Share

Bab 111

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-03 18:00:00
Maxime tidak berhenti beraksi dan mencibir, "Sepertinya Revin nggak terlalu cinta kamu? Sudah berapa lama dia nggak menyentuhmu?"

Kali ini Reina benar-benar marah. Dia mengangkat tangan dan hendak menampar Maxime, tapi pria itu mencengkeram pergelangan tangannya.

"Kata-kataku tepat sasaran?"

Reina sama sekali tidak ingin menjelaskan, selama ini dia dan Revin hanya teman biasa.

"Kayaknya Marshanda juga nggak terlalu cinta kamu, lihat aja kamu sampai 'kelaparan' begini."

Ngajak ribut? Siapa takut!

Maxime mencibir, "Aku nggak sama kayak kamu."

Dia belum pernah menyentuh Marshanda sama sekali.

Reina tersenyum, "Apa bedanya? Kita tuh sama aja, sama-sama nggak benar."

"Dulu aku kira kamu itu setia banget, sekarang kayaknya biasa aja."

"Apa Marshanda tahu apa yang kamu lakukan?"

Maxime tidak marah sama sekali dan tidak menjawab, dia hanya memeluk Reina yang ditindihnya erat-erat.

Reina menggigit bahu Maxime kuat-kuat.

Maxime tersentak kesakitan, tapi tidak melepaskan Reina. Dia menunduk dan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ida Zallou
terlalu berbelit belit
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 112

    Maxime berjalan menuruni anak tangga dan menghampiri Reina. Maxime mengamati Reina, dia bisa melihat dengan jelas masih ada jejak air mata di wajah Reina, tangannya mengepal erat dan tidur sambil berjaga-jaga.Suhu di ruangan agak dingin, jadi Maxime pun menyelimuti Reina.Maxime hendak menyuruh orang untuk mengantarkan sarapan, saat tiba-tiba ada yang membuka pintu rumahnya.Marshanda masuk membawa sarapan."Kak Max, nih aku bawain sarapan. Bukannya hari ini acara perayaan ulang tahun perusahaan? Nanti kita pergi ba ...."Belum juga Reina sempat menyelesaikan kalimatnya, matanya sudah lebih dulu menangkap sosok Reina yang sedang tidur di sofa.Marshanda mematung di tempat dan terlihat tidak percaya.Kenapa Reina tidur di sini?Jangan-jangan mereka berduaan semalaman?Maxime menatap Marshanda dengan mata mengantuk, "Kok kamu bisa masuk?"Maxime tidak mendengar suara apa pun saat Marshanda masuk, dia pasti tidak melewati pos penjagaan. Artinya, Marshanda mendaftarkan sidik jarinya atau

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-04
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 113

    "Ya sudah pulang sana. Nanti malam aku akan datang ke acara ulang tahun kantor kok."Maxime berkata dengan tidak sabar."Oke."Marshanda meninggalkan sarapan yang dia bawa, lalu kembali melirik Reina sebelum akhirnya pergi.Saat Maxime balik badan, dia melihat Reina berdiri di belakangnya.Entah kenapa dia merasa agak bersalah."Kapan kamu bangun?"Reina tampak tenang dan menjawab, "Pas Marshanda minta kamu menikahinya, selamat ya."Jantung Maxime tiba-tiba berdebar kencang.Udara seakan membeku selama beberapa detik.Maxime menatap Reina dalam-dalam dengan mata gelapnya, "Kalau kamu keberatan, bilang aja."Kalau Reina tidak mengizinkannya, Maxime pasti akan membatalkan janjinya pada Marshanda.Maxime akan menuruti Reina.Tidak disangka, Reina malah menggeleng dan berkata sama seperti sebelumnya, "Selamat, kalau kita perlu cerai dulu, bilang aja ya. Aku pasti bantu.""Tapi syaratnya, kamu harus balikin Riki padaku."Maxime sangat kecewa.Maxime sadar, sekarang Reina sungguh sudah tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 114

    Asisten Marshanda memungut ponsel itu dengan hati-hati, "Marsha, gimana?""Dia minta aku minta maaf pada Alana secara terbuka dan mengakui plagiarisme."Asisten itu mengernyit, "Mana bisa? Kalau kamu mengaku, semua usahamu selama ini jadi sia-sia dong?"Marshanda memutuskan untuk menghiraukan Master Rei. Dia tidak percaya orang itu menolak imbalan uang dan malah buang-buang waktu bermain jalur hukum dengannya.Hal terpenting baginya sekarang adalah untuk membereskan Reina dan menikahi Maxime.Bukan mengurus lagu."Malam ini ada acara ulang tahun perusahaan, aku mau siap-siap. Untuk urusan plagiat itu, sementara ini kita redakan aja dengan menyuap uang pada media."Marshanda tahu sogokannya yang kecil pasti tidak akan bertahan lama.Tapi selama dia bisa memastikan pernikahannya lancar, semua akan baik-baik saja.Di perusahaan.Tidak lama kemudian, Reina menerima telepon dari Alana."Nana, hari ini kamu datang ke rumah nggak?"Hari ini adalah akhir pekan, Alana berniat mengajak Reina dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 115

    Setelah mengantar Reina ke depan pintu kantor Maxime, Ekki pun pergi.Pintunya tidak ditutup, jadi Reina pun hanya mendorong pelan.Maxime sedang duduk di kursi bos dan membaca beberapa dokumen dengan saksama.Pria tampan yang sedang serius bekerja memang terlihat makin tampan.Mungkin dulu Reina terperdaya karena ketampanan ini.Maxime yang sudah tahu Reina akan datang pun memanggil Reina tanpa meliriknya.Reina berjalan mendekat, "Ada apa?""Kamu nggak perlu bekerja di bawah lagi."Maxime meletakkan dokumen di tangannya lalu menatap Reina dan melanjutkan, "Mulai sekarang kamu juga kerja di sini."Reina bertanya bingung, "Kenapa?""Nggak ada alasan khusus, perusahaan sudah mengaturnya begitu."Beraninya dia bilang ini diatur perusahaan, dia 'kan bosnya. Sudah jelas dia yang mengatur semua ini.Karena status Reina disini adalah karyawan, dia pun tidak bisa membantah perintah bos."Oke."Tidak masalah, justru Reina jadi punya lebih banyak kesempatan untuk mendekati Maxime.Reina sudah m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 116

    Setelah sekian lama, Reina merasa ada yang tidak beres.Maxime terus menciumnya tapi dia tidak lanjut ke tahap berikutnya.Tepat saat napas Reina mulai memburu dan pikirannya menjadi kosong karena kekurangan oksigen, pintu ruangan Maxime pun diketuk.Barulah Maxime berhenti.Ternyata sekretarisnya datang untuk melapor pekerjaan.Reina langsung duduk kembali.Dia lagi-lagi gagal.Siang harinya, mereka makan siang bersama.Sopir mengantar mereka ke restoran privat yang sering Maxime kunjungi.Sambil makan, Maxime menguji perasaan Reina. "Jangan khawatir, aku nggak akan menceraikanmu."Reina tercengang.Reina tidak langsung paham maksud Maxime, tapi pria itu sudah lebih dulu melanjutkan, "Marshanda itu cuma mau status, jadi aku kasih.""Aku nggak akan menikahinya secara sah. Jadi jangan khawatir, aku nggak akan menceraikanmu."Reina menatap Maxime dengan tatapan tidak percaya, "Kamu bercanda?""Kalau kamu nggak puas dengan keputusanku, kamu boleh kasih solusi lain."Reina tidak sadar kala

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 117

    Jantung Maxime berdebar kencang, dia sadar tangan dan kaki Reina terluka. Jadi, Maxime langsung menyeret Reina kembali ke dalam mobil dan mengantarnya ke rumah sakit.Meski sudah duduk di dalam mobil, Reina masih merasa ketakutan. Tadi dia memang terlalu gegabah dan lupa bahwa dia punya Riko dan Riki yang bergantung padanya.Maxime yang tegang pun bertanya, "Untuk apa marah-marah!"Reina tidak menjawab, rasa sakit di tangan dan kakinya mulai terasa.Suasana di dalam mobil kembali hening.Maxime benci saat Reina tidak bicara.Padahal dulu Reina sangat bawel, apalagi waktu masih kecil. Reina bisa berceloteh tanpa henti.Tapi sekarang, Reina membisu.Maxime bertanya dengan kesal, "Barusan kamu mau ke mana?""Aku cuma mau jalan. Aku nggak terpikir mau ke mana."Memangnya Reina bisa pergi ke mana? Riki 'kan ada di tangan Maxime.Mobil mereka akhirnya tiba di pintu rumah sakit dan Maxime langsung turun bersama Reina.Di luar ruang UGD.Maxime hendak membuka pintu."Kak Max, kok kamu ada di s

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 118

    Jovan mengira ada bagian yang sulit dijangkau, jadi dia mengulurkan tangan ingin membantu.Ketika Reina melihat tangannya terulur, dia spontan mengira pria itu akan memukulnya, jadi dia refleks bergerak menghindar. Salep itu pun jatuh tepat di punggung tangan Jovan."Maaf." Reina berdiri dan berkata, "Aku pergi sekarang."Jovan tahu Reina telah salah paham, sehingga dia merasa harus menjelaskan. "Aku cuma mau bantu kamu ngolesin obatnya.""Terima kasih, tapi nggak perlu." Reina hendak pergi.Jovan tidak ingin wanita itu salah paham lagi, jadi dia menghentikannya."Kak Max minta kamu tunggu sampai dia kembali."Reina menatapnya dengan mata acuh tak acuh. "Aku bisa tunggu di luar."Melihat Reina seperti ini, Jovan merasa sangat tidak enak."Jangan takut padaku, aku nggak akan menyakitimu lagi."Jangan takut? Tidak akan menyakitinya lagi?Reina seakan mendengar lelucon paling menggelikan yang pernah dia dengar. Jovan dulu pernah mengatakan hal yang sama agar dia mau percaya padanya."Tolo

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 119

    Setelah masuk ke dalam mobil, Maxime menengok ke arah rumah sakit di belakangnya."Kamu ngobrol apa sama Jovan waktu aku pergi tadi?""Dia tanya, apa aku pernah menyelamatkan seseorang waktu aku masih kuliah." Reina tidak menyembunyikan apa pun.Menyelamatkan seseorang?Maxime ingat, saat Marshanda masih kuliah, dia ada di tempat kecelakaan mobil Jovan dan ibunya dan menyelamatkan mereka berdua."Terus?""Terus kamu datang."Reina tidak mau bicara apa-apa lagi tentang kejadian itu.Hari sudah petang.Maxime masih harus menghadiri perayaan ulang tahun malam ini.Reina merasa dia tidak perlu ikut kembali ke kantor perusahaan. Dia menatap dedaunan yang beterbangan di luar jendela mobil dan berkata, "Aku ingin pulang.""Kamu ikut aku ke perayaan ulang tahun malam ini."Sorot mata Reina menampakkan rasa terkejut.Maxime tidak menjelaskan dan hanya meminta sopir untuk mengantar mereka ke tempat acara.Sebelum perayaan ulang tahun.Maxime membawa Reina di dalam sebuah ruang pribadi yang tenan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2090

    Daniel mengangguk berulang kali. "Tentu saja, Kak."Setelah mengatakan itu, sebagai orang tua yang baik, dia langsung melangkah mendekati Tommy."Tommy, kalau kamu nggak mau pakai topeng ini, kamu nggak perlu memakainya."Daniel memaafkan Tommy atas nama Riko tanpa menanyakan apa yang terjadi hari itu.Riko mengerti orang seperti apa kakeknya, dia pun tidak marah.Tommy segera melepaskan topeng Siluman Babi itu dari wajahnya. Dia menginginkan topeng Raja Kera, siapa yang menginginkan topeng Siluman Babi.Aarav pura-pura memelototinya. "Tommy, cepat bilang terima kasih sama Kakek.""Terima kasih, Kakek.""Ini bukan apa-apa, nggak perlu berterima kasih," kata Daniel sambil tertawa.Aarav memperhatikan bahwa situasi di sini begitu harmonis dan bahagia, jadi dia mengutarakan tujuan kedatangannya."Max, karena kita keluarga, aku nggak akan basa-basi. Aku dengar IM Grup memiliki proyek di luar negeri yang membutuhkan penghubung? Bagaimana pendapatmu tentang perusahaan kita?"Maxime tahu bahw

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2089

    "Ayah, kalau Ayah benar-benar ingin berubah, lebih baik bersikap baik pada Ibu dulu, itu yang utama." Maxime mengatakan ini dari lubuk hatinya yang terdalam. "Apa Ayah ingat, saat aku dan Reina ingin bercerai, bukankah Ayah menasihatiku biar nggak cerai dengannya atau aku akan menyesal nantinya.""Saat ini, apa Ayah menyesal?" tanya Maxime.Wajah Daniel sedikit menegang.Dalam hal hubungan dan perasaan, pihak yang menyaksikanlah yang akan sadar lebih jelas.Pada awalnya, dia bisa melihat sekilas bahwa Reina adalah menantu yang baik, dia pun memperlakukan Maxime dengan baik. Jika Maxime menceraikannya, dia pasti tidak akan bisa menemukan orang lain yang akan memperlakukannya dengan baik.Demikian pula, Maxime juga menerapkan situasi ini kepada ayahnya."Sayangnya, aku dan ibumu sudah tua dan berbeda darimu saat itu. Kamu nggak ngerti."Daniel masih tidak bisa melepaskan harga dirinya dengan meminta rujuk.Maxime sadar akan hal ini dan tidak mencoba membujuknya lebih jauh."Oh ya, bagaim

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2088

    Hidup memang tidak bisa diprediksi.Diego memandang Sophia yang terbaring tidak jauh dari sana melalui cahaya yang redup, tiba-tiba merasa bahwa kehidupan seperti ini tampaknya menyenangkan.Dia memejamkan mata dan memasuki alam mimpi.Pada hari pertama tahun ini, ada kegembiraan di mana-mana.Reina mengajak keempat anaknya membuat boneka salju di halaman rumah, sementara Maxime mengawasi mereka dari jauh.Mereka tampak harmonis.Pada saat itu, sebuah mobil melaju di luar rumah.Morgan duduk di dalam mobil mewah, menyaksikan pemandangan ini dari jauh. Dia tidak merasakan apa pun di dalam hatinya.Simpul di tenggorokannya bergulir pelan saat dia memberi isyarat kepada pengemudi untuk menepi.Saat Morgan turun, Reina juga memperhatikannya.Baru satu atau dua bulan sejak terakhir kali Reina melihatnya, tetapi Morgan terlihat kehilangan sebagian besar berat badannya. Bahkan wajahnya terlihat sangat tirus.Dia dan Maxime adalah saudara kembar, dulu mereka terlihat persis sama. Namun, sekara

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2087

    Sophia bisa memahami pemikiran keduanya.Di masa lalu, semua orang biasanya pulang ke pedesaan untuk merayakan malam Tahun Baru, di mana kerabat dan tetangga tinggal bersama, berbicara dan mengobrol dengan gembira.Namun, Tahun Baru kali ini mereka harus tinggal di kota karena khawatir penyakit kedua orang tuanya kambuh dan tidak bisa sampai ke rumah sakit tepat waktu."Ya, kalau sudah selesai, kalian harus tidur." Sophia membujuk keduanya, seakan mereka adalah anak kecil.Erna dan Robi pun bersimpati padanya. Mereka menganggukkan kepala tanda setuju. "Ya."Diego juga menemani di samping, membicarakan tentang acara yang mereka saksikan kepada keduanya."Program-program sekarang nggak sebagus dulu. Sayang sekali, Tahun Baru sudah nggak semeriah dulu," kata Robi pelan.Dia juga tahu bahwa di pedesaan pun demikian. Semua orang bermain dengan ponsel mereka, jadi komunikasi secara langsung pun jadi berkurang."Kalau tahun depan kita pulang kampung, pasti akan lebih meriah," kata Sophia samb

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2086

    Tahun Baru hampir tiba.Reina menyiapkan banyak kebutuhan Tahun Baru, mengirimkan sebagian untuk kakek dan neneknya.Sebagian lagi, dia tetap menyimpannya di rumah sendiri.Pada malam Tahun Baru.Reina dan Maxime membawa anak-anak mereka kembali ke kediaman Keluarga Sunandar. Pertemuan ini membuat suasana menjadi sangat meriah.Namun, di meja makan, hubungan Joanna dan Daniel agak renggang.Daniel menunjukkan wajah muram. "Max, tolong hubungi Morgan. Katakan padanya bahwa hari ini, di malam Tahun Baru, dia harus kembali."Morgan sudah lama tidak kembali ke kediaman Keluarga Sunandar.Daniel menghubunginya beberapa kali, tetapi panggilannya selalu ditolak."Ayah, Morgan bukan anak kecil lagi, dia akan pulang kalau memang ingin pulang. Kalau nggak, jangan diambil pusing," kata Maxime dengan tenang."Bicara apa kamu ini. Malam Tahun Baru harusnya jadi reuni keluarga, mana bisa dibenarkan kalau Morgan nggak pulang?" tegur Daniel.Di sampingnya, Joanna menyuapi Leo makanan pendamping ASI de

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2085

    Setelah makan sampai kenyang, semua orang duduk bersama dan mengobrol cukup lama.Ketika tiba waktunya untuk tidur di malam hari, Sophia dan Diego tidur secara terpisah.Namun, Erna berpikiran sangat terbuka. "Kalian berdua akan menikah, nggak masalah kalau tidur di satu kamar.""Apa boleh begini?" Sophia sedikit tidak percaya.Dia pernah menjalin hubungan, tetapi Erna selalu menyuruhnya untuk menjaga diri dan tidak melakukan hubungan badan atau apa pun sebelum mereka menikah.Sekarang, ibunya ini malah menawarinya tidur dengan Diego?"Tentu saja boleh, masyarakat sekarang sudah nggak seperti dulu lagi," kata Erna sambil tersenyum.Zaman sudah berbeda. Sekarang, kondisinya dan suaminya sudah seperti ini, jadi Sophia harus mempertahankan pria sebaik Diego."Tapi ...." Sophia masih ragu, merasa ada yang aneh dengan kedua orang tuanya.Erna mendorongnya ke kamar Diego. "Sudah, masuk sana. Ayahmu sudah ingin menggendong cucu."Kata-kata itu membuat Sophia makin tidak percaya.Dia didorong

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2084

    "Apa kakakmu sudah menikah?" Erna bertanya, mengambil alih pembicaraan.Para wanita biasanya khawatir akan memiliki seorang kakak ipar yang terlalu mendominasi di dalam keluarga mertua."Sudah menikah dan punya beberapa anak," kata Diego dengan jujur."Oh, begitu rupanya." Mata Erna tertuju pada Robi.Robi tidak basa-basi lagi dan bicara langsung pada intinya, "Diego, sejujurnya sejak bertemu denganmu, kami merasa kamu anak yang baik.""Hanya saja, kami nggak tahu bagaimana pendapatmu tentang Sophia ...."Sebelum Robi sempat menyelesaikan kalimatnya, Diego mengambil alih pembicaraan, "Aku sangat menyukai Sophia dan aku pasti akan memperlakukannya dengan baik di masa depan."Sophia menyantap makanannya dengan menunduk tanpa berkata apa-apa.Meskipun ini adalah kalimat yang telah mereka bicarakan dan sepakati, dia masih agak malu ketika mendengar ada seorang pria mengatakan bahwa dia mencintainya dan akan memperlakukannya dengan baik.Melihat Sophia bersikap seperti itu, Robi dan Erna ma

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2083

    Ketika Robi dan Erna mendengar bahwa orang tua Diego sudah meninggal dunia, mereka menatapnya dengan kesedihan di matanya."Orang tuamu seharusnya belum terlalu tua, kenapa mereka bisa meninggal?"Diego berkata dengan jujur, "Ayah mengalami kecelakaan mobil dan ibu meninggal karena kanker."Mendengar ini, Erna makin merasa tidak tega kepada Diego."Anak baik, jangan sedih. Mulai sekarang, kami akan jadi keluargamu."Diego mengangguk berulang kali. "Ya."Sophia berdiri di samping, melihat keakraban Diego dan kedua orang tuanya. Pembicaraan ini seakan dia dan Diego benar-benar bersama."Ayah dan Ibu, kalian bicara dulu saja, aku akan menyiapkan makanan," kata Sophia.Diego langsung berdiri. "Sophia, aku akan membantumu. Om, Tante, kalian istirahat dulu saja.""Ya."Senyum di wajah Erna dan Robi belum hilang sejak mereka melihat Diego.Ketika putri mereka dan Diego pergi ke dapur untuk memasak bersama ....Erna tidak bisa menahan diri lagi dan berkata, "Diego anak yang sangat baik, tampan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2082

    Robi langsung bertingkah seperti orang yang sangat bersemangat. "Aku dan Ibumu merasa makin bersemangat akhir-akhir ini. Sepertinya setelah kita kembali untuk merayakan Tahun Baru, kita nggak perlu lagi dirawat di rumah sakit."Melihat wajah pucat kedua orang tuanya, Sophia tahu bahwa mereka hanya ingin menghibur dan membohonginya.Namun, dengan momen hangat seperti ini, tentu saja dia tidak akan merusaknya."Hmm, baguslah."Robi berencana untuk menanyakan identitas Diego.Sophia berdiri. "Kita kembali dulu saja dan lanjutkan pembicaraan di sana. Tempat ini terlalu kecil dan nggak ada tempat istirahat. Setelah pulang nanti, aku akan memasak makanan untuk kalian. Kalian bisa bicara dengan Diego pelan-pelan.""Ya, ya, ya."Keduanya mengangguk berkali-kali.Sejujurnya, mereka sangat ingin keluar, tidak ingin terus tinggal di rumah sakit.Namun, penyakit mereka sangat serius. Jika mereka meninggalkan rumah sakit terlalu lama, nyawa mereka mungkin akan jadi taruhannya.Sophia juga mengetahu

DMCA.com Protection Status