Share

Part 22

“Aku pikir-pikir dulu, Kak. Sebaiknya Kakak pulang dulu. Aku mau istirahat. Kaki aku sakit!”

“Kita ke dokter sekarang kalau begitu, La. Aku nggak mau kamu kenapa-kenapa!” Raut kekhawatiran tergambar jelas di wajah tampan lawan bicaraku.

“Aku tidak apa-apa, hanya butuh istirahat saja!” Mengusir Kak Irsyad secara halus.

“Kalau begitu kita jalan nanti sore. Aku akan menunggu kamu di sini!”

“Dokter melarangku untuk terlalu banyak bergerak!”

Lagi, pria dengan garis wajah tegas itu menghela napas. Air mukanya terlihat berubah karena ajakannya untuk jalan aku tolak.

“Ya suda. Aku pulang. Jangan lupa buah-buahannya di makan, dan besok pagi aku ke sini lagi!” Kak Irsyad mencondongkan tubuh, ingin mendaratkan ciuman tapi, secepat kilat memalingkan wajah menghindari kecupannya. “Aku permisi!” Dia beranjak dari sofa kemudian keluar dari rumah.

Aku berusaha berdiri, berjalan bertumpu di pinggiran meja meraih kursi roda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status