Mendengar kabar kalau Lilac yang mewarisi perusahaan ayahnya, Adrian marah besar, ia melampiaskan kemarahannya dengan membunuh beberapa pelayan yang bekerja dengannya.
"Kenapa anak ingusan itu? Kenapa?" Teriak Adrian sambil memukuli seorang pelayan menggunakan talang.
Sungguh kejam Adrian, melampiaskan kemarahannya kepada orang lemah.
Pelayan itu bersimbah darah karena Tuannya memukuli kepalanya dengan talang saat ia menyuguhkan teh di ruang kerjanya.
Pelayan itu hampir mati karena perbuatan Adrian, Asistennya kemudian datang untuk menghentikan kelakuan kejam tuannya.
Setelah puas bermain-main Adrian membasuh wajahnya yang terkena percikan darah dari pelayan itu.
Pelayan itu mati lemas karena darahnya banyak yang keluar untuk menutupi luka menganga yang ada di tengkorak kepalanya.
"Buang pelayan itu!" Perintah Adrian.<
Si mata-mata menuju ke ruangan Evhan ia membawa teh dan makanan ringan untuk Evhan."Tuk..! Tuk! Tuk!" Bunyi pintu ruangan Evhan."Silahkan masuk!" menulis laporan bulan ini. Evhan tengah sibuk merekap laporan yang akan dia berikan kepada wakil Direkturnya.Si mata-mata yang menyamar sebagai pelayan memberikan Evhan segelas teh dan biskuit."Pak, saya letakkan dimana minuman Bapak?" tanya si pelayan itu."Di meja depan kamu saja. Terima kasih ya." Melanjutkan pekerjaannya."Iya Pak saya permisi." Menutup pintu 'Pasti kamu akan tertarik sama biskuit yang saya berikan sebagai pelengkap minum tehmu Evhan,' tersenyum sinis kemudian pergi menuju gedung dapur."Oh iya bantuin saya cuci seprei Nona ya?" kata Pelayan B."Baik, kakak. Kalau Nona nggak pernah saya lihat. Dia dimana ya?" tanya Si pelayan."D
Dia tidak segan-segan membunuh targetnya ataupun orang yang disekeliling targetnya yang akan menghalanginya menyelesaikan tugasnya. *** Evhan dan Jefri menunggu korban penganiayaan siuman, sambil bercerita tentang pengalaman pribadi masing-masing, ia tiba-tiba teringat dengan wanita yang melakukan aksi tidak senonoh di ruang kerjanya tempo hari. Saat bercerita Jefri dan Evhan asik bercerita, wanita yang terbaring itu bermimpi, di dalam mimpinya dia sedang duduk menikmati keindahan padang rumput bersama keluarganya. Lalu tiba-tiba Ibu Lilac memperhatikan dan mendekati mereka. Si wanita pelayan yang menjadi korban itu memanggilnya untuk gabung dan menikmati pemandangan. Tak lama Ibu Lilac berkata, "Tolong bantu anak saya, dia sangat membutuhkan bantuan anda sekarang. Tolong bangunlah!" Tiba-tiba segalanya menjadi gelap dan teringang-ngia
Sebastin memperhatikan secara seksama maksud bunyi itu kemudian ia tersenyum. "Hm! Aku terlalu tegang," sambil mengelus rambut hitam nan lurusnya. Lilac mengenakan gaun serba hitam, dan sebuah kalung peninggalan Ibunya yang merupakan putri dari keturunan raja. Semua mata tertuju pada Lilac, bermata perak bersinar laksana rembulan dan kulitnya seperti mutiara bersinar bagaikan permata yang terlindung dari tangan bedebah. Para eksekutif dan warga yang menonton kaget bukan main karena melihat Lilac muncul di publik mengenakan kalung permata peninggalan kerajaan De Abigel Cecila. 'Ternyata permata biru peninggalan kerajaan kita telah ditemukan dan dikenakan oleh seorang wanita yang merupakan pewaris dari kerajaan bisnis tuan Bima Aryadikta', kata pengisi suara di berita itu. "Ini berarti wanita itu adalah cucu dari raja terakhir dan mendiang Ibunya ad
Di Rumah Sakit. Setelah pasien itu terbangun ia mencari Lilac dan ingin memberitahukan sesuatu. Jefri dan Evhan saling memandang dan kompak memberitahukan bahwa mereka adalah bawahan Lilac. Saat itu si pasien memberikan keterangan dan kesaksiannya untuk dijadikan bukti agar dapat menjerat Adrian sehingga bisa menendang dia agar masuk penjara. Perasaan Jefri dan Evhan menjadi lega saat mereka telah mengirimkan laporan ke polisi dan menjadi kuasa hukum dari si pelayan korban penganiayaan yang selamat dari kebrutalan Adrian. Tetiba Evhan kepikiran dengan seorang wanita yang menggodanya entah mengapa ia tidak melihatnya saat berada di Istana Timur Rosemerry. 'Hm! Sudahlah. Mungkin dia sibuk,' lirihnya dalam hati. Di acara pengangkatan Lilac. "Tolong kalian hubungkan lapton agar si korban bisa berbicara kep
Saat pelantikan Lilac sebagai pimpinan perusahaan ada seseorang yang tidak hadir saat itu. Dia memiliki peranan penting dalam pemulihan kesehatan mental Lilac dan juga pendukung Imelda ketika ia kesulitan. Setelah berdiskusi bersama Imelda di gerai somainya, Rasyid bersedia membantunya menjadi mata-mata. Dia ditugaskan untuk mematai seorang pengusaha kaya raya yang tinggal di Indonesia. Imelda memberikannya berkas-berkas yang akan memudahkan dirinya untuk berada di negara itu. Dengan mengenakan pakaian ala detektif yang tidak mencolok mata manusia, ia mengikuti sang pengusaha itu. Sebelum Rasyid berangkat ke Indonesia, ia sempat juga mengintai pria itu bersama Adrian. Pertemuan mereka di hadiri oleh hqmpir semua pemegang sama, saat Adrian mengumpat dan mengata-ngatai Lilac perasaan Rasyid sangat marah. Hampir saj
Tanpa sepengetahuan Harsyat ibunya sering digunakan untuk menaklukan beberapa pèsaing bisnis Hirsyam termaksuk mendiang Ayah Lilac. "Ternyata kau punya istri yang cantik Hirsyam, hahahaha." Mencium pundak Amelia. Amelia mematung hanya air mata saja yang memahami dirinya yang hancur. Suaminya, orang yang sangat ia cintai menjual kehormatannya kepada teman bisnisnya. Sebelum kejadian. Perusahaan XRuang Direktur Xionyx. Xionyx tidak setuju menerima proposal yang diajukan oleh Hirsyam namun ia memberikan alternatif lain yang membuat orang lain kaget dan marah. "Bagaimana kalau gue main sedikit sama istri cantik elo?" Memandangi ponsel Hirsyam dimana terdapat fotonya dan istrinya.
"baiklah, gue terima tawaran elu," ucap Bima. Saat mendengar itu Hirsyam seketika menjadi senang, seakan mendaptkan durian dan emas sekaligus. Bima kemudian menyuruh Hisryam dan Amelia ke Hotel Mermain, mereka akan bertemu disana. Sebelum pertemuan dengan mereka Bima dan Cesiel sudah memesan kamar dan Seciel sudah berada di kamar itu. Jam 10 malam Bima dan Amelia berjalan berdua menuju kamar yang telah disiapkan. "bagaimana keadaan anakmu?" "dia baik," kata Amelia "kenapa kamu tidak menceraikan saja suamimu? toh banyak lelaki lain yang siap menikahi. Apalagi kamu masih muda," kata Bima. "saya mencintai Hirsyam. Dan saya hanya ingin mendukungnya walaupun saya harus mengorbankan diri saya demi keinginannya mendapatkan kekayaan," "Hm!" Kemudian Bim
Di depan Amelia wanita itu terus memainkan harta yang seharusnya miĺik Amelia seorang. Tidak ada yang lebih menyakitkan ketika melihat dengan mata kepala sendiri orang yang dicintai bermesraan apalagi sampai berhubungan badan dengan wanita lain. Begitupun yang dirasakan Amelia saat mendapati suaminya melakukan perbuatan bejat itu tetapi dibalik itu ia paham semua perbuatan itu karena dia juga melakukan hal sama yang dilakukan oleh suaminya. Sebelum berangkat ke bandara ia menyempatkan diri untuk menikmati kopi di salah satu gerai yang ada di kota New Zeland. Ia duduk di sudut sambil melihat kendaraan yang lalu-lalang di depan gerai itu. Penyesalan selalu datang diakhir kesalahan itulah yang selalu dirasakan oleh Amelia, "seandainya saja aku tidak menuruti keinginan bodohnya dia, seandainya saja ...," gumamnya sambil melihat kopi yang ia pesan. Ame