Share

Bab 54 Luka Tak Berwujud

last update Last Updated: 2025-02-06 01:53:38

Jung Jinsi memandang Ye Xuanqing dengan mata yang penuh dengan luka. Hatinya terasa seperti dihujam oleh ribuan duri. Angin malam berhembus lembut, tapi rasanya seperti badai di dalam dirinya. Perasaan yang dulu ia anggap cinta, kini terasa seperti sebuah tipuan besar.

"Jadi... semua ini hanya kebohongan?" tanya perempuan siluman itu dengan suaranya terdengar bergetar, penuh penyesalan yang tak terucapkan. "Kau—kau bukan suamiku? Semua kata-katamu, semua tindakanmu yang begitu penuh perhatian, itu semua hanya... sandiwara?"

Ye Xuanqing menundukkan kepala, tak mampu menatapnya. Tak ada kata yang bisa melegakan kebisingan hati mereka berdua. Jung Jinsi menahan air mata yang hampir tumpah, tapi rasa sakit itu terlalu dalam untuk disembunyikan.

"Selama ini, aku mengira kita—" Ia terhenti, kata-katanya tersendat. "Aku mengira kita saling mencintai, bahwa kita adalah pasangan suami istri yang bahagia. Kau selalu membuatku merasa aman, membuatku percaya bahwa aku punya tempat di dunia ini. T
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 1 Perburuan Siluman

    "Perketat penjagaan, pasang formasi sihir untuk melindungi Kota Shinjing!""Jangan biarkan para siluman ini lolos!"Ye Xuanqing berteriak garang pada para pemburu siluman yang datang bersamanya hari ini. Tepat hari ini pula mereka telah melakukan perburuan siluman secara besar-besaran selama tiga belas hari. Sinar matahari masih sangat lembut ketika Xuanqing dan para rekannya menjejakkan kaki di Gunung Jiaguan, tempat yang dihuni para siluman. Ye Xuanqing merupakan pemburu siluman kelas lima serta Adipati muda Kekaisaran Sheng. Dia terkenal sangat cakap dalam melakukan tugas-tugasnya. Akan tetapi kali ini Xuanqing merasa berbeda, dia merasa tidak nyaman dan dadanya terasa sesak ketika menjalankan tugasnya. "Kenapa seperti ini, harusnya Kekaisaran tidak memburu semua siluman bukan?" Xuanqing bergumam sendiri, dia benar-benar gelisah. Hal itu didengar oleh Fen Rou, penasihat serta rekan kultivasinya. "Ada apa Adipati, kenapa anda menanyakan perintah resmi dari Ibu Suri? Perintah dar

    Last Updated : 2024-11-15
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 2 Bertemu Dewi Penolong

    Xuanqing geram, dia menggenggam erat pedang ditangannya. Senjata sihir itu sudah siap untuk menebas apapun dihadapannya. "Hari ini kita lihat siapa yang akan mati," desis Xuanqing dengan seringainya.Setelah itu dia berlari untuk menyerang si siluman, gelang logam ditangannya dengan cepat terlepas dan salah satu senjata sihir lainnya muncul, yakni rantai besi yang diselimuti sengatan listrik. Xuanqing dengan cepat menebas udara kosong didepannya, menciptakan percikan api yang segera menghantam siluman itu. Siluman teratai hitam itu mundur beberapa langkah, serangan tidak langsung itu sudah bisa membuatnya terluka. Disaat itulah Xuanqing mulai mengangkat pergelangan tangannya, memutar dan dengan kecepatan kilat mengayunkan rantai besi miliknya. Rantai itu membidik targetnya dengan tepat. Pergelangan tangan si siluman teratai hitam langsung terjerat dalam rantai besi. Membuat pergerakan siluman itu terbatas sebab diikat oleh Xuanqing. "Jika untuk menghabisi satu siluman tingkat empa

    Last Updated : 2024-11-16
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 3 Menjadikanya 'Istri'

    Fen Rou mengerutkan keningnya tidak mengerti, baru saja dia hendak membuka mulut untuk bertanya. Xuanqing justru sudah menjauh dan masuk ke dalam kereta kuda. Ye Xuanqing membawa si perempuan muda ke dalam kereta kuda. Dengan telaten dia mengobati luka-luka ditubuh perempuan itu. Hal pertama yang ada di kepala Xuanqing saat ini hanyalah menyelamatkan nyawa perempuan didepannya. "Luka-luka separah ini, dia masih hidup saja sudah sangat beruntung." Xuanqing menatap miris ke arah perempuan yang sekujur tubuhnya penuh luka itu. Setelah menghabiskan waktu kurang lebih dua jam lamanya, akhirnya Xuanqing berhasil menghentikan perdarahan pada luka-luka perempuan tadi. Dia juga memastikan kalau perempuan tadi masih bernafas dengan baik. "Kita berangkat menuju Kota Shinjing sekarang!" seru Xuanqing begitu dia keluar dari kereta kuda. "Kota Shinjing, tapi kenapa Adipati? Kita harus segera kembali ke Kota Fanlan bukan?" Tanya Fen Rou memastikan kembali perintah sang Adipati. Ye Xuanqing men

    Last Updated : 2024-11-17
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 4 Panggilan Ke Ibu Kota

    Tiga hari telah berlalu, Ye Xuanqing masih tetap berada di Kota Shinjing bersama dengan para rombongan pemburu siluman. Saat ini dia tengah duduk di halaman kediaman, Xuanqing tampak sangat santai dan nyaman berada di kota kecil tersebut. "Adipati!" Satu panggilan dari Fen Rou membuat Xuanqing menolehkan kepalanya. "Ada apa?" Tanyanya dengan nada yang datar. Fen Rou mendekat, dia memberi salam terlebih dahulu dengan menangkupkan kedua tangan lalu membungkukkan badannya. Itu sudah menjadi tradisi yang dilakukan secara turun-temurun, lebih-lebih lagi Fen Rou adalah bawahan Keluarga Ye. "Saya sudah mendengar dari para pelayan di kediaman ini. Kabarnya anda memanggil perempuan itu dengan sebutan istri. Apa itu benar Adipati?" Tanya Fen Rou yang terkesan menyelidik. Xuanqing menatapnya datar, dia tidak merasa bersalah atas tindakannya. "Itu benar," jawabnya. "Tapi kenapa Adipati? Bukankah anda sudah melakukan kebohongan besar di sini. Bagaimana anda akan menjelaskan ini pada Tuan Bes

    Last Updated : 2024-11-18
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 5 Mengelabuhi Ibu Suri

    "Xuanqing apa kau akan pergi cukup lama?" Tanya Jinsi yang ada dibelakang Xuanqing. Kini mereka berdua ada didalam kamar utama kediaman. Xuanqing tengah menulis surat dan juga mempersiapkan barang yang akan dia bawa ke Ibu Kota. Pemimpin Keluarga Ye itu tidak bisa terus menghindar dari perintah Ibu Suri, karena itu hari ini juga dia putuskan untuk kembali. "Tidak akan lama, ku harap Ibu Suri tidak banyak mencecar hasil pekerjaan ku." Xuanqing membalikkan badannya dan tersenyum ke arah Jinsi. Xuanqing menggandeng tangan Jinsi dan membawanya duduk. Kondisi perempuan itu masih belum stabil, jadi Xuanqing benar-benar memperlakukannya layaknya barang pecah belah. Dia begitu hati-hati terhadap perempuan yang dia bawa dari Sungai Qilin itu. "Jinsi, selama aku pergi kau tetaplah berada dikediaman. Dengarkan apa kata tabib, dan—"Ucapan Xuanqing langsung terpotong, hal itu terjadi karena Jinsi yang menaruh jari telunjuk dibibir Xuanqing. "Kau terlalu banyak bicara suami ku, tentu saja ak

    Last Updated : 2024-11-19
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 6 Ulah Kepala Keluarga Ye

    Mata Xuanqing mengedip sebentar, seiring dengan senyuman penuh arti yang muncul di wajahnya. "Kalau begitu tunjukkan, tapi jika kau gagal memenuhi apa yang aku inginkan. Kau harus tetap menikahi Tuan Putri Daiyan!" Ibu Suri Zhao Weini berkata tegas. Wanita dengan sanggul rambut yang tinggi berhiaskan berbagai perhiasan dan giok mahal itu menatap remeh ke arah sang Adipati Muda. Fen Rou dan Ming Tian sudah keringat dingin, mereka yang berdiri dibelakang Xuanqing pun saling tatap. Seolah-olah tengah berdiskusi tentang nasib Tuan mereka saat ini. Sebab keduanya tahu, apa yang diinginkan Ibu Suri Zhao Weini tidak dapat dipenuhi oleh Ye Xuanqing. "Baiklah, tapi jika aku bisa menunjukkan hasil pekerjaan ku. Kau harus membiarkan ku hidup tenang," balas Xuanqing penuh teka-teki. Ibu Suri Zhao Weini diam sebagai bentuk persetujuan. Kemudian Xuanqing mengeluarkan Pagoda Penahan Sembilan Siluman dari balik hanfu hitam yang kini tengah dia kenakan. Pria itu menunjukkan benda pusaka milik Kelu

    Last Updated : 2024-11-26
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 7 Perlu Alasan Untuk Kebohongan

    "Ada baiknya ayah tetap tenang sampai tujuan ku tercapai. Ini semua demi kepentingan ku dan juga rakyat Kekaisaran Sheng," ucap Ye Xuanqing dengan tenang. Saat ini sang Adipati Muda dan Tuan Besar Ye tengah berbincang di salah satu paviliun kediaman besar keluarga Ye. "Xuanqing, seharusnya kau ingat pesan mendiang ibu mu. Jangan pernah mengorbankan orang lain demi kepentingan pribadi." Ye Qingyu bicara dengan nada yang lebih tenang meski masih tetap saja tegas. Ye Xuanqing memalingkan wajahnya ke arah taman bunga, wajah mendiang ibunya kembali terlintas diingatan berkat ayahnya yang menyebut kembali perihal sang ibu. "Aku tidak pernah lupa nasihat Ibu, tapi untuk kali ini aku terpaksa melanggarnya.""Termasuk dengan mengorbankan hidup seseorang?" tanya Ye Qingyu dengan wajah yang serius. Hal itu tentu membuat Xuanqing terdiam, dia segera menyangkal hal tersebut. "Tentu saja tidak ayah!" Xuanqing dengan tegas mengelak. Ye Qingyu lalu tersenyum tipis, dia sempat minum teh yang ter

    Last Updated : 2025-01-03
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 8 Kecurigaan Ye Xuanqing

    "Fen Rou, siapkan kereta kuda. Kita akan kembali ke Kota Shinjing besok pagi!" Perintah Ye Xuanqing ketika hampir tengah malam. Fen Rou mengerjapkan matanya, berusaha tetap tenang meski terkejut dengan perintah Ye Xuanqing yang terkesan terburu-buru. "Besok pagi? Bukankah kita baru saja tiba di Kota Fanlan hari ini Adipati. Apa tidak terburu-buru?" Ye Xuanqing yang tengah berjalan langsung berhenti, dia menoleh ke arah Fen Rou yang berdiri dibelakangnya. "Oh rupanya kau masih ingin berada di Ibu Kota rupanya. Tidak masalah, aku akan pergi sendiri.""Bu-bukan begitu Adipati! Saya hanya merasa anda terlalu memaksakan diri, anda baru saja melakukan perburuan siluman besar-besaran. Jadi saya pikir anda perlu beristirahat lebih dulu di sini," jelas Fen Rou yang tidak mau Xuanqing salah paham. "Aku tidak perlu berlama-lama berada di Kota Fanlan. Lagi pula, di sini masih ada ayahku yang bisa mengurus tugas seorang Adipati. Aku akan pergi ke Kota Shinjing untuk melakukan penyelidikan," u

    Last Updated : 2025-01-03

Latest chapter

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 54 Luka Tak Berwujud

    Jung Jinsi memandang Ye Xuanqing dengan mata yang penuh dengan luka. Hatinya terasa seperti dihujam oleh ribuan duri. Angin malam berhembus lembut, tapi rasanya seperti badai di dalam dirinya. Perasaan yang dulu ia anggap cinta, kini terasa seperti sebuah tipuan besar."Jadi... semua ini hanya kebohongan?" tanya perempuan siluman itu dengan suaranya terdengar bergetar, penuh penyesalan yang tak terucapkan. "Kau—kau bukan suamiku? Semua kata-katamu, semua tindakanmu yang begitu penuh perhatian, itu semua hanya... sandiwara?"Ye Xuanqing menundukkan kepala, tak mampu menatapnya. Tak ada kata yang bisa melegakan kebisingan hati mereka berdua. Jung Jinsi menahan air mata yang hampir tumpah, tapi rasa sakit itu terlalu dalam untuk disembunyikan."Selama ini, aku mengira kita—" Ia terhenti, kata-katanya tersendat. "Aku mengira kita saling mencintai, bahwa kita adalah pasangan suami istri yang bahagia. Kau selalu membuatku merasa aman, membuatku percaya bahwa aku punya tempat di dunia ini. T

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 53 Kejujuran yang Pahit

    Dengan langkah yang gamang, Ye Xuanqing berjalan cukup cepat menuju pos depan Dimana Jung Jinsi tertahan. Tanpa berbicara pada siapapun pria pemilik pedang Huoguang itu menyibak tirai pintu kereta kuda. Pria itu juga sudah mengganti pakaiannya dan mengenakan jubah hitam.“Jinsi, ayo ikutlah dengan ku.” Tangan Ye Xuanqing terulur ke depan, mengarah pada Jung Jinsi yang masih terduduk di dalam kereta kuda.Tanpa ragu Jung Jinsi menerima uluran tanagn dari sang Adipati. “Baik,” balasanya.Setelah Jung Jinsi turun dari kereta kuda, pria itu lekas memakaikan sebuah jubah pitoh dengan bulu hangat untuk untuk perempuan itu. Jung Jinsi masih kebingungan dan tidak bisa menebak apa yang akan dilakukan sang Adipati Muda.Ye Xuanqing baru menoleh ke arah Ming Tian dan Fen Rou juga para penjaga. Tangan kanannya masih setia menggengam tangan Jung Jinsi yang cukup dingin hari ini.“Siapkan satu kuda tercepat untuk ku sekarang juga!” perintah Ye Xuanqing dengan tegas.Jung Jinsi cukup terkejut, tapi

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 52 Keputusan yang Berat

    Ye Xuanqing berjalan dengan langkah yang terburu-buru masuk ke dalam kediaman. Dia tidak memperdulikan satupun salam dari para pelayan maupun penjaga yang ada sepanjang dia berjalan menuju ruang kerja sang ayah yang berada di sisi barat bangunan utama kediaman.Pintu dibuka dengan kasar saat ye xuanqing masuk, sang ayah yang saat itu tengah duduk dan membaca beberapa dokumen penting lansung mendongakkan kepalanya. Ye Qingyu dapat melihat dengan jelas kemarahan putra semata-wayangnya.“Apa yang ayah—”“Aku melakukan apa yang ku anggap benar, Ye Xuanqing!” tegas Ye Qingyu tanpa menunggu putranya selesai berbicara.Kening Ye Xuanqing berkerut dalam, dia tidak tahu alasan apa yang membuat sang ayah mendadak berubah seperti selarang. “Aku tahu itu, tapi setidaknya ayah jelaskan apa alasannya. Mengapa tiba-tiba melarang Jung Jinsi masuk ke kediaman ini?”Ye Qingyu berdiri dengan sorot mata yang tajam, dia mendekat ke arah Ye Xuanqing yang berdiri di depan meja kerjanya. Tanpa aba-aba sebuah

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 51 Larangan dari Tuan Besar Ye

    “Tapi, Tuan Besar...” Guo Jingming ragu-ragu untuk menolak perintah sang Tuan Besar. Ye Qingyu melirik tajam ke arah Guo Jingming, dia jelas-jelas tengah marah sekarang. “Tuan Guo, kau tahu kalau saat ini emosiku sedang tidak terkendali. Jadi jangan sampai kau menjadi sasaran emosi ku,” tandasnya geram. Guo Jingming langsung menundukkan kepalanya, dia mengangkat tangannya sejajar dengan dada. Membentuk gestur tubuh meminta maaf pada orang yang dihormati. “Maaf Tuan Besar,” balasnya dengan cepat. Tanpa menunggu balasan dari Ye Qingyu, Guo Jingming langsung berjalan pergi meninggalkan ruang kerja sang Tuan Besar. Pria dengan janggut tipis itu berjalan dengan langkah yang lebar-lebar menuju gerbang depan kediaman. Guo Jingming memanggil beberapa penjaga kediaman, dia mengumpulkannya untuk melaksanakan perintah dari Ye Qingyu. Meski merasa tidak nyaman dan sedikit kehilangan, tapi dia sebisa mungkin tetap bersikap tenang. “Jaga pos depan, jangan biarkan Tuan Muda Ye membawa ma

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 50 Terbongkarnya Rahasia

    “Kalau memang begitu adanya, kita perlu mengintrogasi Qui Ze yang sduah ditangkap untuk mendapatkan informasi,” usul Fen Rou dengan cepat.Semua orang pun mengangguk setuju, tapi pedagang kain yang tadi mulai melapor tampak cemas. Ragu-ragu dia mendekat ke arah Ye Xuanqing dan berbicara pelan padanya.“Tuan Adipati, bisakah anda yang memimpin sendiri penyelidikan ini? Saya merasa sangat khawatir, dan berharap anda bisa memahami kekhawatiran saya,” ucapnya pelan.“Kenapa? Ming Tian dan Fen Rou pasti akan melaukan tugas dengan baik. Anda tidak perlu khawatir, karena dalam waktu dekat ada urusan mendesak yang harus aku lakukan.” Ye Xuanqing menjawab dengan nada yang santai, tapi masih sopan sebab pedagang kain yang dia hadapi saat ini adalah pria paruh baya yang usianya jauh lebih tua dibanding dirinya.“Tapi… masalah ini mungkin melibatkan siluman, Adipati. Saya merasa tenang jika pemburu siluman tingkat lima seperti anda memimpin penyelidikan ini.”Ucapan pedagang kain itu tentu membu

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 49 Qui Ze ditengah Rencana Pernikahan

    Jung Jinsi mengerjapkan matanya pelan saat Ye Xuanqing masuk dalam kereta kuda. Mulutnya sudah siap mengajukan pertanyaan pada sang Adipati, tapi kesempatan bicra itu sudah diambil oleh Ye Xuanqing lebih dulu. “Malam ini, jangan keluar dari kamar mu sampai pagi. Apapun yang terjadi, jangan banyak bertanya.” “Tapi…” Jung Jinsi ragu-ragu, dia masih tidak mengerti kenapa Ye Xuanqing harus merencanakan pernikahan secepat itu hanya karena satu asumsi dari Zhao Yun Mei yang belum tentu terjadi. Ye xuanqing menghela nafas, kemudian menarik tangan Jung Jinsi sembari mengusapnya pelan. Pandangan Ye Xuanqing sangat teduh dan mampu menyihir Jung Jinsi saat itu juga. “Sial! Padahal aku yang memiliki aura giok, tapi kenapa pria ini malah sangat menawan?” Jung Jinsi membatin sembari sesekali menelan ludahnya kasar. “Jinsi aku ingin membicarakan pernikahan kita, tapi tidak di sini. Nanti saat kembali ke kediaman akan ku jelaskan semuanya,” kata Ye Xuanqing yang memandang lekat ke arah Jung Jinsi

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 48 Kedekatan Ye Xuanqing & Putri Daiyan

    Jung Jinsi hanya diam memperhatikan interaksi Ye Xuanqing dengan Putri Daiyan, keduanya memang dekat dan akrab. Jika dilihat dari dekat keduanya juga sangat serasi.“Nona Jung diam saja sejak tadi, apa kau terganggu dengan interaksi kami?” tanya Zhao Yun Mei sedikit tidak enak hati.Ye Xuanqing juga menoleh ke arah perempuan siluman itu dengan tatapan yang menyimpan rasa ingin tahu. Tapi buru-buru Jung Jinsi menggeleng sembari tersenyum kikuk.“Tidak, tentu saja tidak. Aku hanya sedikit heran dengan kedekatan kalian. Jika kalian sedekat ini mengapa tidak mau menerima anugerah pernikahan dari Ibu Suri?”Mendapat pertanyaan seperti itu Ye Xuanqing dan Zhao Yun Mei saling tatap kemudian keduanya justru tertawa lepas. Baru kali ini Jung Jinsi bisa melihat tawa Ye Xuanqing selebar itu. “Apa tidak salah kau bertanya seperti itu, istri ku?” Ye Xuanqing masih saja tertawa.“Hei, apanya yang lucu dari pertanyaan ku? Kalian cukup dekat jadi wajar jika aku mengajukan pertanyaan seperti tadi,”

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 47 Keputusan Final Kaisar ke-8

    Ye Xuanqing masih tetap menggenggam erat tangan Jung Jinsi, dia tidak gentar sama sekali melihat kemarahan Ibu Suri Zhao Weini. Dia masih menatap lurus ke arah wanita itu tanpa ada ketakutan atau penyesalan diwajahnya. “Kau seharusnya tidak mengatakan hal bodoh didepan ku, Ye Xuanqing!” Ibu Suri geram. “Saya tahu, mungkin ini terdengar bodoh ditelinga anda. Tapi saya sungguh tidak mau menyakiti hati Putri Daiyan, dengan tidak bisa mencintainya. Saya rasa ini sudah cukup menjelaskan semuanya,” balas Ye Xuanqing dengan nada yang tenang. Kaisar ke-8 menghela nafas panjang, dia harus bersikap adil dan bijaksana menyikapi masalah ini. Meski penolakan dari Ye Xuanqing merupakan suatu penghinaan bagi keluarga kekaisaran. Akan tetapi dia juga harus bisa memikirkan masa depan yang baik bagi sang adik. “Begini saja, karena Ye Xuanqing sudah menolak. Maka aku serahkan masalah ini pada Zhao Yun Mei, jika dia juga menolaknya maka anugerah pernikahan ini bisa dibatalkan.” Semua mata l

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 46 Panggilan ke Istana

    “Tenang saja, Jinsi. Aku pasti akan mempertahankan dirimu didepan semua orang besok.” Ye Xuanqing berkata dengan penuh penekanan dan juga tekad yang bulat. Jung Jinsi menaikkan sebelah alisnya, tidak mengetahui apapun rencana Ye Xuanqing. “Apa kita akan pergi ke istana besok?” tanyanya. “Tentu saja, karena itu kau tidak perlu khawatir.” Ye Xuanqing kemudian semakin merapatkan tubuh Jung Jinsi pada dirinya dan memeluk perempuan itu cukup erat. Jung jinsi bisa merasakan detak jantung Ye Xuanqing yang berdegup kencang, juga dengan nafasnya yang memburu. Adipati itu jelas sedang sangat kalut, bahkan pelukannya juga sangat erat. Karena merasa nyaman atas perlakuan Ye Xuanqing, Jung Jinsi pun membalas pelukan itu dengan sama eratnya. Dia meletakkan dagunya di perpotongan leher Ye Xuanqing. Di hari ke-8 bulan ini, Ye Xuanqing dan Jung Jinsi bersiap untuk pergi ke istana Kekaisaran Sheng. Setelah kedatangan utusan istana kemarin, keduanya kini hendak menemui Kaisar ke-8. “Xuanqing

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status