Home / Romansa / Ranjang Panas Milik Tuan Lukas / Kedatangan Seorang Wanita Asing

Share

Kedatangan Seorang Wanita Asing

last update Last Updated: 2024-05-15 15:11:00

Kedatangan Seorang Wanita Asing

"Wahh itu ya Tuan Lukas," bisik salah satu istri dewan komisaris.

"Iya iya, tumben sekali dia datang ya. Padahal biasanya di saat genting seperti ini dia akan selalu membuat onar. Entahlah apa yang ada di pikirannya, andai dia menajdi anak yang baik seperti Tuan Sean rasanya jabatan CEO akan mudah di dapatkannya," sahut seorang Ibu-ibu lagi.

"Ini ternyata alasannya selama ini. Aku akan pastikan semua segera terungkap! Rasanya bosan juga menjadi boneka," batin Lukas dalam hati.

"Benar, apalagi suamiku juga mengatakan Tuan Lukas selalu tepat dalam membidik target, semua perusahaan yang di handle nya akan lolos tander. Tapi sepertinya dia tak terlalu berminat melanjutkan perusahaan, sedangkan Tuan Sean ah rasanya tak pantas membahasnya," imbuhnya.

"Aku juga dengar gosip itu! Dia sangat payah kan?" bisiknya sambil cekikikan. Lukas tersenyum getir menengar percakapan dua ibu-ibu itu.

Ternyata sudah menjadi rahasia umum tentang semua kelakuan Sean. In
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   NYONYA RITA DAN SEMUA TINGKAHNYA MISTERIUS!

    NYONYA RITA DAN SEMUA TINGKAHNYA MISTERIUS!"Tapi dia itu sedikit unik unik unik," jelasnya lagi."Kenapa?" tanya Lukas."Dia itu hobi sekali bermain judi dan casino. Bahkan dia tak tanggung-tanggung saat berjudi dan entah kenapa dia selalu menang dalam setiap permainannya. Bahkan dia dijuluki sebagai dewa judi, hidupnya sangat privasi sekali. Dia benar-benar sosok wanita yang misterius," jawab Sean."Kau rupanya mengetahui banyak hal juga," sahut Lukas."Ck! Jujur saja, jika dia memiliki usia sepantaran kita rasanya aku akan jatuh cinta dengan wanita model begitu. Tak banyak bicara namun selalu berhasil mematikan lawannya. Bahkan dari dulu sampai sekarang. dia juga menggelontorkan banyak uang di perusahaan kita. Namun dia tak mau menduduki posisi komisaris," terang Sean."Wahh, aku cukup terkejut dengan seleramu," ucap Lukas."Aku memang suka wanita seperti itu. Lihatlah, bukankah sangat elegan sekali. Dari cara dia bertingkah laku. Apapun dilakukan elegan, namun di balik itu semua t

    Last Updated : 2024-05-16
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   Telpon Dari Ibu

    TELPON DARI IBU!"Oh ya ini dia," ujar Nyonya Rita sambil merogoh sakunya dia mengeluarkan sebuah kartu nama."Apa ini, Nyonya?" tanya Lukas."Ini kartu nama milikku. Jika kau mengalami kesulitan datanglah dan temuilah aku," ujar Nyonya Rita berbalik arah.Tanpa menunggu jawaban Lukas dan Sean, Nyonya Rita itu langsung pergi tanpa berkata-kata. Tingkah itu membuat Sean dan Lukas terbengong akan tingkahnya karena selama ini jarang sekali Nyonya Rita memberikan identitasnya kepada siapapun. Jika memang ada orang yang bertemu ingin bertemu dengannya, maka harus menghubunginya secara langsung dengan datang ke kantor."Gila! Kau benar-benar hebat, bagaimana bisa pesonamu membuat seorang Nyonya Rita takluk juga padamu?" tanya Sean. Lukas menggedikkan bahunya, namun seulas senyum tersimpul di wajahnya."Kau benar-benar bisa menembak orang yang bagus, Nyonya Rita. Sepertinya kita akan menjadi rekanan yang menguntungnkan," batin Lukas."Kenapa kau tersenyum misterius begitu?" sindir Sean."Ka

    Last Updated : 2024-05-16
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   PANGGILAN TUAN LIEM!

    PANGGILAN TUAN LIEM!"Ada apa Lagi?" tanya Davina."Apa kau sudah memberitahu tentang rencanaku kepada tuan Lukas dan Tuan Liem tentang apa yang aku minta," jawab Mama Davina."Aku sudah bilang dari awal kepadamu kan? Aku tidak akan pernah melakukan hal itu. Aku tidak akan pernah mengatakan apapun kepada Tuan Lukas, apalagi kepada ayah Mertuaku, Tuan Liem. Tidak ada alasan untukku membantu Kan?" sahut Davina."Sialan kau! Mau kau jadi anak durhaka? Hah? Kau tak ingat bagaimana dulu? Tanpa aku kau bisa apa? Gelandangan yang akan di pinggir jalan," sanggahnya."Ck! Aku sudah memberi tumpangan rumah untuk kau dan Leo, kan? Jadi aku harap kau sedikit tahu diri. Aku tidak tahu apa yang akan kau lakukan tapi aku tak peduli hal itu," terang Davina.Dia menghela nafasnya panjang, berusaha menguatkan hatinya untuk tak gampang kasihan dengan orang lain. Lelah sudah selama ini dia mengalah, selalu tertindas karena perasaan bersalah dan simpatinya yang gampang luluh. "Hahaha kau lucu sekali. Ak

    Last Updated : 2024-05-17
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   DAVINA MENYINGKIR? ATAU DISINGKIRKAN? SEMUA DEMI LUKAS? BENARKAH?

    DAVINA MENYINGKIR? ATAU DISINGKIRKAN? SEMUA DEMI LUKAS? BENARKAH? "Permisi, selamat pagi Tuan," sapa Davina. "Ya, Masuk!" perintah Tuan Liem. Davina pun masuk, dia mengenakan setelan blazer berwarna ungu muda rambutnya digerakin nampak manis sekali. Begitupun Tuan Liem, dia mengenakan hem dengan warna hitam nampak kesan angker, dingin, dan maskulin. Terpancar dari wajahnya, meskipun pria itu sudah setengah baya namun tidak terlihat begitu tua di mata Davina. "Duduklah Davina!" perintah Tuhan Liem. Davina pun menganggukkan kepalanya. Dia sedikit membungkuk, menghormati, dan kemudian duduk di kursi tamu. Begitupun Tuan Liem, dia duduk di samping Davina mereka saling bersampingan. "Davina," panggil Tuan Liem. Davina mendongakkan kepalanya. "Apakah kau tahu kenapa aku ingin menemuimu hari ini?" tanya Tuan Liem. Davina menghela nafasnya panjang. Dia mengepalkan tangannya, sepenuh hati, jiwa, dan raganya sangat emosi, sedih, dan campur aduk saat ini. Dia sudah tahu bahwa maksu

    Last Updated : 2024-05-17
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   LICIKNYA TUAN LIEM

    LICIKNYA TUAN LIEM"Ya, dia takut kalau di rumah sendiri. Ini yang aku takutkan dari sebuah pernikahan, ini akan mengganggu keberhasilannya. Tapi aku rasa ada sesuatu yang ganjal juga," ucapnya."ganjal? Apa itu, Tuan Liem?" tanya Davina mengerutkan keningnya dengan heran."Dia menikah denganmu tetapi dia tidak berniat melakukannya juga, jadi setengah ingin menikah setengah tidak. Bukankah pernikahan kalian itu belum terdaftar resmi? Apa kau dadar itu, Davina? Kalian hanya menikah secara gereja saja, aku bertanya pada Stevanus ternyata dia belum mendaftarkannya. Menurutmu mengapa dia melakukannya. Karena itu aku ingin mendengar pendapatmu langsung, lalu memanggilmu ke sini. Aku cukup kaget tahu semua itu," ujar Tuan Liem.Mendengar semua ucapan Tuan Liem, membuat Davina langsung terdiam. Mengenai masalah itu, Davina pun tahu dan menyadari sepenuhnya. Karena ini memang merupakan kesepakatan mereka dari awal. Lukas sengaja tak mendaftarkan penikahan mereka karena permintaan Davina agar

    Last Updated : 2024-05-19
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   RENCANA DAVINA, TUAN LIEM, DAN LUKAS!

    RENCANA DAVINA, TUAN LIEM, DAN LUKAS!"Terima kasih Tuan Liem, aku akan memegang janjimu itu," kata Davina.Davina segera pergi ke kantor. Dia berbuat seolah tak terjadi apa-apa di sana, dia tak ingin mengatakan apa yang terjadi sebenarnya kepada Lukas, saat sampai di kantor. Untung saja Davina belum terlambat, dia belum melihat Lukas masuk ke ruangan. Dia berbisik ke arah Eca,"Apakah Tuan Lukas belum datang?" tanya Davina pada Eca."Kenapa? Apa kalian bertengkar sehingga tak berangkat bersama?" tanya Eca balik."Tidak, aku tadi ada keperluan lain," jawab Davina."Kau sepertinya sangat menikmati sekali peranmu menjadi istri seorang CEO," sindirnya.Davina pun hanya melengos, dia melihat ke arah ruangan kerja Lukas yang masih kosong. Entah mengapa beberapa minggu belakangan ini setelah semua teman, rekan kerjanya di bagian divisi tahu bahwa dia sudah menikah dengan Lukas, Davina merasa tidak nyaman. Karena apapun yang diperbuatnya seolah-olah selalu berhubungan dengan Lukas. Padahal

    Last Updated : 2024-05-20
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   UGKAPAN CINTA DAVINA, TANDA PERPISAHAN!

    UGKAPAN CINTA DAVINA, TANDA PERPISAHAN!"Tunggu! Aku mau makan dulu. Aku lapar sekali," sanggah Lukas menolak Davina."Kenapa? Kau menolakku, Tuan Lukas?" tanya Davina kaget.Lukas menggelengkan kepalanya perlahan. Karena sebenarnya dia lapar sekali, dia justru takut tak fokus memuaskan Davina dan takut performanya tak maksimal. Mengingat dia sangat lapar karena selama siang hari sibuk oleh pekerjaan yang menumpuk. Ya, tentu saja pekerjaan yang di buat oleh Sean dan harus segera di selesaikannya agar perusahaan tak begitu merugi.'Cup' satu kecupan mendarat di bibir Davina."Tidak begitu, aku lapar. Justru aku takut rasa laparku ini akan membuat pertempuran kita tidak maksimal. Aku mau mengisi perut, agar bisa memuaskanmu," jawab Lukas. Davina tersenyum, dia bergelendot manja di lengan sang suami."Aku sudah masak makanan yang lezat untukmu, Tuan Lukas. Aku lebih lapar darimu sekarang," bisiknya."Benarkah? Kenapa kau tak makan?" tanya Lukas heran."Tidak. Aku mau makan bersama suami

    Last Updated : 2024-05-20
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   WARNING 21++ DI BAWAH NAUNGAN SHOWER KAMAR MANDI

    WARNING 21++ DI BAWAH NAUNGAN SHOWER KAMAR MANDI "Davina apa maksudmu mengatakan semua ini? Mengapa kau mengatakan seolah-olah kau sedang berpamitan?" tanya Lukas. "Memang kau hendak kemana? Davina percayalah, kita akan menjalani kehidupan ini dengan lebih baik. Jika memang ada halangan ke depannya, aku janji akan menyelesaikannya segera mungkin. Percayalah ini bukan masalah besar," ujar Lukas. "Aku akan menyelesaikan semuanya," sambungnya. Davina menggelengkan kepalanya. Dia memandang Lukas dengan tatapan yang sungguh sulit diartikan. Tak Ingin rasanya mengatakan kepada Lukas tentang sebenarnya apa yang dia sembunyikan tentang pertemuannya dengan Tuan Liem maupun tentang perjanjian mereka. Tapi bagaimana lagi semua harus tetap berjalan, janji itu harus tetap dilakukan meskipun rasanya susah. Tapi dia juga tak mau ingkar janji apalagi dengan Tuan Liem. Davina pun membelai wajah Lukas perlahan dan lembut. " Kenapa kau melakukan ini,

    Last Updated : 2024-05-21

Latest chapter

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   EXTRA PART

    EXTRA PART"Tuhan terima kasih! Terimakasih!" pekik Lukas sambil terus memeluk Davina, dia menciumi Davina kemudian mengelus perlahan Davina ya memang sedikit menggendut."Aku pikir kau gendut karena terlalu banyak makan, ternyata kalau hamil," gumam Lukas. Davina langsung mendelikkan matanya ke arah Lukas."Oh kalau aku gendut aku tak cantik lagi? Begitu?" protes Davina. Lukas langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat dan menyadari kesalahannya."Tidak Sayang, tidak. Kau mau gendut atau kurus tetap cantik, kau makin montoq dan menggairahkan saat gendut. Apalagi saat ini, kau sedang mengandung buah cinta. Mari kita periksa, kita harus segera memeriksakan kehamilanmu, Davina," jawab Lukas."Tapi benar ka, Tuan Lukas? Aku masih cantikkan?""Tentu dong. Cantikmu bertambah berkali kali lipat saat hamil, jadi jangan sampai bayi ini kenapa-kenapa ya, Sayang. Dia akan menjadi seorang yang hebat kelak karena memiliki orang tua seperti kita. Aku pastikan itu, jika dia wanita akan cantik se

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   KEHAMILAN MEMBAWA BERKAH!

    KEHAMILAN MEMBAWA BERKAH!TAMAT!"Aku takut kecewa, Bu. Bagaimana kalau ini hanya sakit biasa" tanya Davina."Kalau memang kau tak hamil maka tak masalah. Toh kalian masih punya banyak waktu yang penting, kita tespek dulu agar jelas semuanya. Ibu yakin kau hamil," jawab"Entahlah, Bu. Aku takut," kata Davina."Aku takut banyak berharap. Karena selama ini aku juga tak kunjung hamil," sambungnya lagi.Tak lama Bi Sun pun kembali dengan membawa tespek yang sudah dipesan oleh Nyonya Rita. Davina ingin mengetesnya, dia sudah tak sabar sekali."Bu, bolehkah aku mengetesnya sekarang?" tanya Davina."Sebenarnya yang paling valid adalah besok pagi, Nak. Pipis pertamamu setelah bangun tidur. Tapi jika kau memang penasaran dan jujur Ibu pun juga sangat penasaran sekali. Bagaimana kalau kita cek kali ini saja? Kalau memang haslnya samar kau bisa mengulang lagi besok pagi," usulnya. Davina mengangguk setuju dengan usul Nyonya Rita."Baik, Bu," kata Davina.Untung saja Davina belum terlalu banya

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   Pergi Membeli Tespek

    Pergi membeli tespek "Kau kenapa?" tanya Ibu Davina melihat putrinya sedikit berubah. "Kau nampak tak sehat, Sayang? Kau sakit ya? Pucat sekali," sambungnya. "Benarkah aku nampak pucat, Bu?" sahut Davina. Nyonya Rita menganggukkan kepalanya. "Pantas saja Tuan Lukas khawatir," batinnya lagi. "Aku merasa tidak enak badan dari semam, Ma. Sudah beberapa hari mungkin namun aku terus menahannya. Aku rasanya seperti terkena terus-terusan masuk angin. Karena beberapa malam ini aku selalu lembur malam. Aku setiap pagi akan selalu berkali-kali muntah, entah mengapa aku merasa akhir-akhir ini begitu parah," jelas Davina. "Apa kau sudah periksa? Jangan-jangan kau terkena asam lambung. Kau setres karena pekerjaan? Apakah kau juga bekerja berat akhir-akhir ini?" tanya Nyonya Rita sambil menghampiri putrinya yang berada di sofa ruang tamu. Davina menggelengkan kepalanya lemah. "Tidak, Ma. Aku tidak pernah punya riwayat sakit maa

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   KAU KENAPA, DAVINA?

    KAU KENAPA, DAVINA? "Lalu? Kenapa kok diam begitu tiba-tiba? Aku kira aku tak menginginkan anak dariku," kata Lukas sambil cemberut. "Tentu itu tidak mungkin, Tuan Lukas. Aku juga sangat mencintaimu dan memiliki anak darimu juga adalah salah satu impianku. Tapi bukankah ini aneh sekali, Tuan Lukas?" tanya Davina menoleh ke arah Lukas dengan wajah yang susah di artikan. "Aneh? Apanya yang aneh?" sahut Lukas. "Jika dipikir-pikir kita hampir melakukannya setiap hari. Bahkan kau tak pernah melakukan itu menggunakan pelindung kan? Tapi kenapa aku belum hamil juga ya?" gumam Davina. Lukas mengelus kepala Davina. Bukan tanpa alasan dia sangat yakin jika Tuhan pastilah tahu mana yang terbaik dan kapan waktu yang tepat untuk mereka memiliki anak. Karena kalau di pikir lagi memang benar apa yang dikatakan Davina itu. "Waktu Tuhan pasti yang terbaik, Davina. Apakah itu berarti kau mau kan memiliki anak dariku?" tanya Lukas.

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   ANAK DARI DAVINA?

    ANAK DARI DAVINA? "Sekarang urusan kita sudah selesai kan? Ayo kita cepat masuk dan selesaikan apa yang kita lakukan di pagi hari lagi," aja Lukas. "Lagi?" tanya Davina. Lukas langsung mengangguk denga semangat. "Tentu! Kenapa kau terlihat seperti tidak tahu apa-apa dan meragukan kemampuanku begitu. Sudah aku bilang padamu untuk menyelesaikannya sekali di pagi hari tapi kau menundanya, aku baru keluar sekali. Kurang dua kali," bisik lukas sambil memeluk Davina. "Ck! Baiklah. Karena itu permintaanmu maka aku akan lakukan dengan senang hati, Tuan Lukas. Andai Ibu tahu apa alasan ku terlambat tadi dua puluh menit adalah kau harus melayani Tuan Lukas, akankah dia mengomel?" gumam Davina. "Tak akan berani," sahut Lukas mengecupnya. Ya, kini Lukas memang memiliki kebiasaan baru jika badannya pegal maka dia akan meminta Davina untuk memijatnya setelah bercumbu mesra. Mereka pun segera mengendarai mobil itu pulang ke rumah. Davina

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   AYO KITA SELESAIKAN LAGI

    AYO KITA SELESAIKAN LAGI"Aku tidak bisa merasa lebih baik tentang hal itu, kau akan menjadi Ibu suatu saat nanti. Jadi kau tak akan pernah mengerti bagaimana sakitnya hatiku. Tidak peduli seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkannya, aku hanya ingin kau tahu saja apa alasanku memperlakukanmu," sambungnya. Davina tersenyum sinis."Tunggu saja sampai aku merasa kasihan padamu," ujar Davina kekeh.Jujur saja, sebenarnya hatinya sudah terusik sekali ingin segera membantu Mama angkatnya tapi mengingat lagi semua perlakuan lama angkat yang selama ini membuatnya cukup sakit hati. Apalagi Mama angkatnya juga tak pernah mengatakan maaf sekalipun, baru kali ini dia mendengar ucapan maaf dari mama nya.Tnpa diduga tiba-tiba mama angkat Davina berdiri dari kursinya. Kemudian di langsung menjatuhkan dirinya, dia terduduk di lantai bersimpuh. Ini adalah hal yang mustahil dilakukan oleh mama angkat Davina jika tidak dalam situasi yang sangat mendesak dan itu sempat membuat Davina terpe

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   PERTEMUAN DENGAN MAMA ANGKAT!

    PERTEMUAN DENGAN MAMA ANGKAT!"Kau tahu karena ulahmu buku tabungan barang-barang rumah tangga dan semuanya disita! DAN ITU ULAHMU, KAN?" cerca Mama Davina."Ulahku?" tanya Davina heran."Ya. Ka kan yang membuaat semuanya?" tuduh Mama Angkat Davina."Hahaha. Kau koyol sekali, Tante. Menduhku tanpa bukti. Baiklah kalau begitu, tidak ada lagi alasan bagiku untuk tetap di sini sambil mendengar hal-hal yang menggangguku. Sepertinya kau belum mengerti jika ada kata-kata yang mengganggu telingaku. Sekali lagi aku akan pergi dan aku tidak berkenan mendengarkan umpatan dari mulutmu," tegas Davina."Jadi sebaiknya kau hati-hati!" lanjutnya. 'Glek' mama angkat Davina langsung meneguk ludahnya dengan kasar. Dia tak menyangka anak angkatnya sekarang kini sudah berani berbicara kepadanya seperti itu. Mama angkat Davina terdiam dan memperhatikan Putri angkatnya itu. Dia melihat semua yang dipakai putri angkatnya adalah barang-barang branded salah satu desainer ternama. Bahkan dia mengenakan tas

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   DAVINA DAN TITIK BALIKNYA!

    DAVINA DAN TITIK BALIKNYA! "Pokoknya tidak, Tuan Lukas! Tidak ada acara bercinta siang atau sore hari. Pokoknya bercinta hanya akan dilakukan pada malam hari. Karena aku akan keluar untuk bermain di siang hari. Asal kau tahu saja, Tuan Lukas. Aku sudah menyiapkan banyak baju untuk outfit beitupun dengan bajumu. Seperti layaknya pengantin baru! Ini sangat tidak adil jika kita pergi ke sana dan tidak melakukan apa-apa," protes Davina. "Ya, ini tidak adil. Aku juga merasa sama sekali tidak adil, Davina. Karena aku lebih suka memelukmu seharian dari pada harus berlarian di tepi pantai," sahut Lukas mengeratkan pelukannya sampai dada Davina menempel di badannya. "Kau kan bisa melakukannya kapanpun, Tuan Lukas," jawab Davina. "Ya, tapi aku selalu merasa kurang. Bahkan rasanya satu juta kali lebih banyak daripada waktu luang yang bisa aku lakukan di sana akan ku habiskan untuk memelukmu seperti ini," kata Lukas. "Tapi itu tidak akan berhasi

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   PERGI BULAN MADU KE MALDIVES LAGI!

    PERGI BULAN MADU KE MALDIVES LAGI! "Sekarang, makanlah! Aku sudah menyiapkannya," perintah Davina. "Kau tidak berencana memberi aku makan ini lagi kan?" tanya Lukas. "Kenapa memangnya?" sahutnya. "Apa kau lupa, Davina? Kau pernah memberiku makanan ini, kau berkata memasaknya dengan spesial. Kau juga bilang melakukan semua untuk melayaniku dengan sempurna. Tapi apa nyatanya? Kemudian kau menghilang dan pergi begitu saja kan? Kau ingat tidak terakhir kali kau memberi makanan apa? Ini kan?" cerca Lukas. "Kau mengatakan makanan ini penuh kenangan dan memorial. Dan benar, makanan ini juga yang membuatku trauma kehilanganmu, Davina. Karena apa yang kau katakan saat itu sangat membekas dalam benak dan ingatanku. Dimana aku menjadi frustasi dan hampir gila karena kau meninggalkanku setahun lalu dari rumah ini," sambung Lukas. "Sungguh aku takut itu akan terulang lagi, Davina. Aku tak ingin itu terjadi, Davina. Pertama kau merayuku

DMCA.com Protection Status