Share

Bab 2

Penulis: Vartika
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-22 19:05:21
Paula yang marah besar, tak lagi menangis dan berkata, “Jangan lupa Pak Philip, aku yang memegang semua kerja sama dan rencana dengan Properti Sinda. Tanpa aku, kalian nggak punya apa-apa lagi.”

Oh iya, aku hampir lupa soal itu. Aku bergegas menuju Pak Philip dan berkata, “Pak Philip, Pak Ali meminta aku dan Paula menyelesaikan rencana penataan di Properti Sinda. Kebetulan rencana yang kususun baru selesai, coba kamu lihat dulu … “

Paula melotot padaku dengan marah, sementara aku hanya menatapnya dengan tatapan polos dan bertanya, “Paula, aku mendengar kalian sedang membicarakan soal rencana kerja sama Properti Sinda, jadi aku langsung ke sini. Apa ada yang salah?”

“Kamu … kamu … “

“Cepat pergi, Paula. Kalau ada keluhan, silahkan ajukan ke pihak pusat,” ujar Pak Philip dengan tegas, mengusir Paula.

Di mataku, sosok Pak Philip seketika terlihat gagah dan berwibawa. Benar-benar tak salah, Pak Philip memang juara dalam menendang orang!

“Semuanya kembali ke kantor masing-masing,” teriaknya dengan nada marah.

Semuanya tetap berjalan seperti yang seharusnya, hanya saja ada sedikit perubahan kali ini. Paula tidak punya alasan untuk menyalahkanku kali ini.

Pagi itu, setelah Paula dipecat, suasana hatiku benar-benar luar biasa senang. Namun, sore harinya, Paula kembali lagi ke kantor.

Aku sedang bergosip dengan Kak Novita. Kak Novita lebih dulu berbicara, “Orang seperti itu memang hanya merugikan kantor saja. Kerja nggak benar, bertugas jaga shift malam saja malah kabur. Siapa lagi yang akan dipecat, kalau bukan dia?”

Kak Novita memang tidak pernah suka dengan gaya Paula yang selalu menggoda. Dia sering bilang padaku, pacar Paula pasti bukan orang yang baik-baik. Mungkin saja Paula menjadi selingkuhan orang.

Saat kami sedang asik bergosip, tiba-tiba pintu kantor terbuka dengan keras. Paula masuk bersama beberapa polisi.

Paula menunjuk ke arahku sambil berkata, “Pak polisi, dia yang mencuri uang seratus jutaku!”

Kenapa di kehidupan ini Paula masih saja mencari masalah denganku? Dia bersikeras mengatakan bahwa dia menyimpan uang tunai di laci kantor dan aku adalah satu-satunya yang punya kesempatan mencurinya di pagi hari.

“Pak Polisi, pagi tadi dia sudah membereskan barang-barangnya untuk pergi, sedangkan rekan-rekan lainnya nggak mau berurusan dengannya dan pergi ke ruangan lain. Hanya aku yang masih banyak kerjaannya, aku harus mengerjakan laporan di meja kerjaku. Jadi, aku nggak mungkin mencuri uangnya.”

Meskipun sudah menjelaskan, aku tetap dibawa ke kantor polisi. Di perjalanan, aku menelepon Yesinta, sahabat masa kecilku yang juga seorang pengacara.

Begitu tiba di kantor polisi dan sedang membuat catatan kronologi, Yesinta juga sudah tiba.

Yesinta segera memeriksa rekaman CCTV kantor. Sepanjang hari itu aku memang tidak meninggalkan ruangan kantor. Rekaman di lorong menunjukkan aku tidak membawa apapun. Jadi, aku tidak mungkin memindahkan uang itu.

Jika memang aku yang mencuri, seharusnya uangnya masih di dalam ruangan kantor.

Dua polisi kembali ke kantor untuk memeriksa lagi. Mereka membongkar semuanya, tetapi tetap tidak menemukan uang tunai seratus juta milik Paula.

Yesinta lalu berkata kepada kedua polisi yang baru kembali, “Polisi nggak bisa hanya mendengar satu pihak saja. Dia melaporkan kehilangan uang, tapi bagaimana kalau ini hanya laporan palsu?”

Benar juga, kenapa aku tidak memikirkan itu dari tadi? Aku memberi jempol pada Yesinta.

Polisi kemudian menanyai Paula lagi, mengapa dia menyimpan begitu banyak uang tunai di kantor. Paula hanya mengatakan bahwa dirinya menarik uang itu dari rekening banknya.

“Kalau begitu tinggal periksa saja kapan dia menarik uang itu dan apakah benar dia membawa uang tersebut ke kantor Luna,” ujar Yesinta langsung.

“Baiklah, kami akan memeriksanya. Nona Luna, silakan tanda tangan di sini dan kamu bisa pulang,” ujar polisi.

Aku menatap Yesinta dan dia langsung mengerti. Jika ada drama, tentu saja kita harus jadi saksi pertama.

“Pak polisi, Paula telah mencemarkan nama baik Nona Luna. Nona Luna berhak mengetahui kebenaran dari masalah ini.”

Polisi tidak mempedulikan kami dan pergi ke bank untuk memeriksa catatan penarikan Paula. Aku dan Yesinta memesan banyak makanan di lobi kantor polisi dan sambil menunggu, kami makan dengan santai.

Sementara itu, Paula entah bersembunyi di ruangan mana.

Polisi bekerja dengan sangat baik. Setelah kembali, dia memberitahu kami mengenai kasusnya.

Polisi mencurigai bahwa kemungkinan uang tunai seratus juta itu tidak pernah ada. Catatan bank tidak menunjukkan adanya penarikan seratus juta yang dikatakan Paula.

Polisi sudah menginterogasi Paula secara terpisah. Tampaknya, uang tunai seratus juta itu hanyalah cara Paula untuk mencari masalah denganku.

Setelah merasa tidak ada artinya lagi tinggal di kantor polisi, aku dan Yesinta pun memutuskan untuk pulang.

Namun, bagaimana Paula akan menjelaskan soal uang seratus juta itu kepada polisi?

Apakah Paula benar-benar berbohong atau memang ada uangnya? Nanti akan kusuruh Yesinta untuk mencari tahu.

Yesinta adalah sahabat masa kecilku. Hanya saja, sejak menikah dengan Ferdi, aku jarang berhubungan lagi dengannya.

Pagi berikutnya, sebelum aku bangun, telepon dari Yesinta sudah masuk, “Luna, Luna, ternyata uang seratus juta Paula itu memang bukan ditarik dari rekening bank. Kamu tahu dari mana uang itu berasal?”

Yesinta masih sama seperti dulu, selalu suka membuat penasaran.

Aku menguap dan berkata, “Langsung katakan saja, jangan bertele-tele. Jangan-jangan dia hanya mengarang cerita?”

“Eh bukan, uang seratus juta itu memang ada, tapi … “

“Tapi apa?”

“Itu uang hasil dari prostitusi. Itu dari pacarnya yang bermalam bersama dia. Kalau bukan uang prostitusi, apa lagi?”

“Oh, satu lagi, mantan rekan kerjamu itu ternyata sudah menikah. Kamu pasti belum tahu.”

“Lalu uang seratus juta itu?”

“Sudah pasti bukan dari suaminya. Aku mendengarnya dari teman polisiku.”

Paula berniat menjebakku, tapi aku malah mengetahui rahasia besar miliknya. Saat aku sedang memikirkan cara untuk membalasnya, tiba-tiba ada kejadian aneh di rumah.

Saat mencuci baju suamiku, aku menemukan sebuah bukti penarikan uang dari saku celananya. Jumlahnya tepat seratus juta dan waktunya juga persis pada tanggal 25 Juli sore.

Sebuah jawaban yang aneh dan tidak jelas mulai terbentuk di benakku.

Aku merasa ada sesuatu yang selalu kuabaikan. Kenapa Paula selalu memintaku menggantikan shift malamnya?

Kenapa dia menyalahkanku atas pemecatannya?

Tiba-tiba sebuah pikiran yang membuat tubuhku merinding muncul.

Apakah mungkin pacar Paula itu sebenarnya adalah suamiku sendiri?
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Agustin Rifa
cerita yang bagus dan menarik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rekan Kerjaku Selingkuhan Suamiku   Bab 3

    Di kehidupan sebelumnya, aku tertipu oleh Paula, didorong jatuh dari tangga dan Ferdi baru menemukanku setelah tujuh delapan jam. Hari itu, Ferdi seharusnya pulang langsung setelah kerja. Jika dia pulang tepat waktu dan membawaku ke rumah sakit, aku pasti masih bisa diselamatkan.Ternyata, semua itu benar.Ternyata selama ini aku begitu bodoh. Ferdi adalah serigala berbulu domba. Di kehidupan sebelumnya, aku dipermainkan tanpa sadar dari awal hingga akhir.Untungnya, Tuhan memberiku kesempatan untuk kembali hidup hanya untuk menyadarkan betapa bodohnya diriku.Aku menghapus air mata dan membuang bukti penarikan bank ke dalam tolet, lalu menyiramnya.Kini aku mengenal siapa Ferdi yang sebenarnya. Sejak kecil, kehidupanku cukup baik. Ibuku adalah seorang pegawai negeri dan ayahku menjalankan bisnis kecil. Saat aku menikah dengan Ferdi, perusahaan ayah sudah menjadi salah satu terdepan di kota. Setelah menikah, ayah bahkan membiarkan Ferdi ikut mengelola bisnisnya.Ferdi bekerja keras dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Rekan Kerjaku Selingkuhan Suamiku   Bab 4

    Di video tersebut, Paula juga datang ke rumahku untuk mencari ponsel.“Sayang, cepat cari ponselnya, sebelum dia melihat dan menghapus semuanya.”“Ferdi, biar saja kalau dia lihat, untuk apa begitu takut? Aku sudah muak berbagi dirimu dengannya. Setiap kali aku memikirkan kalian berdua bersama, aku merasa mual!”“Paula, aku juga nggak mau dekat dengannya. Tenang saja, ayah Luna sudah menyerahkan hampir semua urusan perusahaan padaku. Hampir semua keputusan ada di tanganku sekarang.”Ujar Ferdi sambil meraba dada Paula, sambil menghiburnya, “Bersabar sebentar lagi. Saat Luna melahirkan, kita bisa membunuhnya bersama bayinya. Lalu aku akan menikahimu dengan megah. Sekarang belum saatnya, nanti orang akan bilang kamu perempuan simpanan dan aku nggak tega melihat itu terjadi.”“Ferdi, kamu benar-benar baik. Ada janjimu ini, aku rela menunggu. Aku janji akan setia padamu dan nggak akan membiarkan Samuel menyentuhku,” ujar Paula dengan wajah penuh kebahagiaan, seperti gadis kecil yang sedang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Rekan Kerjaku Selingkuhan Suamiku   Bab 5

    Sore hari itu, aku segera meminta Yesinta untuk menyerahkan surat gugatan cerai kepada Ferdi, sekaligus mengganti kunci rumah.Tanpa menunda lagi, aku pergi ke rumah orang tuaku untuk memberitahu masalah Ferdi. Aku hanya mengatakan bahwa dia berselingkuh, tanpa berani mengatakan bahwa dia pernah membunuhku di kehidupan sebelumnya. Aku takut orang tuaku tidak sanggup menerimanya.Namun, ayahku yang selalu tegas dan bijaksana segera mengambil alih kembali kendali perusahaan dari tangan Ferdi dan memecat orang-orang yang sudah dipengaruhi olehnya.Sementara itu, aku sungguh salut pada Ferdi. Di saat seperti ini, dia malah menghilang. Apakah ini belum saatnya dia menunjukkan watak aslinya?Aku juga tak menyangka, dua hari setelahnya, Ferdi muncul di depan rumahku dan berlutut sambil memohon ampun.“Luna, aku salah. Semua ini karena Paula yang menggodaku. Karena dia adalah rekan kerjamu, aku juga nggak enak menolaknya. Dari sanalah dia mengambil kesempatan. Ini semua salah dia,” katanya sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Rekan Kerjaku Selingkuhan Suamiku   Bab 6

    Setelah bercerai, aku merasa begitu lega. Bahkan melihat anjing di komplek perumahan saja jadi lebih menyenangkan. Namun, Ferdi dan Paula jelas tidak merasakan kebahagiaan sepertiku.Dengar-dengar, Samuel yang selama ini begitu setia pada Paula, akhirnya mengambil langkah tegas dalam hidupnya dan menceraikan Paula. Paula diceraikan tanpa diberikan sepeser pun.Namun, Paula tidak peduli. Dia langsung pindah untuk tinggal bersama Ferdi.“Kak Luna, sampai bertemu di Restoran Jumbo jam enam nanti. Aku akan menunjukkan sebuah pertunjukkan yang seru.” Isi pesan Whatsapp dari Nadya membuatku langsung bersiap-siap. Selesai kerja, aku langsung menuju Restoran Jumbo.Astaga, ini benar-benar tontonan yang tidak boleh dilewatkan. Ferdi, Nadya dan Paula berada dalam satu ruangan. Ini jelas seperti arena persaingan yang panas.Aku berdiri di lantai dua, mengamati mereka dari atas. Tepat di tengah restoran, ketiga orang ini berhadap-hadapan.Dengan lemah, bagaikan sekuntum bunga yang rapuh, Paula be

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Rekan Kerjaku Selingkuhan Suamiku   Bab 7

    Aku membuka Whatsapp Paula dan mengirim pesan, “Paula, ada sesuatu yang harus kuberitahu padamu. Aku khawatir Ferdi menipumu. Sebelum bercerai, kami sempat menjalani pemeriksaan kesehatan bersama dan hasil pemeriksaan baru saja kuterima hari ini. Ferdi kemungkinan terinfeksi HIV.”Paula langsung membalas dengan marah, “Luna, kamu sudah gila? Berani sekali mengutuk Ferdi terkena HIV … “ 56 detik yang lalu.“Ferdi bukan tipe orang yang suka bermain dengan perempuan lain di luar. Dasar wanita gila yang nggak suka melihat aku bahagia dengan Ferdi … “ 57 detik yang lalu.“Kalau Ferdi terinfeksi, kamu juga bakalan terinfeksi … “ 52 detik yang lalu.Akhirnya, dia mengirimkan terakhir, “Luna, ini beneran? Kamu juga sudah diperiksa? Kamu juga terinfeksi?”Aku hanya menjawab singkat, “Hasilku negatif. Saranku, sebaiknya kamu segera periksa. Lebih cepat lebih baik untuk pengobatannya.”Beberapa hari kemudian, aku mendapat kabar dari Yesinta,“Luna, bagaimana kamu tahu kalau Ferdi terinfeksi HIV?

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Rekan Kerjaku Selingkuhan Suamiku   Bab 1

    Melihat semua yang ada di sekelilingku, suasananya begitu familiar dan sekaligus terasa asing. Aku berjalan ke meja kerjaku dalam keadaan linglung. Aku masih tak percaya jika aku benar-benar kembali ke masa lalu.Rasa sakit di rahimku mengingatkanku bahwa ini bukan mimpi. Tidak ada lagi genangan darah yang mengerikan di depanku, hanya pemandangan kantor tempat aku bekerja sehari-hari.Aku masih larut dalam ingatan kematianku di kehidupan sebelumnya, tiba-tiba Paula sudah berdiri di depanku.Aku melirik ponselku untuk melihat waktu. Aku tahu apa yang akan dikatakan Paula.Saat itu sedang musim hujan, jadi pihak pusat mengharuskan semua instansi berjaga selama 24 jam. Tentu saja kantor kami ikut serta.Namun, malam itu tim inspeksi pusat tiba-tiba datang untuk memeriksa.Paula yang malam itu tidak ada di kantor karena sedang kencan, tertangkap basah dan langsung dipecat keesokan harinya.Itu adalah kali pertamanya tim inspeksi pusat datang pada malam hari, jadi aku mengingatnya dengan je

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22

Bab terbaru

  • Rekan Kerjaku Selingkuhan Suamiku   Bab 7

    Aku membuka Whatsapp Paula dan mengirim pesan, “Paula, ada sesuatu yang harus kuberitahu padamu. Aku khawatir Ferdi menipumu. Sebelum bercerai, kami sempat menjalani pemeriksaan kesehatan bersama dan hasil pemeriksaan baru saja kuterima hari ini. Ferdi kemungkinan terinfeksi HIV.”Paula langsung membalas dengan marah, “Luna, kamu sudah gila? Berani sekali mengutuk Ferdi terkena HIV … “ 56 detik yang lalu.“Ferdi bukan tipe orang yang suka bermain dengan perempuan lain di luar. Dasar wanita gila yang nggak suka melihat aku bahagia dengan Ferdi … “ 57 detik yang lalu.“Kalau Ferdi terinfeksi, kamu juga bakalan terinfeksi … “ 52 detik yang lalu.Akhirnya, dia mengirimkan terakhir, “Luna, ini beneran? Kamu juga sudah diperiksa? Kamu juga terinfeksi?”Aku hanya menjawab singkat, “Hasilku negatif. Saranku, sebaiknya kamu segera periksa. Lebih cepat lebih baik untuk pengobatannya.”Beberapa hari kemudian, aku mendapat kabar dari Yesinta,“Luna, bagaimana kamu tahu kalau Ferdi terinfeksi HIV?

  • Rekan Kerjaku Selingkuhan Suamiku   Bab 6

    Setelah bercerai, aku merasa begitu lega. Bahkan melihat anjing di komplek perumahan saja jadi lebih menyenangkan. Namun, Ferdi dan Paula jelas tidak merasakan kebahagiaan sepertiku.Dengar-dengar, Samuel yang selama ini begitu setia pada Paula, akhirnya mengambil langkah tegas dalam hidupnya dan menceraikan Paula. Paula diceraikan tanpa diberikan sepeser pun.Namun, Paula tidak peduli. Dia langsung pindah untuk tinggal bersama Ferdi.“Kak Luna, sampai bertemu di Restoran Jumbo jam enam nanti. Aku akan menunjukkan sebuah pertunjukkan yang seru.” Isi pesan Whatsapp dari Nadya membuatku langsung bersiap-siap. Selesai kerja, aku langsung menuju Restoran Jumbo.Astaga, ini benar-benar tontonan yang tidak boleh dilewatkan. Ferdi, Nadya dan Paula berada dalam satu ruangan. Ini jelas seperti arena persaingan yang panas.Aku berdiri di lantai dua, mengamati mereka dari atas. Tepat di tengah restoran, ketiga orang ini berhadap-hadapan.Dengan lemah, bagaikan sekuntum bunga yang rapuh, Paula be

  • Rekan Kerjaku Selingkuhan Suamiku   Bab 5

    Sore hari itu, aku segera meminta Yesinta untuk menyerahkan surat gugatan cerai kepada Ferdi, sekaligus mengganti kunci rumah.Tanpa menunda lagi, aku pergi ke rumah orang tuaku untuk memberitahu masalah Ferdi. Aku hanya mengatakan bahwa dia berselingkuh, tanpa berani mengatakan bahwa dia pernah membunuhku di kehidupan sebelumnya. Aku takut orang tuaku tidak sanggup menerimanya.Namun, ayahku yang selalu tegas dan bijaksana segera mengambil alih kembali kendali perusahaan dari tangan Ferdi dan memecat orang-orang yang sudah dipengaruhi olehnya.Sementara itu, aku sungguh salut pada Ferdi. Di saat seperti ini, dia malah menghilang. Apakah ini belum saatnya dia menunjukkan watak aslinya?Aku juga tak menyangka, dua hari setelahnya, Ferdi muncul di depan rumahku dan berlutut sambil memohon ampun.“Luna, aku salah. Semua ini karena Paula yang menggodaku. Karena dia adalah rekan kerjamu, aku juga nggak enak menolaknya. Dari sanalah dia mengambil kesempatan. Ini semua salah dia,” katanya sam

  • Rekan Kerjaku Selingkuhan Suamiku   Bab 4

    Di video tersebut, Paula juga datang ke rumahku untuk mencari ponsel.“Sayang, cepat cari ponselnya, sebelum dia melihat dan menghapus semuanya.”“Ferdi, biar saja kalau dia lihat, untuk apa begitu takut? Aku sudah muak berbagi dirimu dengannya. Setiap kali aku memikirkan kalian berdua bersama, aku merasa mual!”“Paula, aku juga nggak mau dekat dengannya. Tenang saja, ayah Luna sudah menyerahkan hampir semua urusan perusahaan padaku. Hampir semua keputusan ada di tanganku sekarang.”Ujar Ferdi sambil meraba dada Paula, sambil menghiburnya, “Bersabar sebentar lagi. Saat Luna melahirkan, kita bisa membunuhnya bersama bayinya. Lalu aku akan menikahimu dengan megah. Sekarang belum saatnya, nanti orang akan bilang kamu perempuan simpanan dan aku nggak tega melihat itu terjadi.”“Ferdi, kamu benar-benar baik. Ada janjimu ini, aku rela menunggu. Aku janji akan setia padamu dan nggak akan membiarkan Samuel menyentuhku,” ujar Paula dengan wajah penuh kebahagiaan, seperti gadis kecil yang sedang

  • Rekan Kerjaku Selingkuhan Suamiku   Bab 3

    Di kehidupan sebelumnya, aku tertipu oleh Paula, didorong jatuh dari tangga dan Ferdi baru menemukanku setelah tujuh delapan jam. Hari itu, Ferdi seharusnya pulang langsung setelah kerja. Jika dia pulang tepat waktu dan membawaku ke rumah sakit, aku pasti masih bisa diselamatkan.Ternyata, semua itu benar.Ternyata selama ini aku begitu bodoh. Ferdi adalah serigala berbulu domba. Di kehidupan sebelumnya, aku dipermainkan tanpa sadar dari awal hingga akhir.Untungnya, Tuhan memberiku kesempatan untuk kembali hidup hanya untuk menyadarkan betapa bodohnya diriku.Aku menghapus air mata dan membuang bukti penarikan bank ke dalam tolet, lalu menyiramnya.Kini aku mengenal siapa Ferdi yang sebenarnya. Sejak kecil, kehidupanku cukup baik. Ibuku adalah seorang pegawai negeri dan ayahku menjalankan bisnis kecil. Saat aku menikah dengan Ferdi, perusahaan ayah sudah menjadi salah satu terdepan di kota. Setelah menikah, ayah bahkan membiarkan Ferdi ikut mengelola bisnisnya.Ferdi bekerja keras dan

  • Rekan Kerjaku Selingkuhan Suamiku   Bab 2

    Paula yang marah besar, tak lagi menangis dan berkata, “Jangan lupa Pak Philip, aku yang memegang semua kerja sama dan rencana dengan Properti Sinda. Tanpa aku, kalian nggak punya apa-apa lagi.”Oh iya, aku hampir lupa soal itu. Aku bergegas menuju Pak Philip dan berkata, “Pak Philip, Pak Ali meminta aku dan Paula menyelesaikan rencana penataan di Properti Sinda. Kebetulan rencana yang kususun baru selesai, coba kamu lihat dulu … “Paula melotot padaku dengan marah, sementara aku hanya menatapnya dengan tatapan polos dan bertanya, “Paula, aku mendengar kalian sedang membicarakan soal rencana kerja sama Properti Sinda, jadi aku langsung ke sini. Apa ada yang salah?”“Kamu … kamu … ““Cepat pergi, Paula. Kalau ada keluhan, silahkan ajukan ke pihak pusat,” ujar Pak Philip dengan tegas, mengusir Paula.Di mataku, sosok Pak Philip seketika terlihat gagah dan berwibawa. Benar-benar tak salah, Pak Philip memang juara dalam menendang orang!“Semuanya kembali ke kantor masing-masing,” teriaknya

  • Rekan Kerjaku Selingkuhan Suamiku   Bab 1

    Melihat semua yang ada di sekelilingku, suasananya begitu familiar dan sekaligus terasa asing. Aku berjalan ke meja kerjaku dalam keadaan linglung. Aku masih tak percaya jika aku benar-benar kembali ke masa lalu.Rasa sakit di rahimku mengingatkanku bahwa ini bukan mimpi. Tidak ada lagi genangan darah yang mengerikan di depanku, hanya pemandangan kantor tempat aku bekerja sehari-hari.Aku masih larut dalam ingatan kematianku di kehidupan sebelumnya, tiba-tiba Paula sudah berdiri di depanku.Aku melirik ponselku untuk melihat waktu. Aku tahu apa yang akan dikatakan Paula.Saat itu sedang musim hujan, jadi pihak pusat mengharuskan semua instansi berjaga selama 24 jam. Tentu saja kantor kami ikut serta.Namun, malam itu tim inspeksi pusat tiba-tiba datang untuk memeriksa.Paula yang malam itu tidak ada di kantor karena sedang kencan, tertangkap basah dan langsung dipecat keesokan harinya.Itu adalah kali pertamanya tim inspeksi pusat datang pada malam hari, jadi aku mengingatnya dengan je

DMCA.com Protection Status