Home / Fantasi / Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain / Part 16 : Kegiatan di Akademi

Share

Part 16 : Kegiatan di Akademi

Author: Aldho Alfina
last update Last Updated: 2021-10-04 20:00:00

Dengan takut aku melakukan pemanggilan, seluruh bangunan gemetar seperti gempa lalu muncul asap hitam yang sangat tebal memenuhi penghalang. Tiba-tiba saja muncul bayangan hitam besar dengan sayap lebar di balik kabut tebal itu. Semuanya panik ketakutan termasuk Rani yang berlindung di belakangku. Tak lama kemudian, bayangan itu menghilang begitu saja bersamaan dengan munculnya 2 sosok seperti orang di sana. Setelah kabut menghilang, ternyata 2 sosok itu adalah Nia dan Violet yang sedang memeriksa keadaan.

"Apa yang terjadi Yang mulia?" Rani berlutut saat menyadari bahwa 2 orang di depannya adalah sang Ratu, terlihat tubuh Rani masih gemetaran. 

"Tidak ada apa-apa, jangan khawatir." ujar Nia sambil tersenyum ke arahku.

Kali ini tidak ada ejekan sama sekali, karena mereka semua masih mematung ketakutan. Sosok yang sama sekali belum pernah mereka lihat, muncul begitu saja walau hanya bayangannya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 16.5 : Latihan Anton dan Sasa

    Dengan takut aku melakukan pemanggilan, seluruh bangunan gemetar seperti gempa lalu muncul asap hitam yang sangat tebal memenuhi penghalang. Tiba-tiba saja muncul bayangan hitam besar dengan sayap lebar di balik kabut tebal itu. Semuanya panik ketakutan termasuk Rani yang berlindung di belakangku. Tak lama kemudian, bayangan itu menghilang begitu saja bersamaan dengan munculnya 2 sosok seperti orang di sana. Setelah kabut menghilang, ternyata 2 sosok itu adalah Nia dan Violet yang sedang memeriksa keadaan. "Apa yang terjadi Yang mulia?" Rani berlutut saat menyadari bahwa 2 orang di depannya adalah sang Ratu, terlihat tubuh Rani masih gemetaran. "Tidak ada apa-apa, jangan khawatir." ujar Nia sambil tersenyum ke arahku. Kali ini tidak ada ejekan sama sekali, karena mereka semua masih mematung ketakutan. Sosok yang sama sekali belum pernah mereka lihat, muncul begitu saja walau hanya bayangannya.

    Last Updated : 2021-10-04
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 17 : Perjodohan Lia dengan Bangsawan

    Kamar para Ratu Sepulang sekolah, aku segera menuju ke kamar para Ratu. Aku merasa aneh dengan mereka, tidak ada yang mengikutiku sejak kemarin. Tidak ada orang sama sekali di rumah, saat aku pakai sihir pendeteksi pun tidak merasakan aura mereka. "Tumben sepi sekali, aku juga tidak merasakan aura mereka. Ahh coba ke rumah Lia lagi, semoga saja dia di rumah." Aku segera berteleport ke rumah Lia. Sama seperti sebelumnya, rumah mereka kosong dan terkunci. Karena penasaran, aku coba tanya tetangga sebelah, semoga saja mereka tau. Untung ada tetangga yang sedang menjemur ikan asin. "Ohh Lia? Dia kan sedang dijodohkan dengan bangsawan," jawab tetangganya. "Dijodohkan? Di mana tempatnya?" tanyaku panik. "Saya kurang tau kalau itu," Sial! Kenapa paman tidak memberitahu aku? Padahal kemarin bertemu denganku malah langsung pergi begitu saja. Aku putuskan u

    Last Updated : 2021-10-05
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 17.5 : Situasi Rumit

    "Kan saat malam juga bisa? Dengan penampilannya itu, bisa jadi dia sudah mendapat banyak wanita bangsawan di sana," "Walau mendapatkan wanita lain, tidak mungkin Al melupakan aku begitu saja, dia bukan cowok seperti itu!" teriak Lia kepada ayahnya. "Memangnya siapa dirimu? Sadarlah! Kamu hanya anak nelayan biasa!" bentak paman Bob kepada Lia yang masih mempertahankan haknya. "Al sudah memilihku, baik tubuh maupun hatiku, aku persembahkan hanya untuk Al!" "Jadi kamu sudah melakukannya dengan Al!? Ah sudahlah, setelah ini juga akan menjadi milik tuan Kras," Pintu kamar terbuka dengan kencang dan menimbulkan suara yang sangat keras. "Kenapa kalian ribut sekali? Upacara pernikahannya sebentar lagi!" Kras masuk lalu mendekati Lia. "Maaf tuan Kras, kami sedang membujuk Lia." Paman Bob menundukkan kepala di depan Kras.

    Last Updated : 2021-10-05
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 18 : Vampir Buatan

    "Bunuh tua bangka itu!" Kras memerintahkan anak buahnya untuk membunuh nenek Lona. "NENEK!!" Lia segera berlari menuju ke arah neneknya. Darah berceceran di mana-mana, kepala menggelinding terlepas dari tubuhnya. Para tamu berteriak histeris menyaksikan eksekusi langsung itu. Ternyata, Violet dengan cepat memotong kepala para prajurit milik Kras. Semua prajurit yang berjaga juga ikut dieksekusi langsung. "Apa maksudmu tadi!?" Violet dengan cepat menendang Kras hingga terpental ke tembok dan membuat tembok itu hancur. "Luar biasa, kekuatan Naga legendaris memang tidak ada duanya. Namun aku telah diberi kekuatan oleh orang itu, jadi kalian tidak ada apa-apanya di hadapanku!" Kras berdiri sambil membersihkan serpihan tembok dari pakaiannya, dia mengambil suntikan dari kantong jasnya. Saat di suntikan ke tubuhnya, Kras tiba-tiba menjadi besar dan berotot. Matanya merah menyala lalu tumbuh t

    Last Updated : 2021-10-06
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 18.5 : Salah Memilih Lawan

    Cetas cetas cetas.. Berulang kali lingkaran sihir muncul di atas demon itu namun segera pecah dan gagal. Bukan karena tidak bisa menggunakan sihir itu, tapi sihir yang telah digunakan, ia gagalkan saat hampir jadi. Para vampir jadi-jadian itu langsung lemas dan terjatuh hingga tangannya bertumpu di belakang. "Tidak mungkin! Sihir Laser Penghancur Bintang, kenapa kau bisa menggunakannya!? Bahkan tanpa merapalnya!?" "Aku saja butuh waktu 3 tahun untuk bisa menggunakan sihir itu dan bahkan sangat menguras energiku." Kras "Oh benar kah?" Demon itu berjalan mendekati mereka sambil melakukan sihirnya lagi. Cetas cetas cetas jeder. Demon itu tidak jadi menggunakan sihir Laser Penghancur Bintang, namun malah menendang mereka tepat di wajahnya. Mereka secara bersamaan terpental, wajahnya hancur namun tidak sampai membuat mereka terbunuh. Walau wajah

    Last Updated : 2021-10-06
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 19 : Kedatangan Pasukan Borlal

    Paginya, aku bangun kesiangan, tubuhku terasa lemas sekali. Baik badan maupun mentalku sedang sangat lelah. Aku tidak tau berapa banyak ronde yang aku lakukan semalam. Yang aku ingat, Noe dan Violet sampai tepar duluan, sedangkan Nia masih saja meladeniku. Sekarang mungkin sudah jam 10 an, mereka bertiga sudah tidak ada di sampingku. Mengingat kembali tentang Lia yang dipaksa menikah dengan bangsawan, membuat tubuhku panas dingin dan dadaku sesak. Bukan karena keegoisanku yang ingin tetap memiliki Lia, tapi aku tidak rela kalau dia dipaksa untuk menikah. Walau dia tidak menjadi milikku lagi, tapi setidaknya dia menikah atas kemauan sendiri. Aku berdiri lalu segera mencari kimono di lemari pakaian dan segera aku pakai. Kemudian aku berjalan dengan terhuyung-huyung menuju ruang makan, ternyata di sana ada Nia yang sedang masak. "Nia, sudah bangun dari tadi?" tanyaku sambil menuju meja makan lalu duduk. "Selamat pagi darling, aku baru saja

    Last Updated : 2021-10-07
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 19.5 : Selen Pemimpin ASU

    Cringg... Noa membuat bongkahan kristal es tepat di tempat orang itu berdiri, dengan cepat dihindarinya dan melompat ke atas pohon. "Kebiasaan!" Noa melempar kristal es ke arah orang itu lagi. "Ampun ampun, cuma bercanda." Dia mengangkat tangan lalu membuka topengnya dan melompat turun. Ternyata dia Selen, pemimpin pasukan ASU yang merupakan ras demihuman atau manusia setengah hewan. "Bagaimana keadaan di sana?" tanya Erin yang berada tidak jauh dari Noa. "Ahh mereka lemah, tidak ada apa-apanya," ucap Selen sambil duduk bersandar di pohon. "Yakin bisa?" Erin mendekati Selen lalu ikutan duduk di sampingnya. "Kita bertiga saja cukup untuk meratakan mereka." Selen sambil akan menginjak rombongan semut, namun segera Noa lindungi semut itu dengan es miliknya. "Selen, bisa kau bantai assasin mereka sendirian? Biar pasukanmu di baw

    Last Updated : 2021-10-07
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 20 : Ratu Es dengan Sihir Api

    "Sembuhkan semua yang terluka! Istio, waspadalah terhadap serangan kejutan, aku akan menuju ke tempat pangeran Maretus." Lily panik dengan keadaan penuh luka, dia berlari menuju arah pangeran Maretus tapi dihentikan oleh seseorang. Orang itu Noa sudah berada di depan mereka, dia berjalan santai di antara para mayat prajurit. Darah dan mayat di sekitarnya membeku setelah dilewati Noa. "Menjauh dari sini, biar aku yang melawannya!" Lily memerintah mereka untuk segera pergi, padahal dia tidak yakin bisa menang melawan musuh di depannya. Ratu es, itulah julukan yang selama ini didengar ke seluruh penjuru dunia. Bukan hanya karena elemen es yang Noa gunakan tapi juga karena sifatnya yang dingin kepada musuh. Ratu yang sangat kejam, suka sekali mempermainkan nyawa musuhnya menjadi momok yang menakutkan. Awalnya, Lily ingin membandingkan kekuatan apinya dengan sihir es milik Ratu es itu, namun semuanya sudah terjawab saat dia melihat serangan tadi. &nbs

    Last Updated : 2021-10-08

Latest chapter

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   122. End

    Author rekap aja langsung end.Arlom akhirnya setuju membantu, namun ia hanya terima beres saja. Semua sudah diselesaikan oleh pasukan Elf dan dia hanya menggantikan tahta saja. Saat melihat-lihat para korban perbudakan, ada yang menarik perhatian kami. Seorang gadis kecil ras serigala, ia adalah senjata pembunuh yang mereka ciptakan. Anak dari kedua serigala hybrid. Instingnya sangat mengerikan, bahkan hanya didekati saja langsung melesat bagaikan petir. Bukan melesat menjauh, namun langsung menyerang tanpa pandang bulu.Akhirnya ia kami besarkan dan diberi nama Selen, ada juga ayahnya yang diberi nama Fenrir. Mereka semua kami rehabilitasi, namun Sania aku urus sendiri. Sifatnya yang masih ganas, tidak mungkin orang biasa yang menanganinya. Kalaupun para Elf, mereka tetap terpaksa menggunakan kekerasan untuk menghentikannya. Jadi lebih baik bersama kami dan ternlyata malah dekat denganku, bahkan Fenrir sebagai ayah Selen, mereka tidak pernah bertemu satu sama lain. Emosinya tidak b

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   121 -- Peluasan Wilayah Danirmala

    "Baiklah! Aku hargai kepedulianmu kepada makhluk lain, tapi kau urus sendiri mereka. Latihlah dengan benar!" Aku menyetujuinya sambil memberikan syarat."Deal!" Ignis langsung menyetujuinya dan mengulurkan jabat tangan, aku diam sejenak karena sedikit terkejut sebelum menjabat tangannya."Oi kamu yang paling besar, siapa namamu!?" Ignis meneriaki serigala terbesar yang memiliki 5 ekor, serigala itu langsung berubah wujud menjadi manusia dan berlutut di depan Ignis."Saya pemimpin kawanan ini, nama saya serigala petir ekor lima tuan," jawabnya membuat Ignis menepuk jidat."Kamu, tuanku ini ingin menjadikanmu bawahannya. Bersyukurlah dan patuhi dia!" Ignis menunjuknya sambil menepuk pundakku cukup kuat hingga membuatku terhuyung ke depan, sedangkan si serigala petir ekor lima bingung akan apa yang dikatakan Ignis."Kalian serigala petir merupakan makhluk tingkat tinggi, tapi kehidupan kalian terlalu bebas hingga lalai melatih bakat asli kalian. Aku Aldho Alfina akan membuat kalian menja

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   120 -- Serigala Hybrid

    Pada lokasi kedua, kami menemukan 4 bangsawan yang telah berkumpul. Banyak sekali pasukannya yang sedang berjaga di halaman kediamannya membuat Erin san Noe harus turun tangan.Di dalam ruang utama, para bangsawan terkejut mendengar suara ledakan dari energi listik milik Erin. Semuanya langsung mendekat ke jendela dan melihat ke halaman depan. Saat mereka baru mengecek dari jendela, ada satu penjaga yang berlari hingga tersandung-sandung masuk ruangan."Tuan, tuan!""Ada apa!?" teriak salah satu bangsawan."Elf menyerang, ada vampir, juga yang ikut!" teriaknya terbata-bata karena kehabisan napas."Bagaimana bisa ada Elf di sini? Apalagi vampir." Para bangsawan tidak percaya, namun mereka berfikir ulang karena penyerangan ini."Tidak mungkin juga pasukan kerajaan, sebagian besarnya merupakan orang-orang kita," ujar bangsawan lain."Hallo semuanya!" Noe mengagetkan para bangsawan dengan muncul tiba-tiba bersama kami semua."Topeng dan jubah itu!" Salah satu bangsawan menunjuk Noe, lalu

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   119 -- Perbudakan

    "Mereka keluar dari pegunungan Goromo, baru saja aku rasakan dari penghalangku," ucapku kepada Noe dan Erin setelah merasakan ada yang melewati penghalangku."Mungkin mencari kita," ujar Erin cuek."Iya, paling hanya kembali ke kota Danirmala," ujar Noe, ia lalu berdiri dari singgasana, mendekati para bangsawan kerajaan Lamris...Beberapa saat yang lalu"Yang Mulia! Para pemberontak di sekitar istana telah di singkirkan. Tidak ada korban jiwa dari pasukan kami, hanya beberapa saja yang mengalami luka dan sedang proses pengobatan." Tim melapor kepada Noe dengan tubuh yang dilumuri oleh darah, keadaanya terluka ataupun sehat tidak bisa diketahui karena tertutup oleh darah.Erin mengulurkan tangannya ke depan, ia membuka telapak tangannya dan tersorot mata vampirnya yang merah menyala. Darah di sekujur tubuh Tim tiba-tiba melayang ke arah telapak tangan Erin dan berkumpul membentuk bola. Gumpalan darah itu tiba-tiba menghilang seakan diserap olehnya."Bagaimana kondisimu?" Noe bertanya

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   118 -- Latihan para Naga

    Rumah di pegunungan GoromoNay bangun dan tidak menemukan Al di sisinya, ia kemudian dikejutkan oleh sesuatu dan bergegas keluar rumah."Darah?" ujarnya, lalu melihat Noa dan Violet yang sedang berlatih bersama Ignis.Ignis berdiri di tengah padang rumput, area sekitarnya sudah menjadi seperti kawah gunung berapi. Lava panas bergerak mengikuti alunan gerakan Ignis yang menari-nari untuk menyerang dan bertahan dari serangan Noa dan Violet.Violet seakan menggunakan teleportasi, ia selalu berpindah ke area sekitar Ignis untuk melakukan serangan. Menendang dan ditangkis oleh Ignis, berpindah lagi ke sisi lain dan mengayunkan lengannya yang ada satu cakar berbentuk bilah pedang menempel sejajar dengan lengan dan jari kelingking. Serangannya terus ditangkis, namun Violet juga terus menyerang, bahkan dirinya tidak pernah menapak di tahan karena selalu berpindah dengan sangat cepat."Ignis, lepaskan penguasaan areamu!" Noa tidak bisa menyerang dengan jarak dekat, ia dari jarak jauh hanya mel

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   117 -- Bangsawan Pemberontak

    "Tidak ada yang tidak mungkin, lihatlah dia." Aku menunjuk ke arah Erin yang masih berdiri di samping Downer dan Harnes, mereka berdua masih berada di bawah tekanan Erin."Dia vampir yang membantuku pergi, dia juga yang membuat tubuhku seperti ini. Untuk kematian kakek tua itu, dia patut mendapatkan. Kelakuan bejat dan semena-menanya sungguh membuatku muak." Aku membantu paman Ronald jalan menuju singgasananya, lalu melambaikan tangan ke arah Erin. Dia mengerti dan melepaskan Downer serta Harnes dari tekanan gravitasinya."Jadi kamu beneran pangeran Aldho?" ujar Harnes sambil berjalan mendekat."Iya, tidak ada waktu buat bercerita tentangku. Sekarang jelaskan apa yang terjadi pada kerajaan Lamris!" ucapku sambil berjalan menuju tempat duduk di sisi samping singgasana."Baik pangeran." Downer dan Harnes menunduk sambil terus menurunkan pandangan karena ada Erin di sampingku."Para bangsawan mengerahkan anak buahnya dan menyewa beberapa petualang untuk melengserkan posisi Raja Lamris,"

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   116 -- Kembali ke kerajaan Lamris

    "Memangnya tidak ada Raja Elf sebelumnya? Mungkin dialah ayahmu kalau ras Elf susah hamil dengan ras manusia." Aku sontak diam telat menyadari, lalu kemudian bangun dan duduk di samping Noe."Aku manusia, kamu Elf, lalu bagaimana?" tanyaku khawatir dan bingung, Noe mengelus pipiku, lalu menyuruhku untuk rebahan kembali."Mungkin kalau sering-sering bikin ada kemungkinan jadi," "Sudah pernah ada half Elf?" "Kalau ayahnya Elf dan ibunya manusia banyak, tapi kalau sebaliknya belum pernah ada," jawabnya membuat hatiku semakin sakit."Memangnya kenapa? Kan ada kakak-kakakku, mereka." Noe terdiam dan tidak melanjutkan bicaranya."Mereka kenapa?""Tidak apa-apa," ujarnya, walau terlihat tenang tapi jelas sekali menutupi sesuatu."Nay roh dari tanaman, Nia juga seorang peri, tubuh mereka hanya sebuah energi yang menyerupai tubuh manusia. Sedangkan Noa dulunya roh yang menempati tubuh naga sejati. Mereka bisa hamil?" Aku bertanya dengan ragu-ragu, takut akan jawaban yang sesuai dengan perkir

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   115 -- Kucing kuno

    "Noa bagus!" seruku sambil tersenyum lebar dan mendekatkan mukanya kepadaku."Bagus kepalamu!" Nia spontan berteriak dan menamparku. Aku terjungkal ke belakang dan menatapnya bingung, ia kemudian berjalan mendekatiku."Kalau mau menenangkan orang, jangan begitu juga caranya!" teriaknya sambil menarik kerah bajuku dan menatapku dengan sinis. Aku hanya tersenyum, kemudian melepaskan tangannya dari kerah bajuku dan merangkulnya."Nia marah-marah mulu," ujarku secara halus sambil mendorongnya perlahan mendekati Noa. Aku duduk di antara mereka berdua dan merangkulnya secara bersamaan. Kepala mereka aku sandarkan di dadaku sambil aku usap perlahan rambutnya."Kenapa sih!? Ishh!" Nia menepis tanganku, sedangkan Noa masih menangis."Ei kalian diem dulu, perhatikan," ucapku secara halus sambil menatap ke arah Violet, kemudian aku buat penghalang di depan Violet."Violet, tolong serang penghalang itu dengan sekuat tenaga," ucapku sambil tersenyum."Jangan aneh-aneh!" Nia menatapku dengan geram

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   114 -- Seluk-beluk Dunia

    "Kontrak darah denganku, kau menjadi tuanku dan harus melindungi apa yang aku lindungi!" ucap Ignis dengan serius."Aku lebih lemah darimu, bukannya malah terbalik?""Kau saat ini memang lemah, tapi para Ratu di sekelilingmu tidak bisa dikatakan lemah. Belum lagi kalau kau meningkatkan kekuatan rua..""Stop!" Erin bersama Noe serempak menghentikan Ignis berbicara. "Al, akan aku jelaskan semuanya nanti," ujar Erin saat mengetahui kegelisahanku."Ok baiklah, tapi apa tugasku? Apa yang harus aku lindungi?" tanyaku lagi untuk memastikan agar lebih jelas."Menjaga benua Kalenex dan juga menjaga dunia Roh dari semua ancaman!" ucap Ignis dengan serius."Dunia Roh!?" tanyaku sambil menengok ke arah Noa."Al, lakukan kontraknya dulu, nanti aku jelaskan." Erin meyakinkanku, aku segera melihat ke arah kembar 4 dan Violet. Mereka semua mengangguk menyetujuinya, setelah itu aku segera mengulurkan jariku kepada Erin. Dengan kukunya yang tajam, ia dengan mudah menggores jariku. Setelah menggabungka

DMCA.com Protection Status