Share

Part 98

“Kamu berani memuji istri saya, Robby?” tanyaku seraya menatap wajah pria yang sedang tersenyum sendiri sambil menatap lurus ke depan.

“Wanita cantik berhak mendapatkan pujian. Hanya memuji lho, Pak!” jawabnya tanpa menoleh.

Aku terus menatap wajahnya yang sok polos itu. Kedua alisku bertaut sambil menahan rasa panas dalam dada.

“Yang boleh memuji Nirmala hanya saya. Karena dia istri saya. Kamu tidak bisa sembarang memuji istri orang. Makanya nikah, biar nggak lirak-lirik milik orang lain. Berani macam-macam, saya pecat kamu!” ancamku geram.

Robby terkekeh. Ekor matanya melirikku yang sedang duduk di sebelahnya, seolah tahu kalau aku sedang menahan rasa cemburu dan sengaja memanas-manasi. Nggak ada akhlak memang.

Pria berperawakan hampir mirip denganku itu menepikan mobil milikku di halaman kantor. Buru-buru membuka pintu, keluar dari kendaraan lalu segera mengayunkan kaki masuk.

“Kamu tidak usah pulang ke rumah. Standby saja di sini sampai saya pulang!” perintahku lagi sambil memutar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status