Tak berhenti di sana. Jemes pun mulai melepaskan tali bra, yang mengikat kencang dua buah gunung milik Scarlet beserta celana dalamnya. Semakin dilihat, semakin tak kuasa pula James menahan desiran nafsu yang kian membisik tanpa henti.
Scarlet yang juga sudah sampai pada batasnya. Tak kuasa lagi menahan diri, hingga dengan buas dia melucuti seluruh tubuh James sampai tak ada satu kain pun yang bersisa.
Tubuh mereka yang sudah telanjang bulat membuat suasana semakin tak terbendung, akal sehat James dan Scarlet seolah telah hilang tak bersisa diinjak oleh nafsu yang telah membuncah.
“Ahh James...” desah Scarlet.
Tak pernah terpikir oleh James bahwa Scarlet bisa sedemikian liar, wanita yang selama ini dia kenal begitu berwibawa di atas meja kantor, kini tak ubahnya lacur di atas kasur.
Dalam pergulatan nafsu itu tak satu pun dari mereka mau berhenti dan mengalah hingga beberapa kali ronde permainan membuat tenaga mereka habis tak bersisa.
“Teruskan Scarlet, gerakan pinggulmu lebih kencang...ehmmm,” ucap James menahan kenikmatan tubuh Scarlet yang tengah menindihnya.
“Lebih kencang? Maksudmu seperti ini?” ujar Scarlet sembari mempercepat gerakan pinggulnya.
“ehmm ahhh” desah James yang akhirnya tak kuasa lagi dia tahan.
Melihat mulut James yang ternganga membuat Scarlet tak kuasa menahan dirinya untuk melumat mulut tersebut.
Jamespun meladeni Scarlet sehingga terjadi peraduan yang menghantarkan mereka pada puncak nafsu masing-masing, membuat mereka kian tak terkendali.
Pergumulan mereka sudah seperti hewan yang sudah datang musim kawinnya, hingga tak sedetik pun suara desahan dan erangan berhenti bergema di dalam kamar tersebut, pertanda mereka telah sampai surga dunia.
“Masih mau lagi James?”ucap Scarlet mencoba menggoda James dengan napas yang sudah tersengal-sengal.
“Sekali pun aku masih mau lagi bermain denganmu, aku sudah tidak yakin kau sanggup melayaniku,” jawab James yang sudah tergelatak tidak berdaya.
“Sudahlah akui saja jika kau sendiri yang sudah tidak kuat untuk memuaskanku,” ucap Scarlet.
“Lihat dirimu sendiri Scarlet, napasmu saja sudah seperti orang yang baru saja selesai berlari maraton sejauh 20 KM tanpa henti” ucap James yang kondisinya tidak jauh berbeda.
“Kau sendiri yang harus berkaca James, lihatlah dirimu sudah seperti pasta yang dimasak terlalu lama sampai jadi terlalu lembek hahaha” ejek Scarlet.
Saling menggoda dan tidak mau kalah, mereka berdebat terus menerus sambil saling menggoda di atas kasur seperti sepasang kekasih yang dimabuk asmara. Tak ada yang bisa mengusik mereka kecuali sang waktu, setiap detik yang terus berjalan menggeser menit menjadi jam. Mengingatkan Scarlet bahwa pagi ini dia harus mempertemukan James dengan seseorang. Sejenak dia lupa karena terlena menikmati kemesraan bersama James, hingga suara ketokan dari seorang pelayan rumah yang menawarkan sarapan pagi membuatnya teringat kembali akan tugas tengah dia emban.
“tok tok tok”
“Tuan dan Nyonya, sarapan sudah disediakan,” ucap seorang pembantu bernama Merry.
"Baiklah Merry, kami akan segera bersiap,” ucap Scarlet.
Segera setelah Scalet menjawab pembantu tersebut, dia arahkan pandangannya kepada James dan meminta dia untuk segera bersiap.
“James bergegaslah ke kamar mandi dan bersiap, kita harus bertemu seseorang yang sangat penting sebentar lagi,” ucap Scarlet meminta James agar bergegas untuk bersiap.
“Memangnya kita akan bertemu siapa sepagi ini?” tanya James.
“Tuan rumah ini” ucap Scarlet singkat.
“Tunggu dulu, bukankah kita sedang berada di rumahmu? dan ku kira ini adalah kamarmu,” ucap James penuh tanda tanya.
“Bukan James, ini memang bisa disebut sebagai salah satu rumahku tapi bukan aku pemiliknya. Aku hanya diperintah untuk membawamu kemari,” jawab Scarlet menjelaskan sedikit keadaanya
“Diperintah?” tanya James singkat
“Iya aku diperintahkan oleh pemilik rumah ini untuk membawamu kemari,” lanjutnya “aku tahu kau pasti punya berbagai macam pertanyaan. Simpan dulu semua itu untuk sekarang. Saat nanti bertemu sang tuan rumah ini, kau akan tahu alasan keberadaanmu di sini. Sekarang cepatlah bersiap James, membuat orang itu menuggu sama saja kau sudah rela menghantarkan nyawamu pada Sang Maha Kuasa,” jawab Scarlet sembari meminta James agar bergegas.Karena Scarlet sudah mengatakan demikian, James langsung menuju kamar mandi yang juga ada di ruangan tersebut. Tanpa membuang waktu yang ada, dia telah selesai dengan mandinya dan bersiap mengenakan setelan yang telah dipersiapkan.Dalam hati Scarlet ingin sekali mendandani dan merapikan pakaian James – seperti seorang istri - tapi mereka tidak memiliki cukup waktu untuk bermain rumah-rumahan seperti itu. dia juga harus bergegas untuk bersiap. Selesai dengan segala persiapan yang dibutuhkan untuk terlihat m
Pria tua itu memanggil James dengan sebutan Jemy. Seperti sebuah roll film yang digulung, ingatan masa lalu menyeruak kembali di dalam kepalanya. Jemy adalah nama yang sama sekali tak asing, begitu terasa familier dan hangat. Karena itu adalah nama panggilan yang biasa digunakan oleh mendiang kedua orang tua James untuk memanggil dirinya.Mata James pun mulai berlinang air mata karena kembali mengingat masa lalu, dengan sekuat tenaga dia tahan air mata itu agar tak sampai menetes. Akan sangat memalukan jika dia yang seorang pria dewasa karena hal demikian meneteskan air mata. Tak pantas bagi James yang memiliki harga diri, terlebih disebelahnya ada seorang perempuan.Jari telunjuk dan jempol digunakan James untuk menyeka air mata yang mulai tak terbendung, berpura-pura seolah terdapat segumpal kotoran di dalam matanya. Lalu dia jawab pertanyaan yang dilontarkan pria tua tersebut.“Maaf, saya sama sekali tidak mengingat Tuan. Saya juga tidak tahu siapa Tuan
Dunia hitam sendiri hanyalah metofora untuk menggambarkan sebuah ranah semu dalam kehidupan masyarakat yang tak memiliki aturan dan norma.Dihuni para penjahat, penyamun dan orang-orang yang mengais penghidupan dari pekerjaan kotor lainnya. Dunia hitam erat kaitannya dengan kejahatan seperti pembunuhan, penculikan dan perampokan.Tapi itu hanya sebagian kecil dari potongan dunia hitam yang terlihat. Pada kenyataanya dunia hitam lebih erat kaitannya dengan berbagai hal berbau ekonomi – uang adalah pusat serta jantung dari dunia hitam itu sendiri. Peredaran narkoba, penyelundupan barang ilegal, pencucian uang, pencurian benda bersejarah dan hal-hal lain berbau uang, jauh lebih dominan dalam kegiatan di dunia hitam.Tempat itu adalah tempat tinggal bagi mereka yang hidup di balik bayang-bayang kemegahan Britania Raya yang menunjung tinggi norma dan hukum. Dan tuan Joaquin mengatakan bila dia dan mendiang ayah James berasal dari tempat itu.Alangkah ter
Pewaris keluarga Wiseman dapat dipilih dari luar keluarga, bahkan sekalipun tidak memiliki hubungan darah. Keluarga Wiseman menjunjung tinggi kemampuan seorang individu. Aneh memang, karena tak satu pun keluarga bangsawan - mulai dari kelas bawah sampai kelas atas lain yang setara dengan keluarga Wiseman - memiliki tradisi seperti ini. Sebuah alasan besar melandasi hal tersebut. Ada kisah dan sumpah yang mengikat keluarga Wiseman. Kisah dan sumpah yang hanya diketehui para pewaris keluarga.Tersebunyi dalam kabut tebal, dihilangkan dan dikunci sangat rapat di balik sejarah panjang kerajaan Britania Raya. Sebelum tuan Wiseman melanjutkan cerita panjang di balik alasan itu, dia ingin melihat ketegasan dan ketetapan Hati seorang James dengan menghadapkannya pada sebuah pilihan. “Scarlet bisakah kau keluar terlebih dahulu dan tunggulah di depan ruangan.” Perintah tuan Joaquin dengan wajah serius, menandakan bahwa pembicaraan setalah ini hanya boleh diketahui
Paman Joaquin mulai membuka mulutnya yang sedari tadi seolah berat untuk mengatakan hal yang ingin dia sampaikan. James kembali menelan ludah karena sorot mata Paman Joaquin yang mendadak berubah. Tajam dan mengeluarkan tekanan luar biasa seperti sebelumnya. Dia mulai bercerita bahwa kisah panjang yang akan diceritakan berawal dari sang pendiri keluarga. Arthur Wiseman, yang hidup di akhir abad ke-19 sampai awal abad ke -20, ketika itu pemegang tengkuh kekuasaan adalah Ratu Titania. “Pada mulanya Arthur hanya seorang penjahat biasa, tak punya keluarga, hidup di lingkungan kumuh, dan makan dari hasil mencuri serta menjarah. Sampai suatu ketika, tanpa disengaja dia menjarah rombongan Ratu yang tengah berpergian dalam sebuah perjalanan rahasia,” Paman Joaquin berhenti sejenak untuk menyalakan cerutu. Setelah mengisap cerutu itu, cerita kembali berlanjut “Arthur tidak menyadari bahwa orang yang dirampoknya adalah Sang ratu penguasa Britania Raya. Tapi yang disada
***Arthur Wiseman adalah bajingan yang cerdas, dia memiliki sejuta tipu muslihat dan cara untuk membuat orang lain jatuh dalam genggamnya. Tak terkecuali Sang ratu. Melalui pertemuan yang sering dilakukan dengan pihak kerajaan, dia pun berhasil membujuk mereka untuk memberikan sebuah gelar kebangsawanan. Bukan sembarang gelar, Arthur Wiseman meminta bangsawan kelas atas – Gelar Duke.Dalam tatanan kelas kebangsawanan sendiri dapat dibagi menjadi 8 kelas. Mulai dari yang teratas King / Queen dan Price / Princess yang merupakan keluarga inti kerajaan. Lalu gelar Duke / Duchess dan Marquess / Marchioness setelahnya, sebagai bangsawan kelas atas gelar ini memiliki otoritas besar dalam kerajaan. Setelahnya ada bangsawan kelas menengah dengan gelar Earl / Countess dan Viscount / Vinscountess. Kemudian yang terakhir, bangsawan kelas rendah bergelar Baron / Baroness dan Lord / Lady.Bukan tanpa sebab Arthur menginginkan gelar itu, tanpa gelar kebangsawanan mustah
***Untuk melindungi citra dari Sang ratu, para petinggi kerajaan mengatur berbagai konspirasi dan siasat. Kejadian itu membuat para elit tertinggi kerajaan begitu murka. Perbuatan Arthur Wiseman memang sudah kelewat tidak bermoral, memalukan dan sangat tercela. Tanpa memikirkan perasaan Ratu Titania pun Arthur Wiseman, para petinggi itu memisahkan keduanya dengan sebuah putusan pengusiran.Keputusan itu adalah keputusan terbaik yang bisa diambil - dengan mempertimbangkan pengaruh dan jasa Arthur pada kerajaan. Melalui sebuah rapat yang sangat tertutup untuk hanya mengusir Arthur Wiseman dari Istana. Arthur tentu hanya bisa menerima keputusan itu, dia sepenuhnya menyadari kesalahan yang telah dia perbuat. Sangat menyesal itu sudah pasti yang dia rasakan, semua rencana yang telah dia susun dan persiapkan selama bertahun - tahun pun hancur berantakan. Dia hampir gagal untuk bisa bersatu dan bersanding dengan pujaan hatinya.Kendati demikian, ikatan mereka yang sej
“Stella bersumpah bahwa Kerajaan Britania akan selalu mendukung Oberon beserta seluruh keluarga Wiseman, memperlakukan dia dan keluarga Wiseman selayaknya memperlakukan seorang adik. Sedangkan Sumpah Oberon berbunyi bahwa dia dan anak keturunananya atau siapa pun pewaris keluarga Wiseman akan menjadi pelindung kerajaan dari balik bayangan. Bersikap kepada Stella dan keturunannya seperti seorang adik yang harus melindungi kakak perempuan, meski pun nyawa sebagai taruhannya. Mereka mengikarkan sumpah untuk saling mendukung dan melindungi sebagai satu keluarga. Tidak ada pengkhiatan, tidak ada kebohongan, semua dilakukan atas nama kejayaan keluarga dan Kerajaan Britania Raya. Itulah isi sumpahnya James,” ucap Paman Joaquin.Dengan cermat James menyadari ada yang aneh dengan sumpah itu. Satu berbunyi “mendukung” sedang yang lain berbunyi “melindungi”. Selain itu sumpah yang diucapkan Oberon pun janggal karena ia mengatakan”siapa pun yang
“Hahaha...tidak akan James. Aku dan juga Tuan Wiseman mengakuimu. Akan ku berikan dukunganku nanti malam sebagai Sang Dosa Kemarahan,” ucap Scarlet membuat James lega.Mereka pun kembali ke kamar sembari Scarlet menceritkan tentang para 7 dosa besar yang lain. Dia bercerita bahwa setiap dari mereka membawahi tiap pilar ekonomi dunia hitam. Sebuah roda perekonomian yang berjalan tanpa tidak tercatat dalam pembukuan negara dan hampir pasti melanggar hukum yang ada.Nilai Perekonomian yang berjalan dari balik bayang-bayang itu bahkan mungkin jauh lebih besar dari perputaran ekonomi Negara. Scarlet menceritakan selain dia bekerja sebagai seorang direktur di salah satu perusahaan Wiseman Group, dia juga yang bertanggung jawab dalam mengendalikan bisnis pembunuhan, pengawalan dan pertarungan bawah tanah di seluruh Britania Raya.Sebelum tiba di kamar yang mereka tuju, Scarlet berpisah dengan James karena suatu pekerjaan yang masih harus diurus. Sendirian J
“Stella bersumpah bahwa Kerajaan Britania akan selalu mendukung Oberon beserta seluruh keluarga Wiseman, memperlakukan dia dan keluarga Wiseman selayaknya memperlakukan seorang adik. Sedangkan Sumpah Oberon berbunyi bahwa dia dan anak keturunananya atau siapa pun pewaris keluarga Wiseman akan menjadi pelindung kerajaan dari balik bayangan. Bersikap kepada Stella dan keturunannya seperti seorang adik yang harus melindungi kakak perempuan, meski pun nyawa sebagai taruhannya. Mereka mengikarkan sumpah untuk saling mendukung dan melindungi sebagai satu keluarga. Tidak ada pengkhiatan, tidak ada kebohongan, semua dilakukan atas nama kejayaan keluarga dan Kerajaan Britania Raya. Itulah isi sumpahnya James,” ucap Paman Joaquin.Dengan cermat James menyadari ada yang aneh dengan sumpah itu. Satu berbunyi “mendukung” sedang yang lain berbunyi “melindungi”. Selain itu sumpah yang diucapkan Oberon pun janggal karena ia mengatakan”siapa pun yang
***Untuk melindungi citra dari Sang ratu, para petinggi kerajaan mengatur berbagai konspirasi dan siasat. Kejadian itu membuat para elit tertinggi kerajaan begitu murka. Perbuatan Arthur Wiseman memang sudah kelewat tidak bermoral, memalukan dan sangat tercela. Tanpa memikirkan perasaan Ratu Titania pun Arthur Wiseman, para petinggi itu memisahkan keduanya dengan sebuah putusan pengusiran.Keputusan itu adalah keputusan terbaik yang bisa diambil - dengan mempertimbangkan pengaruh dan jasa Arthur pada kerajaan. Melalui sebuah rapat yang sangat tertutup untuk hanya mengusir Arthur Wiseman dari Istana. Arthur tentu hanya bisa menerima keputusan itu, dia sepenuhnya menyadari kesalahan yang telah dia perbuat. Sangat menyesal itu sudah pasti yang dia rasakan, semua rencana yang telah dia susun dan persiapkan selama bertahun - tahun pun hancur berantakan. Dia hampir gagal untuk bisa bersatu dan bersanding dengan pujaan hatinya.Kendati demikian, ikatan mereka yang sej
***Arthur Wiseman adalah bajingan yang cerdas, dia memiliki sejuta tipu muslihat dan cara untuk membuat orang lain jatuh dalam genggamnya. Tak terkecuali Sang ratu. Melalui pertemuan yang sering dilakukan dengan pihak kerajaan, dia pun berhasil membujuk mereka untuk memberikan sebuah gelar kebangsawanan. Bukan sembarang gelar, Arthur Wiseman meminta bangsawan kelas atas – Gelar Duke.Dalam tatanan kelas kebangsawanan sendiri dapat dibagi menjadi 8 kelas. Mulai dari yang teratas King / Queen dan Price / Princess yang merupakan keluarga inti kerajaan. Lalu gelar Duke / Duchess dan Marquess / Marchioness setelahnya, sebagai bangsawan kelas atas gelar ini memiliki otoritas besar dalam kerajaan. Setelahnya ada bangsawan kelas menengah dengan gelar Earl / Countess dan Viscount / Vinscountess. Kemudian yang terakhir, bangsawan kelas rendah bergelar Baron / Baroness dan Lord / Lady.Bukan tanpa sebab Arthur menginginkan gelar itu, tanpa gelar kebangsawanan mustah
Paman Joaquin mulai membuka mulutnya yang sedari tadi seolah berat untuk mengatakan hal yang ingin dia sampaikan. James kembali menelan ludah karena sorot mata Paman Joaquin yang mendadak berubah. Tajam dan mengeluarkan tekanan luar biasa seperti sebelumnya. Dia mulai bercerita bahwa kisah panjang yang akan diceritakan berawal dari sang pendiri keluarga. Arthur Wiseman, yang hidup di akhir abad ke-19 sampai awal abad ke -20, ketika itu pemegang tengkuh kekuasaan adalah Ratu Titania. “Pada mulanya Arthur hanya seorang penjahat biasa, tak punya keluarga, hidup di lingkungan kumuh, dan makan dari hasil mencuri serta menjarah. Sampai suatu ketika, tanpa disengaja dia menjarah rombongan Ratu yang tengah berpergian dalam sebuah perjalanan rahasia,” Paman Joaquin berhenti sejenak untuk menyalakan cerutu. Setelah mengisap cerutu itu, cerita kembali berlanjut “Arthur tidak menyadari bahwa orang yang dirampoknya adalah Sang ratu penguasa Britania Raya. Tapi yang disada
Pewaris keluarga Wiseman dapat dipilih dari luar keluarga, bahkan sekalipun tidak memiliki hubungan darah. Keluarga Wiseman menjunjung tinggi kemampuan seorang individu. Aneh memang, karena tak satu pun keluarga bangsawan - mulai dari kelas bawah sampai kelas atas lain yang setara dengan keluarga Wiseman - memiliki tradisi seperti ini. Sebuah alasan besar melandasi hal tersebut. Ada kisah dan sumpah yang mengikat keluarga Wiseman. Kisah dan sumpah yang hanya diketehui para pewaris keluarga.Tersebunyi dalam kabut tebal, dihilangkan dan dikunci sangat rapat di balik sejarah panjang kerajaan Britania Raya. Sebelum tuan Wiseman melanjutkan cerita panjang di balik alasan itu, dia ingin melihat ketegasan dan ketetapan Hati seorang James dengan menghadapkannya pada sebuah pilihan. “Scarlet bisakah kau keluar terlebih dahulu dan tunggulah di depan ruangan.” Perintah tuan Joaquin dengan wajah serius, menandakan bahwa pembicaraan setalah ini hanya boleh diketahui
Dunia hitam sendiri hanyalah metofora untuk menggambarkan sebuah ranah semu dalam kehidupan masyarakat yang tak memiliki aturan dan norma.Dihuni para penjahat, penyamun dan orang-orang yang mengais penghidupan dari pekerjaan kotor lainnya. Dunia hitam erat kaitannya dengan kejahatan seperti pembunuhan, penculikan dan perampokan.Tapi itu hanya sebagian kecil dari potongan dunia hitam yang terlihat. Pada kenyataanya dunia hitam lebih erat kaitannya dengan berbagai hal berbau ekonomi – uang adalah pusat serta jantung dari dunia hitam itu sendiri. Peredaran narkoba, penyelundupan barang ilegal, pencucian uang, pencurian benda bersejarah dan hal-hal lain berbau uang, jauh lebih dominan dalam kegiatan di dunia hitam.Tempat itu adalah tempat tinggal bagi mereka yang hidup di balik bayang-bayang kemegahan Britania Raya yang menunjung tinggi norma dan hukum. Dan tuan Joaquin mengatakan bila dia dan mendiang ayah James berasal dari tempat itu.Alangkah ter
Pria tua itu memanggil James dengan sebutan Jemy. Seperti sebuah roll film yang digulung, ingatan masa lalu menyeruak kembali di dalam kepalanya. Jemy adalah nama yang sama sekali tak asing, begitu terasa familier dan hangat. Karena itu adalah nama panggilan yang biasa digunakan oleh mendiang kedua orang tua James untuk memanggil dirinya.Mata James pun mulai berlinang air mata karena kembali mengingat masa lalu, dengan sekuat tenaga dia tahan air mata itu agar tak sampai menetes. Akan sangat memalukan jika dia yang seorang pria dewasa karena hal demikian meneteskan air mata. Tak pantas bagi James yang memiliki harga diri, terlebih disebelahnya ada seorang perempuan.Jari telunjuk dan jempol digunakan James untuk menyeka air mata yang mulai tak terbendung, berpura-pura seolah terdapat segumpal kotoran di dalam matanya. Lalu dia jawab pertanyaan yang dilontarkan pria tua tersebut.“Maaf, saya sama sekali tidak mengingat Tuan. Saya juga tidak tahu siapa Tuan
“Iya aku diperintahkan oleh pemilik rumah ini untuk membawamu kemari,” lanjutnya “aku tahu kau pasti punya berbagai macam pertanyaan. Simpan dulu semua itu untuk sekarang. Saat nanti bertemu sang tuan rumah ini, kau akan tahu alasan keberadaanmu di sini. Sekarang cepatlah bersiap James, membuat orang itu menuggu sama saja kau sudah rela menghantarkan nyawamu pada Sang Maha Kuasa,” jawab Scarlet sembari meminta James agar bergegas.Karena Scarlet sudah mengatakan demikian, James langsung menuju kamar mandi yang juga ada di ruangan tersebut. Tanpa membuang waktu yang ada, dia telah selesai dengan mandinya dan bersiap mengenakan setelan yang telah dipersiapkan.Dalam hati Scarlet ingin sekali mendandani dan merapikan pakaian James – seperti seorang istri - tapi mereka tidak memiliki cukup waktu untuk bermain rumah-rumahan seperti itu. dia juga harus bergegas untuk bersiap. Selesai dengan segala persiapan yang dibutuhkan untuk terlihat m