Share

Bab 924

Saat ini, satu per satu dari kerumunan mulai mendekati Damar. Mereka segera memberi ucapan selamat kepada pria itu.

Dengan rendah hatinya, Damar segera mengatakan bahwa semuanya masih rumor. Dia masih belum mengetahui situasi spesifiknya.

Hanya wajah anggota Keluarga Lianto yang terlihat kusut.

Wajah Kakek Muhar berubah pucat. Selain merasa malu, yang lebih penting lagi, dia sadar Keluarga Lianto mungkin telah melewatkan peluang maju.

Kali ini, dia benar-benar merasa menyesal.

Ibunya Widia makin putus asa. Dia kemudian berkata dengan marah, "Kamu, kamu ...." Saking geramnya, dia tidak bisa berkata lebih lanjut lagi dan hampir pingsan di tempat.

Namun, begitu kembali tenang, dia langsung berkata, "Bukan, bukan seperti itu. Raja Naga baru saja bertengkar dengan putriku. Yang dia katakan saat itu mana boleh didengar. Itu hanya kata-kata emosinya saja."

"Percayalah. Begini saja, berikan semua hadiahnya kepadaku dulu. Kalau aku nggak bisa mengundang Raja Naga kembali ke kediaman Lianto dala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status