Share

BAB 38

Author: Nienol
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Hay! Nona dan Tuan...

Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....

Happy reading!!!

-------------------------------------------------------------

Liu Yifen duduk di dekat jendela, memandangi awan putih yang mengambang di langit, dan ia hanya bisa menghela nafas dengan rasa rindu yang mendalam.

Shi Lian, yang sedang sibuk menyiram bunga-bunga di ruangan itu, menoleh ke arah Liu Yifen. "Nona, sudah setengah jam berlalu," katanya sambil menghitung jari-jemarinya. "Ini sudah menjadi hela napas yang ke-23 yang nona keluarkan!"

Liu Yifen memutar kepala untuk melihat bayi yang sedang tidur dengan tenang di kursi. "Aku sudah berada di istana ini cukup lama," katanya sambil teringat surat pekan lalu yang diterimanya dari pengawal.

Shi Lian menghentikan kegiatannya dan mendekat ke samping Liu Yifen. "Apakah ada yang membuat nona khawatir?" tanya Shi Lian dengan perhatian.

"Banyak hal, meskipun surat-surat

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 39

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Liu Yifen melihat kasim dengan tatapan tajam, menyadari bahwa kasim itu tidak menunjukkan rasa takut padanya sama sekali. Dia tahu bahwa di istana ini, selain aturan yang berlaku, ada juga aturan lain yang tidak tertulis, yang memungkinkan beberapa orang dengan bakat tertentu bisa keluar dari istana.Dalam situasi seperti ini, apa yang harus dilakukan Liu Yifen?Setelah berpikir sejenak, Liu Yifen mencoba untuk menunjukkan wajah yang lebih ramah dan lembut. "Adipati, sebenarnya, ada banyak kesalahpahaman di masa lalu. Bagaimana kalau kita mencoba menyelesaikan kesalahpahaman ini?" ujar Liu Yifen dengan senyuman yang sehangat mungkin, sambil menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.Ekspresi kasim berubah menjadi sinis. "Kenapa? Apakah kamu ingin menyuapku? Itu tidak akan berhasil!""Cih!" Liu Yifen mendecak

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 40

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Setelah berhasil meninggalkan istana dengan lancar, Liu Yifen merasa lega. Suasana hatinya menjadi lebih santai saat ia berjalan sendirian. Beberapa menit sebelumnya, Liu Yifen telah menyuruh Shi Lian untuk menunggu di kereta kuda."Tunggu di sini. Aku akan mencari sesuatu untuk Ibunda," kata Liu Yifen sebelum keluar dari kereta kuda.Tangan Shi Lian segera menahannya. "Tolong jangan terlalu lama, Nona," kata Shi Lian mengingatkan."Ya, aku hanya butuh sebentar. Aku juga akan membelikanmu sesuatu," ucap Liu Yifen sambil mengusap kepala Shi Lian seperti mengusap anjing kecil yang minta untuk tidak ditinggalkan.Tiba-tiba, terdengar suara teriakan seorang pedagang sayur dan buah-buahan di dekatnya. Suara itu mengalihkan perhatian Liu Yifen dari lamunannya sejenak. Ia teringat bahwa ia harus segera pergi ke

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 1

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Sang supir melaju dengan kecepatan sedang. Ia tidak tampak tergesa-gesa karena nona mudanya tak ada jadwal lain. Liu Yifen menguap. Ia mengangkat kedua tangannya dan menyilangkan ke sandaran. Ia menoleh pada supirnya."Ah, Pak, besok saya ada acara di Puncak. Supaya tidak terkena macet, kita berangkatnya pagi-pagi ya Pak," ujar Liu Yifen sambil sesekali melirik ke arah jendela.Sang supir mengangguk mengerti. "Baik, Nona. Jam berapa rencana berangkatnya?"Liu Yifen mengelus dagunya, tampak masih memikirkan hal itu. "Hmm... sekitar jam empat pagi. Nanti kita sarapan di perjalanan saja."Sang supir mengiyakan. "Iya, Nona."Liu Yifen teringat bahwa ia kadang-kadang lupa soal waktu. "Kalau jam empat saya belum siap, tolong diingatkan ya, Pak," pintanya.Supir itu dengan ramah menjawab, "Siap, Nona."Mendengar

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 2

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------Ujung bibir Soe tertarik ke bawah, kesedihan tidak lepas dari ekspresi wajahnya. "Baiklah, mari kita selesaikan ini secepat mungkin!" kata Soe sambil mengeluarkan pistol dari balik jaket yang dikenakannya.Hati Soe dipenuhi dengan perasaan bimbang dan pasrah terhadap keadaannya yang sulit.Saat Soe berada dalam jarak dekat dengan Liu Yifen, tatapannya penuh dengan kerinduan setelah bertahun-tahun terpisah. Bie memeriksa situasi di luar dan menutup pintu ruangan Liu Yifen. Soe menodongkan pistolnya tepat mengarah ke kepala Liu Yifen untuk kedua kalinya. Senjata api tersebut telah dilengkapi dengan peredam suara, Soe menarik pelatuk dan melepaskan tembakan.DOOR... DOOORRR!!! Dua peluru menghantam kepala Liu Yifen lagi. Sambil air mata mengalir dari matanya, Soe tak tega untuk memejamkan mata. Alat monitor menunj

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 3

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-----------------------------------------------------------Kilatan asap transparan tiba-tiba bersinar terang dan mengungkapkan sosok peri yang mungil, terbang di udara dan menyapa Liu Yifen."Selamat datang di Dinasti Qin yang penuh misteri!" kata peri mungil itu dengan senyuman di balik kabut emas yang menyelimuti tubuhnya.Liu Yifen terkejut, menoleh ke belakang dengan mata yang membesar dan bibir yang sedikit terbuka. "Apa yang sedang terjadi ini?!" ucapnya.Peri mungil merasakan keterkejutan Liu Yifen dan melihat wajahnya yang pucat. "Aku adalah peri yang ditugaskan untukmu. Namaku Bi, dan kamu adalah putri dari Chen Sang di Negeri Liang Barat, adik dari Jia Lia," jelas peri Bi sambil menggerak-gerakkan jari telunjuknya.Liu Yifen memulihkan ekspresinya dan bertanya tentang identitasnya. Ia baru menyadari bahwa di dunia ini, ia memiliki sosok kakak perempuan ya

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 4

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Ming Xiang, gadis yang membantu Liu Yifen berganti baju, memberikan senyuman ramah. "Silakan ikuti saya, Nona Meigmei. Akan ada acara penting yang akan segera dimulai."Liu Yifen mengangguk dan mengikuti Ming Xiang keluar dari ruangan ganti. Mereka berjalan melalui koridor yang dihiasi dengan kain berukir motif daun pinus. Setiap langkah yang diambil Liu Yifen terasa berat, karena ia masih mencoba memahami apa yang sedang terjadi.Mereka tiba di sebuah ruangan yang megah, dengan lantai kayu dan dinding yang dihiasi dengan lukisan-lukisan indah. Di tengah ruangan, terdapat sebuah meja panjang yang dipenuhi dengan makanan dan minuman lezat.Liu Yifen melihat banyak orang berkumpul di ruangan tersebut. Mereka mengenakan pakaian yang elegan dan tampak bersemangat. Ia merasa sedikit canggung, karena ia belum m

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 5

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Liu Yifen mendapatkan ide dan tersenyum dengan licik. Baiklah, mungkin sedikit akting tak masalah baginya.Bukan Liu Yifen namanya jika tidak menjadi pusat perhatian. Setelah dipikir secara matang, walaupun ia tahu akan berisiko. Tampaknya sifat memberontak dalam diri Liu Yifen masih melekat, sekalipun berada di dunia yang berbeda. Apalagi setelah melihat insiden di depan matanya.Tanpa berpikir panjang, Liu Yifen maju dan bergumam, "Hal kecil seperti ini saja yang kamu permasalahkan? Tampaknya kamu belum tahu apa itu orang licik, bukan? Mari, biar kutunjukkan padamu siapa yang benar-benar patut disebut licik!"Tubuhnya bahkan sudah gatal karena tidak sabar untuk mendorong keras dirinya pada wanita tersebut. Setelah melihat bahwa mereka berdua tidak lagi berseteru, pembantu Yoon bersiap-siap untuk pergi.

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 6

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Tiba-tiba, waktu berhenti dan Liu Yifen mengerutkan dahinya. Ia merasa bingung dan menoleh ke arah Ming dan Kasim Lu yang hanya diam seperti patung. Keadaan ini membuat Liu Yifen merasa gusar dan penasaran."Dalam situasi apa ini?" gumam Liu Yifen pada dirinya sendiri, sambil meletakkan telapak tangannya di pelipis. Ia mencoba merasakan situasi yang sedang dialaminya saat ini.Liu Yifen mencoba maju, namun ia seolah tertahan oleh sebuah penghalang transparan. Tangannya terangkat dan memukul penghalang tersebut. "Ini apa lagi?" ujar Liu Yifen dengan raut kesal, sambil mengerutkan keningnya.Ia mengamati sekelilingnya, namun kabut menghalangi pandangan matanya. Alisnya terangkat sedikit, kemudian ia mendongak dan kedua pupil matanya membesar.Tiba-tiba, terpampang sebuah layar transparan di hadapannya. Mata

Latest chapter

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 40

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Setelah berhasil meninggalkan istana dengan lancar, Liu Yifen merasa lega. Suasana hatinya menjadi lebih santai saat ia berjalan sendirian. Beberapa menit sebelumnya, Liu Yifen telah menyuruh Shi Lian untuk menunggu di kereta kuda."Tunggu di sini. Aku akan mencari sesuatu untuk Ibunda," kata Liu Yifen sebelum keluar dari kereta kuda.Tangan Shi Lian segera menahannya. "Tolong jangan terlalu lama, Nona," kata Shi Lian mengingatkan."Ya, aku hanya butuh sebentar. Aku juga akan membelikanmu sesuatu," ucap Liu Yifen sambil mengusap kepala Shi Lian seperti mengusap anjing kecil yang minta untuk tidak ditinggalkan.Tiba-tiba, terdengar suara teriakan seorang pedagang sayur dan buah-buahan di dekatnya. Suara itu mengalihkan perhatian Liu Yifen dari lamunannya sejenak. Ia teringat bahwa ia harus segera pergi ke

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 39

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Liu Yifen melihat kasim dengan tatapan tajam, menyadari bahwa kasim itu tidak menunjukkan rasa takut padanya sama sekali. Dia tahu bahwa di istana ini, selain aturan yang berlaku, ada juga aturan lain yang tidak tertulis, yang memungkinkan beberapa orang dengan bakat tertentu bisa keluar dari istana.Dalam situasi seperti ini, apa yang harus dilakukan Liu Yifen?Setelah berpikir sejenak, Liu Yifen mencoba untuk menunjukkan wajah yang lebih ramah dan lembut. "Adipati, sebenarnya, ada banyak kesalahpahaman di masa lalu. Bagaimana kalau kita mencoba menyelesaikan kesalahpahaman ini?" ujar Liu Yifen dengan senyuman yang sehangat mungkin, sambil menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.Ekspresi kasim berubah menjadi sinis. "Kenapa? Apakah kamu ingin menyuapku? Itu tidak akan berhasil!""Cih!" Liu Yifen mendecak

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 38

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Liu Yifen duduk di dekat jendela, memandangi awan putih yang mengambang di langit, dan ia hanya bisa menghela nafas dengan rasa rindu yang mendalam.Shi Lian, yang sedang sibuk menyiram bunga-bunga di ruangan itu, menoleh ke arah Liu Yifen. "Nona, sudah setengah jam berlalu," katanya sambil menghitung jari-jemarinya. "Ini sudah menjadi hela napas yang ke-23 yang nona keluarkan!"Liu Yifen memutar kepala untuk melihat bayi yang sedang tidur dengan tenang di kursi. "Aku sudah berada di istana ini cukup lama," katanya sambil teringat surat pekan lalu yang diterimanya dari pengawal.Shi Lian menghentikan kegiatannya dan mendekat ke samping Liu Yifen. "Apakah ada yang membuat nona khawatir?" tanya Shi Lian dengan perhatian."Banyak hal, meskipun surat-surat

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 37

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Cai Li, dengan senyum sinisyangmemanjang di wajahnya, menatap Hang Fan dan Liu Yifen dengan tatapan mencibir. "Anak ini, bukan milik Tuan Hang Fan," katanya, suaranya menggema di ruangan.Tawa dinginnya memecah keheningan yang ada.Saat kata-kata itu terlontar, ekspresi semua orang berubah. Mata mereka menatap Liu Yifen dan Hang Fan, penuh dengan spekulasi yang tak terduga.Liu Yifen, yang biasanya tenang, langsung terpancing emosinya. "Jangan bicara omong kosong!" bentaknya tajam, menunjuk Cai Li dengan geram.Cai Li hanya tertawa, wajahnya memerah dengan kepuasan. "Kenapa?" katanya, matanya menyipit. "Kenapa bersemangat, aku telah mengatakan apa? Apakah ini membuatmu marah?"Hang Fan, yang diam sejak awal, membuang

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 36

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Setelah mengadopsi anak adopsi, Liu Yifen merasa bahwa kehidupannya lebih ceria. Namun, baru-baru ini dia mendengar rumor yang membuatnya marah. Kabarnya, ada desas-desus bahwa dia memiliki anak haram, dan dia menduga bahwa Cai Li yang menyebarkan rumor tersebut.Liu Yifen tidak menyangka bahwa Cai Li akan terus mengikutinya ke mana pun dia pergi. "Apakah dia tidak punya kerjaan?" pikir Liu Yifen sambil memutar kepalanya untuk mencari Cai Li yang mungkin bersembunyi di balik pohon bunga.Sambil memandangi bunga yang berguguran dengan indahnya, Liu Yifen bertanya-tanya, "Berapa lama lagi dia akan terus mengikutiku?" Dia merasa jengkel dengan kehadiran Cai Li yang selalu mengikutinya ke mana pun dia pergi.Beberapa hari kemudian, di bawah langit yang mendung, Liu Yifen akhirnya tidak lagi bertemu dengan Ca

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 35

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!------------------------------------------------------------- Satu jam kemudian, Liu Yifen mengikuti Hang Fan ke Kuil Puji. Ternyata hari ini adalah hari di mana Kuil Puji menaruh bubur untuk membantu fakir miskin, dan Hang Fan juga menyiapkan banyak nasi untuk dikirim. Liu Yifen melihat Hang Fan, yang membantu membagikan nasi dengan senyum lembut, dan hati gadis itu tersentuh, ternyata di bawah penampilan dingin Hang Fan, dia adalah orang yang hangat. Tangan kurus Liu Yifen memengang dagunya. “Ternyata masih banyak orang miskin di kaki Kaisar…,” gumam Liu Yifen mata tak lepas dari bahu lebar Hang Fan. Seorang gadis kecil berlari ke arah Hang Fan dan melompat ke dalam pelukan pria itu dengan gembira. Tawa si gadis mengudang kekehan kecil dari Hang Fan. “Kakak Kakak! Lama tidak bertemu!” kata si anak kecil. Sekelompok anak-anak lain bergegas dan berkerumun di

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 34

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------"Tampaknya benar-benar tak semudah kukira!" batin Liu Yifen yang kesulitan membuat bagian menurutnya agak sulit dilakukan.Senyuman lega terpancar di wajahnya. "Sudah bertahun-tahun aku tidak melakukannya, aku hampir lupa langkah-langkahnya." Tatapan puas melihat hasil mainan yang telah jadi. "Untungnya aku berhasil...." Liu Yifen menyapu keringat yang ada di dahinya.Ketika Liu Yifen merasa bangga, pintu kamar tiba-tiba didorong terbuka dan ia melihat orang itu bergegas masuk dengan takjub.“Pengasuh, aku telah melihat dengan mata kepala sendiri bahwa Liu Yifen sering masuk dan keluar dari pos penjaga….” Pemilik suara itu tak lain adalah Cai Li kini memandangi tatapan curiga.Pengasuh mendengarkan penjelasan Cai Li dengan serius. “Apa kau katakan benar Cai Li?” Suara tampak kurang percaya.Cai Li melanju

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 33

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Di luar, Cai Li sedang merencanakan cara untuk menghindari pertemuan dengan Liu Yifen. Tiba-tiba, seorang penjaga lewat di depannya. Ide langsung muncul di pikiran Cai Li, dan dia dengan cepat menahan penjaga tersebut."Hey, penjaga, mau kemana kamu pergi?" tanya Cai Li dengan suara rendah, menunjukkan harga dirinya yang tinggi.Penjaga itu memberikan sedikit hormat dan menjawab, "Saya ingin mengantar surat ke ruangan Putri Shu Xian untuk pelayan senior Liu Yifen. Nona."Cai Li melihat peluang dan segera memanfaatkannya. "Oh, gitu rupanya," ucapnya dengan wajah yang penuh perhitungan. "Tentu, Nona. Jika begitu saya pamit dulu."Cai Li menahan langkah kaki penjaga untuk pergi. "Tunggu dulu...." Dia mengeluarkan sebuah kantong tail dari balik bajunya. "Bawa suratku juga saat kamu menemui orang yang kamu

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 32

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Setelah kejadian kemarin, Liu Yifen mulai meragukan rumor yang beredar tentang Hang Fan. Sebuah hipotesis sederhana muncul di pikirannya. "Mungkin dia tidak seburuk yang dikatakan orang. Itu akan menjadi hal yang baik jika memang benar," gumam Liu Yifen sambil menatap langit yang dipenuhi bintang.Pemandangan yang luas dan indah membuat hati Liu Yifen merasa tenang. Dia tersenyum lebar sambil menikmati camilan biskuit kering.Meskipun udara dingin menusuk kulitnya, Liu Yifen tidak merasa terganggu. Suara langkah kaki Shi Lian yang tergesa-gesa membuat Liu Yifen menoleh."Nona, kenapa masih di luar?" tanya Shi Lian sambil membungkus tubuh Liu Yifen dengan selimut besar."Aku hanya sedang memikirkan sesuatu," jawab Liu Yifen sambil mengucapkan terima kasih atas selimut yang diberikan.Shi Lian menggosok-gos

DMCA.com Protection Status