Share

Bab 37

Penulis: ERIA YURIKA
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-18 07:00:16

“Apa maksudmu berubah pikiran? Kamu akan menikah? Dengan siapa?” 

Zayn langsung saja memberondongnya dengan pertanyaan.

“Ali.”

“Jangan bercanda, bukankah kamu sudah bilang enggk akan menikah lagi?”

Zayn justru menertawakan keputusan Nada yang di rasanya cukup konyol. Bagaimana mungkin dia memutuskan untuk menikah dengan seseorang semudah itu. Bahkan masa iddahnya saja baru selesai kemarin.

“Memangnya siapa dia? Kenapa kalian begitu akrab? Oh, atau jangan-jangan kamu meringankan hukuman untuk Arnav, karena memang kalian punya hubungan dari awal?”

Merasa tak terima dengan tuduhan Zayn, Nada sedikit mengeraskan suaranya.

“Zayn jaga bicaramu! Aku enggak sehina itu.”

“Sekarang, kalau sudah begini apa bedanya kamu denganku Nad?”

“Sialan! Sudah jelas beda, kamu ini hanya pria mesum yang pintar memanfaatkan keadaan. Semalam saja kamu ingin me

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Redupnya Kecantikan Istriku Akibat Ulah Ibuku   Bab 38

    “Kasih aku waktu, Al! Aku janji akan menyelesaikan semua ini secepatnya.”“Aku sanggup menunggumu, bahkan jika itu harus menghabiskan waktu seumur hidupku, tapi kenapa kamu bisa sekejam itu?Menyia-nyiakan seumur hidupku hanya untuk hubungan yang setengah hati.”“Aku sudah bersamanya belasan tahun. Bukan berarti aku masih mencintainya. Ini hanya tentang melepas kebiasaan yang telah melekat dalam hidupku. Ini berat untukku Al, tapi di sisi lain aku juga enggak mau terus berada di posisi ini.”“Kamu ingin bagaimana? Dia melecehkanmu semalam, dan kamu masih saja berbaik hati padanya. Apa namanya kalau bukan saling mencintai?”“Dia enggak melecehkanku, dia menolongku. Kamu tahu dia membakar tangannya hanya agar dia menekan hasratnya saat bersamaku. Jikapun hari ini sikapku menunjukkan kepedulian, itu hanya sekedar balas budi.”Ali terdiam saat itu. ia masih belum mengerti kejadian s

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-18
  • Redupnya Kecantikan Istriku Akibat Ulah Ibuku   Bab 39

    “Dulu,” kata Nada.“Iya, dulu, tapi berarti pernah ‘kan?”“Aduh, kok kepalaku sakit. Kayaknya aku harus ke toilet.”Saat itu Nada sudah memegangi kepalanya. Ia juga sudah mempercepat jalannya.“Nad, hay! Mau ke mana? Katakana sekali lagi, kamu mencintaiku?”Namun, Ali justru menghalau jalannya. Sehingga, sekali lagi ia harus berhenti.“Itu dulu Al, sekarang keadaan sudah berbeda. Aku juga perlu menyesuaikan semuanya dulu. Jadi kalau memang kamu tidak sabar menungguku. Aku enggak akan memaksa kamu menerima lamaranku ini. Biar Ilyas dan Abah menjadi urusanku. Kamu enggak perlu memikirkan mereka, percalah padaku! Meskipun, mereka sangat menginginkan kita berjodoh, tapi kebahagiaanku juga sama pentingnya. Mereka enggak mungkin memaksakan keputusan tanpa meminta persetujuan dariku.”“Aku akan menunggu, selama apa pun itu.”“Terima kasih, jadi b

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-19
  • Redupnya Kecantikan Istriku Akibat Ulah Ibuku   Bab 40

    Zayn menatap Nada yang tengah menunduk. Segurat rasa bersalah tersirat di wajahnya, yang kini sudah jauh lebih segar dengan lipstick berwarna kecokelatan yang menghiasi bibir ranumnya membuatnya tampak cantik alami.Zayn seharusnya sadar, jika pemandangan indah itu bukan lagi miliknya. Suatu hari bahkan, hanya boleh dinikmati laki-laki lain yang kelak menjadi suaminya.“Terima kasih sudah menjadi istri dan ibu yang baik dan maaf karena aku enggak bisa menjalani peranku dengan baik, selama kita menjadi sepasang suami istri.”Saat itu Nada mendadak mendongakkan kepala, sehingga tanpa sengaja pandangan keduanya bertemu.“Aku yakin kamu akan menemukan yang jauh lebih baik dariku, aku akan berdoa untuk itu.”“Jangan, kamu seharusnya tahu siapa yang paling aku inginkan menjadi pasangan dalam hidupku. Aku sudah pernah mencoba menjalani kehidupan rumah tangga yang membosankan dengan wanita lain, rasanya tak seindah se

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-19
  • Redupnya Kecantikan Istriku Akibat Ulah Ibuku   Bab 41

    “Yas balikkin! Itu punya Ali, enggak sopan kayak gitu!” tegas Nada.Bukan hanya tak suka, wanita itu juga bertindak tegas. Ia rampas cincin itu dari tangan adiknya dan langsung mengembalikan kepada sang pemilik sesungguhnya.“Maafkan adikku ya, ini punya kamu ‘kan? Ambillah!” ucap Nada sembari mengulurkan tangannya.Namun, bukannya langsung di terima Ali justru terdiam selama beberapa saat. Fokusnya malah teralihkan pada wajah Nada yang menatapnya dengan lembut.“Yaelah, yang satu maluan. Satunya lagi enggak peka. Bagaimana bisa bersatu kalau begini terus?” sindir Ilyas.“Sudah Yas, kasihan Abangmu itu sampai merah mukanya,” ucap Abah.Saat itu wajah Ali memang memerah, padahal di tempat ini cuaca sangat dingin.“Cie malu ya, Bang?” sindir Ali yang masih saja tak puas menggoda calon kakak iparnya itu.Sampai ia mendengar Ali mulai mendecak kesal, baru

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-20
  • Redupnya Kecantikan Istriku Akibat Ulah Ibuku   Bab 42

    Nada terdiam sesaat.“Kita bisa bicarakan hal ini pelan-pelan,” ucap Nada.“Aku juga seorang anak, kamu juga pernah merasakan hal yang sama. Apakah kamu akan senang, jika melihat orang tuamu menikah lagi dengan orang lain. Padahal, bisa saja mereka rujuk.”“Kita bahkan belum mencobanya, kenapa kamu begitu pesimis. Kamu ini sebenarnya mau menikahiku atau tidak. Kamu tahu Al, yang paling tidak aku sukai adalah laki-laki yang enggak bisa megang ucapannya. Aku pikir kamu bukan lagi anak remaja yang masih labil dalam pemikiran. Kita sudah sama-sama dewasa, kenapa harus menerka-nerka hal-hal yang sama sekali belum ki

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-20
  • Redupnya Kecantikan Istriku Akibat Ulah Ibuku   Bab 43

    “Enggak begitu, Sayang. Mana mungkin kamu enggak penting buat Bunda.”“BuktinyaYusuf sudah tahu lebih dulu, sedangkan aku enggak.”“Itu, karena Bunda belum berani mengatakan semua ini sama kamu. Bunda takut kamu enggak setuju.”“Kalau aku enggak setuju, memangnya Bunda mau menolak lamarannya?”Nada terdiam sesaat sampai bibirnya perlahan mengulas senyum lalu, mengangguk pelan.Nav seketika memeluk Bundanya dengan erat, seolah menumpahkan keresahannnya selama ini. Anak itu sampai tersedu-sedu.“Makasih, Bun.”“Jadi, kita pulang sekarang?” tanya Nada sambil menarik kedua pundak putranya, agar ia bisa menatap lebih jelas.Arnav hanya mengangguk, lantas keduanya berjalan meninggalkan gazebo besar itu, dengan bergandengan tangan. Tak ada raut sedih di wajah keduanya dan itu membuat seseorang yang berdiri tak jauh dari mereka dibuat terdiam tanpa kata.

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-21
  • Redupnya Kecantikan Istriku Akibat Ulah Ibuku   Bab 44

    Nada kembali ke ruangan dengan berbagai tanya di benaknya. Tentang apa sebenarnya yang dipikirkan Zayn.“Sudah pergi dia?” tanya Ilyah, membuyarkan lamunan Nada saat itu.“Sudah.”“Baguslah.”Pria itu bahkan mengacungkan ibu jarinya pada keponakannya.“Bagus, kamu harus tegas!” kata Ilyas sambil tersenyum.Namun, Arnav hanya merespons sekadarnya. Anak itu tampak kehilangan semangatnya hanya dalam sekejap mata.“Bun boleh enggak kalau hari ini aku main lagi?” ucap Arnav dengan raut wajah yang menahan kesal.“Ya bolehlah, kenapa enggak?”“Abis ini aku ma uke rumah Firza.”“Oke, hati-hati ya. Ada buat jajan?”“Masih ada kok.”“Sip.”Lantas, anak itu mulai bersiap-siap untuk pergi. Setelah ia membersihkan piring dan gelas kotor bekas makan keluarganya. Padahal Nada sudah me

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-21
  • Redupnya Kecantikan Istriku Akibat Ulah Ibuku   Bab 45

    Pov Nada.“Kenapa Nad, kok diem aja? Ada masalah?” tanya Ali dengan wajah khawatirnya.Saat itu aku masih berusaha mengembalikan kesadaran. Bukan apa-apa ini hanya terkesan terlalu mendadak. Sampai tiba-tiba Arnav menghampiriku. Ia hanya diam. Namun, perlahan matanya memerah.Sejenak kami hanya daling menatap untuk beberapa saat. Seakan dunia berhenti berputar. Kesedihan jelas memancar dari kedua manik mata Nav.Seakan bicara tangan kirinya meremas ponsel dengan begitu keras.“Nav, ada apa? Kok tiba-tiba lari? Ada ular, ya?” tahya Yusuf yang masih terengah-engah

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-22

Bab terbaru

  • Redupnya Kecantikan Istriku Akibat Ulah Ibuku   Bab 57

    Tak pernah terbayangkan aku akan sesakit ini mendengar kabar pernikahan Nada dengan Ali yang disampaikan langsung oleh Arnav. Putraku tak lagi menentang hubungan mereka. Aku tidak tahu, kapan tepatnya anak it berubah pikiran. Padahal, jelas saat ia datang untuk membantu acara tahlilan ibu, aku melihatnya begitu antusias menjodohkanku kembali dengan Bundanya.Bagaimana bisa ia berubah secepat itu?Ia bahkan mengatakan padaku, jika akan jadi pengantar pengantin, kala Bundanya menikah. Bahkan, yang lebih menyakitkan adalah ia mengatakan itu semua dengan bangga.Aku yang menghidupinya selama ini. Kenapa ia malah lebih percaya pada orang lain yang justru baru ia kenal.Sejujurnya aku masih tak percaya jika Nada benar-benar menikah. Jadi, hari di mana akadnya dilangsungkan aku mendatangi hotel tersebut. Sayangnya tak sembarangan orang bisa masuk ke acara pernikahannya. Penjagaannya cukup ketat. Aku bahkan harus check in hanya untuk mendapatkan in

  • Redupnya Kecantikan Istriku Akibat Ulah Ibuku   Bab 56

    “Aku mengizinkannya Al, lakukan saja!”“Terima kasih Nad. Kalau, kamu masih bingung mau pilih yang mana. Besok staff yang menjual perhiasannya akan datang ke rumahmu. Pilih saja yang kamu suka.”“Bagaimana kalau seleraku enggak sesuai sama kamu?”“Aku yakin pilihanmu pasti yang terbaik.”“Baiklah. Aku akan pilih yang termurah kalau begitu.”“Nad, yang benar saja. Aku akan meminta staff untuk enggak mencantumkan harganya.”Aku sampai dibuat terkekeh dengan kepanikan Ali. Ada apa dengannya, padahal aku hanya bercanda.“Kenapa malah ketawa? Aku serius juga.”“Uangmu pasti banyak sekali Al, sampai-sampai membuangnya dengan begitu mudah.”“Siapa juga yang sedang membuang uang, jelas-jelas aku sedang membelikanmu mahar. Apa kamu akan membuang mahar setelah akad berlangsung? Enggak mungkin ‘kan.”

  • Redupnya Kecantikan Istriku Akibat Ulah Ibuku   Bab 55

    Ali hanya tersenyum saja. Namun, aku bisa melihat ekspresi kelegaan di wajah Abah dan Ilyas.Ya Allah, jika Engkau berkenan menyatukan kami dalam ikatan suci pernikahan. Maka, jadikanlah pernikahan itu sebagai jalan untuk mencapai ridho-Mu.Setelah mendapatkan jawabannya Ali memilih untuk berpamitan.“Besok Ali ke sininya habis dzuhur, ya Bah.”“Oh, baik kami tunggu kedatangan Nak Ali dan keluarga.”Ali mengangguk lagi, sesekali ia tampak melirik padaku.“Kayaknya ada yang mau ngeduluin nih!” sindir Ilyas, begitu Ali sudah meninggalkan rumah dengan kendaraan roda empatnya.“Aku sekali aja belum, Mbak udah mau dua kali aja!” ucap Ali.“Apaan sih kamu, Dek!”“Enggak boleh ngomong gitu, Yas! Memangnya ada yang mau pernikahannya gagal!” ucap Abah.Memang Ilyas ini keterlaluan. Merusak mood saja. Dia pikir enak berpisah, setelah bertahun-tahun menj

  • Redupnya Kecantikan Istriku Akibat Ulah Ibuku   Bab 54

    “Kamu tahu enggak sih yang kamu bicarain ini apa? Sudahlah Nav,Bunda enggak akan nikah kok. Asalkan kamu di samping Bunda, semua itu udah lebih dari cukup kok. Lagi pula sekarang Bunda sudah punya pekerjaan yang bisa diandalkan. Jadi, seenggaknya kalau suatu hari ayahmu berhenti memberikan uang untuk biaya Pendidikan kamu, kita sudah ada penghasilan lain.”“Nav serius, enggak apa kalau sekarang juga Bunda mau nikah sama Om Ali. Nav enggak akan menghalanginya lagi. Kalian tuh saling mencintai, tetapi Nav malah terus aja mencegah kalian Bersatu. Lagi pula Nav juga kayaknya butuh teman main, kayak Yusuf.”“Nav….”“Bun, sudah cukup Bunda nahan kesedihan sendirian. Nav pengen banget lihat Bunda ketawa terus kayak tadi, mungkin aja Om Alilah jawaban doa-doa Nav selama ini. Nav ‘kan juga minta supaya Bunda bahagia, tetapi Nav malah keliru dengan mendoakan supaya rujuk sama Ayah. Padahal, yang membuat Bunda ba

  • Redupnya Kecantikan Istriku Akibat Ulah Ibuku   Bab 53

    “Enggak begitu kok, Sayang.”“Sekarang Nav, ngerti bedanya Om Ali sama Ayah.”“Sayang, kalau kamu enggak suka Bunda dekat samam Om Ali, lain kali Bunda akan jaga jarak. Oke? Cuma tadi itu kebetulan mobil pick up Bunda rusak. Om Ali cuma nawarin bantuan, ya udah makanya kami tadi di jalanan. Jangan salah paham dulu!”“Nav enggak tahu, kenapa hubungan orang dewasa seribet ini?”“Enggak ribet kok, nanti kalau Nav dewasa, juga pasti ngerti.”“Nav enggak mau nikah Bun, kalau ujungnya cerai.”“Enggak ada pasangan yang mau pernikahannya gagal di tengah jalan Nak, andai saja mengembalikan kepercayaan itu mudah. Bunda pasti sudah melakukannya buat kamu?”“Memangnya apa yang bikin Bunda sampai enggak mau balikkan sama Ayah? Bukannya aku sudah jelasin semuanya.”“Bunda takut kalau suatu hari sakit dan enggak bisa ngapa-ngapain kayak kemar

  • Redupnya Kecantikan Istriku Akibat Ulah Ibuku   Bab 52

    “Jagung bakarnya datang!” ucap Zayn dengan sekantong besar di tangannya.“Zayn, aku ngantuk.”Saat itu Zayn dan Arnav yang tengah larut dalam tawa mendadak menatapku dengan aneh.“Kok ngantuk sih Bun, kita baru aja kumpul.”“Hari ini Bunda lagi kurang sehat, apa lagi besok harus kembali ke kota jadi enggak apa-apa ya, Bunda tidur duluan?”“Yah, enggak seru banget sih Bun?”Sata tu aku bisa melihat keduanya tampak kecewa. Namun, aku juga tak bisa membohongi perasaanku. Aku membenci Zayn. Meski, kini seseorang menjelaskan jika semua murni karena rasa terima kasih.Aku yang menyaksikan sendiri bagaimana ketika Zayn menatap Ochi dengan pandangan yang sama saat menatapku. Bagaimana ia bahkan tak membiarkan pria wanita itu pulang sendirian.Aku hanya tak sanggup membayangkan hari-hari selama aku tak ada di sampingya. Mungkin saja keduanya sering kali menghabiskan waktu denga

  • Redupnya Kecantikan Istriku Akibat Ulah Ibuku   Bab 51

    “Kita bisa bicarakan ini lain kali ‘kan? Bukannya tujuan Nav ke sini mau bantuin Ayah, Nav bahkan belum ke makan nenek,” ucapku.Memecah hening yang terlanjur tercipta.“Nah iya, tapi kayaknya Nav juga capek. Mending istirahat dulu.”Saat itu Zayn langsung menarik ransel Zayn, sehingga tubuh anak itu terpaksa mengikuti langkah kaki ayahnya menuju kamar tidur.Ia mendorong tubuh Arnav ke dalam, lantas kembali menutup pintu. Saat itu Zayn masih saja terlihat canggung, tampak ketika ia tersenyum paksa padaku yang masih duduk di kursi tamu.“Astaghfirrullah, Ayah!”Dari arah dalam terdengar teriakan Arnav yang cukup nyaring. Sontak saja, kami langsung menghampirinya untuk memastikan apa yang terjadi.Begitu pintu terbuka, alangkah terkejutnya aku saat melihat keadaan kamar yang antah berantah. Pakaian yang tergeletak dilantai. Buku-buku yang ditumpuk asal, juga tumpahan kopi yang dibiarka

  • Redupnya Kecantikan Istriku Akibat Ulah Ibuku   Bab 50

    “Caramu salah, Zayn. Kamu membiarkan kebencian tumbuh di hati anak kita, padahal kamu tidak melakukan kesalahan.”“Cuma itu yang bisa aku lakukan untuk terakhir kali. Aku enggak tahu lagi cara apa lagi, selain membuatnya percaya kalau aku sudah menikah.”“Oke, kalau itu memang maumu.”“Jadi ikut, Nad?”Awalnya aku sedikit ragu, melihat bagaimana kami akan menaiki sepeda motor hanya berdua. Namun, melihat dua pria yang sangat kerepotan mengurus acara pemakaman ibunya. Hatiku tak bisa menolak untuk iba.Aku mengangguk tanda setuju. Menaiki sepeda motor berdua, menit pertama kami hanya saling diam. Bahkan, sampai menit-menit selanjutnya. Zayn juga seperti tak tertarik membuka percakapan. Hingga, tiba di mesin ATM, Zayn memintaku turun. Sedangkan, dia akan menunggu di luar. Sambil membeli beberapa minuman dan snack.Aku memperhatikan bagaimana pria itu sedikit kebingungan. Sampai ia kembali dan han

  • Redupnya Kecantikan Istriku Akibat Ulah Ibuku   Bab 49

    Aku tak mungkin salah mengenali keduanya. Itu Zayn dan Gavin.Aku masih mengikuti iring-iringan itu sampai ke pemakanan. Hingga tiba di mana Zayn mulai mengazani almarhumah, suasana haru kian menyeruak. Hingga prosesi pemakaman selesai, suasana duka turut menyelimuti.Satu persatu orang-orang mulai meninggalkan tempat peristirahatan terakhir almarhumah Bu Utami.Saat itu aku memilih untuk tinggal. Rasanya ada sedikit sesal, karena sejak terakhir kali kami bertemu, kondisinya masih baik-baik saja. Zayn bahkan, tidak pernah menceritakan keadaan Ibu sama sekali.“Dia sudah enggak ada, Nad.”“Maafkan aku Zayn, aku bahkan enggak pernah nengok ibu. Kenapa kamu enggak pernah kasih tahu tentang sakit ibu ke aku?”Saat itu Gavin masih ada di sana. Pria yang biasanya tak tahu diri dan selalu bersikap semena-mena itu hanya terisak sambil menatap pilu nisan ibu, ia bahkan tak menghiraukan keberadaanku.“Apa itu penti

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status