Share

BAB 7

Author: Nienol
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Hay! Nona dan Tuan...

Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....

Happy reading!!!

-------------------------------------------------------------

Dalam diam ia seraya berkata, "Giok putih? Ternyata gadis yang kulihat saat tiba di sini! Ternyata bukan khayalanku!"  Wajahnya penuh kekhawatiran. Ini adalah kali pertama dia merasa ketakutan.

Dari situasi tragis yang dialami gadis sebelumnya, Liu Yifen menyimpulkan bahwa gadis itu tidak mati karena tenggelam, melainkan disiksa sampai mati.

Liu Yifen merasa hatinya berdebar-debar dan ingin mencari tahu lebih lanjut tentang kejadian ini. Dia berharap dapat menemukan petunjuk yang dapat membawanya pada kebenaran yang sebenarnya.

*****

Kini Liu Yifen berada di istana Biro Kehidupan dan ditempatkan di tempat yang sama dengan semua gadis lainnya. Pada malam itu, dia bertemu dengan seorang pria tampan bernama Arigun, yang ternyata menangkap seorang kasim yang diduga sebagai pembunuh mayat yang ditemukan sebelumnya. Keesokan paginya, Liu Yifen mendapat masalah tak terduga. Dia dilarang terlibat dalam masalah dengan salah satu kandidat. Tapi apakah dia bisa mematuhi aturan itu?

Liu Yifen teringat akan mayat yang ditemukan kemarin dan dia harus berhati-hati dan tidak mencurigai siapa pun. Tapi tanpa dia sadari, dia sudah terlibat dalam masalah dengan pembantu Yoon sebelumnya.

Perselisihan yang tiba-tiba membuat hati Liu Yifen yang tenang kembali terbakar. Namun, dia berusaha untuk tetap tenang, meskipun orang-orang di sekitarnya mulai membicarakannya.

Liu Yifen menghela napas berat.

Orang-orang di depannya mencoba memfitnahnya, padahal jelas-jelas dia ditangkap oleh Arigun semalam. Bagaimana mungkin dia berkencan dengan Arigun?

Isu bodoh seperti itu!

Berita yang masih samar-samar tiba-tiba menjadi gosip yang tersebar luas?

Istana ini memang berbeda, bahkan berita palsu pun dibesar-besarkan oleh netizen. Liu Yifen tidak mengerti bagaimana gadis itu bisa mengetahui kejadian semalam.

Arigun tidak mungkin melakukannya. Dia justru melindungi Liu Yifen dari bahaya. Lalu, siapa yang menyerang kemarin? Bukankah dia sudah ditangkap oleh Arigun?

Mungkin pengikut Arigun? Tapi itu tidak mungkin, dia pasti tidak akan melakukan hal buruk seperti itu.

Setelah Liu Yifen mengatakan itu, gadis di depannya mengangkat alisnya. Dia mungkin tidak memiliki bukti, tapi kabar tentang Liu Yifen semalam sudah banyak dibicarakan di istana.

Nona Nata Qinglian, yang berdiri di belakang Liu Yifen, berkata, "Hey, gadis kecil. Kita tidak boleh terlalu mudah percaya pada gosip. Mari kita tidak mudah percaya pada orang lain." Dia tersenyum dengan bijak dan melihat bergantian ke Liu Yifen dan gadis yang dia panggil tadi.

Melirik gadis itu, Liu Yifen memilih untuk tidak berbicara dengannya sekarang.

Daripada berdebat yang tidak akan menyelesaikan masalah, malah memperpanjang atau menciptakan masalah baru, Liu Yifen memilih untuk tetap diam. Dia memiliki banyak pemikiran di dalam hatinya dan ingin menghadapi masalah ini dengan tenang.

Apakah dengan tetap diam dia tidak akan terlibat dalam masalah? Liu Yifen menghela napas panjang dan membuangnya. Dia berjalan mengelilingi tempat itu mencari ide, dan tiba-tiba melihat Mbok pengajar dari kejauhan. Senyuman muncul di wajahnya.

Tiba-tiba, sebuah ide muncul di pikiran Liu Yifen dan dia memiliki rencana untuk melawan gadis angkuh itu.

"Mari kita bermain," bisik Liu Yifen dalam hati.

Liu Yifen pura-pura kasihan. "Hai, gadis cantik. Aku juga telah diajar oleh Mbok. Apakah maksudmu ...," ucap Liu Yifen dengan suara agak keras agar Mbok pengajar mendengarnya.

"Apakah etika yang diajarkan oleh Mbok pengajar itu salah?" Liu Yifen melirik ke arah Mbok pengajar yang sudah berada di depan mereka semua.

Ketika Mbok pengajar mendengarnya, wajahnya tiba-tiba berubah menjadi tidak menyenangkan.

"Hai, nona. Lebih baik berhati-hati dalam berbicara tanpa bukti. Setiap kalimat yang salah di istana ini bisa menyebabkan bencana bagimu," tegas Mbok pengajar dengan wajah yang marah dan tatapan tajam.

Liu Yifen tersenyum dalam hati.Meskipun Liu Yifen tahu bahwa dia tetap cantik dan terlihat muda, dia sudah berusia lebih dari 20 tahun dan menghadapi gadis kecil seperti ini hanya tampak seperti lelucon baginya.

Liu Yifen melihat wajah kandidat yang memfitnahnya yang terlihat bersalah, dan hatinya terasa sangat bangga. Ini adalah kali kedua dia berhasil menang, mulai dari pembantu Yoon hingga gadis kandidat sombong ini.

Terbebas dari satu masalah membuatnya merasa tenang untuk saat ini. Tetapi, dia sadar bahwa mungkin ada kejutan lain yang menunggu di depan sana.

Ming Xiang menghela napas lega, meskipun dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu Nona Liu Yifen, dia yakin bahwa Nona Liu Yifen bukanlah lawan yang mudah bagi siapa pun yang mencoba mengganggunya.

"Apakah kamu takut tadi, Ming?" tanya Liu Yifen dengan pelan di telinga Ming Xiang, dan dia disambut dengan gelengan kepala yang kuat.

"Nona, kamu yang terbaik," kata Ming Xiang sambil tersenyum manis untuk Liu Yifen. Itu membuat Liu Yifen tersenyum lebar.

Percakapan singkat mereka berakhir ketika mereka mendengar instruksi dari Mbok pengajar. Liu Yifen dan kandidat lainnya memasuki tahap pemilihan awal yang diatur oleh Biro Kehidupan Istana, dan Liu Yifen berhasil lulus dengan lancar.

Namun, ada satu hal yang sangat menarik perhatian Liu Yifen. Setelah Kasim menuliskan nama Liu Yifen di buku tersebut, wajah Kasim yang awalnya tanpa ekspresi langsung berubah menjadi ramah.

Apakah ada kecurangan dalam pemilihan gadis zaman kuno dan modern? Tetapi berdasarkan informasi yang Liu Yifen ketahui, Chen Yanz Hang hanyalah seorang menteri biasa, bukan pejabat tinggi yang berkuasa.

Setelah melewati tahap pemilihan awal, jumlah kandidat telah berkurang setengahnya, dan hanya ada beberapa orang yang terpilih yang tersisa. Namun, Liu Yifen merasa bingung dengan semuanya.

Mengapa beberapa dari mereka tidak terpilih?

Tiba-tiba, rasa kebingungan Liu Yifen teralihkan sejenak ketika dia melihat kelopak bunga yang menghalangi pandangannya, diikuti oleh sebuah pohon emas yang muncul di hadapannya.

Yang tampak berkilau-kilau adalah pohon doa dengan berbagai kartu doa yang tergantung di setiap rantingnya. Di sana tertera nama pohon dengan tulisan Cina, "Pohon Doa". Liu Yifen membaca dengan heran saat melihatnya.

Liu Yifen berada sendirian di tempat itu, hanya ada dia dan pohon doa tersebut. Tiba-tiba, sebuah kartu doa melayang di depan matanya, diikuti oleh gambar transparan Ming Xiang yang tersenyum.

Senyuman yang sama mempesona. Ming Xiang menyapa Liu Yifen, "Nona, coba beri tanda yang kamu suka di kartu doa itu."

Liu Yifen memperhatikan kartu doa tersebut sambil memutar-mutarinya. Kartu doa itu memiliki bentuk segi panjang dengan berbagai gambar di bagian atas, tengah, dan bawah.

Di bagian atas, ada gambar api, di atasnya ada gambar air, dan di tengah ada gambar tangan es. Liu Yifen menyukai gambar api, jadi dia mengulurkan tangannya dan menyentuh gambar itu. Secara ajaib, kartu doa berubah menjadi cahaya emas dan dengan cepat masuk di antara ranting-ranting yang dipenuhi oleh kartu doa lainnya.

Tidak lama kemudian, Liu Yifen mendapatkan balasan dari pohon doa tersebut, sebuah kartu doa yang bisa dia tukarkan nanti di pohon dewata. Setelah itu, kelopak bunga kembali jatuh dan menghalangi pandangan Liu Yifen untuk kedua kalinya.

Tiga hari lagi adalah pemilihan resmi, dan para kandidat penuh dengan rasa tidak sabar. Jika tanda yang ditinggalkan di lengan mereka dipilih menjadi selir, itu akan menjadi kehormatan bagi leluhur kandidat tersebut. Jika mereka gagal masuk ke harem, ini juga merupakan kesempatan terakhir bagi Liu Yifen untuk bertemu dengan Long Yan.

Tidak lama kemudian, Liu Yifen kembali berada di tempat awal, dengan para kandidat berbaris di depannya. Dalam hatinya, dia bertanya-tanya, "Apa yang terjadi padaku tadi?"

Bersambung....

Jangan lupa tinggali jejak dan follow aku juga ya, para Nona dan Tuan.

Salam manisku"-"

Related chapters

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 8

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Saat Liu Yifen sedang memikirkan hal itu, Mbok pengajar memberikan instruksi yang membuatnya terbangun dari lamunannya."Silakan, nona, ganti pakaian. Segera akan ada sesi pelatihan awal," kata Mbok pengajar dengan wajah yang terlihat agak jutek.Liu Yifen bergantian dengan para kandidat lainnya untuk masuk ke ruangan tersebut.Ketika giliran Liu Yifen untuk mengganti pakaian tiba, dia masuk ke dalam dan menutup pintu. Dia melepaskan pakaiannya dan mengenakan pakaian yang telah disiapkan oleh Mbok pengajar.Liu Yifen terlihat anggun dengan pakaian berwarna biru terang yang segar. Rambutnya terurai dengan indah, seperti seorang putri. Jika ada yang memandangnya, orang tersebut tidak akan bisa menahan tawa.Setelah selesai mengganti pakaian, para kandidat berbaris. Liu Yifen berada di barisan belakang. Tak

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 9

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Kakinya perlahan-lahan mendekati pintu, sementara suara tangisan mulai menghilang. Namun, suara tetesan air masih terdengar, dan tiba-tiba langkah Liu Yifen terhenti saat melihat sosok bayangan berdiri di depan pintu. Liu Yifen merasa tidak takut, karena bagaimana mungkin hantu bisa menginjak tanah?Liu Yifen yakin bahwa sosok tersebut adalah orang yang masih hidup. Namun, dia terkejut ketika sosok itu mulai menggedor pintu dengan kebrutalan.BUNG! BUNG! BUNG!Liu Yifen berpikir bahwa si pengacau ingin membuktikan keberadaannya pada Liu Yifen dan menakutinya dengan memukul-mukul pintu kamarnya dengan keras.Dia bergumam, "Sepertinya orang itu sangat sombong dan tidak tahan dengan provokasi yang aku lakukan."Liu Yifen memikirkan apa yang harus dilakukan. Dia tidak boleh terburu-buru dalam mengambil tindak

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 10

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Mendengar ucapan Liu Yifen, beberapa orang merasa lega, tetapi ada juga yang tidak percaya karena mereka mengira itu hanya akal-akalan dari Liu Yifen."Ayo, cepat bantu Nona Nata untuk bangun," pinta Liu Yifen kepada dua kandidat yang terlihat tegang, sambil perlahan membantu Nata Qinglian untuk bangkit.Akhirnya, Nata Qinglian pergi dengan lesu dan dituntut oleh banyak orang. Sebelum pergi, Nata Qinglian melemparkan tatapan penuh dendam dan kebencian kepada Liu Yifen.Liu Yifen menyambutnya dengan senyuman lebar, tetapi matanya penuh kekhawatiran saat melihat Nata Qinglian. "Semuanya sudah selesai!" ucap Liu Yifen dengan lega, lalu masuk ke dalam kamarnya.Setelah kejadian itu, Nata jatuh sakit. Meskipun itu adalah kesalahan Nata karena ingin menjebak Liu Yifen, tapi Liu Yifen merasa bahwa dia mungkin te

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 11

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------"Lagi-lagi dia!" ujar Arigun dengan geram, menahan emosinya. Tindakan Nona Nata Qinglian selalu melibatkan kekasih masa kecilnya.Liu Yifen mendekati Arigun. "Kenapa? Apakah Nata memiliki rencana lain?" Dengan raut wajah yang penuh rasa penasaran, Liu Yifen ingin tahu lebih banyak.Arigun menoleh dan tersenyum kecil."Tepat sekali! Ingatkah kamu dengan Kasim yang mencoba menfitnahmu sebelumnya? Nata Qinglianlah yang membayarnya. Tetapi pria berbaju hitam sepertinya bukan bagian dari komplotan mereka."Liu Yifen mengangguk. Kata-kata Arigun sekali lagi mengingatkannya bahwa harem penuh dengan kejahatan dan bahaya.Liu Yifen ingin menyelesaikan misinya dengan hati-hati, bahkan dirinya sendiri belum bisa menjaga diri dan sering merasa tidak aman.Liu Yifen tidak berniat memanfaatkan perasaan Arigun terhadap

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 12

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Liu Yifen yang sejak tadi terdiam, akhirnya membuka mulut untuk bertanya. Namun, Permaisuri Fuca memotongnya terlebih dahulu."Tinggalkan kekhawatiranmu. Istana ini akan memperlakukanmu seperti sebelumnya, dan kamu dapat sering-sering datang ke Aula Changchun," kata Permaisuri Fuca dengan ramah.Liu Yifen menghela napas lega, lalu dengan tangan kiri diletakkan di dadanya dan sedikit membungkukkan badan sebagai tanda terima kasih.Liu Yifen berkata, "Terima kasih, Permaisuri Yang Mulia."Tanpa diduga, Liu Yifen tidak hanya berhasil membuat Nata Qinglian yang menjebaknya mendapatkan hukuman yang pantas, tetapi Liu Yifen juga berhasil meninggalkan tanda.Dengan tinggal di Istana ke depannya, dia sekarang memiliki lebih banyak kesempatan untuk mencari Mutiara Jiwa dan Kompas Mandarava.Setelah pemilihan, para

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 13

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Banyak orang mengatakan bahwa orang yang berada di dalam tembok ingin keluar, sementara orang yang berada di luar tembok ingin masuk. Kota Terlarang yang tenang ini tampak damai, tetapi kenyataannya kota ini terus bergejolak.Liu Yifen merasa penasaran mengapa orang berbaju hitam memata-matai saat larut malam. Dia juga ingin mengetahui identitas sebenarnya dari Chen Meigmeig. Liu Yifen merencanakan untuk mengajak Arigun keluar dan meminta informasi tentang Chen Meigmeig darinya."Terima kasih atas bantuanmu sebelumnya," ujar Liu Yifen dengan senyum tulus.Arigun juga tersenyum. "Tidak perlu mengucapkan terima kasih di antara kita, aku selalu memperlakukanmu seperti adik perempuanku."Namun, Liu Yifen merasa ada sesuatu yang sakit di dalam hatinya mendengar jawaban Arigun yang tenang. Dia menyadari bahwa

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 14

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Liu Yifen menghela napas lalu berkata, "Berikan padaku. Aku akan menyerahkan barang ini ke Biro Kehidupan. Ini ada beberapa keping uang, anggap saja aku membeli giok ini. Setidaknya uang ini cukup untuk mengganti pakaian yang rusak."Liu Yifen mengambil beberapa keping uang yang tersampir di pinggang kirinya dan memberikannya kepada Bibi Hui.Wajah Bibi Hui terpancar senyuman tulus dan bahagia. "Aku, Bibi Hui, sangat berterima kasih padamu, Nona," ujar Bibi Hui.Liu Yifen mengangguk pelan. "Tidak perlu berterima kasih. Semoga semuanya baik-baik saja bagimu," ucapnya sambil memberikan kepingan uang ke tangan Bibi Hui.Setelah itu, Bibi Hui pergi. Liu Yifen melihat liontin giok tersebut sambil berpikir keras."Hingga saat ini, identitas kandidat yang tenggelam masih menjadi mis

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 15

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Ming Xiang dan Xiao Luzi saling bertukar pandang, memahami apa yang sedang terjadi. Mereka mengerti bahwa Liu Yifen tidak memiliki nafsu makan saat ini."Jadi, kalian berdua saja yang makan ya. Maafkan aku, Ming Xiang. Kue itu terlihat sangat enak, tapi aku memang tidak ada nafsu makan," ujar Liu Yifen dengan raut bersalah pada Ming Xiang.Liu Yifen terbaring di atas ranjangnya, matanya terus melihat keluar jendela. Pikirannya masih dipenuhi dengan pertanyaan siapa sebenarnya tubuh yang dia tinggalkan. Apakah Jia Lia, kakak dari Chen Meigmeig, benar-benar kabur, ataukah itu hanya kebohongan belaka?Siapa dia sebenarnya?Jika Chen Meigmeig adalah kandidat yang tenggelam, maka siapa dia? Mengapa dia begitu mirip dengan Chen Meigmeig, sampai-sampai pengurus rumah dan Arigun mengena

Latest chapter

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 40

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Setelah berhasil meninggalkan istana dengan lancar, Liu Yifen merasa lega. Suasana hatinya menjadi lebih santai saat ia berjalan sendirian. Beberapa menit sebelumnya, Liu Yifen telah menyuruh Shi Lian untuk menunggu di kereta kuda."Tunggu di sini. Aku akan mencari sesuatu untuk Ibunda," kata Liu Yifen sebelum keluar dari kereta kuda.Tangan Shi Lian segera menahannya. "Tolong jangan terlalu lama, Nona," kata Shi Lian mengingatkan."Ya, aku hanya butuh sebentar. Aku juga akan membelikanmu sesuatu," ucap Liu Yifen sambil mengusap kepala Shi Lian seperti mengusap anjing kecil yang minta untuk tidak ditinggalkan.Tiba-tiba, terdengar suara teriakan seorang pedagang sayur dan buah-buahan di dekatnya. Suara itu mengalihkan perhatian Liu Yifen dari lamunannya sejenak. Ia teringat bahwa ia harus segera pergi ke

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 39

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Liu Yifen melihat kasim dengan tatapan tajam, menyadari bahwa kasim itu tidak menunjukkan rasa takut padanya sama sekali. Dia tahu bahwa di istana ini, selain aturan yang berlaku, ada juga aturan lain yang tidak tertulis, yang memungkinkan beberapa orang dengan bakat tertentu bisa keluar dari istana.Dalam situasi seperti ini, apa yang harus dilakukan Liu Yifen?Setelah berpikir sejenak, Liu Yifen mencoba untuk menunjukkan wajah yang lebih ramah dan lembut. "Adipati, sebenarnya, ada banyak kesalahpahaman di masa lalu. Bagaimana kalau kita mencoba menyelesaikan kesalahpahaman ini?" ujar Liu Yifen dengan senyuman yang sehangat mungkin, sambil menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.Ekspresi kasim berubah menjadi sinis. "Kenapa? Apakah kamu ingin menyuapku? Itu tidak akan berhasil!""Cih!" Liu Yifen mendecak

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 38

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Liu Yifen duduk di dekat jendela, memandangi awan putih yang mengambang di langit, dan ia hanya bisa menghela nafas dengan rasa rindu yang mendalam.Shi Lian, yang sedang sibuk menyiram bunga-bunga di ruangan itu, menoleh ke arah Liu Yifen. "Nona, sudah setengah jam berlalu," katanya sambil menghitung jari-jemarinya. "Ini sudah menjadi hela napas yang ke-23 yang nona keluarkan!"Liu Yifen memutar kepala untuk melihat bayi yang sedang tidur dengan tenang di kursi. "Aku sudah berada di istana ini cukup lama," katanya sambil teringat surat pekan lalu yang diterimanya dari pengawal.Shi Lian menghentikan kegiatannya dan mendekat ke samping Liu Yifen. "Apakah ada yang membuat nona khawatir?" tanya Shi Lian dengan perhatian."Banyak hal, meskipun surat-surat

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 37

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Cai Li, dengan senyum sinisyangmemanjang di wajahnya, menatap Hang Fan dan Liu Yifen dengan tatapan mencibir. "Anak ini, bukan milik Tuan Hang Fan," katanya, suaranya menggema di ruangan.Tawa dinginnya memecah keheningan yang ada.Saat kata-kata itu terlontar, ekspresi semua orang berubah. Mata mereka menatap Liu Yifen dan Hang Fan, penuh dengan spekulasi yang tak terduga.Liu Yifen, yang biasanya tenang, langsung terpancing emosinya. "Jangan bicara omong kosong!" bentaknya tajam, menunjuk Cai Li dengan geram.Cai Li hanya tertawa, wajahnya memerah dengan kepuasan. "Kenapa?" katanya, matanya menyipit. "Kenapa bersemangat, aku telah mengatakan apa? Apakah ini membuatmu marah?"Hang Fan, yang diam sejak awal, membuang

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 36

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Setelah mengadopsi anak adopsi, Liu Yifen merasa bahwa kehidupannya lebih ceria. Namun, baru-baru ini dia mendengar rumor yang membuatnya marah. Kabarnya, ada desas-desus bahwa dia memiliki anak haram, dan dia menduga bahwa Cai Li yang menyebarkan rumor tersebut.Liu Yifen tidak menyangka bahwa Cai Li akan terus mengikutinya ke mana pun dia pergi. "Apakah dia tidak punya kerjaan?" pikir Liu Yifen sambil memutar kepalanya untuk mencari Cai Li yang mungkin bersembunyi di balik pohon bunga.Sambil memandangi bunga yang berguguran dengan indahnya, Liu Yifen bertanya-tanya, "Berapa lama lagi dia akan terus mengikutiku?" Dia merasa jengkel dengan kehadiran Cai Li yang selalu mengikutinya ke mana pun dia pergi.Beberapa hari kemudian, di bawah langit yang mendung, Liu Yifen akhirnya tidak lagi bertemu dengan Ca

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 35

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!------------------------------------------------------------- Satu jam kemudian, Liu Yifen mengikuti Hang Fan ke Kuil Puji. Ternyata hari ini adalah hari di mana Kuil Puji menaruh bubur untuk membantu fakir miskin, dan Hang Fan juga menyiapkan banyak nasi untuk dikirim. Liu Yifen melihat Hang Fan, yang membantu membagikan nasi dengan senyum lembut, dan hati gadis itu tersentuh, ternyata di bawah penampilan dingin Hang Fan, dia adalah orang yang hangat. Tangan kurus Liu Yifen memengang dagunya. “Ternyata masih banyak orang miskin di kaki Kaisar…,” gumam Liu Yifen mata tak lepas dari bahu lebar Hang Fan. Seorang gadis kecil berlari ke arah Hang Fan dan melompat ke dalam pelukan pria itu dengan gembira. Tawa si gadis mengudang kekehan kecil dari Hang Fan. “Kakak Kakak! Lama tidak bertemu!” kata si anak kecil. Sekelompok anak-anak lain bergegas dan berkerumun di

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 34

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------"Tampaknya benar-benar tak semudah kukira!" batin Liu Yifen yang kesulitan membuat bagian menurutnya agak sulit dilakukan.Senyuman lega terpancar di wajahnya. "Sudah bertahun-tahun aku tidak melakukannya, aku hampir lupa langkah-langkahnya." Tatapan puas melihat hasil mainan yang telah jadi. "Untungnya aku berhasil...." Liu Yifen menyapu keringat yang ada di dahinya.Ketika Liu Yifen merasa bangga, pintu kamar tiba-tiba didorong terbuka dan ia melihat orang itu bergegas masuk dengan takjub.“Pengasuh, aku telah melihat dengan mata kepala sendiri bahwa Liu Yifen sering masuk dan keluar dari pos penjaga….” Pemilik suara itu tak lain adalah Cai Li kini memandangi tatapan curiga.Pengasuh mendengarkan penjelasan Cai Li dengan serius. “Apa kau katakan benar Cai Li?” Suara tampak kurang percaya.Cai Li melanju

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 33

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Di luar, Cai Li sedang merencanakan cara untuk menghindari pertemuan dengan Liu Yifen. Tiba-tiba, seorang penjaga lewat di depannya. Ide langsung muncul di pikiran Cai Li, dan dia dengan cepat menahan penjaga tersebut."Hey, penjaga, mau kemana kamu pergi?" tanya Cai Li dengan suara rendah, menunjukkan harga dirinya yang tinggi.Penjaga itu memberikan sedikit hormat dan menjawab, "Saya ingin mengantar surat ke ruangan Putri Shu Xian untuk pelayan senior Liu Yifen. Nona."Cai Li melihat peluang dan segera memanfaatkannya. "Oh, gitu rupanya," ucapnya dengan wajah yang penuh perhitungan. "Tentu, Nona. Jika begitu saya pamit dulu."Cai Li menahan langkah kaki penjaga untuk pergi. "Tunggu dulu...." Dia mengeluarkan sebuah kantong tail dari balik bajunya. "Bawa suratku juga saat kamu menemui orang yang kamu

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 32

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Setelah kejadian kemarin, Liu Yifen mulai meragukan rumor yang beredar tentang Hang Fan. Sebuah hipotesis sederhana muncul di pikirannya. "Mungkin dia tidak seburuk yang dikatakan orang. Itu akan menjadi hal yang baik jika memang benar," gumam Liu Yifen sambil menatap langit yang dipenuhi bintang.Pemandangan yang luas dan indah membuat hati Liu Yifen merasa tenang. Dia tersenyum lebar sambil menikmati camilan biskuit kering.Meskipun udara dingin menusuk kulitnya, Liu Yifen tidak merasa terganggu. Suara langkah kaki Shi Lian yang tergesa-gesa membuat Liu Yifen menoleh."Nona, kenapa masih di luar?" tanya Shi Lian sambil membungkus tubuh Liu Yifen dengan selimut besar."Aku hanya sedang memikirkan sesuatu," jawab Liu Yifen sambil mengucapkan terima kasih atas selimut yang diberikan.Shi Lian menggosok-gos

DMCA.com Protection Status