Share

BAB 3

Author: Nienol
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Hay! Nona dan Tuan...

Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....

Happy reading!!!

-----------------------------------------------------------

Kilatan asap transparan tiba-tiba bersinar terang dan mengungkapkan sosok peri yang mungil, terbang di udara dan menyapa Liu Yifen.

"Selamat datang di Dinasti Qin yang penuh misteri!" kata peri mungil itu dengan senyuman di balik kabut emas yang menyelimuti tubuhnya.

Liu Yifen terkejut, menoleh ke belakang dengan mata yang membesar dan bibir yang sedikit terbuka. "Apa yang sedang terjadi ini?!" ucapnya.

Peri mungil merasakan keterkejutan Liu Yifen dan melihat wajahnya yang pucat. "Aku adalah peri yang ditugaskan untukmu. Namaku Bi, dan kamu adalah putri dari Chen Sang di Negeri Liang Barat, adik dari Jia Lia," jelas peri Bi sambil menggerak-gerakkan jari telunjuknya.

Liu Yifen memulihkan ekspresinya dan bertanya tentang identitasnya. Ia baru menyadari bahwa di dunia ini, ia memiliki sosok kakak perempuan yang membawa kebahagiaan dalam hatinya.

"Kamu memiliki misi untuk menemukan Kompas Mandarava dan Mutiara Jiwa!" lanjut peri Bi, memberitahu Liu Yifen tentang apa yang perlu diketahuinya.

Tanpa berpikir panjang, Liu Yifen mengangguk. "Apakah kamu akan selalu ada di sini saat aku membutuhkanmu?" tanya Liu Yifen, ingin memastikan keberadaan peri Bi dalam setiap misinya.

Namun, peri Bi menggeleng dengan tegas. "Tentu saja tidak. Aku hanya akan datang ketika kamu menyelesaikan misi tersebut."

Liu Yifen merasa lega mendengar jawaban dari peri Bi. Ia akan bebas menjalani kehidupan di dunia ini. Namun, ia berpikir apakah ia harus menggunakan nama perempuan yang menjadi tubuhnya saat ini, karena keberadaannya di sini adalah untuk memulai kehidupan yang baru. Namun, pikirannya teralihkan oleh sesuatu.

"Di mana kedua benda tersebut berada?" tanya Liu Yifen dengan serius.

Peri Bi menggaruk pipi gembulnya, dengan nada santai ia menjawab, "Aku juga tidak tahu! Kamu harus menemukannya sendiri," sambil mengangkat tangannya.

Pupil mata Liu Yifen membesar. "Apa?!?" Langkahnya terhenti, apakah mungkin? Bahkan peri Bi tidak tahu di mana kedua benda itu berada?

Peri Bi terbang di atas kepala Liu Yifen dan duduk bersila, mengetuk dagunya. "Jika kamu berhasil, kamu akan mendapatkan hadiah besar dari Dewi Aio!"

Liu Yifen terdiam, tugas yang diberikan kepadanya ternyata adalah perintah dari Dewi Aio? Namun, mengapa? Apakah ada hal yang tidak diketahuinya?

Peri Bi merayap di hidung mungil Liu Yifen, mengedipkan satu matanya. "Selamat tinggal. Jangan lupakan namamu, Meigmei sekarang!" ucap peri Bi sebelum kabut emas mengapung di udara dan perlahan-lahan menghilang.

Liu Yifen melihat sekelilingnya dengan senang. Tidak jauh dari tempatnya berdiri, ada beberapa kereta kuda yang berhenti, dan sekelompok gadis berpakaian tradisional turun dari kereta tersebut.

Liu Yifen merasa curiga dan berpikir, "Ada apa ini? Gadis-gadis ini mengapa terlihat seperti datang untuk melamar pekerjaan sebagai pembantu?"

Liu Yifen yang penasaran melirik pengawal di sebelahnya dan bertanya, lalu ia mengetahui bahwa sekarang adalah tahun enam masa pemerintahan Kaisar Qianlong. Liu Yifen tidak pernah menduga bahwa ia datang setahun lebih awal dari perjanjiannya dengan Dewi Aio.

Saat ini, Liu Yifen merasa bingung tentang apa yang seharusnya dilakukannya. Ia merasa pusing memikirkan kenyataan yang harus diterimanya. Di depannya, ada seorang gadis yang terjatuh, rambutnya berantakan sehingga wajahnya tidak terlihat. Tangannya penuh dengan memar, sangat kontras dengan gelang giok putih di tangannya.

Gadis itu terlihat lelah, berusaha merangkak maju seolah-olah ada seseorang yang mengejarnya. Liu Yifen bersiap maju untuk membantu gadis itu.

Tiba-tiba, seorang wanita paruh baya menghalangi langkah Liu Yifen. Pandangan Liu Yifen tertuju pada wanita tua itu. Ia tersentak saat merasakan pukulan ringan di bahunya dari wanita tua tersebut.

"Nona Meigmei, mengapa kamu berlari-lari kemari?" ujar Mbok, pengurus rumah, dari nada suaranya dan ekspresi wajahnya terlihat panik dan cemas.

Liu Yifen terkejut, raut keheranan tergambar jelas di wajahnya. Ia dipanggil dengan sebutan "nona" oleh wanita tua itu.

"Nona? Aku?" Liu Yifen menunjuk ke arah dirinya sendiri, mulutnya terbuka tanpa suara.

Astaga, hampir saja ia melupakan hal penting bahwa dirinya adalah putri bangsawan bernama Meigmei. Kenapa hal sepele itu bisa terlupakan begitu mudah olehnya?

Liu Yifen menyadarkan dirinya dan dengan acuh tak acuh melewati wanita tua tersebut. Ia melangkah maju dengan cepat, namun gadis yang jatuh di depannya telah menghilang, seolah-olah tidak pernah ada.

Liu Yifen menyimpulkan, "Apakah tadi itu hanya ilusi?" pikirnya sambil mengelus dagunya, mencoba mengingat kembali apa yang terjadi beberapa menit yang lalu.

Mbok, pengurus rumah, mendesah lelah. Ia merasa aneh dengan sikap Liu Yifen yang tampak agak aneh. Dengan nada yang mendesak, ia berkata, "Aduh, Nona Meigmei! Akhirnya aku bertemu denganmu juga! Waktunya hampir tiba, cepatlah!"

Liu Yifen baru saja ingin menjelaskan, namun ucapan belum keluar dari mulutnya ketika ia sudah dibawa untuk berganti baju.

Seorang gadis yang diperkirakan berusia 17 tahun, membungkuk dan mengangguk sopan memberi jalan pada Liu Yifen.

"Mohon, Nona, ikuti saya untuk berganti baju," pinta gadis itu yang bernama Ming Xiang.

Liu Yifen membeku sejenak, tersentak oleh dorongan dari Mbok. Ia mengangkat dagunya dan berjalan dengan anggun.

Tak lama kemudian...

Di dalam ruangan ganti yang berlantai kayu dari pohon zelkova, dinding ruangan dibalut kain dengan motif daun pinus.

Liu Yifen duduk di depan cermin, memperhatikan pantulan wajah gadis ini yang begitu mirip dengannya. Dengan bantuan Ming Xiang, Liu Yifen mengenakan Hanfu. Pakaian ini memiliki beberapa lapisan dan terlihat longgar, dengan tiga sabuk, kaos kaki, ikat pinggang, dan kerah. Warna pakaian yang sederhana, dengan pola bunga merah, rambutnya disanggul menjadi dua kepala.

Liu Yifen selesai berganti baju dengan perasaan bingung, lalu memutuskan untuk menjelaskan situasinya terlebih dahulu.

"Aku..." Liu Yifen mencoba mengungkapkan apa yang ingin dikatakannya, namun ada yang aneh dengan dirinya. Ia merasa seperti menjadi orang lain secara perlahan-lahan. Sikap sombong dan perilaku buruk lainnya terasa sulit diaplikasikan dalam situasi seperti ini.

Bahkan? Ia merasa bingung dengan kebingungan yang melanda dirinya. Apa yang sedang terjadi?

Mbok, pengurus rumah, menyeka air matanya dengan sapu tangannya. "Tidak perlu dijelaskan lagi, Nona. Sekarang sudah begini."

Mbok tahu bahwa Liu Yifen tidak ingin menggantikan kakaknya, tetapi sebagai seorang putri dari Chen Yanzsang, ia harus mengikuti aturan pemilihan gadis yang ditinggalkan oleh leluhurnya. Itu adalah kewajiban yang harus dilakukan.

Liu Yifen mencoba menerima situasi yang canggung ini meskipun masih merasa bingung. Ia melihat dirinya yang ada di depan cermin, wajahnya yang mirip dengan gadis bernama Meigmei. Ia merasa seperti sedang berada dalam peran yang tidak sesuai dengan dirinya.

Bersambung....

Jangan lupa tinggali jejak dan follow aku juga ya, para Nona dan Tuan.

Salam manisku"-"

Related chapters

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 4

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Ming Xiang, gadis yang membantu Liu Yifen berganti baju, memberikan senyuman ramah. "Silakan ikuti saya, Nona Meigmei. Akan ada acara penting yang akan segera dimulai."Liu Yifen mengangguk dan mengikuti Ming Xiang keluar dari ruangan ganti. Mereka berjalan melalui koridor yang dihiasi dengan kain berukir motif daun pinus. Setiap langkah yang diambil Liu Yifen terasa berat, karena ia masih mencoba memahami apa yang sedang terjadi.Mereka tiba di sebuah ruangan yang megah, dengan lantai kayu dan dinding yang dihiasi dengan lukisan-lukisan indah. Di tengah ruangan, terdapat sebuah meja panjang yang dipenuhi dengan makanan dan minuman lezat.Liu Yifen melihat banyak orang berkumpul di ruangan tersebut. Mereka mengenakan pakaian yang elegan dan tampak bersemangat. Ia merasa sedikit canggung, karena ia belum m

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 5

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Liu Yifen mendapatkan ide dan tersenyum dengan licik. Baiklah, mungkin sedikit akting tak masalah baginya.Bukan Liu Yifen namanya jika tidak menjadi pusat perhatian. Setelah dipikir secara matang, walaupun ia tahu akan berisiko. Tampaknya sifat memberontak dalam diri Liu Yifen masih melekat, sekalipun berada di dunia yang berbeda. Apalagi setelah melihat insiden di depan matanya.Tanpa berpikir panjang, Liu Yifen maju dan bergumam, "Hal kecil seperti ini saja yang kamu permasalahkan? Tampaknya kamu belum tahu apa itu orang licik, bukan? Mari, biar kutunjukkan padamu siapa yang benar-benar patut disebut licik!"Tubuhnya bahkan sudah gatal karena tidak sabar untuk mendorong keras dirinya pada wanita tersebut. Setelah melihat bahwa mereka berdua tidak lagi berseteru, pembantu Yoon bersiap-siap untuk pergi.

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 6

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Tiba-tiba, waktu berhenti dan Liu Yifen mengerutkan dahinya. Ia merasa bingung dan menoleh ke arah Ming dan Kasim Lu yang hanya diam seperti patung. Keadaan ini membuat Liu Yifen merasa gusar dan penasaran."Dalam situasi apa ini?" gumam Liu Yifen pada dirinya sendiri, sambil meletakkan telapak tangannya di pelipis. Ia mencoba merasakan situasi yang sedang dialaminya saat ini.Liu Yifen mencoba maju, namun ia seolah tertahan oleh sebuah penghalang transparan. Tangannya terangkat dan memukul penghalang tersebut. "Ini apa lagi?" ujar Liu Yifen dengan raut kesal, sambil mengerutkan keningnya.Ia mengamati sekelilingnya, namun kabut menghalangi pandangan matanya. Alisnya terangkat sedikit, kemudian ia mendongak dan kedua pupil matanya membesar.Tiba-tiba, terpampang sebuah layar transparan di hadapannya. Mata

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 7

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Dalam diam ia seraya berkata, "Giok putih? Ternyata gadis yang kulihat saat tiba di sini! Ternyata bukan khayalanku!" Wajahnya penuh kekhawatiran. Ini adalah kali pertama dia merasa ketakutan.Dari situasi tragis yang dialami gadis sebelumnya, Liu Yifen menyimpulkan bahwa gadis itu tidak mati karena tenggelam, melainkan disiksa sampai mati.Liu Yifen merasa hatinya berdebar-debar dan ingin mencari tahu lebih lanjut tentang kejadian ini. Dia berharap dapat menemukan petunjuk yang dapat membawanya pada kebenaran yang sebenarnya.*****Kini Liu Yifen berada di istana Biro Kehidupan dan ditempatkan di tempat yang sama dengan semua gadis lainnya. Pada malam itu, dia bertemu dengan seorang pria tampan bernama Arigun, yang ternyata menangkap seorang kasim yang diduga sebagai pembunuh mayat yang ditemukan sebelu

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 8

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Saat Liu Yifen sedang memikirkan hal itu, Mbok pengajar memberikan instruksi yang membuatnya terbangun dari lamunannya."Silakan, nona, ganti pakaian. Segera akan ada sesi pelatihan awal," kata Mbok pengajar dengan wajah yang terlihat agak jutek.Liu Yifen bergantian dengan para kandidat lainnya untuk masuk ke ruangan tersebut.Ketika giliran Liu Yifen untuk mengganti pakaian tiba, dia masuk ke dalam dan menutup pintu. Dia melepaskan pakaiannya dan mengenakan pakaian yang telah disiapkan oleh Mbok pengajar.Liu Yifen terlihat anggun dengan pakaian berwarna biru terang yang segar. Rambutnya terurai dengan indah, seperti seorang putri. Jika ada yang memandangnya, orang tersebut tidak akan bisa menahan tawa.Setelah selesai mengganti pakaian, para kandidat berbaris. Liu Yifen berada di barisan belakang. Tak

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 9

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Kakinya perlahan-lahan mendekati pintu, sementara suara tangisan mulai menghilang. Namun, suara tetesan air masih terdengar, dan tiba-tiba langkah Liu Yifen terhenti saat melihat sosok bayangan berdiri di depan pintu. Liu Yifen merasa tidak takut, karena bagaimana mungkin hantu bisa menginjak tanah?Liu Yifen yakin bahwa sosok tersebut adalah orang yang masih hidup. Namun, dia terkejut ketika sosok itu mulai menggedor pintu dengan kebrutalan.BUNG! BUNG! BUNG!Liu Yifen berpikir bahwa si pengacau ingin membuktikan keberadaannya pada Liu Yifen dan menakutinya dengan memukul-mukul pintu kamarnya dengan keras.Dia bergumam, "Sepertinya orang itu sangat sombong dan tidak tahan dengan provokasi yang aku lakukan."Liu Yifen memikirkan apa yang harus dilakukan. Dia tidak boleh terburu-buru dalam mengambil tindak

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 10

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Mendengar ucapan Liu Yifen, beberapa orang merasa lega, tetapi ada juga yang tidak percaya karena mereka mengira itu hanya akal-akalan dari Liu Yifen."Ayo, cepat bantu Nona Nata untuk bangun," pinta Liu Yifen kepada dua kandidat yang terlihat tegang, sambil perlahan membantu Nata Qinglian untuk bangkit.Akhirnya, Nata Qinglian pergi dengan lesu dan dituntut oleh banyak orang. Sebelum pergi, Nata Qinglian melemparkan tatapan penuh dendam dan kebencian kepada Liu Yifen.Liu Yifen menyambutnya dengan senyuman lebar, tetapi matanya penuh kekhawatiran saat melihat Nata Qinglian. "Semuanya sudah selesai!" ucap Liu Yifen dengan lega, lalu masuk ke dalam kamarnya.Setelah kejadian itu, Nata jatuh sakit. Meskipun itu adalah kesalahan Nata karena ingin menjebak Liu Yifen, tapi Liu Yifen merasa bahwa dia mungkin te

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 11

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------"Lagi-lagi dia!" ujar Arigun dengan geram, menahan emosinya. Tindakan Nona Nata Qinglian selalu melibatkan kekasih masa kecilnya.Liu Yifen mendekati Arigun. "Kenapa? Apakah Nata memiliki rencana lain?" Dengan raut wajah yang penuh rasa penasaran, Liu Yifen ingin tahu lebih banyak.Arigun menoleh dan tersenyum kecil."Tepat sekali! Ingatkah kamu dengan Kasim yang mencoba menfitnahmu sebelumnya? Nata Qinglianlah yang membayarnya. Tetapi pria berbaju hitam sepertinya bukan bagian dari komplotan mereka."Liu Yifen mengangguk. Kata-kata Arigun sekali lagi mengingatkannya bahwa harem penuh dengan kejahatan dan bahaya.Liu Yifen ingin menyelesaikan misinya dengan hati-hati, bahkan dirinya sendiri belum bisa menjaga diri dan sering merasa tidak aman.Liu Yifen tidak berniat memanfaatkan perasaan Arigun terhadap

Latest chapter

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 40

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Setelah berhasil meninggalkan istana dengan lancar, Liu Yifen merasa lega. Suasana hatinya menjadi lebih santai saat ia berjalan sendirian. Beberapa menit sebelumnya, Liu Yifen telah menyuruh Shi Lian untuk menunggu di kereta kuda."Tunggu di sini. Aku akan mencari sesuatu untuk Ibunda," kata Liu Yifen sebelum keluar dari kereta kuda.Tangan Shi Lian segera menahannya. "Tolong jangan terlalu lama, Nona," kata Shi Lian mengingatkan."Ya, aku hanya butuh sebentar. Aku juga akan membelikanmu sesuatu," ucap Liu Yifen sambil mengusap kepala Shi Lian seperti mengusap anjing kecil yang minta untuk tidak ditinggalkan.Tiba-tiba, terdengar suara teriakan seorang pedagang sayur dan buah-buahan di dekatnya. Suara itu mengalihkan perhatian Liu Yifen dari lamunannya sejenak. Ia teringat bahwa ia harus segera pergi ke

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 39

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Liu Yifen melihat kasim dengan tatapan tajam, menyadari bahwa kasim itu tidak menunjukkan rasa takut padanya sama sekali. Dia tahu bahwa di istana ini, selain aturan yang berlaku, ada juga aturan lain yang tidak tertulis, yang memungkinkan beberapa orang dengan bakat tertentu bisa keluar dari istana.Dalam situasi seperti ini, apa yang harus dilakukan Liu Yifen?Setelah berpikir sejenak, Liu Yifen mencoba untuk menunjukkan wajah yang lebih ramah dan lembut. "Adipati, sebenarnya, ada banyak kesalahpahaman di masa lalu. Bagaimana kalau kita mencoba menyelesaikan kesalahpahaman ini?" ujar Liu Yifen dengan senyuman yang sehangat mungkin, sambil menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.Ekspresi kasim berubah menjadi sinis. "Kenapa? Apakah kamu ingin menyuapku? Itu tidak akan berhasil!""Cih!" Liu Yifen mendecak

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 38

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Liu Yifen duduk di dekat jendela, memandangi awan putih yang mengambang di langit, dan ia hanya bisa menghela nafas dengan rasa rindu yang mendalam.Shi Lian, yang sedang sibuk menyiram bunga-bunga di ruangan itu, menoleh ke arah Liu Yifen. "Nona, sudah setengah jam berlalu," katanya sambil menghitung jari-jemarinya. "Ini sudah menjadi hela napas yang ke-23 yang nona keluarkan!"Liu Yifen memutar kepala untuk melihat bayi yang sedang tidur dengan tenang di kursi. "Aku sudah berada di istana ini cukup lama," katanya sambil teringat surat pekan lalu yang diterimanya dari pengawal.Shi Lian menghentikan kegiatannya dan mendekat ke samping Liu Yifen. "Apakah ada yang membuat nona khawatir?" tanya Shi Lian dengan perhatian."Banyak hal, meskipun surat-surat

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 37

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Cai Li, dengan senyum sinisyangmemanjang di wajahnya, menatap Hang Fan dan Liu Yifen dengan tatapan mencibir. "Anak ini, bukan milik Tuan Hang Fan," katanya, suaranya menggema di ruangan.Tawa dinginnya memecah keheningan yang ada.Saat kata-kata itu terlontar, ekspresi semua orang berubah. Mata mereka menatap Liu Yifen dan Hang Fan, penuh dengan spekulasi yang tak terduga.Liu Yifen, yang biasanya tenang, langsung terpancing emosinya. "Jangan bicara omong kosong!" bentaknya tajam, menunjuk Cai Li dengan geram.Cai Li hanya tertawa, wajahnya memerah dengan kepuasan. "Kenapa?" katanya, matanya menyipit. "Kenapa bersemangat, aku telah mengatakan apa? Apakah ini membuatmu marah?"Hang Fan, yang diam sejak awal, membuang

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 36

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Setelah mengadopsi anak adopsi, Liu Yifen merasa bahwa kehidupannya lebih ceria. Namun, baru-baru ini dia mendengar rumor yang membuatnya marah. Kabarnya, ada desas-desus bahwa dia memiliki anak haram, dan dia menduga bahwa Cai Li yang menyebarkan rumor tersebut.Liu Yifen tidak menyangka bahwa Cai Li akan terus mengikutinya ke mana pun dia pergi. "Apakah dia tidak punya kerjaan?" pikir Liu Yifen sambil memutar kepalanya untuk mencari Cai Li yang mungkin bersembunyi di balik pohon bunga.Sambil memandangi bunga yang berguguran dengan indahnya, Liu Yifen bertanya-tanya, "Berapa lama lagi dia akan terus mengikutiku?" Dia merasa jengkel dengan kehadiran Cai Li yang selalu mengikutinya ke mana pun dia pergi.Beberapa hari kemudian, di bawah langit yang mendung, Liu Yifen akhirnya tidak lagi bertemu dengan Ca

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 35

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!------------------------------------------------------------- Satu jam kemudian, Liu Yifen mengikuti Hang Fan ke Kuil Puji. Ternyata hari ini adalah hari di mana Kuil Puji menaruh bubur untuk membantu fakir miskin, dan Hang Fan juga menyiapkan banyak nasi untuk dikirim. Liu Yifen melihat Hang Fan, yang membantu membagikan nasi dengan senyum lembut, dan hati gadis itu tersentuh, ternyata di bawah penampilan dingin Hang Fan, dia adalah orang yang hangat. Tangan kurus Liu Yifen memengang dagunya. “Ternyata masih banyak orang miskin di kaki Kaisar…,” gumam Liu Yifen mata tak lepas dari bahu lebar Hang Fan. Seorang gadis kecil berlari ke arah Hang Fan dan melompat ke dalam pelukan pria itu dengan gembira. Tawa si gadis mengudang kekehan kecil dari Hang Fan. “Kakak Kakak! Lama tidak bertemu!” kata si anak kecil. Sekelompok anak-anak lain bergegas dan berkerumun di

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 34

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------"Tampaknya benar-benar tak semudah kukira!" batin Liu Yifen yang kesulitan membuat bagian menurutnya agak sulit dilakukan.Senyuman lega terpancar di wajahnya. "Sudah bertahun-tahun aku tidak melakukannya, aku hampir lupa langkah-langkahnya." Tatapan puas melihat hasil mainan yang telah jadi. "Untungnya aku berhasil...." Liu Yifen menyapu keringat yang ada di dahinya.Ketika Liu Yifen merasa bangga, pintu kamar tiba-tiba didorong terbuka dan ia melihat orang itu bergegas masuk dengan takjub.“Pengasuh, aku telah melihat dengan mata kepala sendiri bahwa Liu Yifen sering masuk dan keluar dari pos penjaga….” Pemilik suara itu tak lain adalah Cai Li kini memandangi tatapan curiga.Pengasuh mendengarkan penjelasan Cai Li dengan serius. “Apa kau katakan benar Cai Li?” Suara tampak kurang percaya.Cai Li melanju

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 33

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Di luar, Cai Li sedang merencanakan cara untuk menghindari pertemuan dengan Liu Yifen. Tiba-tiba, seorang penjaga lewat di depannya. Ide langsung muncul di pikiran Cai Li, dan dia dengan cepat menahan penjaga tersebut."Hey, penjaga, mau kemana kamu pergi?" tanya Cai Li dengan suara rendah, menunjukkan harga dirinya yang tinggi.Penjaga itu memberikan sedikit hormat dan menjawab, "Saya ingin mengantar surat ke ruangan Putri Shu Xian untuk pelayan senior Liu Yifen. Nona."Cai Li melihat peluang dan segera memanfaatkannya. "Oh, gitu rupanya," ucapnya dengan wajah yang penuh perhitungan. "Tentu, Nona. Jika begitu saya pamit dulu."Cai Li menahan langkah kaki penjaga untuk pergi. "Tunggu dulu...." Dia mengeluarkan sebuah kantong tail dari balik bajunya. "Bawa suratku juga saat kamu menemui orang yang kamu

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 32

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Setelah kejadian kemarin, Liu Yifen mulai meragukan rumor yang beredar tentang Hang Fan. Sebuah hipotesis sederhana muncul di pikirannya. "Mungkin dia tidak seburuk yang dikatakan orang. Itu akan menjadi hal yang baik jika memang benar," gumam Liu Yifen sambil menatap langit yang dipenuhi bintang.Pemandangan yang luas dan indah membuat hati Liu Yifen merasa tenang. Dia tersenyum lebar sambil menikmati camilan biskuit kering.Meskipun udara dingin menusuk kulitnya, Liu Yifen tidak merasa terganggu. Suara langkah kaki Shi Lian yang tergesa-gesa membuat Liu Yifen menoleh."Nona, kenapa masih di luar?" tanya Shi Lian sambil membungkus tubuh Liu Yifen dengan selimut besar."Aku hanya sedang memikirkan sesuatu," jawab Liu Yifen sambil mengucapkan terima kasih atas selimut yang diberikan.Shi Lian menggosok-gos

DMCA.com Protection Status