Share

BAB 205

Praaang!

Nampan dan kedua gelas terjatuh dari pegangan Aliya. Pecahan terserak tak jauh dari kedua kaki Aliya.

Mata Aliya membelalak, mulut membuka, jantung terlewat beberapa detakan, napasnya terdengar pendek-pendek seakan terengah.

Kedua lutut Aliya gemetar dan menjadi lemas hingga tak lama kemudian tubuhnya hendak terjatuh.

Namun sosok yang berdiri di depan Aliya itu, dengan sigap menyingkirkan pecahan cangkir yang berserakan di bawah Aliya dengan sekali empasan ringan energi dari tangan kirinya, sementara tangan kanan menangkap lengan kiri Aliya dan menahannya tidak sampai terjatuh.

Kedua lutut Aliya sungguh lemas.

Ia kini terduduk di lantai dengan lengannya yang terlingkari erat oleh tangan sosok itu.

Wajah Aliya menengadah memandang tak percaya pada pria yang berlutut satu kaki di depan Aliya dengan tangan yang tetap melingkari lengannya.

Bibirnya bergetar, lalu dengan susah payah satu kata keluar dari mulutnya.

“De-Dean…”

Pria di hadapan Aliya itu tersenyum. “Aku pulang…” bisik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status