Share

Chapter 16

Penulis: Raesnandess
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-24 01:05:00

Udara mulai terasa hangat dan bayang-bayang mobilnya berada di sebelah barat saat Cailey mengendarai Porche-nya ke kantor polisi untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kasus penembakan di unit apartement sebelahnya itu. Mencoba mencari tahu apa yang terus mengganjal di hatinya. Cailey mengubah mode mobilnya menjadi autopilot. Sebuah fitur yang dikembangkan oleh MI6 untuk melengkapi pengamanan mobil Agennya, yang biasa digunakan apabila mobil itu lepas kendali. Setelah itu, Cailey mematikan air conditioner pada mobilnya dan menggantinya dengan udara alami.

Pikiran Cailey kembali berkelana, memikirkan perasaannya yang terus gelisah sejak ia bangun tidur. Zachary tiba-tiba tidak ada di kamar hotelnya. Sialnya, Cailey belum meminta nomor pria itu supaya ia dapat menghubunginya. Benaknya dipenuhi pikiran negatif memikirkan bagaimana jika Zachary melakukan sesuatu yang berbahaya untuk melindunginya. Pria itu bersunguh-sungguh saat mengatakan ingin menjaganya.

Cailey akui, ia memang merasa a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Resent Wolves   Chapter 17

    Rembulan bersembunyi dibalik awan hitam, bertukar peran dengan hujan yang tak henti-hentinya mengguyur kota. Cailey turun dari mobilnya menuju sebuah restoran Joe's Farm Grill di hadapannya. Lokasi pertemuannya dengan Kenny, pelacak yang dikirimkan Gal kepadanya.Cailey memasuki restoran Mexico dan disambut oleh lambain tangan Kenny di pojok ruangan dekat jendela, tempat favorit Cailey. Dengan segera, Cailey duduk lalu pria berambut pirang itu. “Hai, sudah lama menunggu?” tanya Cailey.“Cukup lama, sampai bisa menghabiskan dua porsi kentang goreng,” candanya.Cailey terkekeh, “Maafkan aku, lalu lintas cukup padat malam ini. Ada kecelakaan di pertigaan dekat pusat perbelanjaan. Untung saja korbannya tidak terluka parah, truk itu hanya sedikit menyerempet mobil korban itu.”Kenny mengucapkan kata syukur lalu tersenyum hangat. “Astaga tampannya!” Cailey memekik dalam hati. Jika saja Kenny tidak menyukai sesame jenis, mungkin Cailey akan menyukainya. Parasnya yang sebanding dengan Simon N

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-24
  • Resent Wolves   Chapter 18

    Cailey sedang memakan roti panggangnya saat Zachary dan Julian masuk bersamaan ke kamar hotelnya. Cailey menaikan satu alisnya melihat suasana keduanya yang terlihat buruk. Julian menaruh barang-barangnya di lantai kemudian menghampiri Cailey.“Sweetheart,” panggil Julian kepada Cailey, kemudian memakan pinggiran roti panggang yang tengah digigit Cailey, membuat wanita itu terperanjat dan memundurkan tubuhnya ke belakang.Rahang Zachary mengeras seketika, tangannya mengepal kencang saat melihat pria berambut perak itu hampir menyentuh bibir wanitanya. Maniknya berkilat-kilat. Dengan cepat Zachary mendorong tubuh Julian hingga membuatnya tersungkur ke bawah meja di dekatnya. Zachary menarik kerah Julian, lalu memukul Julian tepat di wajahnya. Sebelum Zachary melayangkan pukulan keduanya, buru-buru Cailey menarik tangan Zachary.Zachary terengah-engah, maniknya menyorot Julian yang tengah menyeringai sambil menyeka darah pada sudut bibirnya dengan ibu jari. Zachary hampir mengeluarkan c

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-24
  • Resent Wolves   Chapter 19

    Cailey terbangun saat matahari telah sampai pada empat puluh lima derajat di timur. Matanya mengerjap, menyesuaikan cahaya yang menerobos masuk ke dalam rentinanya. Sebuah selimut kebesaran menutupi tubuhnya, serta sebuah bantal yang membuat kepalanya nyaman membuat dahinya mengkerut. Cailey mencoba membuat dirinya sepenuhnya sadar. Ia terduduk sambil memegangi kepalanya. Kemudian pada hippocampus, otaknya memanggil kembali ingatan yang telah tersimpan sebelumnya. Maniknya melebar perlahan, ZACHARY!Maniknya menggeledah, mencoba mencari Zachary ke segala penjuru arah. Bahkan Cailey sampai berguling ke lantai untuk melihat apakah Zachary berada di kolong sofanya. Hell, serigala bukanlah hewan pengerat!Cailey menyipitkan matanya saat melihat seorang pria masuk ke kamarnya. "Zachary?"“Dia sudah pergi,” ujar Julian lalu menggigit apelnya yang masih utuh. Cailey memejamkan matanya, lalu menghela napas dalam-dalam. “Seharusnya, dia berpamitan denganku,” dengusnya lirih.Setidaknya, pria i

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-24
  • Resent Wolves   Chapter 20

    Julian mengendarai mobilnya, selagi Cailey memeriksa kembali data-data Gyula Roberto yang telah ditemukannya. Hujan masih mengguyur kota Arizona seperti biasanya. Membuat Julian lebih sering mengeluarkan uang hanya untuk mencuci mobil. Perjalanan menuju Madilyn Hospital menempuh jarak yang cukup panjang hingga menghabiskan waktu 45 menit lamanya. Mereka memasuki sebuah gerbang tinggi dengan cat yang hampir seluruhnya mengelupas. Suasana rumah sakit jiwa di hadapannya tidak seperti rumah sakit jiwa kebanyakan, yang penuh dengan pasien berbicara sendiri dan berkeliaran dimana-mana. Melainkan, lebih mirip seperti penjara kota yang menyeramkan, sampai-sampai membuat Cailey bergidik ngeri. Julian dan Cailey turun dari mobilnya. Lalu menaiki tangga-tangga pendek untuk sampai ke pintu utama. Seorang penjaga berwajah sangar dengan jambang yang memenuhi dagunya hanya menatap Julian dan Cailey, menunggu mereka untuk berbicara terlebih dahulu. "Kami dari MI6, bisakah kami masuk? Kami harus mem

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-25
  • Resent Wolves   Chapter 21

    Cailey berjalan tergesa-gesa memasuki hutan yang sama seperti sebelumnya. Cailey mencoba untuk mengikuti jalur yang dilaluinya dahulu. Maniknya mengarah ke sekeliling hutan. Cailey berjalan masuk ke dalam hutan yang lebih gelap dengan sorot cahaya matahari yang minim. Cailey rasa ia tidak bisa membuatnya terbiasa dengan hutan ini Demi Tuhan jalur yang dilaluinya terlihat menyeramkan meskipun siang hari.Tiba-tiba dua ekor serigala besar menghadangnya. Cailey terperanjat, hampir bersiap untuk mengambil bayonet yang ia sisipkan di sepatu botnya, sebelum serigala itu tiba-tiba memanggil nama Cailey dengan embel-embel Luna di depannya.Cailey dapat mendengar serigala itu berbicara, yang bukan merupakan hal aneh lagi jika keberadaan werewolf saja pernah membuatnya nyaris beku di balik laptop dan kali ini Cailey tidak mau repot-repot terkejut.Lagipula werewolf bukanlah hantu, jadi tak ada alasan bagi Cailey untuk takut.Salah satu serigala membungkuk, seakan mempersilakan Cailey untuk mena

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-25
  • Resent Wolves   Chapter 22

    Burung-burung berkicauan saat Cailey membuka matanya. Cahaya matahari membuat matanya mengerjap. Cailey menguap kemudian terdiam sesaat, saat menyadari ada yang aneh dengan lehernya. Matanya melirik ke samping dan mendapati sebuah tangan dengan sedikit pembuluh darah yang menonjol yang ia gunakan sebagai bantalan lehernya. Lantas Cailey berbalik, wajahnya hampir bertabrakan dengan wajah Zachary jika Cailey tidak sempat memundurkannya.Zachary dengan tubuh manusianya sedang tertidur dengan wajah yang damai. Cailey terkejut saat melihat ke bawah jika Zachary tidak mengenakan sehelai benang apapun. Buru-buru Cailey bangun dan menarik selimutnya sampai ke leher Zachary. Wajahnya memerah, dengan cepat Cailey merangkak turun dari ranjang, sebelum sebuah tangan menariknya. Zachary menarik tangannya sehingga Cailey jatuh ke dalam pelukannya.“Kemana kau akan pergi?” tanya Zachary dengan suara khas bangun tidurnya yang rendah.“Zachary…kau tidak memakai bajumu,” cicit Cailey masih dengan wajah

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-29
  • Resent Wolves   Chapter 23

    Dia Gyula Roberto!“Sial, aku tak membawa pistol maupun borgol!” batin Cailey.Kedua warrior yang mengikuti Cailey ikut berhenti saat melihat Luna-nya berhenti secara mendadak. Begitu Gyula melihat wajah Cailey, ia langsung berlari, spontan membuat Cailey mengejarnya, diikuti oleh warrior di belakangnya.Salah satu warrior yang terlihat bingung lantas menanyai Cailey, “Luna, apakah kita perlu menangkap orang itu?”“Ya!” seru Cailey.Tanpa bertanya apapun, mereka mempercepat langkah kakinya sehingga mendahului Cailey untuk mengejarnya. Cailey hampir menutup mulutnya takjub melihat kedua warrior itu sudah sampai dekat sekali dengan Gyula, kemudian menangkap tangan Gyula dan menyatukannya di belakang.Cailey mencoba menetralkan nafasnya begitu ia sampai kepada Gyula yang tengah diapit oleh kedua warrior-nya. Tanpa menunggu lebih lama, Gyula menggerakan tubuhnya dengan cepat untuk melepaskan diri. Mirip seperti anak kecil yang tidak mau diimunisasi.Tentu saja Gyula tidak berhasil karena

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-01
  • Resent Wolves   Chapter 24

    DegZachary merasakan jantungnya sakit secara sekilas tiba-tiba. Zachary mengernyitkan dahinya, rasanya perasaannya tidak enak saat itu. Kepalanya pusing untuk melihat berkas-berkas laporan di hadapannya. Meneliti laporan mengenai rogue yang menyerang setiap harinya, mencari tujuan, dan kelemahan mereka. Zachary berusaha keras untuk membuat pack-nya menjadi tentram kembali, ia menyiapkan dengan matang strategi-streategi di otaknya. Zachary mengacak rambutnya kacau, rasanya suasana hatinya menjadi buruk untuk alasan yang ia sendiri tidak ketahui.Pikirannya teralihkan saat Liam memanggilnya.'Alpha.''Hmm?' Zachary hanya menggumam, suasana hatinya yang buruk menular begitu saja pada mulutnya, membuatnya malas berbicara.'Dua orang Alpha dari pesisir hutan timur dan utara datang menemui, untuk melakukan kerja sama melawan para rogue.''Hm,' balas Zachary singkat, kemudian langsung melompat dan berlari menuju tempat dimana Liam berada.Sambil berlari, Zachary bertransformasi di udara unt

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-01

Bab terbaru

  • Resent Wolves   Chapter 57

    Cailey membuka sebuah tirai sewarna putih tulang yang menggantung pada jendela ruang kerja di istana Zachary. Di dekatnya, meja kayu berdebu yang beraroma khas diletakkan menempel pada sebagian sisi jendela. Cailey mengambil berkas yang tertumpuk di atas buku ‘Silsilah Manusia Serigala di Hutan Arizona’. Dalam sebuah map besar berwarna cokelat, Cailey menarik beberapa kertas penting. Beruntung insiden peperangan tidak mengenai bagian sayap kiri gedung, sehingga hal-hal penting yang tersimpan rapi di bunker dan ruang kerja Zachary tidak terpengaruh olehnya, termasuk dokumen atas kasus Gyula Roberto yang kini ada di tangannya.Logo Secret Intelligence Service yang menonjol menjadi perhatian manik Cailey untuk pertama kali, lengkap dengan tulisan top secret di bawahnya, menandakan bahwa dokumen ini bersifat sangat rahasia. Cailey membalikan kertas itu untuk membaca laporan berisikan kasus pembunuhan perdana menteri Inggris yang berhasil ia kumpulkan, dengan tambahan informasi yang didapa

  • Resent Wolves   Chapter 56

    Dua hari kemudian...Lima tangkai bunga krisan putih yang mekar disusun dengan sentuhan elegan pita hitam yang mengikatnya menjadi satu. Diletakannya bunga itu di atas gundukan tanah, dekat dengan nisan yang masih baru. Sebuah nama yang terukir di atasnya membuat Cailey mengusap air mata pada pipinya sekali lagi. Matahari hampir kembali ke peraduannya, namun Cailey seakan tidak ingin beranjak. Sudah satu jam lamanya Cailey duduk, menatap nisan itu dengan tatapan kosong. Karenanya, bagian ujung bawah gaun hitamnya menjadi kotor terkena tanah.Pikiran Cailey kembali memutar memori saat pertama kali seorang anak lelaki mengulurkan tangan padanya. Mengajaknya melihat dunia dari sisi yang berbeda, memulai kehidupan baru dan melupakan kesedihan yang selama itu ia bawa dalam hatinya. Saat itu matahari menyinari kota London dengan cerah. Rambut keperakan anak lelaki itu bergerak tertiup angin, seiring kapal yang ditumpanginya bergerak menyusuri sungai Thames. Itu adalah pertama kalinya Cailey

  • Resent Wolves   Chapter 55

    Moon Goddess menginjakkan kakinya di bumi dengan agung. Begitu pula seorang lelaki berambut pirang dengan wajah bak malaikat dan kulit yang bercahaya mengikuti dibelakangnya. Seluruh serigala berhenti berperang, burung-burung malam berhenti berkicauan, bahkan pepohonan seakan tunduk pada keagungannya. Lantas Parker berusaha bangkit dengan sisa tenaganya dan berlutut menundukkan tubuhnya, diikuti oleh seluruh werewolves lainnya.Dengan tangan yang dikepalkan pada dada, Parker menyapa “I'm Parker alias Alpha Zachary Colbert, greetings to Your Majesty The Queen of the Moon, Moon Goddess.”“All hail The Moon Goddess!” seru seluruh pasukan Zachary yang menggema dengan magis ke seluruh penjuru hutan. Menghantarkan pesan tak kasat telinga kepada seluruh werewolves di hutan Arizona. Memberi tahu kedatangan Moon Goddess yang jarang terjadi dalam seribu tahun ini.Cailey yang ikut menundukkan kepalanya mulai meneliti sekeliling melalui ekor matanya. Jarak pandangnya tidak begitu luas karena ia

  • Resent Wolves   Chapter 54

    Zachary melompat dan merubah tubuhnya menjadi serigala, meninggalkan Cailey dengan ekspresi terkejutnya. Bibir pucatnya kini sedikit memerah, rasa hangat yang ditinggalkannya membuat bibir itu tersenyum.Langit bertambah gelap, namun dengan bulan yang ada setidaknya mampu menerangi sebagian dari hutan. Sayangnya sinar yang menerangi itu tak dapat mengurangi atmosfer di udara yang kian mencekam.Parker melolong di bawah sinar rembulan, kemudian lolongan itu dibalas oleh seluruh kawananya layaknya sebuah paduan suara yang merdu. Rambut keabuannya berkilauan dan bergerak diterpa angin malam. Kekuatannya seolah bertambah kuat seiring sinar rembulan itu menyentuh kulitnya saat berlari. Bersyukur purnacandra penuh terjadi hari esok, sehingga seluruh serigala tidak akan mencapai puncak kekuatannya hingga esok.Kaki Parker berhenti melangkah, dihadapannya ia dapat melihat pasukannya yang tengah berperang. Parker mengedarkan pandangannya, meneliti situasi dengan cepat. Bernard dengan tubuh ser

  • Resent Wolves   Chapter 53

    Dagu Parker terangkat, menunjukkan kuasa atas pack-nya. Auranya begitu mengintimidasi, namun tetap berwibawa. Manik The Argjend menyorot tajam kemudian menyeringai secepat kilat, bahkan Parker tidak dapat memastikan apakah itu hanya halusinasinya atau The Argjend benar-benar tersenyum, sebelum akhirnya ia melihat jubah kebesaran itu berbalik menjauh. Parker me mindlink seluruh pasukannya untuk tetap bertarung dibawah arahan Sang Beta, kemudian tubuh serigala itu berlari, tak kuasa lagi membendung keinginannya untuk segera berjumpa dengan empunya aroma cherry blossom yang sejak tadi menguar begitu kuat seakan menariknya. Kaki Parker berhenti di sebuah gedung bercat putih, sebuah pahatan sebatang tongkat dengan seekor ular yang melingkarinya seolah menyambutnya. Kemudian Parker menaiki undakan tangga setinggi dua kali lipat tubuhnya. Saat ia memasuki gedung itu, ia dapat melihat semua orang tergesa-gesa, tenggelam dalam kesibukannya, hingga Parker melangkahkan satu kakinya. Auranya ya

  • Resent Wolves   Chapter 52

    “Kau?”“Hai Liam!”“Sidney! Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Liam panik sambil mengedarkan pandangannya dengan was-was.“Tenanglah, aku bersama salah satu warrior ku,” kata gadis berambut sewarna karamel itu, membuat Liam menghela nafasnya lega saat maniknya menangkap warrior dari pack paman Zachary.Warrior yang bernama Arthur itu menundukkan kepalanya memberi hormat kepada Liam, “Beta, Helen mengutusku untuk membantumu.”Liam tersenyum hangat menyambutnya, “Lalu, bagaimana dengan Sidney?”“Nona Sidney memaksa untuk ikut kemari, dia sampai menangis, tapi aku berjanji untuk menjaganya,” jelas Arthur.Sidney tersenyum malu saat Liam memandangnya dengan tajam.“Kudengar kakak iparku sakit, aku hanya ingin mengunjunginya,” cicit Sidney sembari menautkan kedua jarinya.Pandangannya beralih pada tubuh Sang Luna yang terbaring dengan selimut yang menutupi hanya sampai ke tengah perutnya. Sidney mendekati Cailey perlahan dan menggenggam tangannya yang terbuka.Dilihatnya wajah Cailey yang

  • Resent Wolves   Chapter 51

    Pasukan The Argjend membuat ancang-ancang untuk meyerang. Membuat barisan rapi, dengan pakaian perak mereka yang berkilauan oleh sinar sang surya yang telah terbit di timur. Tentu saja, perak yang mereka gunakan bukan merupakan perak asli.Manik The Argjend berkilat, mengarah pada kaki Cailey yang tertancap peluru. Tidak ada tanda-tanda darah yang keluar, dapat dipastikan itu adalah peluru bius. Kemudian pandangannya beralih pada si penembak yang tengah memandang The Argjend dengan tatapan takut.“Demi Moon Goddess, bukan aku yang menembaknya,” cicitnya.Dengan segera warrior dibelakangnya mengecek tubuh si penembak itu dan menemukan satu buah pistol lengkap dengan peluru biusnya.The Argjend menarik salah satu sudut bibirnya.“Tunggu, kau bukan dari pack ku,” The Argjend menoleh kearah Liam, “kan?” tanyanya melanjutkan.Wajah Liam memucat. Penembak itu memang mata-mata yang dikirim oleh Liam sejak lima hari yang lalu, yang bahkan telah hilang kabarnya.DorBunyi tembakan itu menggema

  • Resent Wolves   Chapter 50

    Cailey terbangun saat merasakan tubuhnya tergoncang dengan keras. Pandangannya gelap, namun rentina nya masih mampu menangkap secercah cahaya yang merambat memasuki jendela kecil yang hanya berukuran 400 centimeter persegi disisi kanannya.Pemandangan di jendela itu hanya pepohonan tinggi, batangnya mirip pohon pinus. Suara-suara berisik mengiringi telinganya. Seperti langkah yang berlarian mengikuti kereta yang Cailey tumpangi.Kedua tangannya terbogol pada sisi ranjang yang Cailey tiduri.“Akh,” Cailey meringis, kepalanya teramat sakit karena bangun secara tak nyaman. Namun sialnya, kedua tangannya tidak bisa ia gunakan untuk sekedar mengelus kepalanya.Suara lolongan serigala terdengar dengan jelas di telinga Cailey. Dilihat dari goncangannya, sepertinya kereta ini melewati bebatuan yang tidak rata. Dan juga goncangannya lebih mulus untuk ditarik oleh kuda. Sepertinya kereta ini ditarik oleh serigala, mengingat suara lolongannya yang terasa sangat dekat dihadapan Cailey.Tenggoroka

  • Resent Wolves   Chapter 49

    Wajah serigala Julian tersenyum remeh, “Tidak akan bisa membunuhnya hm?” Julian mendekat pada Cailey.“Kurasa kau harus tahu berita apa yang baru saja kudapat dari warrior setiaku,” mulut Julian hampir menyentuh telinga Cailey.“Zachary, kekasihmu itu sudah mati,” katanya setengah berbisik.Manik Cailey membesar, “Tidak mungkin, aku tidak percaya padamu!”Zachary sangat kuat, tidak mungkin ia mati semudah itu.Cailey takut, itu pasti. Berusaha menyangkal dengan keras akalnya yang mengatakan bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.“Kau tidak mempunyai bukti atas kematiannya,” kata Cailey masih berusaha menyangkalnya.“Bukti?” Julian tersenyum kemudian memanggil pria bertubuh jakung yang baru saja kemari tadi.Pria itu datang membawa sebuah karung hitam berukuran sedang di tangannya. “Alpha, kurasa Luna tak akan sanggup melihatnya,” kata pria itu.Kening Cailey mengernyit dalam. “Keluarkan saja, dia sudah biasa melihat mayat,” kata Julian santai.Pria bertubuh jakung itu mengan

DMCA.com Protection Status