Home / Romansa / Rantai Hasrat (Oliver&Nicole) / Bab 112. Kesedihan yang Memilukan

Share

Bab 112. Kesedihan yang Memilukan

Author: Abigail Kusuma
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Paman, kau sudah bertemu dengan Grandpa Martin?” Oliver bertanya pada Dominic yang berdiri di hadapannya. Sebelumnya, Oliver diberi tahu asistennya bahwa Martin sudah berada di Madrid. Itu yang membuatnya segera menemui pamannya, karena ingin tahu tentang perkembangan Shawn.

Dominic terdiam dengan raut wajah muram. “Ayah mertuaku masih mencari tahu. Dia memiliki teman yang masih terlibat dalam dunia pasar gelap. Ayah mertuaku akan bertanya pada teman-temannya lebih dulu. Semoga dia bisa mendapatkan kabar baik.”

Oliver tersenyum samar dan menepuk bahu Dominic. “Shawn akan selamat, Paman. Aku percaya Shawn akan kuat. Dia tahu banyak orang yang mencintainya.”

Dominic menatap dalam dan penuh makna pada Oliver. “Ya, aku juga berharap Shawn bisa kuat.”

“Pasti, Paman.”

“Oliver?”

“Ya?”

Grandpa-mu sudah tahu tentang keadaan Shawn. Tadi dia menemuiku.”

“Grandpa William ada di sini?” ulang Oliver memastikan.

Dominic mengangguk. “Ya, dia ada di sini. Grandpa-mu datang sendiri. Grandma, Bibi Stel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 113. Informasi dari Martin  

    Dominic duduk di taman rumah sakit, tampaknya pria itu sengaja menjauh dari keluarganya yang tengah dilingkupi kesedihan karena mendengar keadaan Shawn yang semakin menurun. Ini sudah Dominic sangka. Walaupun dirinya sudah berjuang untuk tetap berpikir positive, tapi Dominic sangat tahu—bahwa sembuh dari racun yang telah menyebar ke seluruh tubuh adalah suatu hal yang tak mungkin.“Kau di sini rupanya.” William melangkah mendekat pada Dominic, lalu duduk di samping putranya itu.Dominic menatap lurus ke depan, dengan raut wajah penuh penyesalan. “Bagaimana keadaan Stella dan Mom, Dad?”“Stella dan ibumu masih dalam perawatan. Kau tidak usah khawatir. Mereka pasti baik-baik saja. Camelia menemani mereka. Selena dan Miracle sedang dalam perjalanan ke sini. Mereka akan membantu menjaga Stella dan ibumu,” jawab William memberi tahu. Stella dan Marsha sama-sama pingsan setelah mendengar kabar keadaan Shawn. Mereka kini tengah dalam perawatan dokter, dan Camelia yang menemani mereka. Pun k

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 114. Pilihan Tersulit

    “Oliver? Ada apa?” Dominic menatap bingung dan terkejut, Oliver yang berlari menghampirinya. Dia yang tengah berada di taman sendiri, langsung mendekat pada keponakannya itu.Beberapa menit lalu baru saja ayahnya pergi. Dominic masih belum ingin beranjak dari taman, karena dia ingin menenangkan diri, tetapi tatapannya kini teralih pada Oliver yang menghampirinya dengan begitu terburu-buru.“Paman, Grandpa Martin menghubungiku,” jawab Oliver cepat dengan raut wajah yang panik.“Ayah mertuaku menghubungimu?” Dominic menatap Oliver, dengan tatapan yang begitu serius.Oliver mengangguk. “Grandpa Martin sudah berusaha menghubungimu, tapi kau tidak menjawab teleponnya.”Mendengar ucapan Oliver, membuat Dominic merogoh ponsel dari balik jasnya, dan menatap ke layar—benar saja kalau ayah mertuanya menghubungi dirinya. Nada dering ponsel yang tak aktif membuat Dominic tak menjawab panggilan telepon dari ayahnya. “Aku tidak tahu kalau ada telepon masuk,” jawab Dominic cepat. “Ada apa, Oliver?

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 115. Pilihan Tersulit II

    “Lepaskan aku! Lepas, Berengsek!” Erica meraung berteriak di kala tangannya di borgol di pinggir ranjang. Wanita paruh baya itu memaksa perawat untuk melepaskannya. Namun, tentu perawat tak mungkin berani melepaskan Erica. Pasalnya, Erica adalah tahanan kepolisian.“Nyonya, tenangkan diri Anda. Polisi akan masuk jika Anda terus berteriak seperti ini.” Sang perawat mengingatkan Erica untuk tenang, dan tak lagi berontak. Nada bicara sang perawat sedikit menunjukkan rasa cemas.“Aku tidak bersalah, Sialan! Apa yang aku lakukan adalah yang semestinya! Di mana suamiku?! Suamiku akan menuntutmu karena mengikatku seperti ini,” bentak Erica sekuat tenaga.“Nyonya—”“Tinggalkan dia, aku ingin berbicara dengannya.” Mayir masuk menginterupsi percakapan antara Erica dan sang perawat.Sang perawat menatap Mayir dengan tatapan cemas, tetapi jika Mayir diperbolehkan masuk ke dalam ruang rawat Erica, maka polisi di depan pun telah mengizinkan. Detik itu juga sang perawat memilih untuk pamit undur dir

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 116. Keajaiban Telah Terjadi

    Mata Nicole terbuka perlahan, mengendarkan pandangan ke sekitar, dirinya berada di ruang rawat bersama dengan para pelayan yang menjaganya. Ingatan Nicole pun tergali akan keadaan Shawn yang memburuk. Sungguh, hati Nicole benar-benar merasa bersalah.“Nona, apa Anda ingin makan atau minum sesuatu?” sang pelayan bertanya sopan.Nicole menggelengkan kepalanya. “Tidak, aku tidak ingin apa pun. Di mana Oliver?”“Saya tidak tahu, Nona. Sejak tadi malam, Tuan Oliver pergi dengan Tuan Dominic,” jawab sang pelayan memberi tahu.“Oliver pergi dengan Paman Dominic?” ulang Nicole seraya mengerutkan keningnya.Sang pelayan mengangguk. “Benar, Nona. Tuan Oliver pergi bersama dengan Tuan Dominic.” “Oliver dan Dominic berada di ruang rawat Shawn, Nicole.” Selena menginterupsi percakapan Nicole dan sang pelayan, dia masuk ke dalam ruang rawat Nicole.“Mama Selena?” Nicole sedikit terkejut melihat ibu Oliver ada di hadapannya.Selena tersenyum lembut dan hangat. “Hi, Sayang. Mama senang melihatmu bai

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 117. Keajaiban Telah Terjadi II

    Air mata haru bahagia memenuhi ruang rawat Shawn. Semua orang di sana begitu bahagia, karena sekarang Shawn sudah berhasil membuka mata. Tidak hanya itu, tapi Shawan mampu pulih. Tidak ada yang mengira mujizat benar-benar terjadi.Stella tak henti memeluk Shawn. Wanita paruh baya yang masih sangat cantik itu, menciumi putranya. Dia sangat bahagia, karena ternyata apa yang dia doakan telah dijawab oleh Yang Maha Kuasa.Saat ini para perugas medis sudah pamit undur diri meninggalkan ruang rawat Shawn. Kondisi Shawn yang membaik membuat semua orang pun kini lega. Rasa takut, khawatir, dan cemas mulai tersisihkan.Oliver dan Dominic sama sekali tak pernah menyangka penawar racun, merespon tubuh Shawn tanpa memberikan dampak negative. Dokter telah memeriksa keseluruhan dan hasilnya adalah kondisi tubuh Shawn sangat bagus. Sekarang baik Oliver ataupun Dominic bisa tenang dan lega.“Shawn, kami senang kau sudah sadar.” Selena dan Miracle menciumi pipi keponakan mereka bergantian. Samuel dan

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 118. Pria yang Tepat

    Oliver membelai rambut panjang dan indah Nicole. Wanita itu kini tengah berada di dalam pelukan sang kekasih. Pelukan yang begitu hangat. Berada di dalam pelukan Oliver memang sangatlah nyaman. Selama ini, Nicole tak pernah memiliki sosok yang menjadi sandarannya.Jika dulu, Nicole selalu berjuang dengan kedua kakinya sendiri, kali ini dirinya memiliki sosok yang melindungi, menjaga, dan bahkan mencintainya. Setiap kali Nicole rapuh dan lemah dengan semua masalah yang datang, dia cukup memeluk Oliver. Hal itu mampu menenangkan hati dan pikirannya dari segala kesesakan.“Oliver, aku senang sekali Shawn sudah siuman,” ucap Nicole yang kian memeluk erat pinggang Oliver. Tubuh mungil Nicole begitu pas di dalam dekapan Oliver. Persis layaknya seorang anak kecil yang tengah dimanja.Oliver mencium puncak kepala Nicole. “Aku pun senang melihatnya sudah siuman. Semoga dia segera pulih, dan bisa sehat seperti sedia kala.”Nicole mendongakkan kepalanya, menatap Oliver penuh kehangatan. “Saat ak

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 119. Kau Tidak Bisa Membodohiku!

    Oliver melangkah keluar dari ruang rawat Nicole. Pria itu meninggalkan Nicole di kala kekasihnya sudah tertidur pulas. Sebelum pergi, dia meminta pelayan untuk menjaga Nicole. Meski kondisi Nicole sudah membaik, tapi dia tak akan mungkin membiarkan sang kekasih seorang diri.“Tuan Maxton?” Salah satu polisi yang menjaga di depan ruang rawat Shania, menatap Oliver yang datang. Saat ini, Oliver memang memutuskan untuk menemui Shania. Sekalipun, Shania belum banyak bicara, tapi Oliver yakin pasti Shania memberikan respon padanya.“Aku ingin bertemu dengan Shania. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan padanya,” ucap Oliver dingin dengan raut wajah tanpa ekspresi. “Tuan Maxton, kami membatasi kunjungan menemui Nona Shania Tristan. Jadi, jika Anda ingin tetap bertemu dengan Nona Shania Tristan, maka Anda tidak bisa lama bertemu dengannya,” jawab sang polisi memberi tahu.Oliver mengangguk. “Aku mengerti. Aku tidak akan lama bertemu dengannya.”Para polisi itu langsung mempersilakan Oli

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 120. Kecewa yang Mendalam

    “Oliver? Kau dari mana?” Nicole menatap Oliver yang kini mendekat padanya. Wanita itu baru saja bangun tidur. Nicole sedikit terkejut di kala dirinya tak mendapati Oliver di sisinya. Akan tetapi, keterkejutannya hanya sebentar saja, karena sekarang pria itu sudah muncul di depannya. Oliver duduk di tepi ranjang, lalu para pelayan yang menjaga Nicole segera pamit undur diri dari hadapan Oliver dan Nicole. Tentu para pelayan tak ingin mengganggu Nicole dan Oliver.“Aku tadi ke ruang rawat Shania. Aku menemuinya,” jawab Oliver yang sontak membuat Nicole terkejut.“Kau bertemu dengan Shania?” ulang Nicole memastikan. Tadi, sebelum dirinya tidur, Oliver sama sekali tak mengatakan akan bertemu dengan Shania. Jika saja Nicole tahu, maka sudah pasti Nicole meminta ikut untuk bertemu dengan Shania.Oliver menganggukkan kepalanya. “Ya, aku bertemu dengan Shania.”Nicole mendesah panjang. “Kenapa kau tidak bilang padaku, Oliver? Aku juga ingin bertemu dengan Shania.”Oliver membelai pipi Nicol

Latest chapter

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 206. Ending Scene (TAMAT)

    Beberapa bulan berlalu … Wengen, Switzerland. Tiga pengasuh dibuat pusing luar biasa oleh Olivia yang begitu aktif. Balita kecil itu terus berlari-lari sambil bermain bola kecil yang sejak tadi dia lempar-lempar. Tiga pengawal sudah siap siaga melihat setiap gerak Olivia yang sangat cepat. Entah dulu Nicole mengidam apa sampai membuat Olivia selincah ini. Baik pengasuh dan pengawal tidak bisa santai dalam menjaga balita kecil itu. Sedikit saja terabaikan, pasti Olivia sudah berulah.Tindakan Olivia memang kerap membuat Nicole sakit kepala. Apalagi waktu ketika Nicole masih hamil besar. Dia dibuat pusing luar biasa dengan tindakan putri kecilnya yang sangat aktif. Olivia sering susah diberi tahu Nicole. Balita kecil itu paling tunduk pada ayahnya. Hal tersebut yang membuat Nicole terkadang jengkel.“Olivia, pelan-pelan, Nak. Jangan berlari seperti itu,” ucap Nicole berseru dengan nada sedikit keras, tapi sayangnya tak menghentikan balita kecil yang sangat aktif itu. Nicole sampai men

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 205. Extra Part VI

    Oliver berlari menelusuri koridor rumah sakit. Raut wajah pria itu tampak sangat panik dan penuh khawatir. Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, dia tak henti mengumpati kebodohannya. Harusnya hari ini dia tak pergi ke mana-mana. Jika sampai ada hal buruk yang menimpa istri dan anaknya, maka dia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri. Saat Oliver sudah dekat dengan ruang persalinan, langkah kakinya terhenti melihat Joice mondar-mandir di depan ruangan persalinan. Raut wajah Oliver berubah, menatap lekat dan tegas sepupunya itu.“Joice?” tegur Oliver.Joice yang sejak tadi mondar-mandir tak jelas, terkejut melihat Oliver ada di hadapannya. “Oliver? Astaga, akhirnya kau muncul,” serunya bahagia melihat Oliver sudah datang. Sejak tadi dia sudah panik karena Oliver tak kunjung datang.“Di mana Nicole?” tanya Oliver cepat.Joice menyentuh lengan Oliver sambil berkata cemas, “Nicole ada di dalam. Segera kau masuk. Dari tadi dia terus menjerit kesakitan.” Oliver mengangguk, dan

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 204. Extra Part V

    *Nicole, aku pergi sebentar ingin bertemu ayahku. Ada kasus rumit yang sedang aku tangani dan aku membutuhkan pendapat ayahku. Aku tidak akan lama. Aku akan segera pulang. Kau jangan ke mana-mana. Your husband—Oliver.* Nicole mengembuskan napas panjang membaca note dari suaminya itu. Raut wajahnya nampak kesal. Pagi ini, Nicole bangun terlambat sedangkan Oliver bangun lebih awal. Dia yakin Oliver tak membangunkannya, karena tidak mau mengganggunya. Sungguh, itu sangat menyebalkan. Nicole mengikat rambut asal, dan meminum susu hangat yang baru saja diantarkan. Hari ini, Nicole terbebas dari menjaga Olivia, karena putri kecilnya itu sedang diculik keluarganya. Well, Olivia memang kerap menjadi rebutan. Wajar saja, karena Olivia adalah cucu pertama di keluarga Nicole dan juga cucu pertama di keluarga Oliver. Hal tersebut yang menjadikan Olivia kerap sekali diculik sana sini.“Lebih baik aku mandi,” gumam Nicole yang memutuskan ingin mandi. Meskipun kesal masih ada, tapi dia tidak mau k

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 203. Extra Part IV 

    “Nicole, pakailah gaun ini.” Oliver menunjuk sebuah kotak yang berisikan sebuah gaun indah yang ada di hadapannya. Pria itu sengaja menyiapkan gaun cantik untuk sang istri tercinta.Nicole mengalihkan pandangannya, menatap gaun yang ditunjuk Oliver. “Sayang, kau ingin mengajakku ke mana sampai aku harus memakai gaun seindah itu?” tanyanya lembut. Jika hanya pergi ke tempat-tempat terdekat saja, mana mungkin Oliver memintanya memakai gaun secantik yang ada di hadapannya itu.Oliver mendekat dan memberikan kecupan di kening sang istri. “Aku akan mengajakmu dan Olivia makan malam di luar. Gantilah segera pakaianmu.” “Kau akan mengajakku dan Olivia makan malam di luar?” ulang Nicole begitu antusias bahagia.“Ya, kita akan makan malam di luar. Bersiaplah.” Oliver membelai lembut pipi Nicole.Nicole tersenyum bahagia. Detik selanjutnya, Nicole menggenggam tangan Olivia—mengajak putrinya untuk mengganti pakaian. Gaun yang dibelikan Oliver sangatlah cantik. Bahkan gaun Nicole itu kembaran d

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 202. Extra Part III

    Oliver meminta Nicole untuk tak lagi mengingat tentang masalah Joice dan Marcel. Pria itu tak ingin istrinya sampai terlalu kepikiran dan berdampak pada tumbuh kembang anak mereka. Usia kandungan Nicole sudah besar. Sebentar lagi anak kedua mereka akan lahir ke dunia. Yang Oliver inginkan adalah Nicole hanya fokus pada anak-anak mereka saja. Pun berita tentang Marcel sudah Oliver bungkam. Media dilarang lagi untuk memberitakan tentang salah satu anggota keluarganya.Pagi menyapa Nicole sudah bersiap-siap. Hari ini dia dan Oliver akan periksa kandungan. Wanita itu tampil sangat cantik dengan balutan dress khusus ibu hamil berwarna navy. Rambut panjang Nicole tergerai sempurna. Riasan tipis membuatnya semakin cantik. Meski hanya memakai lip balm tapi bibir penuh Nicole tampak sangat seksi.Nicole dianugerahi paras yang luar biasa cantik. Dia tak perlu memakai riasan tebal, karena wanita itu sudah sangat cantik. Hamil membuatnya bahkan bertambah cantik meskipun bentuk tubuhnya sudah mela

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 201. Extra Part II

    Nicole merasakan kebebasan di kala Selena dan Samuel menculik Olivia. Well, Olivia menjadi cucu pertama di keluarga Maxton—membuat Olivia benar-benar seperti anak emas. Selena dan Samuel kerap sekali membawa Olivia ke rumah mereka untuk menginap. Mengingat tiga adik kandung Oliver yang lain berada di luar negeri—membuat kehadiran Olivia menjadi warna yang baru di keluarga Maxton.“Ah, perutku kenyang sekali.” Nicole mengusap-usap perut buncitnya di kala baru saja selesai menikmati tiramisu cake yang diantarkan oleh sang pelayan.Waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi. Tak banyak aktivitas Nicole selain bersantai. Pekerjaannya sudah ditangani oleh asistennya. Sejak di mana dia hamil lagi, Oliver meminta Nicole menyerahkan pekerjaannya pada sang asisten.Jarak kehamilan pertama dan kehamilan kedua tidak jauh. Bisa dikatakan kehamilan kedua ini memang tak Nicole sangka. Nicole pikir dia tidak akan langsung hamil, karena baru saja melahirkan. Jadi setiap berhubungan badan dengan sang suami—

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 200. Extra Part

    Satu tahun berlalu … “Olivia, jangan naik-naik ke atas meja, Nak.”Nicole mendesah panjang dengan raut wajah yang begitu kelelahan. Olivia—putri pertamanya yang baru bisa berjalan itu amat sangat aktif. Baru saja Oliva berusia satu tahun—dan harapan Nicole adalah Olivia menjadi anak yang tenang dan lembut seperti anak-anak perempuan lain.Sayangnya harapan Nicole tinggal harapan. Semakin hari Olivia semakin aktif. Dua pengasuh saja harus menjaga Olivia dengan baik. Pasalnya, jika tak diawasi, Olivia selalu saja berusaha memanjat posisi tempat yang tinggi. Hal itu yang membuat Nicole khawatir luar biasa. Ucapan Nicole tak didengar oleh Olivia. Balita kecil itu terus memanjat meja. Dengan penuh waspada, dua pengasuh sudah siaga merentangkan tangan—berjaga jika sampai Olivia terjatuh, maka dua pengasuh itu berhasil menangkap tubuh Olivia.Nicole memijat keningnya di kala rasa pusing menyerangnya. Menjaga Olivia harus extra hati-hati. Beberapa minggu lalu saja, Olivia hampir tercebur ke

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 199. Perfect Ending

    Oliver mondar-mandir panik di dalam ruang bersalin. Suara jeritan menggema membuat Oliver tidak bisa tenang. Dua jam lalu, dokter mengatakan masih belum waktunya, karena kepala bayi belum terlihat. Teriakan sakit Nicole disebabkan oleh kontraksi. Masih butuh beberapa waktu sampai waktunya siap untuk Nicole melahirkan.Oliver nyaris gila akibat kepanikan dan ketakutannya. Berkali-kali dia meminta dokter untuk memberikan obat agar istrinya tidak kesakitan, tapi sang dokter mengatakan bahwa kontraksi adalah hal normal dirasakan ibu hamil.Otak Oliver seakan blank tidak mampu berpikir jernih. Pria itu tidak tahu harus melakukan apa selain mondar-mandir tidak jelas. Setiap kali sang istri menjerit kesakitan, membuat seluruh tubuh Oliver seakan mati rasa.Dulu, di kala ibunya melahirkan adiknya, dia tidak ikut di dalam ruang bersalin. Hal itu menyebabkan Oliver tak tahu perjuangan seorang wanita hamil. Yang Oliver lihat sekarang—sang istri seperti berada di ambang kematian.“Ahg!” jerit Nic

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 198. Kejadian Saat Makan Malam

    “Iya, Mom. Aku sudah meminta pelayan menyiapkan makan malam untuk kita. Kau tidak usah membawa makanan apa pun. Makanan yang sudah disiapkan sangat banyak.”“Hm, tadinya Mommy ingin membuat cake.” “Tidak usah, Mom. Dessert juga sudah disiapkan. Kau tidak usah repot-repot. Kau dan Dad cukup datang saja. Semua menu makanan sudah disiapkan.”“Baiklah, Sayang. Sampai nanti malam.” “Iya, Mom. Sampai nanti malam.”Panggilan tertutup. Nicole meletakan ponselnya ke tempat semula. Tampak senyuman di wajah wanita itu terlukis begitu hangat. Hari ini adalah hari di mana Nicole akan makan malam bersama dengan keluarganya. Pun tentu ibu tiri dan saudara tirinya juga akan datang.Nicole sekarang sudah tidak lagi memanggil Esther dengan sebutan ‘Bibi’. Sekarang, dia sudah memanggil Esther dengan sebutan ‘Mommy’. Jika dulu, Nicole tidak pernah dekat dengan ibu tirinya, kali ini dia sangat dekat dengan ibu tirinya yang baru.Sosok Esther bukanlah sosok ibu tiri yang kejam. Malah yang ada Esther sela

DMCA.com Protection Status