Claire menghabiskan waktu paginya dengan melihat pemandangan sekitar. Sekilas dirinya benar-benar berda di layar CGI fantasi ala film holywood. Gunung tinggi, penuh pohon tinggi, bunga-bunga indah, dan jangan lupakan air terjun, -ah dan mahluk-mahluk kecil yang berterbangan, persisi seperti film-fim fantasi. Claire tak berhenti bergumam, tangannya berderak dan mengepal. “Ini terlalu indah!”
Salahkan dunia yang pernah ia hidupi, penuh polusi, bangunan tinggi dimana-mana minim pepohonan. Claire merasa penyesalan kedatangannya diringankan. “Claire, apa yang kau lakukan? Tidak melakukan piket?”
Claire berbalik menatap Sven, piket? Apakah ada? Claire panic, ia dtang dengan memori yang kurang baik, jangan katakan tentang piket, ia bahkan tidak tau piket apa yang akan dia lakukan. Yang pastinya piket ini berbeda dengan piket yang ada diduaniannya, dirinya harus melakukan sesuatu agar tidak menimbulkan kecurigaan mereka.
“Apakah hari ini adalah piketku? Bukannya itu masih beberapa hari lagi?” caire menatap bingung Sven. Pemuda perak itu hanya menggeleng pasrah.
“Kau- selalu saja melupakan ini. Dua hari yang lalu Emily menukar piketnya denganmu.”
“Ahh, aku ingat!, aku melupakannya” Claire tertawa hampa, menggaruk rambut seperti orang canggung. Tapi, apa yang akan dilakukan pada piket?.
“Sven, apakah ada hal baru pada piket ini?”
Sven menatap Claire aneh, melihat mata itu, hati Claire berdegup cemas. “Selain menjaga perbatasan, apa lagi? Lagipula ketua hanya akan membuat kita menjaga danau kehidupan pada selingan waktu. Jangan khawatir, ketua tidak akan membuat kita menjaga gunung abadi lagi.”
Calire ingat, danau kehidupan adalah tempat terlarang untuk para seraphim pemula, tetapi untuk para tetua ini adalah situs pengorbanan leluhur mereka. Tidak ada yang tau apa yang disembunyikan didalamnya hanya para tetua yang tahu. Sedangkan gunung abadi, adalah tempat para seraphim memperbaiki kekuatan mereka.
Claire menuju tempatnya, setelah bertukar posisi deengan orang sebelumnya, Claire berdiri memantau keadaan, didepannya hanya ada pandangan rumput kering ditengah gurun gersang. Claire menatap aneh didepannya, dikatakan bahwa ini adalah perbatasan antara dunia manusia dan dunia seraphim tetapi yang dihadapnnya hanyalah gurun kering yang hampa, lalu dimana pembatas itu.
Claire mengangkat tangan, meraih udara, benar saja, sebuah layar transparan bergetar seperti tirai air. Dinovel ini tirai ini mempunyai kekuatan pertahanan yang tinggi, jika ada sesuatu yang memaksa masuk, maka penghalang ini akan menahan dengan memberikan tegangan listrik kuat. Bahkan jika itu berkedudukan jendral mereka perlu memerlukan setengah bulan untuk menerobos masuk. Lagi pula alarm akan berbunyi jika ada sentuhan dari luar. Claire berdiri bosan, dihadapannya hanya dad gurum kering dengan cuaca yang cerah. Tak berapa lama seseorang adatang, penjaga tembok kiri adalah seorang komandan meskulin, datang memberitahunya. Akan ada orang-orang dari devisi 3 datang untuk melakukan pengecekang penghalang. 10 tahun adalah jangaka waktu untuk memperbaiki penghalang.
Claire mengingat alur cerita novel ini, saat ini devisi 3 seraphim akan datang daan beberapa iblis akan memaksa masuk dengan pasukan besar. Iblis akan menduduki seperempat wilayah seraphim dibawah jendral iblis, karna kurangnya persipan seraphim memili cukup banyak korban jiwa. Claire mencoba mengingat plot lainnya, tetapi yang terpenting adalah mencoba mengulur waktu menyelamatkan kesempatan ini. seperempat wilayah yang diambil iblis adalah ladang pertanian serta ladang kebutuhan primer lainnya. Dalam plotnya setelah iblis mengambil wilayah itu, seraphim mengalami kekurangan makanan dan penyakit datang satu-persatu seperti bencana.
Memikirkan bagaimana mengembalikan keadaan, tidak mungkin Claire berteriak mengatakan iblis akan datang, jika dirinya tidak ingin dianggap gila, maka jangan lakukan itu. Claire mengepalkan tangannya, sekarang devisi 3 sedang melakukan perbaikan, menghitung waktu, makan 3 menit lagi iblis akan menerobos masuk.
“Claire, kau piket hari ini? biar kutebak, Emily pasti bertukar denganmu. Ck, kau bodoh” suara gagak, yang terus berbicara, siapalagi kalau bukan Dave!.
“Orang bodoh tidak mempunyai hak mengatakan orang lain bodoh. Apa yang kau lakukan disini?” Claire menendang betis Dave dengan mata ancaman.
Dave menghindar dan mundur selangkah “Hei jangan katakan ingatanmu mulai memburuk lagi, aku adalah wakil ketua devisi 3, bukannya kita barus rapat gabungan kemarin?” Claire berdengung Ah- dan tertawa hampa.
“Aku mengalami pusing setelah pemburuan kemarin, dan demam tinggi, kepalaku terasa kosong, dan aku mulai melupakan sesuatu.”
Dave mengulurkan tangannya, memeriksa dahi Claire dan mulai bergumam, dan cahaya putih samar memasuki reina Claire. Dave menatap Claire “Sangat jarang bagi seraphim untuk demam, kita termasuk mahluk cerdas, abadi dan tahan penyakit. Kau harus kembali kepada pamanmu, keluhan ini aneh.”
Claire mengangguk setuju, walaupun ia harus dengan cepat mengingat siapa paman pemilik tubuh asli. Tetapi hal pertama yang harus diatasi adalah kemunculan para iblis. “Dave, pernah berfikir jikka perbatasan ini akan dibobol?”
Dave mengakat alisnya, “dibobol? Itu tidak mungkin, 20 tahun lalu, iblis gagal masuk, yang pastinya mereka juga tidak akan bisa.”
Claire tidak menyerah “Bagaimana jika mereka mempelajari cara masuk dengan kegagalan mereka? Hey kau pasti pernah mendengar pepatah ini.” Dave menatap gila gadis didepannya, sekali lagi mengangkat tangannya ke dahi Claire memeriksa suhu tubuhnya, takut jika Claire gila karna demam, ini bisa semakin rumit. Claire mendengus kesal, menepis tangan Dave. “Dave dengarkan aku, percaya padaku sebentar lagi iblis akan membobol perbatasan”
“Claire kau harus memeriksa tubuh dan jiwamu ke bangunan putih, penyakitmu semkain serius.” Dave berbalik memanggil kawan devisinya. Berbicara sebentar, wajah Dave seketika tidak baik, melirik Claire yang masih berwajah kesal.
Calire menyipitkan mata melihat ekspresi Dave yang salah, menduga perkataannya benar terjadi dan Dave menemukan kelianan dari situasi saat ini. tak butuh waktu lama Dave menariknya lebih jauh dari perbatasan. “Claire aku taidak tahu kau gila atau ini adalah kebetulan. Baru saja informasi adanya keretakan perbatasan baru saja kuterima, aku berfikir kau sudah berkerja sama dengan orang-orang didevisi ku untuk mengerjaiku, tapi bisakah kukatakan perkataanmu adalah kutukan?”
“Apa maksudmu? Kau masih tidak percaya padaku? Kau mendengarnya sendiri, keretakan itu ad-
“Claire! Aku tahu, aku takut apa yang aku katakana akan menjadi kutukan, karna invansi iblis sudah sampai diperbatasan! Kenapa kau tidak memberitahuku sejak awal?”
Calire tersentak panic dan cemas, dirinya tidak mengira akan secepat ini. “jika aku memberitahumu sejak awal, kupastikan kau akan membawaku menuju ruang isolasi, dan menuduhku gila! Jangan lupakan prilakumu tadi!”
Menghadapi kemarahan Claire, Dave menyalahkan dirinya karna terlalu terdesak. Dia emnagkat tangannya mengibarkan bendera putih. “Aku salah, jangan marah Claire, yang terpenting adalah bagaimana cara mengatasi ini?”
Masih dengan tatapan sinis, Claire berdecih ringan dan berkata “Jika invansi iblis benar-benar masuk, kemungkinan besar kita kan kehilang lebih banyak dan mereka pasti kan mengambil kebutuhan pangan kita.”
“Kau tahu dari mana?”
Claire menendang kaki Dave “Berfikrlah, kawasan apa yang paling dekat dengan perbatasan”
Dave mengangguk samar, persawahan ada disini , maka pangan adalah ancaman. “Aku tidah tahu hal gila apa yang akan kau barkan padaku, tapi invasi ini harus dihentikan-“
Krak- keretakan terjadi, penghalang tiba-tiba menjadi serpihan kaca. tangan bercakar menenrobos masuk melalui lubang keretakan. Claire mengumpat pelan, tangannya diayunkan keudara dan pedang hitam berada digenggamannya. “darurat! Code 1, invansi iblis datang!” suara sirine tajam dan memekakan telinga, satu persatu bayangan datang, para Guardian berdiri perkasan di depan medan dengan sejata mereka. Para guardian ini, tinggi dengan otot kuat mereka.
Dave mengambil tangan Claire bermaksud membawanya ketempat yang aman, tetapi Claire menahan tarikan itu “Claire, code 1 bukan kesanggupanmu, jangan memaksakan diri. Guardian datang dan ini akan baik-baik saja.”
Claire menggelengkan kepalanya “tidak! Dave jangan menghalangiku, kau pergi dan amankan yang lain”
“Jangan bodoh! Kekuatanmu saat in tidak akan cukup! Kau hanya akan menjadi beban mereka. Aku akan mengatakan kepada pimpinan, dan piketmu akan dilanjutkan saat suasana aman.”
Dave terus menarik Claire pergi, walaupun gadis itu tetap kekuh bertahan “ini bukan yang sebenarnya, ini adalah awal kehancuran. Aku harus pergi, invansi didepan hanyalah pengecoh, raja iblis dan pasukan jendral mereka bergegas ke gerbang belakang, disaat seperti ini tidak ada cara lain memanggil guardian untuk bertarung disisi ini dan gerbang belakang kosong tanpa adanya guardian, yang berjaga hanyalah seraphim level lemah. kau pergilah dan memanggil bantuan menyusulku.” Claire menarik paksa tangannya dan lari menuju gerbang belakang. Dave berteriak beberapa kali dan mengumpat kesal, disatu sisi ingin memarahi Claire disatu sisi lagi dia cemas.
Dave menutup mata dan mulai mencari komunikasi. “Sven, cari Cliare dan bantu dia! Anak bodoh itu akan bunuh diri. Ha.. aku tidak tahu, intinya ikuti Claire!” Dave berlari menuju tim untuk mengarahkan mereka menuju tempat pangan.
***
Tak butuh waktu lama bagi Claire untuk tiba ke gerbang belakang, sesuai plot buku, retakan yang cukup besar ada di hadapannya. Claire mengusap tangannya yang basah akibat gugup. Bukannya ingin menjadi pahlawan dan ingin mati dengan predikat penyelamat nyawa, hanya saja jika ia tidak datang, jangan pikirkan pangan yang berkurang, kematian kaumnya, tetapi awal kehancuran seraphim dan mahluk immortal adalah kejadian ini. walaupun plot yang di ceritakan tidak utuh, tetapi Claire, sebagai pembaca novel yang paling berbakti, bisa menebak dengan plot selanjutnya.
Perlahan penghalang menimbulkan lubang retakan, terus mengebu-gebu seperti adanya pukulan berturut-turut. Claire menggenggam pedang dengan kedua tangannya, mencpai konsendudu dirinya untuk tidak memalingkang pandangannya. Perlahan tapi pasti lubang keretakan mulai melebar dan seorang iblis masuk dengan semyum meringai diwajahnya.
“Oh.. ada seraphim disini.” Iblis tersenyum, dibelakangnnya ada pasukan besar yang tertawa kasar. Melihat pakainnya disertai pangkat bahu, dipastikan dia adalah jendral, yang berarti di belakangnya pria tinggi berbahu lebar, pakaian hitam snada dengan jas hitam panjang, seperti bersatu dengan kegelapan malam kecuali mata emas yang tajam tampaknya menyinari wajahnya. Siapa lagi kalau bukan raja iblis yang dianggap sebagai raja kegelapan.
“Kalian tidak pantas memasuki wilayah kami” Claire membuat postur siap menyerang pedangnya mulai terangkat siap menyerang kapan saja.
Jenderal iblis tertawa mengejek “hanya dirimu, ingin bermimpi? gadis kecil kembali kedalam selimutmu dan tidur nyenyak” kerumunan dibelakangnnya tertawa mesum.
“Tindakan yang akan menjawabnya, apa aku yang bermimpi atau hanya dirimu!”
“Baiklah terserah dirimu, hanya kamu seorang itu tidak akan menjadi menyusahkan. Aku tidak tahu darimana kau bisa menangkap gerakan kami, tetapi itu tidak masalah, cepat atau lambat wilayah ini akan menjadi tempat kami.” Jenderal iblis berseru gembira, membawa kapak ditangannya.
“Aku hanya akan menyebutkan saja, kalian tidak akan bisa memasuki kawasan pangan kami! Maupun membantai semua mahluk disini. Kau tidak akan menemukan apa yang kau cari, percaya saja padaku. Bukankah seperti itu raja?” Calire melirik pria disamping jendral yang masih menatapnya. Jenderal iblis terkejut, hanya kaum iblis yang mengetahui wujud asli raja mereka, mahluk lain benar-benar tidak tahu bagaimana tampang raja mereka, dan bagaimana bisa gadis didepannya tahu?.
Pria bermata emas tersenyum, terkekeh rendah “Bagaiamana melakukannya?”
Claire meliriknya sebentar lalu tersenyum kecil “bagaimana melakukannya? Bukannya kita semua punya otak disini? Ops, aku lupa, kalian para iblis hanya punya otak di dengkul kalian”Jendral ibis berkepala babi meludah, menatapnya marah “ dasar mahluk rendahan! Beraninya menghina raja kami, kau harus di giling sampai hancur!!” Claire menatap kepala babi sebentar, gigi kuning, tubuh gemuk berkeringat, ugh. Mengingat makanan favoritnya, maka saat ini masuk dalam daftar hitam.Melangkah maju, pedang hitam Claire menghembuskan aura merah pekat, mengayunkan pedangnya menebas hidung babi, dan detik berikutnya rengekan babi datang. “Mahluk rendah, baraninya kau melaukan ini pelacur! Aku akan mencincangmu!” babi itu berlalri maju menuju Claire, pada langkah terakhir, melihat iblis babi datang mendekat. Claire bersiap menyerang, tetapi tebasan sebuah angin berhembus dan seketika cahaya perak, menebas iblis itu menjadi potongan-potongan ke
“Sebentar lag- mereka datang” cahaya teleportasi satu persatu menyala dan orang-orang seraphim datang dengan jumlah yang banyak.Melihat keadaan berbalik, para iblis semakin mengencangkan senjata mereka, bersiap melakukan penyerangan dibawah perintah sang raja.“Daren kau datang tanpa sapaan, bukankah itu sedikit kasar? Aku ingat cangkir tehku tidak cukup digunakan memenuhi mulut orang-orangmu” implikasinya kedatangan mereka sangat tidak disambut.Raja iblis, tersenyum senang, menatap obsesif kearah Claire, iris emasnya hanya terus tertuju pada gadis itu, melihat mata itu. Ketua seraphim mengerutkan kening, dan berdiri menghalangi padangan Daren. Melihat padangannya terhalang Daren mengerut kesal.“Kau menghalang Ruth”“Dia adalah hal pertama yang tidak bisa kau sentuh, mundur atau aku tidak akan menahan diri”Daren mengumpat rendah, tetapi menyeringai selanjutnya. Dia menggigit jarinya, setete
Claire menatap langit-langit rumah sakit dengan helaan nafas yang panjang. “Apakah ini terlalu melenceng dari plot? Bukankah dia hanya umpan meriam? Lalu darimana si iblis itu mencicipi darahku? Tidakkah dia ingin membunuhku kenapa malah terikat padaku. Iblis sampah! Lihat saja kalu aku bertemu dengannya lagi, aku akan menginjak lehernya, menjambak rambutnya dan meludahinya! Cihh!” Claire menghentakkan kakinya kesal, melipat tangannya di dada. Pagi ini dia baru saja bangun dalam setengah bodoh, mengingat apa yang terjadi padanya lalu menyadari apa yang terjadi.Awalnya Claire ingin menciptakan efek kupu-kupu pada plot untuk menyelamatnya, sedikit saja, tetapi apa yang diabayangkannya malah efek ini sudah terbang jauh. Claire memikirkan apa saja yang harus dialakukan dimasa depan, kemungkinan besar apa yang sudah ia baca tidak akan sama dengan sekarang.Pentu terbuka pelan dirinya dengan ketukan. “Yo~, Kau tampak lebih baik” Dave masuk dengan sen
Langit perlahan berubah menjadi gelap. Sejak kedatangan Dave, ruangan Claire dipenuhi dengan canda tawa. Mengingat kodisi Claire masih kurang baik, Dave mengundurkan diri dan berjanji ia akan datang besok bersama Sven. Sekarang dirinya sendiri, didunia ini tidak ada ponsel, tv apalagi computer. Ini membosankan, sebagai manusia diabad-21 dia terbiasa dengan teknologi,tetapi dunia ini tidak mempunyai itu, jadi membuatnya terbiasa cukup sulit. Claire mulai menutup mata dan menghitung domba, lebih baik tidur dari pada berdiam diri seperti orang bodoh. Tetapi saat domba akan mengenai angka 100, gorden bangsalnya berkibar, Claire membuka mata dan melirik malas ke arah gorden. “Aku penasaran, waktu luangmu cukup banyak atau kau hanya orang malas yang cukup membuang waktu. Jadi urusan apa yang membuat raja iblis datang tanpa pengawalan?” Claire bangkit untuk duduk, dan iris emas yang mengintip memiliki lekukan senyum. “Tentu saja bertemu dengan istriku” bayangan hita
Di dunia itu, dimanapun itu, ada hukum yang tak terkatakan, yaitu hukum sebab akibat. Claire menempati tubuh ini dan dia harus memberikan penghormatan padanya, adanya sebab akibat ini untuk memberikan ketentraman untuk jiwanya. Kuburan ibu Claire berada di pemakaman umum yang cukup jauh. Sebenarnya di setiap keluarga yang terbilang terkenal, seperti keluarga pemilik aslinya mempunyai kuburan sendiri, terletak di mension tua disetiap keluarga. Tetapi ibu pemilik asli tidak dikuburkan disana karna keinginan Claire.Claire yang menganggap setiap tanah keluarga Carl adalah najis dan kotor yang tidak pantas bagi ibunya yang suci. Satu jam perjalanan, akhirnya ia menemukan kuburan ibu pemilik asli, dibawah pohon besar yang rindang, kuburan itu tampak teduh dengan sinar matahari yang menyinarinya. Claire mengusap batu nisan itu dengan lembut, lalu meletakkan bunga di depan batu nisan.“Halo Nyonya Violet, namaku Claire, bukan Claire yang kau tahu, tapi Claire yang lain.
Hari telah menjelang malam, kota-kota di London mulai gelap, lampu-lampu kota sudah menunjukkan kesombongan cahanya, suara-suara ramai terus mengusik pendengaran. Mahluk malam yang nyata berlalu lalang didunia bawah, tak sedikit dari mereka akan menuju ke kota untuk mendapatkan santapan malam dari manusia-manusia tolol. Seperti saat ini, sepasang iblis berkuku tajam tersenyum penuh melihat seorang gadis yang berada di dalam sel mereka. Baru 15 menit tadi mereka medapatkan gadis kumuh ini di pinggir jalam werlands, salah satu tempat kumuh yang paling terkenal di London.“Hari ini kita akan makan enak Leli.” Si laki-laki terkikik puas, sedangkan si perempan –leli- tak kalah puas. Sejumput perasaan takut memenuhi benak gadis itu, ia merapatkan genggamannya disalah satu ujung bajunya, gemetar ketakutan, sesak dan penuh kepanikan. Jeruji itu terbuka, wajah menyeramkan dengan mulut yang penuh gerigi tajam yang panjang, mulai mendekat, tangan hitam yang pe
Mata mereka masih saling menatap, dan Claire bersumpah, pria itu menyeringai dan mulai menjalankan mobilnya. “Kau melihatnya?” Sven dan Dave saling menatap.“Melihat apa?”Claire menatap keduanya. “Seseorang bisa melihat kereta kita.”“Jika bangsa immortal tentu saja bisa, kecuali manusia. lalu apanya yang aneh?”Calire memutar matanya kesal. Sven menatap Clire. “Yang berarti bukan keduanya. Kau tidak salah kan?”“Aku tidak mencium bau apapun darinya.”“Hidung mu beringus, itu pasti” Dave merapikan rambutnya, tak memperdulikan tatapan menusuk.“Dave.” Sven memberikan peringatan. Pria itu menghela nafas. Dave menatap keduanya.“Ada dua kemungkinan. Pertama, kau masih belum peka Claire, kau baru mengetahui dirimu sebulan yang lalu dan bergabung dengan kami 3 hari kemudian, yang berarti kau masih harus berlatih anak baru. Yang ked