Leo sudah tidak berani melawan lagi. Dia berlutut di tempat menunggu James kembali, kemudian terus bersujud."Pak James, aku sudah menyadari kesalahanku. Aku bersumpah nggak akan mengulanginya lagi! Tolong berbaik hati dan ampuni nyawa malang kami!"Permohonan Leo membangunkan Darwin.Darwin pun segera bersujud kepada James.Namun, semua yang mereka sekarang tidak ada gunanya bagi James."Masalah antara kita sudah selesai sejak awal, tapi kalian terus mencari masalah. Inilah akibat yang kalian cari sendiri. Pergilah mati, di kehidupan selanjutnya jangan sok hebat lagi."Sambil mengatakannya, dia menganggukkan kepala kepada Donna, "Bunuh mereka berdua dulu, kemudian bunuh keluarganya. Ingat, jangan biarkan Nathan mati dengan gampang."Darwin dan Leo langsung berteriak setelah mendengarnya, "Jangan! Jangan! James, kamu bunuh kami saja! Jangan bunuh yang lain!"James berkata, "Aku sudah bilang kalau kalian melukai Feny sedikit pun, aku akan membunuh semua keluarga kalian! Di dunia ini har
James tercengang, sejujurnya dia sekarang belum siap untuk bertemu dengan Fransiska. Akan tetapi, setelah dipikirkan ini adalah sesuatu yang akan terjadi, jadi tidak ada gunanya menghindar.Dia menganggukkan kepala berkata, "Oke, apa kamu ingat nomor telepon ibumu?"Feny berkata, "Ingat."Setelah mendapatkan nomor ibunya Feny, James pun segera menghubunginya.Panggilan terhubung dengan cepat."Halo, apakah ini Fransiska? Aku sedang bersama Feny.""Si ... siapa kamu? Kenapa kamu menangkap anakku?"Suara Fransiska penuh dengan kemarahan, tapi dalam sekejap langsung berubah menjadi memohon."Kumohon jangan lukai anakku. Kalau kamu mau uang atau apa pun, selama aku memilikinya, aku akan memberikannya padamu. Aku nggak memedulikan apa pun selama kamu nggak melukai anakku ....""Bukan begitu, kamu tenang dulu. Aku sudah menyelamatkannya dan aku sekarang mau mengantarnya ke tempatmu.""Oh, begitu? Maaf, maaf sekali. Terima kasih, ya. Aku sedang di kantor polisi Wilayah Kostra.""Oke, aku sege
"Siapa yang melakukannya? Feny, beri tahu Ibu! Siapa yang melakukannya? Ibu akan menghajarnya!""Feny, apa sakit? Sakit kali, ya?"Air matanya mengalir semakin cepat.Feny mengulurkan tangannya menyeka air mata ibunya."Ibu, jangan menangis lagi, ya. Feny baik-baik saja, aku cuma terjatuh. Maaf Ibu sudah membuatmu khawatir."James hampir menangis juga setelah mendengarnya.'Kenapa anak ini membuat orang merasa sangat prihatin?'Karena mobil James sedang berhenti hingga mobil di belakang tidak bisa maju, mobil di belakang terus membunyikan klakson dengan kuat sambil menegur James.James berkata, "Kalian tinggal di mana? Aku antar kalian pulang, ya."Fransiska terus berterima kasih kepada James.Dia pun memberikan alamat mereka.James menyetir tanpa mengatakan apa pun, dia mendengar perhatian yang disampaikan Fransiska terhadap Feny membuat hatinya terasa tenang.'Kalau kita benar-benar satu keluarga bisa hidup bersama dengan harmonis, bukankah itu akan sangat baik?'James memikirkan sam
Jantung James berdetak kencang, dia pun berkata, "Nona Fransiska ...."Fransiska malah menggelengkan kepalanya berkata, "Maaf Pak, aku hampir salah mengenal orang. Namaku Fransiska, aku adalah ibunya Feny. Siapa namamu?"James tercengang! Dia sudah bersiap untuk berkata secara jujur dan mengakui kesalahan terhadap Fransiska, siapa sangka Fransiska malah bersikap sopan terhadapnya.Kata-kata Feny memang mengingatkan Fransiska terhadap dirinya yang sangat berengsek dulu. James yang sekarang bajunya berantakan jelas-jelas karena menyelamatkan Feny. Di mata Fransiska, James adalah seorang pria bagai pahlawan yang berani dan adil.Seorang pria berengsek dan pria sejati yang berani, Fransiska berpikir bagaimana mungkin mereka adalah orang yang sama? Karena itulah, dia langsung menghilangkan pikiran itu, bahkan merasa bersalah karena mengira dirinya salah mengenal orang.Fransiska tidak menanyakan apa pun lagi, James pun bersedia untuk pura-pura bodoh. Kalau tidak, Fransiska pasti akan menamp
James tertawa dan berkata, "Ayo, Ayah menemanimu bermain jungkat-jungkit."James melipat kakinya, dia menggendong Feny duduk di pergelangan kakinya dan menaik dan menurunkannya.Feny tidak pernah bermain jungkat-jungkit dengan ibunya, setelah mencobanya, ternyata sangat seru. Dia pun tertawa dengan sangat senang.Fransiska yang sedang memasak menoleh melihat anaknya bermain bersama James dengan sangat bahagia, dia pun tersenyum dengan senang. Entah kenapa, senyumannya itu pun berubah menjadi pahit.Daging tumis seledri, tumis kubis dan telur orak-arik tomat adalah tiga masakan rumahan yang sederhana. Semuanya terlihat sangat menggoda dan menggugah selera."Aku buru-buru memasak, jadi nggak memasak terlalu mewah. Semoga Pak James menyukainya.""Lezat, kok. Ayo makan bersama-sama."Mereka bertiga makan di meja makan terlihat seperti keluarga yang makan malam sederhana. Setelah makan malam, James menemani Feny bermain sebentar, kemudian Fransiska pun membawa Feny untuk mandi setelah membe
Ini ....James bertatapan dengan Fransiska, tapi wajah Fransiska sudah terlihat kemerahan, dia berkata kepada Feny, "Ya, ayah akan tidur di sini. Feny tidur, ya. Ayah masih mau berbicara dengan Ibu."Feny baru menganggukkan kepalanya dan tidur dengan bahagia menuju alam mimpi.Setelah Feny tidur, tangan kecilnya dikepalkan dan menahan jari telunjuknya James.Menunggu Feny tidur lelap, James baru melepaskan tangannya dan menyelimutinya. Dia berjalan ke arah sofa, tapi Fransiska malah sedang menangis di sana.Melihat James mendekat, Fransiska langsung menyeka air matanya."Maaf sudah merepotkan dirimu, Pak James. Feny sejak kecil nggak punya ayah, dia sangat memerlukan kasih sayang ayah, tapi aku nggak bisa memberikannya ....""Nona Fransiska, kamu nggak perlu ...."James mengatakan sambil meletakkan tangannya di atas tangan Fransiska untuk menasihatinya.Siapa sangka, Fransiska malah langsung menghindar seperti digigit ular.James langsung menyadari bagi seorang wanita yang punya trauma
"Raja, orang tuamu ....""Ke depannya panggil aku Pak James saja," ujar James."Baik. Orang tuamu bilang nggak terbiasa tinggal di rumah sakit, mereka ingin keluar. Aku sudah menanyakan Pak Wahyu, katanya kondisi adikmu sudah stabil, luka di lidah juga sudah pulih. Kalau mau keluar, aku sudah menyiapkan sebuah kamar perawatan di rumah barumu dan perawat yang profesional.""Di rumah sakit juga membosankan, kita pulang saja. Oh ya, bagaimana perkembangan masalah Keluarga Iskandar?""Aku sudah membeli perusahaan investor terbesar Grup Emeran di Kota Asturi, sekarang sedang mencoba menghubungi investor utama untuk Keluarga Iskandar. Aku akan menyelesaikannya dan berjanji membuat Keluarga Iskandar bangkrut dalam tujuh hari.""Oke, selanjutnya selidiki Steven."Nadine yang masih menikmati hidupnya masih belum menyadari kalau dirinya sudah menjadi target James karena lupa budi dan licik, dia bahkan tidak menyadari kalau Keluarga Iskandar sudah mendekati kebangkrutan.Sekarang Nadine sangat ke
Sebelum Warren mengatakan kata ini, dia jelas-jelas sudah merencanakannya. Kini, dia pun berkata, "Bukankah kamu mengenal Pak Hendra kepala mafia dari Kota Gubeng? Aku dengar dia adalah orang yang sadis, dia punya banyak bawahan, bahkan seorang ahli bela diri yang sangat hebat di sisinya. Kalau meminta bantuannya, James pasti akan mati!"Nadine setelah mendengarnya langsung menegur, "Apa kamu gila? Pikirkan saja! Kamu kira membunuh itu hal yang kecil? Setelah kamu melakukannya, kamu akan sulit untuk terbebas lagi! Lagi pula, James punya begitu banyak bawahan yang hebat, kamu juga sudah melihatnya saat di Kediaman Kenrad. Ini bukankah kerjaan kita."Nadine diam sesaat, lalu berkata, "Saat di Kediaman Kenrad, James menampar Pak Anthony, jadi Pak Anthony pasti akan menanganinya. Meskipun James berhasil kabur, dengan kesombongannya di hari itu pasti akan membuat kekacauan yang lebih banyak.""Dia nggak punya uang dan kekuasaan, mau mencari masalah dengannya adalah hal yang mudah, kita ngga