Share

Renggali
Renggali
Author: Qicqiuy

Prolog

Author: Qicqiuy
last update Last Updated: 2021-08-12 03:33:02

Semua orang mengatakan cinta itu adalah surga? Tapi bagiku cinta itu adalah penjara yang terbuat dari sangkar emas. Sementara aku adalah tahanannya.

Riska claudya ayuniara, duduk termenung di samping

jendela bernuansa biru setelah ia membukanya. Sehingga menampilkan halaman yang tropis di samping kamar, menampilkan pemandangan yang bisa membuat suasana hati begitu tenang.

Sementara Riska menikmati itu duduk bersandar tepat di atas jendela sambil menyilangkan kakinya.

“Riska! kakak tahu keadaanmu sekarang. Bagaimana jika kakak memberi bantuan? Tapi ingat, ini semua tidak gratis.”

Seorang gadis berdiri menatap Riska sedang termenung di depan jendela yang saat itu sedang sibuk dengan pikirannya sendiri.

“Biarkan Ayu sendiri kak.”

Riska yang manis itu menjawab tanpa menoleh sedikitpun, membuat gadis itu pergi tanpa menghiraukannya.

Riska terkenal akan kepopulerannya? Sehingga banyak lelaki tampan dan kaya raya berusaha untuk memikat hatinya. Namun? Pada akhirnya semua ia tolak, lantaran ia hanya fokus untuk mengejar satu hal.

“Ini membuatku lelah. Setelah aku sadari, hanya membuat waktuku terbuang begitu saja,” pikir Riska, memandangi kelopak bunga yang jatuh.

Di perjalanan sebelumnya? Riska telah menemukan kebahagiaannya sendiri. Namun? Itu tidak bertahan lama, setiap ia menemukan sesuatu yang membuatnya bahagia? Setiap di akhir pula ia harus kehilangan bahagia itu, entah itu direbut, di khianati, atau dimanfaatkan sebagai pelampiasan saja. Tentu ini semua membuat ia tidak percaya lagi tentang Asmara.

Begitu telah sampai di tengah perjalanannya? Riska yang masih tidak percaya akan semua itu. Dalam keadaan yang masih belum siap, malah mempertemukan dia dengan sosok pemuda yang selama ini ada dalam mimpinya.

Berbeda dengan sebelumnya, tidak butuh waktu yang lama untuk membuat hati Riska jatuh dalam pelukan pemuda itu.

“Hey Riska! Kau tahu kan? Pelukanku itu memang paling hangat sedunia,” ucap pemuda tampan itu dengan pandangannya yang terlihat sangat dalam.

Mereka menghabiskan waktu untuk bersama, saling memahami dan saling mencintai. Bahkan keduanya merasa nyaman jika bersama, sehingga membuat Riska melupakan kejadian pahit sebelumnya.

“Cuma kamu yang bisa membuatku menjadi lebih baik.” Pemuda tampan itu berkata sambil memegang tangan Riska yang halus.

Tidak berpacaran? Tidak ada menyatakan cintanya di depan masing-masing. Namun dalam hati saling mencintai satu sama lain.

“Ayu rasa, kita memang layak akan sesuatu yang indah.” Sambil tersipu malu Riska memalingkan pandangannya.

“Aku tidak berjanji akan bisa membuatmu bahagia. Namun aku janji akan satu hal? Aku tidak akan membiarkanmu melewati semua ini sendirian saja,” jawab pemuda itu sambil mengambil sesuatu dari sakunya.

Itu membuat Riska menangis bahagia, sampai ia tidak bisa menahannya lagi. Setelah lama menunggu, akhirnya, momen yang ia tunggu datang juga. momen saat ia dilamar pemuda itu.

Mereka berpikir, hubungan asmara itu bukan harus menyatakan cinta pada lainya. Namun, bagaimana sikap kedua orang itu saling menunjukkannya.

Namun? Jangan menyesal dan jangan menyalahkan siapapun jika itu malah menjadi bumerang bagi kita.

Setelah menghitung hari demi hari, detik demi detik? entah kapan Riska bisa bebas dari penjara ini. 

Dalam benak Riska, hanya terus menghitung sambil memandang bunga yang sedang mekar dengan indah. 

Namun keindahan itu datang hanya sementara saja? Layu dimakan usia, lalu mati.

Akan tetapi? kematian itu bukanlah akhir dari semuanya. Itu akan meninggalkan sesuatu yang indah untuk selanjutnya. Mati satu? Tumbuh seribu.

“Ka ...! bangun.”

seseorang yang datang membangunkanku dari mimpi indahku pagi ini.

“Emm! iya, sebentar ma? Tunggu 5 menit lagi.”

Aku yang masih berada di kasur perlahan membukakan mata mencoba untuk bangkit.

Aku yang sangat berharap ini semua hanya mimpi? karena hanya di dalam itulah aku bisa merasakan bagaimana bahagia itu.

Pagi ini adalah mungkin hari di mana aku harus mengambil keputusan yang begitu berat dan sulit. Antara harus mengikuti atau berpaling? mungkin begitulah ungkapan yang tepat untuk saat ini.

“Riska. Aku mohon untuk tidak usah menghadiri pertemuan nanti. Sungguh? Aku tidak sanggup melihat wajahmu.”

Sembari berdiri bersandar dekat jendela, Riska membaca pesan sehingga membuat air matanya menutupi layar ponsel itu.

“Semua ternyata sama saja.”

Perlahan memejamkan mata, Riska yang terjatuh duduk di sudut kamar dalam keadaan putus asa bergumam.

Walau keadaan masih seperti itu, perlahan ia bangkit. Bangkit dari keterpurukan yang menyakitkan itu, dan mulai berjalan di garis yang ditentukan.

Di mata orang sekitar? Riska adalah gadis yang pendiam, namun tegas dalam hal apa pun.

Disisi lain? dia adalah gadis yang selalu terlihat sederhana. Sangat populer, serta kepintarannya yang menambah nilai tambah dimata orang lain. Tidak sedikit banyak kaum lelaki yang tertarik akan dia.

“Maaf! Bukannya aku tidak menghargai usahamu ini? lebih baik kita berteman seperti biasa saja ya.”

Sambil menundukkan kepalanya, Riska pergi meninggalkan seorang lelaki yang menyatakan perasaannya itu.

Rambut hitam yang panjang, bola mata yang berwarna biru langit, serta badan tinggi yang ramping? tentunya ditambah paras wajah yang cantik menawan, dan gaya bicara lembut yang menunjukkan ciri khas pesonanya. Membuat mata tidak ingin berpaling walau sedetik saja.

“Siapa lagi yang ditolak sekarang ...?” 

“Bertambah lagi hati yang kecewa ...,”

“Kenapa sih! Gak di terima saja. Padahal kan, ketua osis kita ganteng banget.”

Di sudut sekolah, terlihat dua siswi sedang memperhatikan dari kejauhan. Hanya ingin melihat, setiap lelaki yang ditolak perasaannya oleh Riska.

hari yang terus berganti, bulan dan tahun. Tanpa terasa, gadis cantik itu kini mulai tumbuh dewasa.

Karena sifat alaminya yang baik dan selalu mengalah pada asmara, selalu membuat dirinya berada dalam kegagalan. Sehingga rentan untuk dimanfaatkan.

Bukan hal yang baik saja pernah dia terima. Ada juga orang yang tidak senang dan iri melihat Riska.

“Seharusnya lu tahu diri. Sadar jadi orang! Sampai kapan pun  kamu tidak akan pernah di level yang sama denganku,” hina seorang gadis dengan tatapan sinis sambil menyilangkan kedua tangannya mencoba menjatuhkan mental Riska.

Sementara Riska yang hanya bisa diam seribu bahasa dengan menggenggam erat kedua tangannya mencoba untuk bertahan.

Dengan berbagai macam keadaan? Masihkah mampu untuk berjalan di garis yang penuh akan rintangan ini. Bagaimana. Bagaimana gadis yang rapuh itu menemukan sesuatu yang telah hilang dari hidupnya.

Mampukah terlepas dari tekanan penjara hidup ini? Atau, memilih berkorban atau mengorbankan.

Mirip seperti bunga sakura. Sebuah pohon yang hanya bisa tumbuh di satu daerah saja di Indonesia. Bunga yang berwarna merah muda dengan corak putih di tengahnya, belum lagi daun yang hijau membuat suasana hati terasa tenang. Terlihat gadis cantik yang sedang duduk bersandar di bawah pohon itu dengan pena dan buku di tangannya sedang menulis sesuatu.

“Riska! Apa kamu baik-baik saja.”

Seorang lelaki membungkukkan badannya tepat di hadapan Riska yang sedang sibuk dengan tulisannya.

Lelaki yang menyapa sambil mengulurkan tangannya itu. Seolah sudah paham dengan keadaan Riska, ia tersenyum sambil menatap mata dengan perasaan yang dalam.

Melihat ke atas. Tidak jelas terlihat wajah lelaki itu, melihat dari bayangan sinar cahaya, membuat Riska sedikit mengejam mata. Sambil mengangkat sebelah tangannya, bermaksud menutupi cahaya yang menyilaukan itu.

Namun, lelaki itu langsung meraih tangan Riska dan mencoba membuatnya bangkit dari duduknya itu. membuat Riska berada dalam pelukannya.

Saat ingin melepaskan diri. Terdengar suara yang familiar di telinga Riska. Suara yang lembut namun tegas, membuat jantungnya berdetak kencang. Bahkan sampai lelaki itu juga merasakan detak jantung Riska.

“Ternyata kamu memang belum berubah ya! Riska claudya ayuniara.”

Wajah lelaki itu perlahan mendekat. Mata yang saling memandang, dengan senyum dia berbisik di telinga Riska.

Memang cinta itu bagaikan pedang bermata dua. Bisa membuat bahagia, dan juga sebaliknya. Seperti roda yang berputar! terkadang melayang tinggi, dan juga bisa terjun jatuh dengan berbagai ranjau di bawahnya.

Saking miripnya dengan pohon sakura yang hanya ada di jepang? Orang-orang setempat juga menyebut pohon ini adalah pohon sakura Gayo. Namun? Itu hanya sebuah julukan saja.

Renggali? Nama bunga itu. Terkadang bunga ini terlihat sangat indah, membuat suasana yang nyaman. Namun jika pada musimnya, bunga yang indah itu akan gugur layu pada saatnya. Hanya meninggalkan cabang saja, dengan bekas bunga yang pernah indah itu.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Finadi Wan
sangat menarik, masih menjadi misteri pemerannya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Renggali   Dibalik Layar

    “Tik ... tik ....”Perlahan ritme suara itu semakin cepat dan deras. Suara itu berasal dari arah jendela, sedangkan aku yang masih tertidur, dengan perlahan membuka mata, sambil menatap langit-langit kamarku.“Hujan. Hem ...! di saat begini, kenapa sesuatu yang tidak kusukai ini selalu mengingatkanku tentang dia.”Gadis cantik itu perlahan berjalan menuju jendela, masih dengan piyama kimono pink yang ia kenakan. Sambil membuka jendela, pandangannya tertuju langsung pada hujan yang turun itu. Sambil berpikir?“Bahkan langit saja sama seperti dia? Yang cerah berwarna hijau, lalu hitam mendung begini. Karena dibalik kebahagiaan? Juga harus siap menghadapi kesengsaraan.”“Ka …! sudah waktunya. Ayo? Cepat bersiap, supaya tamu kita tidak lama menunggu.”suara yang terdengar ragu itu, perlahan mendekat. Benar saja? Itu adalah ibu yang sedang datang. Menghampiriku dengan perlahan,

    Last Updated : 2021-08-12
  • Renggali   Titik Terang

    Arav adelard adnan, sehari sebelum tiba hari pertunangan itu, meminta untuk bertemu denganku setelah dia kembali dari luar negeri. Tentunya aku sangat senang, karena bisa bertemu kembali dengan dia setelah waktu yang cukup lama.Sedangkan di lain sisi, aku yang berpikir, keputusannya untuk menemuiku adalah untuk saling melepaskan kerinduan di antara kami berdua. Mungkin inilah waktu yang tepat.Aku yang sangat senang bertemu dengan Arav, ia langsung memelukku dengan hangat waktu itu.Namun aku merasa ada yang janggal dari itu, baru pertama ini aku merasakan tangannya bergetar.“Mereka siapa?”“Apakah mereka pasangan?”“Lelaki itu tampan juga. Tapi sayang, ya?”Terdengar suara berisik yang bisa kami dengar dengan jelas di sekitar kami.Dalam pertemuan itu, tidak ada kendala dan masalah sama sekali? Walaupun sedikit banyak orang yang memperhatikan kami? Namun selama

    Last Updated : 2021-08-12
  • Renggali   Dibalik Titik Terang

    Tahukah kamu? Apa hal yang paling menyakitkan dalam pengkhianatan? Itu adalah sesuatu yang datang dari orang terdekatmu? Bukan dari musuhmu. Memaafkan orang yang kita kenal? Rasanya lebih sulit dibandingkan memaafkan musuh."Maaf ya tuan putri ...! Diriku akhirnya bisa sampai setelah melewati berbagai rintangan hanya untuk demi dirimu.”Kakak perempuanku yang tiba-tiba saja berada di belakangku.“Sumpah Riska? Macetnya sangat parah,” lanjutnya sambil membuka tasnya.“Tidak usah lebay gitu deh kak? Bilang saja kalau memang terpaksa?” jawabku dengan cemberut.Melihatku yang seperti itu, kakak langsung menyadari satu hal.“Hai Riska Claudya Ayuniara? Terkadang setiap aku berharap dari bangunku? Dan tidak mengingat apapun tentang adikku yang jelek ini.”Sambil bangun kakak secara tiba-tiba mencubit pipiku.“Tadi, saat waktu mau masuk? Kakak lihat Arav keluar terbur

    Last Updated : 2021-08-12
  • Renggali   Diary

    Banyak yang bertanya mengapa aku bertahan dibalik penjara ini? Diam-diam aku tertawa dalam hatiku? Dan tidak menghiraukannya. Sebab jiwaku sedikit tenang melihat bunga yang mekar dengan indah di taman kecilku.Warna putihnya yang seperti salju? melambangkan kesucian dan kesejukan? Ditambah harumnya saat aku ingin menciumnya. Hanya dikala itu aku merasa nyaman walau sementara.Sebenarnya jatuh cinta itu tidak jauh seperti dua insan yang sedang memainkan permainan? Orang lain hanya boleh melihat? Akan Tetapi tidak boleh berpartisipasi di dalamnya.Bertemu denganmu adalah takdir? Menjadi temanmu adalah pilihanku? Namun jika jatuh cinta denganmu adalah diluar kendaliku.Awal Perjalanan Kisah Ini. (satu tahun sebelumnya)Hari yang terus berganti? Tanpa terasa hari libur telah usai. Pagi ini Riska dan Claisya bersiap untuk pergi sekolah? Sementara sopir pribadi mereka telah menunggu di halaman depan, ber

    Last Updated : 2021-08-13
  • Renggali   Kembali Mengetuk Pintu

    Arav yang juga telah sampai di kediamannya? Tanpa membuang waktu langsung mengganti pakaiannya setelah mandi. Namun setelah ia melihat buku yang dipungutnya? Hatinya bertanya-tanya sambil berjalan pelan. Dalam hatinya ia berniat untuk mengembalikan buku itu? Namun ia tidak tahu di mana alamat rumah pemilik buku itu. Tanpa pikir panjang ia kembali meletakan buku itu di atas meja kerjanya. Namun? Mata Arav kembali dipenuhi dengan rasa penasaran ketika ia melihat lembaran buku terbuka yang tertiup angin. Seolah tidak ingin rasa penasaran itu menghantuinya! Ia langsung membaca buku itu dimulai dari lembaran terbuka yang ia lihat pertama kali. “R.C.A.” Tulisan yang ia lihat di sampul buku itu. “Sepertinya nama inisial yang punya,” ucap Arav sambil tersenyum. Arav yang penasaran langsung membuka dan membaca isi diary itu. “Waktu kian berjalan pergi, semakin lama semakin jauh? Seakan sangat lambat untuk bergerak. Namun? Tanpa sadar! Ternyata aku yang semakin ketinggalan. Aku dan diriku

    Last Updated : 2021-08-18
  • Renggali   Sifat Yang Tersembunyi

    Jika memang cinta sulit membedakan antara yang benar dan yang salah? Jadi! Kenapa Ailen melarikan diri dan tidak berani menghadapi ini semua. Itu adalah pertanyaan yang selalu membayangi pikiran Arav.”Cinta sungguh memerlukan keberanian untuk menghadapi rumor dan gosip. Jadi ...? kenapa kamu lari dari semua ini Ailen” gumam Arav dengan hati yang kecewa.Setelah selesai merenung? Arav akhirnya memutuskan untuk menemui Ailen dengan harapan agar semua bisa menjadi lebih jelas.Tidak lama berlalu! Arav sampai juga di pertemuan itu. Tempat teman-temannya biasa untuk berkumpul bersama.“Nah ...! itu dia akhirnya datang juga,” ucap salah satu teman Arav.Suasana yang menjadi terasa ramai setelah kedatangan Arav pun akhirnya menjadi pecah setelah sekian lama dia tidak menghadiri perkumpulan itu.“Wah ...! akhirnya pangeran yang kita tunggu-tunggu datang juga. Ayo duduk sini Rav.” sapa Ansel dengan gembira. Teman

    Last Updated : 2021-08-24
  • Renggali   Di Tempat Itu

    Hari yang semakin sore, terlihat awan hitam berkumpul di langit? Membuat sinar sang mentari yang meredupkan cahayanya. Angin perlahan datang yang diikuti setitik demi setitik air yang turun dari langit.Di tengah obrolan yang hangat itu?“Hei Rav lu mau pergi?” tanya Ansel melihat Arav yang tiba-tiba bangun dari tempat duduknya.“Maaf Ansel? Gua ingin sendiri dulu,” jawab Arav dengan nada datar sambil bergegas pergi.Langkah kaki Arav semakin cepat begitu ia melihat di luar hujan yang sudah turun. Namun? Tepat di pintu keluar dan saat yang bersamaan? Terdengar suara yang membuat semua teman-teman Arav di ruangan itu tertuju ke arah suara itu.“Aduh! ma-maaf? Kami tidak tahu ternyata ruangan ini sudah ada orangnya?” ucap seorang gadis sambil menahan sedikit rasa malu.“Ah! tidak perlu minta maaf? Saya yang seharusnya meminta maaf,” jawab Arav sambil memungut kunci motornya yang jatuh.Nam

    Last Updated : 2021-08-27
  • Renggali   Gadis Misterius

    “Apa yang dilakukan mereka di tempat seperti ini?”Terlihat perempuan itu sedang memikirkan sesuatu setelah ia selesai berbicara dengan seseorang melalui ponselnya. Sambil berdiri di samping mobil berwarna merah muda, seperti sedang menyusun rencana yang belum pasti.“Aha ...! aku tahu apa yang bagus untuk kalian berdua,” ucap perempuan itu sambil menyeringai tertawa senang.KEESOKAN HARINYA.“Hei, putri tidur! Bangun?” panggil Claisya sambil menggoyangkan badan Riska yang masih tidur.Riska langsung berjalan pelan menuju kamar mandi dengan mata yang masih redup. Seperti orang yang sedang mengumpulkan nyawa ke tubuh.“Hmm! Riska ...!” seru Clasiya dengan nada yang manja.“Hari ini tidak bisa,” sela Riska.Setelah selesai dengan urusan paginya itu? Riska sedang bersiap-siap untuk berangkat sekolah langsung membalas dan tahu maksud tujuan dari Claisya.

    Last Updated : 2021-08-29

Latest chapter

  • Renggali   Dia Belum Berubah

    “Teman apaan ...! itu kan derita kamu sendiri. Kamu ini ya ...,” teriak kesal Claisya berdiri sambil mengambil tas dengan muka masam nya. “Sudahlah. Membuat pusing kepala saja. Kakak harus buru-buru,” lanjutnya berjalan pergi dengan tergesa-gesa. Sementara itu dari arah belakang, Riska yang berteriak ingin meminta solusi dari Claisya. “Kak ...! kakak ...! bagaimana ini, masa pergi begitu saja sih.” Namun Claisya sudah terlanjur pergi, dan tidak mendengar teriakannya tanpa menghiraukan candaan Riska. “Huhh ...! dasar kakak. Setidaknya, pura-pura kan bisa,” lanjutnya bergumam. Kediaman Ailen. “Celaka ...! hei kalian. Bisakah menggerakkan tubuh kalian dengan cepat? Kalian akan mendapat masalah jika aku sampai terlambat,” teriak Ailen kepada pengawalnya yang sedang menunggu mobil berjalan dengan lambat. Ailen ingin bertemu dengan salah satu keluarga kaya raya di kota itu. selain urusan bisnis, ada hal lain ju

  • Renggali   Keputusan

    Melihat keadaan Ailen mulai resah, Arav melepas genggaman tangannya.Terlihat bekas merah tepat di pergelangan tangan Ailen, membuat Arav merasa bersalah akibat itu.“Ma-maaf Ailen! Aku tidak bermaksud membuat tanganmu seperti itu,” tutur Arav merasa bersalah.Namun bukan menjawab, Ailen pergi tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Itu tentu semakin membuat Arav merasa sangat bersalah terhadap Ailen. Bukannya mendapat penjelasan, malah menambah masalah baru lagi.Tidak lama berlalu setelah Arav duduk lemas. Dia bermaksud meninggalkan tempat itu untuk menenangkan pikirannya. Saat berjalan, langkahnya sempat berhenti, lantaran dia melihat Riska dan Claisya ternyata melihat semua kejadian barusan itu.Tidak ingin ada kesalahpahaman di antara mereka? Arav bermaksud menjelaskan semua sambil dia juga teringat akan Diary yang ada padanya saat ini untuk dikembalikan.Melihat Arav yang berjalan ke arah mereka? Sontak saja, Claisya m

  • Renggali   Tujuan

    “Jadi. Kita harus bagaimana nona?” tanya pria itu.“Tunggu ...! terlalu dini jika langsung ke puncak? Sepertinya aku akan bermain-main dulu dengannya,” lanjutnya sambil menyeringai.Mereka pun pergi begitu saja setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan.Sementara itu, Arav yang ingin mengembalikan diary pada pemiliknya sedang kebingungan. Lantaran dia tidak melihat Riska dan Claisya di sekolah. Karena tidak ada kabar, dia menanyakan pada siswa lain kenapa mereka tidak datang? Namun tidak ada satupun yang tahu alasan mereka tidak hadir.Sebenarnya Arav masih ragu siapa pemilik Diary itu., tapi dia yakin bahwa itu adalah milik Riska. Melihat dari awal dia menemukan diary, sampai dengan inisial di cover diary itu.Tidak berselang lama, Arav dikejutkan oleh getaran ponsel di kantong kanannya. Ternyata itu adalah pesan dari Ailen.“Untuk apa dia menghubungiku?” Arav dengan wajah kebingungan bertanya-ta

  • Renggali   Mulai Terungkap

    “Ti-tidak nona! Saya yang salah. Saya malu karena kejadian ini. Sungguh! Di luar perkiraan saya.”“Hei kamu? Cepat kemari dan beri hormat pada nona Claisya dan nona Riska,” lanjutnya sambil memanggil penjaga itu.“MAAFKAN SAYA! Karena sudah menahan Anda tadi. Itu karena saya tidak tahu Anda. Sekali lagi maaf,” serunya dengan perasaan bersalah penjaga itu sangat ketakutan.“Aku tidak peduli itu,” tandas Claisya secara tegas.Tentunya jawaban itu membuat penjaga semakin ketakutan. Sampai dia berpikir inilah akhir dari pekerjaannya.“Paman? Tolong antarkan kami bertemu manajer di sini!” lanjutnya.Di saat mereka akan pergi? Riska memegang tangan Claisya dan membuat langkahnya berhenti.“Kak ...!” gumam Riska.Sambil perlahan memalingkan kepala ke arah penjaga itu. Claisya yang langsung paham akan maksud Riska langsung berkata.“Maaf! Nama Anda sia

  • Renggali   Gadis Misterius

    “Apa yang dilakukan mereka di tempat seperti ini?”Terlihat perempuan itu sedang memikirkan sesuatu setelah ia selesai berbicara dengan seseorang melalui ponselnya. Sambil berdiri di samping mobil berwarna merah muda, seperti sedang menyusun rencana yang belum pasti.“Aha ...! aku tahu apa yang bagus untuk kalian berdua,” ucap perempuan itu sambil menyeringai tertawa senang.KEESOKAN HARINYA.“Hei, putri tidur! Bangun?” panggil Claisya sambil menggoyangkan badan Riska yang masih tidur.Riska langsung berjalan pelan menuju kamar mandi dengan mata yang masih redup. Seperti orang yang sedang mengumpulkan nyawa ke tubuh.“Hmm! Riska ...!” seru Clasiya dengan nada yang manja.“Hari ini tidak bisa,” sela Riska.Setelah selesai dengan urusan paginya itu? Riska sedang bersiap-siap untuk berangkat sekolah langsung membalas dan tahu maksud tujuan dari Claisya.

  • Renggali   Di Tempat Itu

    Hari yang semakin sore, terlihat awan hitam berkumpul di langit? Membuat sinar sang mentari yang meredupkan cahayanya. Angin perlahan datang yang diikuti setitik demi setitik air yang turun dari langit.Di tengah obrolan yang hangat itu?“Hei Rav lu mau pergi?” tanya Ansel melihat Arav yang tiba-tiba bangun dari tempat duduknya.“Maaf Ansel? Gua ingin sendiri dulu,” jawab Arav dengan nada datar sambil bergegas pergi.Langkah kaki Arav semakin cepat begitu ia melihat di luar hujan yang sudah turun. Namun? Tepat di pintu keluar dan saat yang bersamaan? Terdengar suara yang membuat semua teman-teman Arav di ruangan itu tertuju ke arah suara itu.“Aduh! ma-maaf? Kami tidak tahu ternyata ruangan ini sudah ada orangnya?” ucap seorang gadis sambil menahan sedikit rasa malu.“Ah! tidak perlu minta maaf? Saya yang seharusnya meminta maaf,” jawab Arav sambil memungut kunci motornya yang jatuh.Nam

  • Renggali   Sifat Yang Tersembunyi

    Jika memang cinta sulit membedakan antara yang benar dan yang salah? Jadi! Kenapa Ailen melarikan diri dan tidak berani menghadapi ini semua. Itu adalah pertanyaan yang selalu membayangi pikiran Arav.”Cinta sungguh memerlukan keberanian untuk menghadapi rumor dan gosip. Jadi ...? kenapa kamu lari dari semua ini Ailen” gumam Arav dengan hati yang kecewa.Setelah selesai merenung? Arav akhirnya memutuskan untuk menemui Ailen dengan harapan agar semua bisa menjadi lebih jelas.Tidak lama berlalu! Arav sampai juga di pertemuan itu. Tempat teman-temannya biasa untuk berkumpul bersama.“Nah ...! itu dia akhirnya datang juga,” ucap salah satu teman Arav.Suasana yang menjadi terasa ramai setelah kedatangan Arav pun akhirnya menjadi pecah setelah sekian lama dia tidak menghadiri perkumpulan itu.“Wah ...! akhirnya pangeran yang kita tunggu-tunggu datang juga. Ayo duduk sini Rav.” sapa Ansel dengan gembira. Teman

  • Renggali   Kembali Mengetuk Pintu

    Arav yang juga telah sampai di kediamannya? Tanpa membuang waktu langsung mengganti pakaiannya setelah mandi. Namun setelah ia melihat buku yang dipungutnya? Hatinya bertanya-tanya sambil berjalan pelan. Dalam hatinya ia berniat untuk mengembalikan buku itu? Namun ia tidak tahu di mana alamat rumah pemilik buku itu. Tanpa pikir panjang ia kembali meletakan buku itu di atas meja kerjanya. Namun? Mata Arav kembali dipenuhi dengan rasa penasaran ketika ia melihat lembaran buku terbuka yang tertiup angin. Seolah tidak ingin rasa penasaran itu menghantuinya! Ia langsung membaca buku itu dimulai dari lembaran terbuka yang ia lihat pertama kali. “R.C.A.” Tulisan yang ia lihat di sampul buku itu. “Sepertinya nama inisial yang punya,” ucap Arav sambil tersenyum. Arav yang penasaran langsung membuka dan membaca isi diary itu. “Waktu kian berjalan pergi, semakin lama semakin jauh? Seakan sangat lambat untuk bergerak. Namun? Tanpa sadar! Ternyata aku yang semakin ketinggalan. Aku dan diriku

  • Renggali   Diary

    Banyak yang bertanya mengapa aku bertahan dibalik penjara ini? Diam-diam aku tertawa dalam hatiku? Dan tidak menghiraukannya. Sebab jiwaku sedikit tenang melihat bunga yang mekar dengan indah di taman kecilku.Warna putihnya yang seperti salju? melambangkan kesucian dan kesejukan? Ditambah harumnya saat aku ingin menciumnya. Hanya dikala itu aku merasa nyaman walau sementara.Sebenarnya jatuh cinta itu tidak jauh seperti dua insan yang sedang memainkan permainan? Orang lain hanya boleh melihat? Akan Tetapi tidak boleh berpartisipasi di dalamnya.Bertemu denganmu adalah takdir? Menjadi temanmu adalah pilihanku? Namun jika jatuh cinta denganmu adalah diluar kendaliku.Awal Perjalanan Kisah Ini. (satu tahun sebelumnya)Hari yang terus berganti? Tanpa terasa hari libur telah usai. Pagi ini Riska dan Claisya bersiap untuk pergi sekolah? Sementara sopir pribadi mereka telah menunggu di halaman depan, ber

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status