepalamu? Terus, kenapa kamu nggak ngasih tahu aku dan Tante Alana kalau ada acara orangtua-murid di sekolah?" tanya Jovan.Tentu saja karena Riko punya motif egois.Setiap anak hanya boleh membawa sepasang wali.Kalau dia memberi tahu Jovan dan Alana, dia tidak bisa mengundang Reina.Setelah mendengar perkataan Jovan, semua orang terutama bapak-bapak yang ada di sana langsung menyesal.Apa Jovan adalah ayah dari Riko?Apa dia anak haram Jovan?Keringat dingin mengucur

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1207

    Jovan langsung bisa melihat kalau orang-orang ini sengaja mengucilkan Riko. Namun Jovan diam saja, dalam hati dia bersiap menonton drama yang akan terjadi.Orang-orang ini sepertinya sudah gila. Berani sekali mereka menyinggung istri dan anak Kak Max?Ketika Maxime datang, dia melihat Melisha di antara kerumunan dan tahu hal ini pasti ada hubungannya dengan dia.Kemudian, Maxime melihat ke sekeliling dan tatapannya tertuju pada orang-orang yang baru saja bicara."Marco dari Grup Kamari, Chris dari Grup Lombardo, Tom dari Grup Gree dan Handy dari Grup Javise."Maxime menyebutkan nama empat orang.Keempat orang yang disebutkan nama lengkapnya tertegun sejenak, lalu bertanya dengan bingung, "Kamu kenal kami?"Maxime tidak menjawab dan bertanya pada Ekki yang ada di belakangnya, "Sudah dicatat?""Sudah."Maxime memiliki ingatan fotografis, jadi dia bisa dengan mudah mengingat siapa orang-orang ini.Asal Maxime pernah melihat informasi seseorang di kantor, dia akan langsung ingat.Ekki tida

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status