Share

Bab 1049

Penulis: Kacang Merah
"Sudah ketemu. Sekarang kami lagi cari cara untuk mendapatkan sampel biologisnya," jawab asisten itu.

Syena sangat gelisah dan sudah tidak sabar, "Bagus! Setelah kamu dapat, cepat balik ke sini secepatnya ya."

"Baik."

Syena menutup telepon, lalu baring untuk istirahat. Tapi dia tidak bisa tidur.

Liane punya sisi sangat menyayangi keluarga. Kalau Raisa benar-benar putri kandung Liane, kemungkinan besar setengah dari harta miliknya akan diberikan pada Raisa.

Tidak, mungkin bukan cuma setengah. Mungkin Liane malah akan memberikan semuanya pada Raisa dan tidak menyisakan apa-apa untuk Syena.

Syena tidak bisa tidur nyenyak sepanjang malam. Untungnya, malam itu asistennya mengirim pesan kalau dia sudah mendapat sampel biologis dan siap untuk tes DNA.

Namun, begitu urusan tes DNA beres, Syena langsung disibukkan dengan kemunculan berita negatif tentang dirinya.

"Syena diduga adalah putri kandung Treya."

"Syena tidak mau mengakui ibu kandungnya supaya bisa mendapat warisan ibu angkatnya yang k
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1050

    Saat ini di kediaman utama Keluarga Andara.Alana membangunkan Reina pagi-pagi sekali dan memberitahunya tentang berita negatif Syena."Nana lihat. Sudah kuduga, media massa nggak mungkin melepaskan Syena semudah itu."Reina membaca berita itu.Namun tak lama kemudian, berita itu pun menghilang.Alana yang sedang sarapan pun mengernyit, "Gila, beritanya sudah hilang. Penggantian topik yang cepat sekali.""Ya, itulah enaknya jadi orang kaya."Si kembar juga sudah tahu bahwa berita tentang Syena sudah dihapus.Awalnya Riko mau kembali meretas situs itu dan membuat Syena kembali menjadi pencarian panas. Sayang, perusahaan situs itu sepertinya sudah tahu tentang peretasan yang dilakukan Riko. Mereka memperkuat keamanan internal untuk mencegah ada peretasan untuk kedua kalinya.Kalau Riko memaksa, bisa jadi identitasnya akan terungkap.Riko tidak punya pilihan selain berhenti bergerak, anggap saja dia sudah memberi pelajaran kecil pada Syena.Hari ini Treya dimakamkan.Reina tidak pergi, na

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1051

    Saat Reina melihat teleponnya ditutup, dia pun tidak lagi mengkhawatirkan Maxime.Di sisi lain.Ekki sedang berdiri di luar ICU. Sampai saat ini, Maxime belum sadar.Jovan datang dan memeriksa berbagai indikator."Nggak ada masalah kok, kenapa dia belum bangun juga?""Tuan Jovan, Bos nggak mungkin jatuh koma 'kan ya?" Ekki terlihat sangat khawatir.Ekki tidak percaya panutannya akan pergi begitu saja."Jangan mikir macam-macam."Jovan menepuk pundaknya.Tiba-tiba terdengar suara di luar."Siapa kamu? Ini rumah sakit pribadi, nggak boleh ada orang yang masuk.""Kenapa kalian seenaknya menyerang kami?"Lalu, terdengarlah suara perkelahian dan teriakan.Jovan mengernyit, "Siapa itu? Cari mati dia?"Ekki juga tidak percaya ada orang yang cari ribut di saat seperti ini. Namun tidak berapa lama, mereka langsung melihat siapa orang yang sudah menerobos masuk.Morgan yang mengenakan jas tebal pun masuk dikawal oleh pengawal yang garang."Morgan!"Jovan tercengang. Dia langsung paham makna ucap

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1052

    Tangan Morgan perlahan menegang. Kalau Maxime meninggal sekarang, dia bisa bilang kalau Jovan dan Ekki-lah yang diam-diam mencelakai Maxime.Entah operasi apa yang sudah dijalani Maxime dan menyebabkannya meninggal."Kak, jangan salahkan aku, ini semua salah dirimu sendiri. Kenapa kamu selalu memperebutkan semua hal sama aku?" Morgan menutup mulut dan hidung Maxime sambil melanjutkan, "Dulu waktu aku bertemu Nana, kupikir akhirnya aku punya sesuatu yang kamu nggak punya. Tapi akhirnya kamu rebut juga dia dari sisiku.""Bukan cuma merebut, kamu bahkan nggak mau melepaskan dia. Apa kamu tahu seberapa sakit hatiku harus melihat kalian bersama? Seberapa hancur hatiku harus melihat dia mengandung anakmu?"Mata Morgan menjadi sedikit merah."Sekarang semua akan baik-baik aja. Kamu bisa meninggalkan dunia ini dan aku akan membantumu menjaga kakak iparku dengan baik."Morgan sepertinya sengaja mengucapkan kata 'kakak ipar'.Entah Maxime sadar atau tidak, namun saat ini Morgan merasa sangat bah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1053

    Setelah Maxime diculik Morgan, Jovan dan Ekki mencari gila-gilaan mencari keberadaan mereka, sayangnya tidak ketemu.Poin terpentingnya mereka berdua terluka parah sehingga keduanya hanya bisa meminta anak buah masing-masing untuk mencari."Kalau sampai terjadi sesuatu pada Kak Morgan, selamanya aku nggak akan bisa memaafkan diriku." Jovan sangat menyalahkan dirinya karena tidak mengambil tindakan pencegahan.Dia terlalu sombong.Ekki bisa berpikir sedikit lebih rasional darinya. "Tuan Jovan, sepertinya bos baik-baik saja. Sejauh ini belum ada kabar buruk.""Maksudmu?" tanya Jovan."Kalau aku jadi Morgan yang menginginkan bos mati, dia pasti akan langsung mengeksekusi dan mengirimkan keberhasilannya itu pada kita, dia nggak akan buang waktu." Ekki menjelaskan.Luka parah di tubuh keduanya membuat mereka bahkan kesulitan bicara.Jadi setelah ngobrol sebentar, mereka kembali istirahat.Namun ponsel Ekki terus berdering. Waktu Ekki melihat yang meneleponnya adalah Gaby, dia tidak berani m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1054

    "Oke, aku akan segera ke sana," jawab Reina.Saat Reina pergi mengikuti Jess, Melisha mendengus, "Dasar nggak tahu malu, lupa ya kalau Morgan itu adiknya Maxime?"Christy yang berada di dekat mereka ikut menimpali."Kak Melisha ngapain marah-marah gitu? Si Reina tuh sudah jadi orang yang nggak tahu malu."Suasana hati Melisha seketika membaik saat ada yang mendukungnya."Christy, kamu nggak usah khawatir. Beberapa hari lagi aku akan menemui kakek dan mengatakan hal baik tentangmu. Max 'kan sudah bercerai, pastinya dia butuh wanita pendamping untuk mengurus hidupnya."Christy menatap Melisha dengan sangat berterima kasih, "Terima kasih ya Kak Melisha."Saat ini Christy sangat bahagia, dia tidak tahu kalau sebentar lagi dia akan menangis.Di kantor CEO, lantai paling atas.Reina mengetuk pintu dan langsung masuk setelah diizinkan Morgan.Morgan sedang duduk di depan komputer dan sibuk dengan pekerjaannya. Begitu melihat Reina, dia langsung menatapnya.Pakaian dan riasan Reina terlihat se

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1055

    Reina menggeleng, "Sebenarnya aku selalu merasa dia itu nggak suka sama aku. Tapi kemudian dia berkali-kali menyelamatkanku tanpa memedulikan keselamatannya sendiri. Mungkin sejak itu perlahan aku bisa menerima dia.""Awalnya aku memutuskan hidup bersama dengan Maxime demi anak-anak. Tapi entah mengapa perlahan kurasa aku punya perasaan padanya."Morgan hanya mendengarkan dalam diam, sebuah emosi berkilat di matanya yang lembut.Inti dari ucapan Reina adalah, perasaannya pada Maxime tumbuh seiring waktu.Tiba-tiba Morgan terbatuk."Kamu nggak apa-apa? Mau ke rumah sakit dulu?" tanya Reina.Morgan melambaikan tangannya dan setelah batuknya sedikit mereda, Morgan menyesap air hangat dari botol minumnya. "Nggak apa-apa, penyakit lamaku kambuh."Saat ini mobil mereka sudah masuk ke dalam sebuah rumah.Tempat ini sangat terpencil dan dijaga ketat oleh para pengawal. Morgan pasti langsung tahu kalau ada pergerakan apa pun."Kita sudah sampai, ayo turun.""Oke."Reina dan Morgan turun dari mo

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1056

    Reina sedikit khawatir dengan situasi Maxime saat ini.Morgan berhenti melangkah, lalu menjawab, "Nggak."Morgan menjelaskan, "Pertama, kondisi Kak Maxime sekarang sangat nggak stabil dan mungkin melukaimu dan anak-anak. Kedua, tenaga medis di sini lebih memadai. Ketiga, kalian sudah bercerai. Keluarga Sunandar nggak akan setuju kalau Kak Max tinggal sama kamu."Setelah mendengar penjelasan Morgan, Reina sendiri merasa pertanyaannya barusan agak aneh.Maxime punya Keluarga Sunandar yang kuat sebagai pendukungnya. Memulihkan diri di sini memang jauh lebih baik daripada harus ikut pulang dengan Reina."Oke, kalau begitu ... maaf ya sudah merepotkanmu.""Bukan masalah repot atau nggak, gimana pun juga dia itu kakak kandungku. Aku juga sangat mengkhawatirkannya lebih dari siapa pun," jawab Morgan.Awalnya, Morgan mau mengantar Reina pulang, tapi Reina meminta Morgan mengantarnya kembali ke kantor.Reina bilang dia akan pulang dengan sopirnya sendiri.Morgan tidak senang hati saat melihat R

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1057

    Tuan Besar Latief duduk di kursi utama.Joanna dan Morgan duduk bersebelahan. Wanita yang kuat itu tidak bisa menahan air matanya.Begitu melihat Ekki dipapah masuk, dia langsung bertanya, "Ekki, kamu kenapa?"Ekki berbaring di tandu, mengangkat kepalanya dan menatap Morgan di samping Joanna. Ekki masih belum tahu kenapa mereka memanggilnya datang, jadi dia tidak berani melapor situasi lebih dulu."Nyonya, Tuan Besar, kenapa kalian memanggilku ke sini?""Kenapa Max operasi otak? Kenapa dia jadi gila?" tanya Tuan Besar Latief.Ekki tercengang."Gila?"Morgan berjalan menghampiri dan berkata, "Pak Ekki, lihat perbuatanmu ini."Dia menunjukkan video tingkah Maxime pada Ekki.Ekki terhenyak, "Kok bisa? Kenapa bisa begini?"Apa operasinya gagal?Tatapan Morgan terlihat dingin, "Kalau bukan karena aku, apa ada hal lain yang akan terjadi pada kakakku?"Saat Morgan bertanya pada Ekki, dia tidak menyebut nama Jovan.Bagaimanapun, Keluarga Tambolo dan Keluarga Sunandar punya hubungan yang baik.

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2145

    Hanna menghilang di balik ambang pintu.Reina sedikit membeku.Putranya, Leo, mendongakkan kepalanya dan berkata pada Reina dengan suara menggemaskan, "Ibu, sudah lima."Reina kembali tersadar dan melihat ke bawah, melihat bahwa bidak hitam Leo sudah penuh, yaitu lima bidak."Sayang kamu menang, luar biasa." Reina langsung memberikan pujian beruntun.Leo tersenyum bahagia.Di sisi lain, Liam sedikit cemburu saat melihat ibunya memuji kakaknya.Dia berjalan ke arah Reina dan memeluk lengan Reina. "Mama."Reina sedikit tidak berdaya, menyentuh kepala kecilnya. "Liam juga hebat."Joanna merasakan gejolak kecil di dalam hatinya saat melihat ini.Dia mengulurkan tangannya. "Ayo, sini peluk Nenek."Liam dan Leo berbeda dengan Riki dan Riko. Mereka tumbuh bersama Joanna dan memiliki perasaan mendalam kepada neneknya ini, tidak kurang dari perasaan mereka kepada Reina.Mereka berdua berlari mendekati Joanna, ingin dipeluk.Joanna sangat gembira dan berkata kepada Reina sambil tersenyum, "Lihat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2144

    Ines berdecak, "Bukannya aku keberatan karena dia miskin, tapi keluarga yang berbeda, kelas yang berbeda, konsep hidup yang berbeda, pandangan dalam hidup pun akan berbeda.""Sekarang, darahnya sedang menggebu-gebu. Tapi, setelah darah itu mengalir ke kepalanya, dia akan lebih tenang. Saat itulah dia akan menyadari kalau dia dan Adrian berbeda."Setelah itu, Ines menoleh ke arah Reina."Nana, bukankah begitu?"Wajah Reina menegang.Dia terkejut kenapa Ines melemparkan pertanyaan itu kepadanya?"Hmm, memang benar akan ada konflik di kemudian hari, ketika kesenjangan antara status keduanya terlalu besar," kata Reina.Setelah mengatakan itu, dia mengubah topik pembicaraan, "Tapi, aku pikir kalau mereka benar-benar saling mencintai, mereka seharusnya bisa saling menemani hingga tua bersama."Dia mengatakan persetujuan untuk kedua belah pihak, jadi tidak menyinggung perasaan Hanna dan ibunya.Sejujurnya, Reina bahkan tidak tahu bagaimana Hanna dan Adrian bisa bersatu.Kalau di ingat tahun l

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2143

    Setelah permintaan Tommy kepada pengawal tidak membuahkan hasil, dia kembali ke ruang kelas dengan marah.Dia memelototi Alfian. "Jangan berpikir kalau aku nggak bisa melakukan apa pun kepadamu. Setelah pulang nanti, aku akan bilang Kakek agar perusahaanmu nggak bisa bergerak di pasaran."Saat membahas masalah perusahaan, sikap tegas Alfian berubah, dia pun menjadi khawatir.Dia hanya anak kecil, Tommy mungkin hanya akan melakukan sesuatu kepadanya. Namun, terkait perusahaan ....Jika ibu dan ayah tahunya tentang hal itu, mereka pasti akan menyalahkannya.Kemarahan Alfian barusan perlahan memudar. Dia hendak mengaku kalah, tetapi Riko tiba-tiba bicara, "Tommy, selain mengancam orang lain, apa lagi yang bisa kamu lakukan?"Tommy menatapnya dengan keterkejutan."Aku ... aku ...."Dia menjawab terbata-bata.Mata sedingin es Riko tertuju pada wajahnya. "Aku kasih saran, kalau kamu ingin belajar dengan tenang di kelas ini, lebih baik nggak usah buat masalah."Tommy menatap Riko seperti seek

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2142

    Riko bahkan tidak menatap Tommy dan menjawab ringan, "Nggak perlu, terima kasih."Tangan Tommy yang terangkat membeku."Riko, kamu yakin nggak mau? Aku pernah lihat kalau kamu punya banyak konsol game di kamarmu. Ini yang terbaru, apa kamu nggak mau main?""Main?" Riko menatapnya, lalu melanjutkan, "Apa kamu salah paham? Konsol-konsol di kamarku bukan buat dimainkan, tapi buat dibongkar pasang."Dibongkar pasang?Benak Tommy dipenuhi dengan kebingungan, tidak mengerti mengapa Riko harus membongkar konsol game yang bagus seperti ini.Riko tidak ingin menjelaskan, menundukkan kepalanya dan terus menulis sesuatu.Melihat hal ini, Tommy tidak punya pilihan selain menarik tangannya dan datang ke depan Riki.Bahkan sebelum dia bisa membuka mulutnya, Riki menguap dengan malas, kemudian berkata kepadanya dengan sorot mata dingin, "Singkirkan konsol game mu. Aku nggak mau."Sudut mulut Tommy bergerak pelan.Dia memaksa dirinya untuk menahan amarah di dalam hatinya dan berpura-pura tidak peduli.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2141

    Harus diakui bahwa di dunia ini, uang adalah satu-satunya hal yang paling berpengaruh.Melihat gadis yang duduk di samping Alfian berasal dari keluarga biasa-biasa saja, guru itu berjalan menghampiri dan berkata kepada gadis itu dengan suara hangat, "Nak, Tommy anak baru, jadi bolehkah kursimu diberikan kepadanya?"Mata gadis itu terlihat berair setelah mendengar ini.Dia tidak berani mengatakan tidak, hendak beranjak dan pindah meja.Namun, Alfian tidak bisa duduk diam."Pak, masih banyak kursi kosong di kelas, kenapa dia harus duduk di meja Lily?"Wajah guru yang bernama Amar terlihat kaku. Dia tidak dalam posisi yang tepat untuk memberi tahu Alfian tentang dunia orang dewasa dan pentingnya menghindari bahaya."Alfian, Lily saja nggak keberatan, kenapa kamu keberatan?"Alfian menatap Lily. "Lily, bukannya kamu sudah bilang bakal duduk denganku terus?"Ketika Lily mendengar Alfian mengatakan ini, matanya memerah dan dia menggosok matanya."Tapi ...."Suaranya tercekat.Alfian melindun

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2140

    Es mencair dan sudah waktunya sekolah dimulai.Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar, mereka berdua berada di sekolah yang sama.Meskipun mereka sudah menjalani satu semester, Riki masih merasa baru dalam segala hal."Kakak, kenapa menekuk wajahmu begitu? Di sekolah bisa dapat teman banyak, apa kamu nggak senang?" Riki bertanya dengan penuh curiga.Riko duduk tegak dan menatapnya. "Apa yang membuatmu senang?"Baginya, pergi ke sekolah dasar terlalu membosankan dan tidak menantang.Namun, Mama bilang bahwa di usianya sekarang, lebih baik mencari teman.Sesampainya di pintu masuk sekolah, sopir menatap kepergian keduanya."Hati-hati, Tuan Muda Riki dan Riko."Riko dan Riki berjalan masuk ke dalam sekolah secara berdampingan, langsung menarik perhatian banyak gadis.Sosok kecil yang tidak asing melambaikan tangan ke arah mereka. "Riko, Riki."Orang yang berbicara itu adalah keponakan Alana, Alfian.Setelah tidak bertemu dengannya selama liburan, berat badannya bertambah.Dia b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2139

    Setelah tiba, Maxime langsung berjalan ke rumah dan langsung mempercepat langkahnya saat melihat Reina dan anak-anak."Nana."Reina langsung merasa nyaman saat melihat kedatangannya.Joanna yang duduk di sampingnya langsung bertanya, "Bukankah kamu bilang hari ini cukup sibuk dan akan pulang telat? Kenapa pulang lebih cepat dari biasanya?""Istirahat sebentar," jawab Maxime, kemudian duduk di sebelah Reina.Joanna memandangi keduanya, hatinya terasa sedikit masam.Putranya ini benar-benar sangat protektif terhadap istrinya.Maxime merendahkan suaranya dan bertanya pada Reina, "Apa yang terjadi?"Reina mengeluarkan ponselnya dan mengetik, lalu mengirimkannya kepadanya."Kita bicarakan setelah pulang nanti."Maxime juga menyadari bahwa Morgan masih ada di sini. Dia mengirim Emoji mengiakan, tidak lupa dengan Emoji peluk.Dia awalnya tidak memiliki Emoji ini di ponselnya. Itu semua karena Reina yang sering mengirimkannya, jadi dia mulai terbiasa.Reina melihat pelukan yang Maxime kirimkan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2138

    Morgan melangkah lebih dekat ke arah Reina."Nana, apa kamu sudah lupa kalau Syena mengirim seseorang untuk mencelakai anakmu, Riko? Aku melakukan ini karena ingin memberinya balasan yang setimpal, agar dia bisa merasakan rasa sakit ketika anak disakiti. Tapi ...."Ekspresi di wajah Morgan sedikit berubah. "Nggak disangka waktu itu bahkan nggak peduli sama anaknya sendiri. Mengerikan sekali."Mendengar Morgan bicara seperti ini, Reina malah berpikir bahwa Morgan jauh lebih mengerikan."Morgan, kamu benar-benar sangat menakutkan."Dia menarik napas dalam-dalam dan bergegas melewatinya, kembali masuk ke dalam rumah.Morgan berdiri diam, tubuh rampingnya begitu ringkih.Setelah berdiri diam untuk beberapa saat, dia kembali masuk ke dalam rumah.Di ruang tamu.Beberapa anak kecil sedang bermain-main.Reina duduk di samping, Joanna juga duduk di sofa, sesekali menggoda anak-anak.Melihat Morgan masuk, Joanna memintanya untuk duduk."Morgan, kamu baru sembuh, kenapa malah keluar? Di luar san

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2137

    Setelah keluar dan melihat langit yang cerah, Reina tidak tahu apa yang terjadi di dalam hatinya.Apa yang dikatakan Syena padanya benar-benar menembus persepsinya.Awalnya, dia mengira Morgan sudah cukup gila, tetapi dia tidak menyangka bahwa semua yang terjadi di masa lalu hanyalah puncak dari gunung esnya.Dia menarik napas dalam-dalam, tidak tahu bagaimana cara memberitahu Sisca tentang hal ini.Panggilan Sisca datang tidak lama kemudian.Reina menimbang kata-katanya sebelum mengatakannya secara perlahan.Setelah Sisca mendengarnya, dia juga terdiam cukup lama sebelum berkata dengan tidak percaya, "Morgan terlihat seperti orang yang lembut, bagaimana bisa dia melakukan hal seperti itu?""Entahlah, pokoknya mulai sekarang, kamu nggak perlu menyelidiki ayah kandung Talitha lagi. Besarkanlah Talitha dengan baik. Dengan adanya kamu, dia akan hidup dengan sangat bahagia."Sisca pun memahami hal ini.Untuk bisa melakukan hal seperti itu, pastilah ayah kandung Talitha bukanlah orang baik.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status