Share

Bab 1042

Penulis: Kacang Merah
Reina dan Alana mengernyit bingung.

Rumah duka yang awalnya penuh tangisan, tiba-tiba sangat hening. "Apa mereka lagi melakukan upacara? Kok hening banget?" tanya Alana.

"Nggak tahu juga deh. Ayo kita cek."

Begitu mereka sampai di dalam, akhirnya mereka paham mengapa situasi ini terjadi.

Jovan ada di sini.

Saat ini dia sedang duduk di sebuah kursi kayu, dikelilingi oleh pengawal berseragam hitam.

Diego berdiri di depannya dan berkeringat dingin.

Semua orang tidak berani bicara.

"Mana kakak iparku?" Jovan bertanya lagi.

Begitu mendapat telepon dari Alana, Jovan bergegas datang namun sesampainya di sana dia tidak melihat Reina maupun Alana.

Dia bukan orang yang lembut hati seperti Morgan. Dia langsung mengepung tempat ini, mengumpulkan semua orang di satu tempat dan membariskannya. Lalu menanyakan pada mereka satu per satu siapa yang sudah mengintimidasi Reina.

Seketika mereka kehilangan sikap sombong, namun tidak ada yang berani mengaku.

Diego menjawab sambil tersenyum, "Kakakku dan Non
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lusia Tiwe
kenapa kembali kesini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1043

    Keluarga Libera saling bertatapan, lalu meminta maaf pada Reina dan Alana."Nana, maaf. Maafkan kami, kami para orang tua ini nggak ngerti apa-apa.""Ya, ya, maaf kami kurang bijak, maaf.""Nona, tolong maafkan kami. Kami akan menanggung semua biaya pengobatanmu."Hanya mereka sendiri yang tahu betapa tulusnya permintaan maaf mereka semua.Alana menarik tangan Reina, "Nana, kita harus gimana?"Reina sudah memikirkan cara menghadapi orang-orang ini. Dia berkata, "Ya sudah, yang penting mereka tahu kalau mereka salah.""Oke." Melihat Reina tidak peduli, Alana pun menerima permintaan maaf mereka. "Lain kali jangan tindas orang lain lagi ya.""Baik."Semua orang menghela napas lega dan mengira mereka sudah terlepas dari masalah. Mereka tidak tahu kalau Reina punya rencana sendiri untuk menghadapi mereka.Nggak baik jika membesar-besarkan masalah di sini. Bagaimanapun, ini adalah rumah duka dan ada media masa yang meliput situasi di sini.Sekarang semua kerabat belum berkumpul, belum waktun

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1044

    Morgan tersenyum tipis."Sepertinya dia dalam bahaya."Jovan yang kesal langsung mencengkeram kerah Morgan, "Kamu bilang apa?"Morgan menatapnya dengan tenang, "Kamu nggak pandai berbohong."Jovan memang orang yang terus terang."Kamu itu saudara kandungnya. Sebegitu bencinyakah kamu sama dia? Kamu mau dia mati?"Ekspresi Morgan tidak berubah, dia menjawab, "Kamu dan Maxime juga sahabat. Kamu berani jamin kamu nggak akan iri atau nggak pernah terpikir membuatnya menghilang?""Tentu saja tidak." Jovan menjawab dengan keyakinan penuh.Dulu waktu masih kecil, Jovan memang cemburu pada Maxime. Dia tidak ingin terus mengekor Maxime. Namun seiring bertambahnya usia, dia mengerti bahwa setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing dan tidak perlu bertengkar dengan orang lain dalam segala hal, terutama dengan teman-teman.Morgan menatap Jovan dengan tenang, seolah bisa memahami isi hatinya.Jovan melepaskan kerah Morgan, entah kenapa mengkhawatirkan kondisi Maxime.Saat ini, tidak ada yang

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1045

    Mereka saling berbisik, membicarakan ulah apalagi yang akan dilakukan Reina."Nana, maaf untuk perbuatan kami tadi. Jangan dimasukkan ke hati ya."Mereka yang sudah menghina Reina takut Reina balas dendam.Syena dan Tanu ikut berdiri dengan mereka dan bertanya-tanya apa yang akan dilakukan atau apa yang akan dikatakan Reina.Reina mengabaikan mereka dan mengeluarkan sebuah laporan, "Ini adalah hasil tes DNA, aku bukan putri kandung Treya."Reina langsung mengumumkan hal ini secara terbuka.Semua orang tercengang, termasuk Syena dan Diego.Diego tidak pernah menyangka kakaknya yang tumbuh bersama sejak kecil ternyata bukan darah Keluarga Andara."Kakak, jangan bercanda." Diego tersenyum lembut.Reina menatap Diego dan berkata, "Aku nggak bercanda, supaya kalian semua nggak mencurigai aku, aku sudah memeriksanya ke semua rumah sakit besar untuk identifikasi. Aku memang bukan putri dari Keluarga Andara, juga bukan Putri Treya."Mereka semua terhenyak.Tidak ada seorang pun yang memercayai

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1046

    Syena tidak menyangka Reina diam-diam merekam percakapan keduanya.Syena langsung berkata pada wartawan, "Berhenti meliput."Namun meski para wartawan tidak meliput, orang-orang di sana pun bisa merekam sendiri."Jadi Syena putri kandung Treya? Syena itu darah Keluarga Yunandar atau Andara?"Tanu berseru dengan nada marah, "Dia putri kandungku!""Ah, kalau gitu Treya selingkuh?"Orang-orang dari Keluarga Andara yang datang untuk menghadiri pemakaman langsung mengundurkan diri."Konyol. Jadi selama ini Treya selingkuh sama si Tanu dan merugikan Anthony?"Keluarga Andara dan Keluarga Libera langsung bertengkar.Reina merasa miris melihat pertengkaran kedua keluarga.Alana menopang Reina.Morgan berdiri tidak jauh dari situ. Awalnya dia mengkhawatirkan Reina, tapi sekarang sepertinya Reina tidak akan lagi diganggu seperti sebelumnya.Diego juga terkejut dengan pemandangan di depannya.Dia tidak bisa bereaksi sama sekali. Bagaimanapun, orang-orang dari kedua keluarga adalah kerabatnya.Rei

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1047

    Alana mengangguk, "Ya, mereka sombong banget. Aku kesal kalau ingat-ingat kejadian tadi."Reina menelepon pengawalnya.Alana mendengar Reina meminta pengawalnya memukuli orang yang sudah melukai Alana."Maksudnya?"Alana masih tidak mengerti.Sopir menyalakan mesin mobil dan menyetir ke titik di mana mereka bisa melihat kondisi di dalam rumah duka.Baru pada saat itulah Alana mendapati orang-orang yang tadi mendorongnya sudah dihajar habis-habisan."Nana, ini ....""Aku nggak masalah kalau mereka menindasku, tapi aku nggak akan tinggal diam kalau mereka menindasmu." Reina berkata.Hati Alana sangat tersentuh, dia langsung memeluknya, "Nana, kamu baik banget! Uuuuh, cinta sejatiku muah muah!"Reina tersenyum."Bodoh, kamu itu sahabatku. Kalau kamu membelaku, tentu saja aku akan membelamu."Reina bukan lagi sosok yang tidak bisa atau tidak punya apa-apa. Sekarang dia punya uang dan menghabisi orang seperti ini adalah hal yang mudah baginya.Alana mengangguk berulang kali, "Iya, kita simb

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1048

    "Hahh, sayang banget." Alana pun meletakkan ponselnya."Nggak ada yang perlu disayangkan. Setidaknya aku bisa ngasih tahu Syena kalau aku bukan orang yang gampang ditindas," sahut Reina.Alana mengangguk.Keduanya sadar situasi, Syena tidak mudah tergoyahkan selama ada Keluarga Hinandar yang melindunginya."Liane ini baik banget sama anak angkatnya. Kalau dia punya anak kandung sendiri, baiknya dia pasti kebangetan," kata Alana."Iya juga," timpal Reina.Reina sangat mengagumi Liane. Entah apa pun keonaran yang diperbuat Syena, Liane pasti akan berdiri di pihak anak angkatnya ini."Nana, kamu nggak kepikiran buat nyari ibu kandungmu?" Tiba-tiba Alana terpikir, banyak orangtua yang menelantarkan anak-anaknya karena sebuah alasan.Reina menggeleng, "Aku nggak mau kecewa lagi."Kebanyakan orangtua yang tega membuang seorang anak ke panti asuhan pasti karena mereka tidak menyayangi anak itu.Reina tidak mau menambah kesedihannya dan lagi-lagi merasakan bagaimana rasanya tidak disayangi ole

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1049

    "Sudah ketemu. Sekarang kami lagi cari cara untuk mendapatkan sampel biologisnya," jawab asisten itu.Syena sangat gelisah dan sudah tidak sabar, "Bagus! Setelah kamu dapat, cepat balik ke sini secepatnya ya.""Baik."Syena menutup telepon, lalu baring untuk istirahat. Tapi dia tidak bisa tidur.Liane punya sisi sangat menyayangi keluarga. Kalau Raisa benar-benar putri kandung Liane, kemungkinan besar setengah dari harta miliknya akan diberikan pada Raisa.Tidak, mungkin bukan cuma setengah. Mungkin Liane malah akan memberikan semuanya pada Raisa dan tidak menyisakan apa-apa untuk Syena.Syena tidak bisa tidur nyenyak sepanjang malam. Untungnya, malam itu asistennya mengirim pesan kalau dia sudah mendapat sampel biologis dan siap untuk tes DNA.Namun, begitu urusan tes DNA beres, Syena langsung disibukkan dengan kemunculan berita negatif tentang dirinya."Syena diduga adalah putri kandung Treya.""Syena tidak mau mengakui ibu kandungnya supaya bisa mendapat warisan ibu angkatnya yang k

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1050

    Saat ini di kediaman utama Keluarga Andara.Alana membangunkan Reina pagi-pagi sekali dan memberitahunya tentang berita negatif Syena."Nana lihat. Sudah kuduga, media massa nggak mungkin melepaskan Syena semudah itu."Reina membaca berita itu.Namun tak lama kemudian, berita itu pun menghilang.Alana yang sedang sarapan pun mengernyit, "Gila, beritanya sudah hilang. Penggantian topik yang cepat sekali.""Ya, itulah enaknya jadi orang kaya."Si kembar juga sudah tahu bahwa berita tentang Syena sudah dihapus.Awalnya Riko mau kembali meretas situs itu dan membuat Syena kembali menjadi pencarian panas. Sayang, perusahaan situs itu sepertinya sudah tahu tentang peretasan yang dilakukan Riko. Mereka memperkuat keamanan internal untuk mencegah ada peretasan untuk kedua kalinya.Kalau Riko memaksa, bisa jadi identitasnya akan terungkap.Riko tidak punya pilihan selain berhenti bergerak, anggap saja dia sudah memberi pelajaran kecil pada Syena.Hari ini Treya dimakamkan.Reina tidak pergi, na

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2145

    Hanna menghilang di balik ambang pintu.Reina sedikit membeku.Putranya, Leo, mendongakkan kepalanya dan berkata pada Reina dengan suara menggemaskan, "Ibu, sudah lima."Reina kembali tersadar dan melihat ke bawah, melihat bahwa bidak hitam Leo sudah penuh, yaitu lima bidak."Sayang kamu menang, luar biasa." Reina langsung memberikan pujian beruntun.Leo tersenyum bahagia.Di sisi lain, Liam sedikit cemburu saat melihat ibunya memuji kakaknya.Dia berjalan ke arah Reina dan memeluk lengan Reina. "Mama."Reina sedikit tidak berdaya, menyentuh kepala kecilnya. "Liam juga hebat."Joanna merasakan gejolak kecil di dalam hatinya saat melihat ini.Dia mengulurkan tangannya. "Ayo, sini peluk Nenek."Liam dan Leo berbeda dengan Riki dan Riko. Mereka tumbuh bersama Joanna dan memiliki perasaan mendalam kepada neneknya ini, tidak kurang dari perasaan mereka kepada Reina.Mereka berdua berlari mendekati Joanna, ingin dipeluk.Joanna sangat gembira dan berkata kepada Reina sambil tersenyum, "Lihat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2144

    Ines berdecak, "Bukannya aku keberatan karena dia miskin, tapi keluarga yang berbeda, kelas yang berbeda, konsep hidup yang berbeda, pandangan dalam hidup pun akan berbeda.""Sekarang, darahnya sedang menggebu-gebu. Tapi, setelah darah itu mengalir ke kepalanya, dia akan lebih tenang. Saat itulah dia akan menyadari kalau dia dan Adrian berbeda."Setelah itu, Ines menoleh ke arah Reina."Nana, bukankah begitu?"Wajah Reina menegang.Dia terkejut kenapa Ines melemparkan pertanyaan itu kepadanya?"Hmm, memang benar akan ada konflik di kemudian hari, ketika kesenjangan antara status keduanya terlalu besar," kata Reina.Setelah mengatakan itu, dia mengubah topik pembicaraan, "Tapi, aku pikir kalau mereka benar-benar saling mencintai, mereka seharusnya bisa saling menemani hingga tua bersama."Dia mengatakan persetujuan untuk kedua belah pihak, jadi tidak menyinggung perasaan Hanna dan ibunya.Sejujurnya, Reina bahkan tidak tahu bagaimana Hanna dan Adrian bisa bersatu.Kalau di ingat tahun l

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2143

    Setelah permintaan Tommy kepada pengawal tidak membuahkan hasil, dia kembali ke ruang kelas dengan marah.Dia memelototi Alfian. "Jangan berpikir kalau aku nggak bisa melakukan apa pun kepadamu. Setelah pulang nanti, aku akan bilang Kakek agar perusahaanmu nggak bisa bergerak di pasaran."Saat membahas masalah perusahaan, sikap tegas Alfian berubah, dia pun menjadi khawatir.Dia hanya anak kecil, Tommy mungkin hanya akan melakukan sesuatu kepadanya. Namun, terkait perusahaan ....Jika ibu dan ayah tahunya tentang hal itu, mereka pasti akan menyalahkannya.Kemarahan Alfian barusan perlahan memudar. Dia hendak mengaku kalah, tetapi Riko tiba-tiba bicara, "Tommy, selain mengancam orang lain, apa lagi yang bisa kamu lakukan?"Tommy menatapnya dengan keterkejutan."Aku ... aku ...."Dia menjawab terbata-bata.Mata sedingin es Riko tertuju pada wajahnya. "Aku kasih saran, kalau kamu ingin belajar dengan tenang di kelas ini, lebih baik nggak usah buat masalah."Tommy menatap Riko seperti seek

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2142

    Riko bahkan tidak menatap Tommy dan menjawab ringan, "Nggak perlu, terima kasih."Tangan Tommy yang terangkat membeku."Riko, kamu yakin nggak mau? Aku pernah lihat kalau kamu punya banyak konsol game di kamarmu. Ini yang terbaru, apa kamu nggak mau main?""Main?" Riko menatapnya, lalu melanjutkan, "Apa kamu salah paham? Konsol-konsol di kamarku bukan buat dimainkan, tapi buat dibongkar pasang."Dibongkar pasang?Benak Tommy dipenuhi dengan kebingungan, tidak mengerti mengapa Riko harus membongkar konsol game yang bagus seperti ini.Riko tidak ingin menjelaskan, menundukkan kepalanya dan terus menulis sesuatu.Melihat hal ini, Tommy tidak punya pilihan selain menarik tangannya dan datang ke depan Riki.Bahkan sebelum dia bisa membuka mulutnya, Riki menguap dengan malas, kemudian berkata kepadanya dengan sorot mata dingin, "Singkirkan konsol game mu. Aku nggak mau."Sudut mulut Tommy bergerak pelan.Dia memaksa dirinya untuk menahan amarah di dalam hatinya dan berpura-pura tidak peduli.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2141

    Harus diakui bahwa di dunia ini, uang adalah satu-satunya hal yang paling berpengaruh.Melihat gadis yang duduk di samping Alfian berasal dari keluarga biasa-biasa saja, guru itu berjalan menghampiri dan berkata kepada gadis itu dengan suara hangat, "Nak, Tommy anak baru, jadi bolehkah kursimu diberikan kepadanya?"Mata gadis itu terlihat berair setelah mendengar ini.Dia tidak berani mengatakan tidak, hendak beranjak dan pindah meja.Namun, Alfian tidak bisa duduk diam."Pak, masih banyak kursi kosong di kelas, kenapa dia harus duduk di meja Lily?"Wajah guru yang bernama Amar terlihat kaku. Dia tidak dalam posisi yang tepat untuk memberi tahu Alfian tentang dunia orang dewasa dan pentingnya menghindari bahaya."Alfian, Lily saja nggak keberatan, kenapa kamu keberatan?"Alfian menatap Lily. "Lily, bukannya kamu sudah bilang bakal duduk denganku terus?"Ketika Lily mendengar Alfian mengatakan ini, matanya memerah dan dia menggosok matanya."Tapi ...."Suaranya tercekat.Alfian melindun

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2140

    Es mencair dan sudah waktunya sekolah dimulai.Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar, mereka berdua berada di sekolah yang sama.Meskipun mereka sudah menjalani satu semester, Riki masih merasa baru dalam segala hal."Kakak, kenapa menekuk wajahmu begitu? Di sekolah bisa dapat teman banyak, apa kamu nggak senang?" Riki bertanya dengan penuh curiga.Riko duduk tegak dan menatapnya. "Apa yang membuatmu senang?"Baginya, pergi ke sekolah dasar terlalu membosankan dan tidak menantang.Namun, Mama bilang bahwa di usianya sekarang, lebih baik mencari teman.Sesampainya di pintu masuk sekolah, sopir menatap kepergian keduanya."Hati-hati, Tuan Muda Riki dan Riko."Riko dan Riki berjalan masuk ke dalam sekolah secara berdampingan, langsung menarik perhatian banyak gadis.Sosok kecil yang tidak asing melambaikan tangan ke arah mereka. "Riko, Riki."Orang yang berbicara itu adalah keponakan Alana, Alfian.Setelah tidak bertemu dengannya selama liburan, berat badannya bertambah.Dia b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2139

    Setelah tiba, Maxime langsung berjalan ke rumah dan langsung mempercepat langkahnya saat melihat Reina dan anak-anak."Nana."Reina langsung merasa nyaman saat melihat kedatangannya.Joanna yang duduk di sampingnya langsung bertanya, "Bukankah kamu bilang hari ini cukup sibuk dan akan pulang telat? Kenapa pulang lebih cepat dari biasanya?""Istirahat sebentar," jawab Maxime, kemudian duduk di sebelah Reina.Joanna memandangi keduanya, hatinya terasa sedikit masam.Putranya ini benar-benar sangat protektif terhadap istrinya.Maxime merendahkan suaranya dan bertanya pada Reina, "Apa yang terjadi?"Reina mengeluarkan ponselnya dan mengetik, lalu mengirimkannya kepadanya."Kita bicarakan setelah pulang nanti."Maxime juga menyadari bahwa Morgan masih ada di sini. Dia mengirim Emoji mengiakan, tidak lupa dengan Emoji peluk.Dia awalnya tidak memiliki Emoji ini di ponselnya. Itu semua karena Reina yang sering mengirimkannya, jadi dia mulai terbiasa.Reina melihat pelukan yang Maxime kirimkan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2138

    Morgan melangkah lebih dekat ke arah Reina."Nana, apa kamu sudah lupa kalau Syena mengirim seseorang untuk mencelakai anakmu, Riko? Aku melakukan ini karena ingin memberinya balasan yang setimpal, agar dia bisa merasakan rasa sakit ketika anak disakiti. Tapi ...."Ekspresi di wajah Morgan sedikit berubah. "Nggak disangka waktu itu bahkan nggak peduli sama anaknya sendiri. Mengerikan sekali."Mendengar Morgan bicara seperti ini, Reina malah berpikir bahwa Morgan jauh lebih mengerikan."Morgan, kamu benar-benar sangat menakutkan."Dia menarik napas dalam-dalam dan bergegas melewatinya, kembali masuk ke dalam rumah.Morgan berdiri diam, tubuh rampingnya begitu ringkih.Setelah berdiri diam untuk beberapa saat, dia kembali masuk ke dalam rumah.Di ruang tamu.Beberapa anak kecil sedang bermain-main.Reina duduk di samping, Joanna juga duduk di sofa, sesekali menggoda anak-anak.Melihat Morgan masuk, Joanna memintanya untuk duduk."Morgan, kamu baru sembuh, kenapa malah keluar? Di luar san

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2137

    Setelah keluar dan melihat langit yang cerah, Reina tidak tahu apa yang terjadi di dalam hatinya.Apa yang dikatakan Syena padanya benar-benar menembus persepsinya.Awalnya, dia mengira Morgan sudah cukup gila, tetapi dia tidak menyangka bahwa semua yang terjadi di masa lalu hanyalah puncak dari gunung esnya.Dia menarik napas dalam-dalam, tidak tahu bagaimana cara memberitahu Sisca tentang hal ini.Panggilan Sisca datang tidak lama kemudian.Reina menimbang kata-katanya sebelum mengatakannya secara perlahan.Setelah Sisca mendengarnya, dia juga terdiam cukup lama sebelum berkata dengan tidak percaya, "Morgan terlihat seperti orang yang lembut, bagaimana bisa dia melakukan hal seperti itu?""Entahlah, pokoknya mulai sekarang, kamu nggak perlu menyelidiki ayah kandung Talitha lagi. Besarkanlah Talitha dengan baik. Dengan adanya kamu, dia akan hidup dengan sangat bahagia."Sisca pun memahami hal ini.Untuk bisa melakukan hal seperti itu, pastilah ayah kandung Talitha bukanlah orang baik.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status