Share

BAB 59

Penulis: Osmosis
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Makan siang saat itu terasa sedikit canggung, tetapi mereka tetap menikmatinya. Seteleah selesai Lim kemudian mengajak Lira untuk pergi da meninggalkan May dan Lefron.

Ketika May dan Lefron keluar dari restoran itu, May melihat sebuah kafe yang menjual kue-kue cantik. “apakah kau mau makan makanan penutup bersamaku?” May bertanya pada Lefron.

Sesungguhnya Lefron tidak terlalu menyukai makanan manis, lebih tepatnya ia tidak perduli dengan apa yang dia makan sepanjang bisa menopang gizi tubuhnya dengan baik.

Karena May tidak melihat penolakan oleh Lefron, ia kemudian menariknya kedalam. May memesan sepotong kue keju dengan krim strawberi dan secangkir teh, untuk Lefron ia memesan kue coklat dan teh yang sama untuknya. Kemudian ia mencari tempat duduk yang berada di pojokan untuk berbicara dengan Lefron.

“jadi, pekerjaan apa yang sedang kau lakukan di akademi?” May memulai percaapannya sambil memakan kuenya. “aku ikut terlibat d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 60

    Keputusan May untuk bertunangan dengan Lefron tidak banyak mengubah kesehariannya. Ia tetap masuk kelas dan sibuk dengan tugas-tugasnya. Dia hanya bisa bertemu dengan Lefron yang juga sedang sibuk dengan pekerjaannya sesekali saja. Mereka terkadang hanya bisa melihat satu sama lain dari kejauhan tanpa saling menyapa.Meskipun May mendapatkan jam koson atau hari libur, ia tetap tidak bisa menghabiskan waktu bersama Lefron. sama seperti Lira dan Lim yang juga memiliki kesibukannya masing-masing. May bahkan mendapatkan informasi dari Oliv jika Lefron pergi ke luar akademi.Saat hari senin tiba. May dan Lira kemudian lebih disibukan dengan bisnis mereka. Dari buku yang ia baca di perpustakaan lantai bawah ia menemukan bahwa penggunaan batu permata untuk sebuah ramuan terkadang dapat membawa hal baik.Kali ini May dan Lira mendapatkan toko yang berada dikawasan toko yang disewakan untuk para siswa berkumpul bersama. Untungnya mereka memang tidak mempunyai niatan untu

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 61

    Suasana disana tiba-tiba berubah menjadi canggung, beberapa orang yang duduk tidak jauh dari mereka kini mengalihkan pandangannya pada mereka. Terlebih orang yang sedang berdiri dihadapan mereka adalah seorang pangeran yang cukup populer.May memandangi Lefron yang tidak juga mengatakan sesuatu, dan pangeran yang memandangi Lefron dengan tatapan yang tidak bisa May mengerti. Ketika Lefron tau May memandanginya dengan wajah bingung, kemudian ia berkata padanya tanpa memperdulikan pangeran.“kau sudah selesai kan? Ayo makan” Lefron menarik tangan May yang masih ada dalam genggaman tangannya.“ah?” May bingung karenasang pangeran masih berdiri disana. Lefron kemudian membantu May membereskan mejanya.Ketika mereka hendak beranjak pergi dari sana sang pangeran yang sadar kalau dia di acuhkan oleh Lefron memandang ke arah May dengan wajah kesal.“hey kau! Jangan termakan dengan wajahnya yang tampan. Lefron adalah seorang mo

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 62

    Blup blup blup, cairan yang berada di reaktor tiba-tiba berubah mrnjadi sangat panas ketika Lira memasukan serpihan batu yang sudah terlebih dahulu May timbang dan dihaluskan.“Lira masukan secara perlahan” May yang sedang fokus menimbang batu mineral untuk percobaan dosis selanjutnya tidak melihat Lira yang langsung memasukan semua bubuk dalam wadah sekaligus.“ah?” katanya, ia melirik May yang tatapannya tidak tertuju padanya.“apa yang akan terjadi jika aku memasukan semuanya sekaligus?” katanya, Lira melihat gelembung semakin banyak dan ramuan yang bergejolak dengan cepat itu kemudian merubah warnanya menjadi hitam.“ops” katanya ketika asap hitam mulai naik keatas.“kenapa?” May akhirnya mendongkakan wajahnya ketika awan hitam yang dihasilkan sudah semakin besar.“oh tidak matikan!” May berteriak.“aku sudah mematikannya! Tapi ramuannya terus bereaksi&r

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 63

    May melihat Lira yang pergi meninggalkannya begitu saja. Ia masih bingung dengan cepatnya suasana percakapan mereka berubah. Bukankah mereka sedang mengobrol dengan harmonis.May menatap Lefron yang sedari tadi duduk diam disebelahnya. Lefron kemudian memberikan sebuah kantung pada May.“apa ini?” May membukanya dan ia seakan dibutakan oleh uang yang sangat banyak. May menatap Lefron untuk menanyakan apa yang ia maksudkan.“aku juga punya banyak uang” katanya seakan tidak mau kalah dari Lim. May tidak bisa melihat apakah Lefron sedang serius atau bercanda. Tetapi gambaran Lefron yang bercanda tidak pernah terpikirkan olehnya. Lefron yang ia tahu adalah seseorang yang dapat diandalkan dan selalu serius dan bertanggung jawab.“aku juga mampu menanggung biaya hidupmu” Lefron berkata lagi, kali ini ia memberikan senyuman kecil. May melihatnya tidak percaya. “kau bercanda kan?” katanya.“aku serius&r

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 64

    Dengan beberapa kali percobaan akhirnya May dan Lira mendapatkan dosis batu yang tepat untuk digunakan ke dalam campuran bahan produk kosmetik mereka. May yang awalnya khawatir mereka harus membeli reaktor baru merasa senang karena reaktor yang diberikan oleh kakak Lira memiliki kualitas yang baik. Sehingga tidak menyebabkan kerusakan yang besar dan masih dapat digunakan.Tiga hari sebelum masa penyewaan habis, May dan Lira sudah menyelsaikan apa yang harus dikerjakan. Oleh karena itu, dalam tiga hari itu May meminjam peralatan untuk membuat ramuan dan melakukan beberapa percobaaan. Ia juga membuat beberapa ramuan cadangan untuk Lefron.Ketika fakultas militer akhirnya menyelenggarakan turnamen, semua orang merasa senang danmenonton pertandingan yang diadakan. Bukan hanya menonton sebagai bentuk dukungan pada teman atau kerabat yang mereka kenal, tetapi juga sebagai hiburan yang hanya akan berlangsung selama seminggu setiap tahunnya.Oliv yang ikut terlibat sela

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 65

    “cemburu?” May bertanya. Otaknnya kemudian bekerja mencari definisi dari cemburu. Menurut definisinya cemburu biasanya mengacu pada pikiran, emosi, atau perasaan tidak aman, ketakutan, dan kekhawatiran atas kurangnya rasa kepemilikian atau keamanan.Lalu apakah May merasa memiliki Lefron adalah pertanyaan besar yang belum menemukan jawabannya. Ketika May bergumul dengan pikiran pikirannya. Lefron kemudian membangunkannya dengan cara mencubit pipinya.Dia menghela nafasnya dan menatap May dengan pasrah. “kau kesini bersama siapa?” katanya mencoba mengalihkan perhatian May.“aku datang bersama dengan beberapa teman sekelasku”“hmm... kau menonton pertandingan siapa?”“itu.. kau tahu tadi pangeran dikalahkan dengan sangat mudah, aku tidak tahu kalau dia begitu lemah” May berbisik pada Lefron, takut-takut orang lain mendengarnya sedang berbicara buruk mengenai pangeran.“kudengar

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 66

    Satu minggu setelah turnamen berlangsung, suasana kemeriahannya masih belum hilang. Banyak orang yang masih membicarakan mengenai kejadian-kejadian yang unik terjadi saat pertandingan berlangsung.Dari kabar yang di dapatkan, fakultas militer memberikan para siswanya libur selama satu minggu setelah acara. Alasannya untuk memberikan waktu bagi para siswa mengintrospeksi diri dari hasil yang di dapatkan oleh setiap individunya.Beberapa orang yang mendapatkan peringkat tiga teratas dari masing-masing tingkatan mendapatkan apa yang dijanjikan pada mereka. Oliv dengan peringkat pertamanya mendapatkan sebuah armor dengan pelindung sihir tingkat tinggi dan beberapa ramuan level tinggi yang harga dipasarannya sangat mahal karena sulit untuk mendapatkan bahan bakunya.Suatu pagi ssat May baru saja selesai dengan kelas pertamanya di hari itu, ia mendapat sebuah surat yang ditujukan padanya dari profesor Idris. Surat itu diantarkan oleh seekor burung merpati berwrna abu-

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 67

    Meskipun ini bukan pertama kalinya May melihat rumah Lefron, tetapi rumah yang lebih mirip kastil itu tetap membuat May terkagum saat melihatnya.Saat mereka sampai di gerbangnya yang menjulang, dada May terasa sesak karena gugup. Perasaan itu tidak hilang sampai akhirnya ia berdiri tepat di pintu masuk rumah tersebut.Lefron yang melihat wajah tegang May kemudian menepuk kepalanya dengan lembut, lalu ia menggenggam tangannya dan masuk bersamaan.Rumah itu masih sama seperti terakhir kali May mengunjunginya, selain itu May juga tidak melihat adanya tanda – tanda seseorang ada disana. Tak lama kemudian, dari arah lantai dua seorang pria paruh baya dengan tubuh yang tinggi besar menuruni tangga.“ayah” May mendengar Lefron menyapa orang itu. saat pertama kali Lefron mengatakan bahwa ayahnya ingin bertemu dengannya. May mencoba membuat gambaran akan ayah Lefron di kepalanya.Namun apa yang dilihatnya sekarang sama sekali tidak sama d

Bab terbaru

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 113

    Tidak ada yang mengobati luka - luka May setelah hari itu, beberapa kali sang raja menemuinya untuk menambah luka yang masih belum sembu. Hal itu terus berlangsung hingga waktu yang cukup lama. Suatu hari, ada orang yang kembali mengunjunginya. awalnya May mengira itu hanyalah kunjungan biasa yang dilakukan oleh sang raja, tetapi setelah mendengarkan dengan seksama, langkah kaki itu terdengar lebih cepat dan lebih banyak jumlahnya. "May!" Seakan bermimpi May mendengar suara Lefron yang sudah lama sekali tidak ia dengar, ia bahkan tidak tahu apakah Lefron bisa sembuh dari keracunannya yang membuat May berpikir dia sudah menjadi terlalu gila dan mulai mendapatkan delusi - delusi dalam kepalanya. May masih belum sadar sampai akhirnya Lefron memotong jeruji besi yang mengelilingi May dan akhirnya memegang pundaknya. "maafkan aku" kata Lefron, suaranya yang biasa selalu memiliki ketenangan, tapi kali ini May mendengar suaranya bergetar.

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 112

    Sepuluh hari May habisskan waktu di dalam penjara bawah tanah yang suram tersebut, tapi bagi May, itu merupakan sepuluh hari paling lama yang oernah ia rasakan. Rasanya jika ia dibiarkan beberapa hari lagi saja, May merasa dirinya bisa menjadi gila, setiap saat sekujur tubuhnya selalu merasa dingin dan menggigil. Tanpa cahaya matahari ataupun lampu - lampu yang hanya akan menyala jika seseorang sedang mengantarkan makanan kepadanya, hidup May menjadi sangat gelap, kali ini May tidak bisa membaca buku atau melakukan sesuatu untuk menghabiskan waktunya. Di saat May hampir kehilangan semangat dan cahayanya, seseorang datang pada jam selain jam makannya. Orang itu adalah orang yang pernah May temui. Ia adalah kepala pengurus rumah tangga istana. Lelaki tua itu datang bersama dengan dua orang wanita yang berpakaian seperti pelayan istana. "kita bertemu lagi nona" katanya pada May yang mengacuhkannya. Orang itu

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 111

    Sudah setengah jam sejak May sampai di kota Linos, saat ini dia disekap di dalam kantor Ilo dengan tangan dan kaki yang juga terikat.May tidak tahu kenapa mulutnya tidak turut di bungkam seperti yang ia lihat pada Ilo, mungkin karena sejak awal May tidak mengeluarkan suara apapun. "Levi..." May memanggil Levi yang bersembunyi di dalam pakainnya setelah memastikan bahwa tidak akan ada orang yang memasuki ruangan tersebut. May bersusah payah mengeluarkan inti biji daun biru dan transporter yang sidah dimodifikasi dengan tangan terikat. Keranjang sihir May berbentuk seperti sebuah tas selempang kecil dan karena ia menggunakan jubah, Tas tersebut tidak akan terlihat dari luar. Orang - orang yang menahannya tidak berupaya untuk memeriksa dan menyita keranjang sihirnya. "bisakah kau menolongku untuk mengantarkan kedua benda ini pada Lefron?" May berbisik pada Levi yang mengeluarkan kepala kecilnya dari dalam kantung bajunya. "cit" kata Levi yang juga pelan.

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 110

    "omong - omong, apa kau benar - benar tidak khawatir dengan profesor Idris?" "anak itu akan baik - baik saja" Felix menjawab tanpa terlihat khawatir sedikitpun. "anak?" kata May ragu dengan pendengarannya. Ia menatap wajah Felix yang kekanak - kanakan tersebut. May sudah tahu bahwa Felix memiliki usia yang lebih tua dibandingkan dengan penampilannya. Tapi May tidak tahu seberapa jauh perbedaannya tersebut. Selain itu, Felix memiliki beberapa ciri - ciri khusus yang belum pernah May temui ataupun May baca dari beberapa ras orang yang ia tahu dari informasi yang di dapatnya. "oh benar, aku sudah menerima bukumu. Terimakasih itu sangat membantu" kata May. Wajah Felix yang santai berubah sedikit tegang ketika May membahas tentang hadiah yang ia berikan pada May itu. "kenapa kau memberikannya padaku? aku pikir kau sangat menyayangi buku tersebut?" May berkata lagi ketika dirinya tidak mendapatkan jawaban dari Felix. Kali ini wajah Felix berubah merah, ia kemudian memalingkan

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 109

    Perlahan tapi pasti, May akhirnya dapat sampai ke perpustakaan tanpa dicurigai siapapun.Sevenarnya May tidak tahu apakah dirinya menjadi salah satu orang yang ada dalam daftar pencarian atau sama sekali tidak terkait dengan kasus yang mengikat keluarga Mandala.Dengan jantung yang masih berdetak kencang karena adrenalin, May melangkahkan kakinya menuju lorong sepi yang akan membawanya ke tempat Profesor Idris.Dalam perjalanannya itu, May tidak menemukan ada orang lain, dan membuat kewaspadannya menurun lebih dari setengahnya ketika ia sampai di hadapan tangga yang hanya bisa membawanya ke satu tempat tersebut."Haa ..." May menghela nafasnya lega, dengan langkah yang lebih ringan, satu persatu anak tangga May pijak hingga sampai di penghujungnya.Pintu kayu tua tersebut ada dalam kondisi tertutup, May mengetuknya pelan. Tuk tuk.Tapi tidak ada respon yang ia dapatkan, ketika tangannya hendak mengetuk kembali, tiba - tiba pintunya berkerit dan membuka sedikit. Saat itu May merasa s

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 108

    "aku akan pergi" kata May dengan tegas. "tidak, kau tunggulah disini, katakan dimana tempat itu. May menggeleng, "kalian tidak akan dengan mudah menemukannya tanpa aku" ia bersikeras. Sudah dua hari sejak kedatangan May ke tempat itu, May dan Andrea Mandala terus bersikeras dengan pendapat mereka masing - masing. "dengar, semakin lama kita berdebat, semakin kecil harapan hidup Lefron. Anda harus tetap disini dan mengurus yang lainnya, aku tidak akan lama" kata May. "kau tidak mengerti, keadaan di ibu kota saat ini tidak aman, terutama bagi dirimu" "kalau itu yang menjadi kekhawatiranmu aku punya solusinya" May dan Andrea Mandala melihat kearah Sally yang baru saja memasuki ruangan. "gunakan ini" katanya pada May melemparkan sebuah wig berwarna pirang. May menatap Sally lalu ia mencobanya, wig itu ringan dan ketika dia memakainya di kepalanya, ia tidak merasakan ketidaknyamanan. "hmm... tidak buruk" kata Sally yang memperhatikan May, ia juga memberikan sebuah cermin

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 107

    "sebenarnya aku masih tidak mengerti apa yang sedang kalian rencanakan. Lalu siapa orang - orang yang ada bersama kita?" Lefron menghela nafas, ia tidak langsung mengajak May kembali ke rumah mereka di Ilinos, ia mengajak May berjalan - jalan. "setelah ayahku mendengar apa yang terjadi padamu, dia memutuskan untuk ikut pergi kesana dan menemui ibu. Kurasa dia ingin meninggalkan semuanya disini, jadi dia membawa seluruh yang berharga baginya" "tunggu, maksudmu ayahmu ingin merelokasi seluruh keluarga Mandala ke dalam hutan terlarang?" May menatap Lefron dengan tatapan tidak percaya. "mungkin" "dengan semua kesatria yang kemarin ada? apakah mereka semua menyetujuinya?" Lefron terkekeh. "tenang lah, ayahku sudah memberikan mereka semua pilihan. Mereka - mereka yang kau lihat kemarin adalah orang - orang yang bersedia mengikutinya tanpa paksaan. Kebanyakan dati kesatria keluarga Mandala adalah orang - orang yang sudah tidak memiliki keluarga lagi, mereka menganggap diri mereka

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 106

    Lefron menyuruh May untuk duduk, dia kemudian dengan santai menceritakan bagaimana ia bertemu dengan Leo, dia memberikan informasi mengenai pergerakan istana yang mencurigakan, jadi untuk berjaga – jaga Lefron meminta tolong ayahnya untuk menjemput May.“er... kau tidak akan menjelaskan bagaimana disini bisa ada banyak orang?”“oh... mereka adalah tentara keluarga Mandala”“oh”Lalu terdiam.“lalu kenapa kita bersama mereka? Kalian tidak mencoba melakukan sesuatu yang berbahaya kan?”“sebenarnya ayahku sudah muak dengan keluarga kerajaan. Dia bertahan hanya karena menunggu ibu.” Lefron berkata.“apa maksudmu dengan muak? Apa kau akan elakukan semacam kudeta?”Lefron tidak memberikan jawaban positif ataupun negatif. Tapi dari apa yang terlihat oleh May, kemungkinan Andrea Mandala melakukan hal itu sangat besar. Apakah Andrea Mandala ingin menggan

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 105

    “Hallo May” Profesor Idris menyapanya.“Hallo Professor”“Sayang sekali, akademi ini jarang sekali kedatangan murid berbakat sepertimu” katanya membuat May merasa malu dan canggung.“terima kasih profesor” May akhirnya menjawab.“Idris” kata Andrea Mandala.“baiklah – baiklah, kau masih saja tidak sabaran seperti dulu” kata Profesor Idris sambil mengaktifkan gerbang sihir tersebut.Siapa yang sangaka di tempat sepi seperti terdapat sebuah gerbang sihir, May curiga gerbang sihir tersebut ilegal.Profesor Idris seperti mendengarkan apa yang dikatakan oleh May dalam pikirannya berbalik dan berkata sambil tersenyum.“gerbang ini dulunya digunakan untuk keadaan darurat, hanya saja sudah lama sekali diabaikan”.May hanya bisa tersenyum malu. “Baiklah, semuanya sudah siap, semoga kita bisa bertemu kembali” Ujar Profesor I

DMCA.com Protection Status