Share

Negotiation

Penulis: Blue Cheetha
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-27 09:00:03

Dahi papa Ian mengerut. Samar-samar, ia menatapku bingung. “Ada apa, Echana?”

Aku segera menggeleng, lalu tersenyum. “Nggak apa-apa, Pa.” 

Sekedar informasi, aku masih cukup waras untuk tidak mengutarakan pertanyaan yang baru saja terbesit dalam benakku. Semarah apapun, aku masih tidak cukup berani untuk membuat papa Ian turut merasakan amarahku. Aku sudah cukup bersyukur dengan kehadiran Jessica Graciella Reefhitch sebagai ibuku yang sangat pengertian dan peduli. Tanpa kata, wanita kelahiran Surabaya itu sudah tahu ada yang salah dengan anak-anaknya hanya dalam sekali lihat. Benar-benar pelengkap dari sosok Sebastian Arthur Reefhitch yang kaku, semaunya sendiri, dan tidak peka.

Terlebih, papa Ian sedang dalam mode sangat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Doubting My Decision

    Malam ini benar-benar melelahkan. Aku memang sudah menyerahkan acara pemutusan pertunangan pada Zean, tetapi tetap saja otakku tidak bisa tenang sepenuhnya. Terlebih, karena beberapa jam sebelumnya, Zean menjebakku dengan sangat mulus. Tidak menutup kemungkinan kalau ia akan melakukan trik yang sama dikemudian hari, bukan? Secara teori, aku tahu kalau aku harus berhenti memikirkannya agar tidak makin sakit kepala. Namun, kenyataan tidak pernah sebaik itu padaku. Buktinya, hati dan pikiranku tidak berhasil mendapat ketenangan meski sudah kupaksa beristirahat sambil menutup mata. Padahal, kedua saudaraku tidak banyak bicara selama perjalanan. Lagu yang dimainkan oleh radio kerap kali mendominasi tumpangan kami. Biasanya, dengan begitu aku akan lebih cepat terlelap. Di luar dugaan, ternyata kerja pikiranku masih terlalu berat untuk membiarkan otakku berist

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-29
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Bad Feeling

    "Dan kak Eka percaya gitu aja?" JLEB! Pertanyaan Chris meluncur begitu saja, seperti anak panah tak kasat mata yang tiba-tiba menusukku tepat di jantung. UGH! Kenapa pertanyaan bocah itu tepat sasaran, sih? "Memangnya kenapa?” balasku separuh sewot. “Selama ini Zean selalu menepati janjinya, kok. Zean juga yang selalu ada sewaktu aku perlu. Sekarang, saat sekalinya dia butuh bantuan, you ask me to turn my back?" Selama beberapa saat, kami adu pelotot. Pertandingan tidak penting itu pun berakhir dengan Chris yang tiba-tiba menghela napas kasar seraya membuang pandangan ke arah lain. Ia tampak mulai kesal.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-01
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Girls Time

    “UHUKK! UHUKK!” Ruang tengah penthouse Reina yang luas seketika dipenuhi oleh suara batuk heboh dari Chariz yang tiba-tiba tersedak. Karena tidak sedang minum, Reina hanya tercengang di tempatnya selama beberapa saat. Baru kemudian, tangannya terulur. Ia menepuk-nepuk pelan punggung Chariz yang belum berhenti batuk, sedangkan aku segera menuangkan jus jeruk ke dalam gelas kosong gadis itu. "Eka kebiasaan, deh. Kasih kabar mengejutkan jangan waktu kita lagi makan, dong!" protes Reina ketika Chariz sudah berhenti batuk. "Biskuitku juga jadi jatuh, nih," gerutunya lagi seraya melirik biskuit yang jatuh di dekat tempat ia duduk.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-06
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Phone Call

    Rebecca Agatha sudah mengincar Rian sejak SMA. Perempuan yang begitu berdedikasi untuk merebut Rian dariku. Awalnya aku tidak banyak peduli padanya. Toh, Rian juga lebih sering mengabaikannya. Namun, situasi berubah setelah liburan semester di kelas satu SMA. Entah hanya kebetulan atau tidak, penampilan fisiknya ⎼yang sejak awal sudah memiliki banyak kesamaan denganku⎼ menjadi kian mirip. Rambutnya yang semula berwarna hitam panjang bergelombang, diubah menjadi kecoklatan. Persis seperti rambutku. Matanya yang agak sipit, kini memakai softlens hingga terlihat lebih bulat, seperti milikku. Sejauh itu, aku tidak mau memikirkan yang aneh-aneh. Namun, aku makin merasa aneh ketika tahu bahwa gadis itu juga mengganti nama panggilannya ⎼yang semula adalah Agatha⎼ menjadi Recca. Ba

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Third Party

    “Chariz sendiri yang mergokin Zack selingkuh?”“HA?!” Aku terdiam sejenak. Kenapa jadi bahas Chariz? Kenapa pula Zack dibawa-bawa?“Syukurlah kalau akhirnya kebenaran terkuak, Beb. Aku beneran kasihan sama Chariz," sambung Rian yang membuatku spontan menutup mulut dengan satu tangan yang bebas."Aku juga benar-benar nggak nyangka kalau Zack begitu, Yang," komentarku singkat, sengaja memancing agar Rian kembali bercerita.Benar saja, topik pembicaraan kami seketika teralihkan. Apalagi kalau bukan karena skandal kekasih Chariz yang -kata Rian- sudah berselingkuh sekian lama. Pembicaraan kami pun mengalir begitu saja ke cabang topik lain yang berakhir sama sekali tidak ada hubungannya dengan pembicaraan awal. Yah, memang seasyik itu berbincang

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-13
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Shinichi Time

    TAK! TAK! TAK! TAK! Ujung jariku mengetuk gelisah kemudi mobil Zean siang ini. Pagi ini, pria itu ngotot meminjamkan mobilnya karena Baby, city car yang biasa kukendarai, masih dirawat di bengkel. Well, thanks to that, aku jadi bisa lebih leluasa kemana-mana. Terlebih, dalam Shinichi* Time-ku kali ini. Kemarin malam, Rian berhasil membuat dua orang gadis lainnya marah-marah. Ya. Aku menunjukkan hasil kiriman Lucas pada Chariz dan juga Reina. Well, kedua sahabatku bertanya, dan aku masih belum cukup stabil untuk bercer

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-19
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   The Guide

    “Kamu ngapain di sini?” tanyaku spontan dengan nada menegur. Pemuda itu balas menatapku tidak terima. “Harusnya aku yang tanya. Kak Eka ngapain di sini?” Bibirku terbuka, tetapi segera kukatupkan lagi. Tidak mungkin aku bilang kalau aku kemari untuk melabrak kekasihku yang selingkuh, kan? Pemuda berkaos putih dengan jaket denim dan ripped jeans itu bersedekap sambil berjalan ke arahku. Netra hitamnya menatapku penuh selidik. Reaksiku? Tentu saja aku balas menatapnya galak. Seniornya kan aku! “Jangan-jangan kak Eka mau ngelabrak yang kemarin, ya?” tebak Lucas, lawan bicaraku, sambil memiringkan kepalanya dengan wajah sok imut.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   The Show

    Suatu kali, ketika aku berusia lima belas tahun, aku tidak sengaja memergoki kak Naki sedang menonton video dewasa. Dan berikutnya, kami bertengkar. To be precise, I'm the one that freaked out. Karena kaget dan panik, aku spontan mengomeli kak Naki. Kakak sulungku yang sama kagetnya, tentu balik mengomel. Aku menyalahkan aksi kak Naki yang menonton film tidak senonoh, sedangkan kak Naki menyalahkanku karena masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu. Padahal jelas-jelas dia yang tidak menutupnya dengan benar. Makanya, aku hanya mengetuk ringan sebelum membuka pintu berwarna putih itu lebar-lebar dan mendapati aksinya yang mengejutkan. Karena sama-sama tidak mau kalah, kami mulai bertengkar. Lebih tepatnya, kami berdebat hebat dengan suara yang tidak pe

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25

Bab terbaru

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Gone

    Netra biru itu melebar sekilas. Ia menatapku tidak percaya. Lebih tepatnya, ia terlihat seperti tidak menyangka kalau aku akan mengaku secepat ini. Tepat ketika Zean mengalihkan pandangan sambil menghela napas panjang, aku sudah mulai menyiapkan hati untuk omelan yang lebih panjang. "HAHAHAHA!" Bukannya omelan, yang terdengar setelah helaan napas yang dramatis itu justru tawa lepas Zean. Otomatis, dahiku langsung mengernyit. Tak kuasa, aku menatap Zean heran separuh bingung. Bukankah tadi dia sedang marah? Kenapa sekarang Zean malah tertawa? Memangnya ada yang lucu? Sayangnya, alih-alih menjawab keheranan yang terpancar di wajahku, si tampan di layar gawaiku itu malah menutup wajahnya dengan telapak tangan. Ekspresinya menunjukkan seolah ia sedang berusaha keras menahan tawa saat netra birunya menatapku. Yang lebih parah, tawa Zean tidak juga berhenti setelah lima detik penuh, meskipun tawanya sudah agak reda. Wah! Ini benar-benar rekor! Pasalnya, Zean yang aku kenal selama ini

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Entrapped

    "Apakah seharusnya aku tidak mengingat lagu itu?" Sengaja, kuungkapkan salah satu prasangkaku. Selama beberapa detik, tidak ada jawaban dari tempat Zean. Namun, saat aku akan memeriksa layar gawaiku, memastikan bahwa telepon masih tersambung, tiba-tiba terdengar suara tawa. Ya. Zean memang tertawa, tetapi entah kenapa aku merasa kalau tawa Zean terdengar sedih. "Bukan begitu, Anna. Aku justru senang Anna mengingatnya, karena aku sendiri hampir melupakannya." Kali ini Zean terdengar tulus. Sama sekali tidak berusaha menutupi nada sedih seperti beberapa detik yang lalu. "Terima kasih karena masih mengingat dan menyanyikan lagu itu untukku, Anna. I think I'll have a really nice dream tonight." Kedua ujung bibirku tak kuasa terangkat. Dalam benak, aku membayangkan Zean, dengan wajah letihnya, sedang tersenyum saat mengatakannya. "Istirahatlah, Zean. Thank you for the best present ever. Good night. Sleep tight." "My pleasure, Princess. Good night." ***** "Ma," panggilku lirih

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Lullaby

    "HOAAEEEMM!" Tiba-tiba Zean menguap. "Can we talk about it next time, Anna? Please?" mohonnya dengan nada lelah. Apakah Zean sedang berusaha menghindar? "Karena ini akan jadi pembahasan yang panjang, Anna. Dan menurutku, akan lebih baik jika aku menjelaskannya secara langsung padamu. Bagaimana?" "Lagipula, aku juga tidak ingin menyita waktu istirahatmu lebih lama dari ini," imbuh Zean lagi setelah jeda sedetik. Usai menimbang keputusan selama beberapa saat, aku mengangguk pelan. Ketika aku melihat jam dinding, ternyata sudah jam dua subuh. Pantas saja tadi Zean bicara begitu. "Baiklah. Ini sudah terlalu larut, dan kamu juga perlu beristirahat." Diam-diam, aku menghela napas panjang. Menyesali kebodohan dan tingkahku yang tidak tahu diri. Bisa-bisanya aku sempat berpikir untuk menginterogasi Zean saat ini juga demi memuaskan rasa penasaranku. "Should I sing you a lullaby?" tanya Zean tiba-tiba. Setelah berkedip dua kali dan mencerna kata-katanya, aku spontan tertawa. "Kan

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Another Clue

    Aku menyipitkan mata menatap Papa. “Papa tidak percaya pada kemampuanku? Atau Papa tidak suka aku magang di sana?” Sejujurnya, aku sedikit terluka dengan cara Papa mengucapkannya. Aku tak kuasa merasa bahwa Papa meremehkanku. Atau memang sejak awal, Papa tidak memiliki ekspektasi apa pun padaku? Karena itu, ia berpikir kalau kepercayaan diri tentang hasil studiku adalah hal yang menggelikan? Papa menatapku sekilas, lalu menggeleng. “Maksudku bukan begitu.” Ia berdehem sekilas, lalu melanjutkan bicara. "Aku yakin kau akan diterima magang di sana. Hanya, aku tidak yakin kau akan betah magang di sana." Alisku berkedut. Dahiku mengernyit. "Memangnya kenapa?" "Sayang? Astaga! Ternyata kau ada di sini!" Seketika, pembicaraan kami terputus. Fokus mata kami beralih pada sosok yang baru saja memasuki dapur. Dengan langkah lebar dan wajah penuh kelegaan, perempuan cantik yang mengenakan camisole dress dengan motif yang sama dengan piyama Papa itu menghampiri kami. Ia menarik kursi di samp

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Sweet Tooth

    Papa mengangguk santai."Ada 'Tikus' di perusahaan yang membawa kabur dana perusahaan dengan jumlah yang cukup besar. Sialnya, ternyata dia cukup cerdik dan licin karena butuh waktu yang agak lama untuk menangkapnya," cerita Papa sambil mengambil lagi sepotong puding mangga ke dalam mangkuknya."Kebetulan, peristiwa itu juga terjadi pada saat kondisi keuangan perusahaan sedang tidak bagus. Jadi, efeknya cukup berat, dan tuntutan dari para pemegang saham membuat situasi menjadi lebih buruk lagi."Papa diam sejenak sambil menatapku beberapa saat, seolah sedang memeriksa reaksiku. Jadi, aku balas menatapnya dengan tatapan menyimak."Lalu, apa yang terjadi?" tanyaku.Papa menarik salah satu ujung bibirnya dan membentuk seringai s

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Unusual

    Langit di luar sana masih gelap. Angka yang berfungsi sebagai penunjuk waktu di layar gawaiku juga menegaskan bahwa sekarang masih tengah malam. And here I am, tiduran di atas tempat tidur dengan benak dan mata yang masih terjaga seratus persen. Jadi, daripada aku membuang waktu tidak jelas karena tidak bisa tidur, lebih baik aku membuat susu hangat. Well, rencananya sih begitu. Tetapi ketika aku membuka pintu lemari es, hatiku langsung dicobai. Bagaimana tidak? Padahal tadi pagi aku cek lemari es ini hanya berisi sayur dan buah-buahan. Sama sekali tidak ada camilan. Namun, di depanku sekarang ada dua kotak besar dengan logo toko dessert kesukaanku yang ditata bersisian di sab tengah. "TUNGGU DULU! Jangan-jangan ini puding dan fruit cake yang Mama bilang tadi?" Daripada bimbang terlalu lama, aku nekat mengeluarkan salah satu kotak dan memeriksanya. Kalau memang isinya bukan dessert yang kuinginkan, aku tinggal mengembalikan ke tempat semula, 'kan? Dengan hati-hati, aku letakka

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Open Up

    Dari segala situasi yang pernah kualami, saat ini adalah momen terlangka dalam hidupku. Bagaimana tidak? Orang yang selama ini berkoar-koar akan selalu memihakku, malah berada di seberang, tempat "lawanku" berpijak. Sementara sosok yang selama ini kupikir sama sekali tidak menyukai eksistensiku, malah mengeluarkan statement seolah ia berada di pihakku. Well, secara keseluruhan, yang diucapkan Papa Ian memang terdengar normal. Netral. Tidak berpihak. Namun, pada saat yang sama, aku merasa sedang dibela. "Kau sudah makan malam?" Pertanyaan Papa Ian kemudian membuatku kembali terkejut.

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   (His) Betrayal(?)

    Suasana di sekitarku perlahan menjadi senyap. Sambil menatapnya menyimak, aku berusaha fokus mendengarkan suara Zean.“Lho? Kak Eka sudah pulang?”ASTAGA!Seketika aku terlonjak kaget. Kemudian, aku segera menoleh ke arah asal suara.Rencananya, aku hendak memarahi adik bungsuku karena memanggilku tiba-tiba dan membuat Zean mengurungkan penjelasannya. Namun, ketika aku melihat Chris yang sedang berjalan ke arahku sambil memberiku tatapan bingung, aku langsung membatalkan niatku.Memarahinya di lokasi yang masih bisa didengar oleh Papa Ian tidak akan memberikan kesan yang baik pada reuni kami. Jadi, aku hanya menghela napas panjang, berusaha menenangkan jantungku yang masih berdegup kenca

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   The (Best) Present

    Awalnya, aku memang ingin menyerah untuk menebak hadiah dari Zean. Sayangnya, rasa penasaranku jauh lebih besar. Jadi, meskipun aku terus berusaha mengalihkan pikiran, imajinasiku selalu kembali memikirkan segala kemungkinan yang bisa menjadi hadiah pria itu.“Kamu nggak kasih hadiah yang berbahaya ‘kan, Zean?” tanyaku curiga seraya melirik Zean tajam ketika kami berdiri di depan pintu rumahku.Pria yang berdiri di sampingku itu langsung menahan tawa setelah mendengar pertanyaanku.“Kalau Anna memang sepenasaran itu, bagaimana kalau kuberitahu saja apa hadiahnya?” tawarnya sambil menatapku menggoda.Segera, aku menggeleng tegas. “Nggak! Nggak usah! Jangan spoiler

DMCA.com Protection Status