Sebastin memperhatikan secara seksama maksud bunyi itu kemudian ia tersenyum.
"Hm! Aku terlalu tegang," sambil mengelus rambut hitam nan lurusnya.
Lilac mengenakan gaun serba hitam, dan sebuah kalung peninggalan Ibunya yang merupakan putri dari keturunan raja.
Semua mata tertuju pada Lilac, bermata perak bersinar laksana rembulan dan kulitnya seperti mutiara bersinar bagaikan permata yang terlindung dari tangan bedebah.
Para eksekutif dan warga yang menonton kaget bukan main karena melihat Lilac muncul di publik mengenakan kalung permata peninggalan kerajaan De Abigel Cecila.
'Ternyata permata biru peninggalan kerajaan kita telah ditemukan dan dikenakan oleh seorang wanita yang merupakan pewaris dari kerajaan bisnis tuan Bima Aryadikta', kata pengisi suara di berita itu.
"Ini berarti wanita itu adalah cucu dari raja terakhir dan mendiang Ibunya ad
Di Rumah Sakit. Setelah pasien itu terbangun ia mencari Lilac dan ingin memberitahukan sesuatu. Jefri dan Evhan saling memandang dan kompak memberitahukan bahwa mereka adalah bawahan Lilac. Saat itu si pasien memberikan keterangan dan kesaksiannya untuk dijadikan bukti agar dapat menjerat Adrian sehingga bisa menendang dia agar masuk penjara. Perasaan Jefri dan Evhan menjadi lega saat mereka telah mengirimkan laporan ke polisi dan menjadi kuasa hukum dari si pelayan korban penganiayaan yang selamat dari kebrutalan Adrian. Tetiba Evhan kepikiran dengan seorang wanita yang menggodanya entah mengapa ia tidak melihatnya saat berada di Istana Timur Rosemerry. 'Hm! Sudahlah. Mungkin dia sibuk,' lirihnya dalam hati. Di acara pengangkatan Lilac. "Tolong kalian hubungkan lapton agar si korban bisa berbicara kep
Saat pelantikan Lilac sebagai pimpinan perusahaan ada seseorang yang tidak hadir saat itu. Dia memiliki peranan penting dalam pemulihan kesehatan mental Lilac dan juga pendukung Imelda ketika ia kesulitan. Setelah berdiskusi bersama Imelda di gerai somainya, Rasyid bersedia membantunya menjadi mata-mata. Dia ditugaskan untuk mematai seorang pengusaha kaya raya yang tinggal di Indonesia. Imelda memberikannya berkas-berkas yang akan memudahkan dirinya untuk berada di negara itu. Dengan mengenakan pakaian ala detektif yang tidak mencolok mata manusia, ia mengikuti sang pengusaha itu. Sebelum Rasyid berangkat ke Indonesia, ia sempat juga mengintai pria itu bersama Adrian. Pertemuan mereka di hadiri oleh hqmpir semua pemegang sama, saat Adrian mengumpat dan mengata-ngatai Lilac perasaan Rasyid sangat marah. Hampir saj
Tanpa sepengetahuan Harsyat ibunya sering digunakan untuk menaklukan beberapa pèsaing bisnis Hirsyam termaksuk mendiang Ayah Lilac. "Ternyata kau punya istri yang cantik Hirsyam, hahahaha." Mencium pundak Amelia. Amelia mematung hanya air mata saja yang memahami dirinya yang hancur. Suaminya, orang yang sangat ia cintai menjual kehormatannya kepada teman bisnisnya. Sebelum kejadian. Perusahaan XRuang Direktur Xionyx. Xionyx tidak setuju menerima proposal yang diajukan oleh Hirsyam namun ia memberikan alternatif lain yang membuat orang lain kaget dan marah. "Bagaimana kalau gue main sedikit sama istri cantik elo?" Memandangi ponsel Hirsyam dimana terdapat fotonya dan istrinya.
"baiklah, gue terima tawaran elu," ucap Bima. Saat mendengar itu Hirsyam seketika menjadi senang, seakan mendaptkan durian dan emas sekaligus. Bima kemudian menyuruh Hisryam dan Amelia ke Hotel Mermain, mereka akan bertemu disana. Sebelum pertemuan dengan mereka Bima dan Cesiel sudah memesan kamar dan Seciel sudah berada di kamar itu. Jam 10 malam Bima dan Amelia berjalan berdua menuju kamar yang telah disiapkan. "bagaimana keadaan anakmu?" "dia baik," kata Amelia "kenapa kamu tidak menceraikan saja suamimu? toh banyak lelaki lain yang siap menikahi. Apalagi kamu masih muda," kata Bima. "saya mencintai Hirsyam. Dan saya hanya ingin mendukungnya walaupun saya harus mengorbankan diri saya demi keinginannya mendapatkan kekayaan," "Hm!" Kemudian Bim
Di depan Amelia wanita itu terus memainkan harta yang seharusnya miĺik Amelia seorang. Tidak ada yang lebih menyakitkan ketika melihat dengan mata kepala sendiri orang yang dicintai bermesraan apalagi sampai berhubungan badan dengan wanita lain. Begitupun yang dirasakan Amelia saat mendapati suaminya melakukan perbuatan bejat itu tetapi dibalik itu ia paham semua perbuatan itu karena dia juga melakukan hal sama yang dilakukan oleh suaminya. Sebelum berangkat ke bandara ia menyempatkan diri untuk menikmati kopi di salah satu gerai yang ada di kota New Zeland. Ia duduk di sudut sambil melihat kendaraan yang lalu-lalang di depan gerai itu. Penyesalan selalu datang diakhir kesalahan itulah yang selalu dirasakan oleh Amelia, "seandainya saja aku tidak menuruti keinginan bodohnya dia, seandainya saja ...," gumamnya sambil melihat kopi yang ia pesan. Ame
Lalu muncul pesan baru "kamu tidak perlu khawatir. Kita akan bertemu," ucap Hirsyam saat membaca pesan dari nomor misterius itu.Lalu Hirsyam menelpon nomor misterius itu lalu ia berkata "kita akan bertemu di Cafetarian 009 jalan Managaskar bentang biru barat nomor 1 jam 10 pagi,"Tut ...Tut ...Tut ...Lalu telepon itu mati."berani ... beraninya orang itu mematikan telponku!" ucap Hirsyam marah.Lalu ia memerintahkan pengawalnya bersiaga di tempat itu."ketika gue tahu siapa loe, gue akan bunuh secara perlahan," kata Hirsyam.Ia sangat marah karena ada seseorang yang berani mempermainkan dirinya saat ia seda
Mendengar itu Hirsyam lalu memerintahkan Sebastin untuk membunuh si hakim yang bertugas memeriksa dan memutus perkaranya. Sebastian melihat Hakim itu sedang menyantap sarapan pagi bersama keluarganya lalu ia berkata, "tidak lama lagi senyuman itu akan menjadi tangisan kesedihan." Tersenyum sambil memantau melalui teropong. "Pak, apakah kita eksekusi sekarang?" tanya anak buah Sebastin. "tunggu aba-aba!" kata Sebastin. Anak buah Sebastin mengawasi si Hakim itu dari kejauhan. Hakim itu terlihat bahagia dan sangat ramah kepada siapa saja. "Sekarang habisi dia!" titah Sebastin. Mendengar perintah dari Sebastin anak buahnya lansung menembak kepala si Hakim, ia menggunakan senapan laras panjang dengan pengedap suara sehingga orang-orang tidak mendengar bunyi tembakan yang mengarah ke ßi Hakim. Peluru itu menembus tubuh Hakim saat
Kediaman BimaKamar Lilac. Selama beberapa hari Lilac telah berkomunikasi sama Hirsyam. Mereka berpacaran. Walaupun seperti itu Harsyat masih menganggap bahwa Lilac hanyalah adiknya. Saat kejadian tidak mengenakkan itu yaitu saat kedua orang tua Harsyat mau bercerai, Lilac dengan setia memberikan dukungannya kepada Harsyat. Mulai saat itu Harsyat merasa bahwa Lilac di masa depan akan menjadi seorang wanita yang luar biasa dan menjadi masa depannya. "terima kasih udah mendukung aku, Lilac," ucap sendu Harsyat. "iya, Kakak. Kakak yang semangat," kata Lilac. Kemudian Ayahnya menyuruhnya untuk tidur karena ia akan sekolah besok. Setelah beberapa bulan Hirsyam di minta oleh ayahnya untuk menginap di kediamannya. Awalnya ia enggan untuk mengikuti keinginan ayahnya itu namun ia menerima karena Ibunya yang