Share

BAB 110

Aliya terlampau panik, dan yang terlintas pertama dalam pikirannya adalah Diani.

Meskipun terakhir kali ia berhasil membuat dirinya bisa menyampaikan pesan telepati pada teman-teman elemennya, namun ia sudah terbiasa berhubungan dengan Diani ketika menyangkut tentang Elang.

Pun ketika Dean berhasil dihubungi, itu pun melalui perantara Diani.

Jadi, yang terpikir olehnya saat ini, adalah Diani.

Namun tanpa Aliya sadari, pikiran itu lalu terwujud dan tercetak dalam bentuk  status di WA milik Aliya yang hanya bisa dibaca oleh Diani.

“Oh baiklah. Kau mau kasih kabar ke yang lainnya?” Kalimat Elang membuyarkan lamunan Aliya.

“Silahkan. Ini aku bantu perjelas percakapan kita,” katanya lagi menambahkan.

“A-apa maksudmu?” Aliya tidak paham maksud Elang.

Pria bernetra cokelat tua itu tampak berdiam sebentar. Seolah tengah mengatur sesuatu dalam pikirannya.

“Aku bantu kau untuk memberi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status