Paula yang marah besar, tak lagi menangis dan berkata, “Jangan lupa Pak Philip, aku yang memegang semua kerja sama dan rencana dengan Properti Sinda. Tanpa aku, kalian nggak punya apa-apa lagi.”Oh iya, aku hampir lupa soal itu. Aku bergegas menuju Pak Philip dan berkata, “Pak Philip, Pak Ali meminta aku dan Paula menyelesaikan rencana penataan di Properti Sinda. Kebetulan rencana yang kususun baru selesai, coba kamu lihat dulu … “Paula melotot padaku dengan marah, sementara aku hanya menatapnya dengan tatapan polos dan bertanya, “Paula, aku mendengar kalian sedang membicarakan soal rencana kerja sama Properti Sinda, jadi aku langsung ke sini. Apa ada yang salah?”“Kamu … kamu … ““Cepat pergi, Paula. Kalau ada keluhan, silahkan ajukan ke pihak pusat,” ujar Pak Philip dengan tegas, mengusir Paula.Di mataku, sosok Pak Philip seketika terlihat gagah dan berwibawa. Benar-benar tak salah, Pak Philip memang juara dalam menendang orang!“Semuanya kembali ke kantor masing-masing,” teriaknya
Read more