Saat ini, satu per satu dari kerumunan mulai mendekati Damar. Mereka segera memberi ucapan selamat kepada pria itu.Dengan rendah hatinya, Damar segera mengatakan bahwa semuanya masih rumor. Dia masih belum mengetahui situasi spesifiknya.Hanya wajah anggota Keluarga Lianto yang terlihat kusut.Wajah Kakek Muhar berubah pucat. Selain merasa malu, yang lebih penting lagi, dia sadar Keluarga Lianto mungkin telah melewatkan peluang maju.Kali ini, dia benar-benar merasa menyesal.Ibunya Widia makin putus asa. Dia kemudian berkata dengan marah, "Kamu, kamu ...." Saking geramnya, dia tidak bisa berkata lebih lanjut lagi dan hampir pingsan di tempat.Namun, begitu kembali tenang, dia langsung berkata, "Bukan, bukan seperti itu. Raja Naga baru saja bertengkar dengan putriku. Yang dia katakan saat itu mana boleh didengar. Itu hanya kata-kata emosinya saja.""Percayalah. Begini saja, berikan semua hadiahnya kepadaku dulu. Kalau aku nggak bisa mengundang Raja Naga kembali ke kediaman Lianto dala
Mendengar apa yang barusan dikatakan ibunya Widia, Kakek Muhar langsung menatapnya tajam. Sejak dia kembali dari Jatra, pemikiran Kakek Muhar memang telah mengalami perubahan besar hingga menjadi sekarang ini.Namun, beda halnya dengan menantunya ini. Sejak Tobi datang ke rumah mereka, dia sudah mempermalukannya. Sekarang menantunya malah berpikir untuk mengundang Tobi kembali. Apa menantunya sudah lupa dengan apa yang dia lakukan sebelumnya?Begitu Kakek Muhar memelototinya, ibunya Widia langsung tersentak. Dia pun buru-buru bertanya, "Ayah, mengapa kamu memelototiku?""Kamu masih berani bertanya? Apa kamu nggak tahu alasannya? Kalau bukan kamu terus-terusan menargetkan Tobi dari awal, mana mungkin semuanya akan sampai pada titik ini?" kata Kakek Muhar dengan nada dingin.Mendengar itu, ibunya Widia langsung tidak setuju dan berkata dengan nada keras, "Apa maksudmu aku menargetkan Tobi? Memangnya kamu sendiri nggak melakukannya? Kalau bukan karena idemu, Widia mana mungkin bisa bercer
Begitu mendengar itu, Devi langsung mengerti. Rio sudah akan berakhir celaka.Tidak peduli seberapa hebatnya Rio, sekalipun dia pewaris Keluarga Yudistira, tetapi beraninya dia melakukan hal seperti itu kepada Fila. Bahkan, dewa pun tidak bisa menyelamatkannya.Lantaran kakeknya Fila adalah orang nomor satu di Negara Harlanda, Harita Handoko, sang Dewa Perang Harita.Rio terus-menerus mengejar Fila dan berniat untuk menikahinya. Dengan begitu, statusnya akan makin melambung tinggi. Sayangnya, Fila tidak tertarik kepada pria itu.Bahkan, Rio pernah mabuk dan kehilangan akal sehatnya. Dia berusaha untuk meniduri Fila secara paksa.Entah karena Rio beruntung atau pintar menyembunyikannya, tidak ada seorang pun yang mengetahui hal itu.Sayangnya, kebenaran pada akhirnya akan terungkap.Harita telah mengurung diri untuk berkultivasi selama beberapa tahun ini. Begitu dia keluar dan mengetahui hal ini, dia langsung marah dan mendatangi Keluarga Yudistira. Dia hampir saja menghancurkan setenga
Setelah mengetahui semua ini, Keluarga Lianto kembali terpuruk.Tidak perlu diragukan lagi, Rio pasti telah melakukan hal yang membuat emosi Dewa Perang Harita. Bayangkan, dia adalah orang nomor satu di Harlanda yang terkenal dengan julukan Dewa Perang Harita, Tobi yang merupakan Raja Naga saja mungkin tidak sebanding dengannya.Bahkan, semua bawahan yang berhubungan dengan Rio sebelumnya itu juga ikut menderita. Apalagi, hampir separuh dari Keluarga Yudistira telah dihancurkan.Jika dipikir-pikir lagi, seandainya Widia pergi ke Jatra bersama Rio, dia bukan hanya akan diusir dari Keluarga Yudistira, kemungkinan keluarganya juga akan terlibat.Saat itu, takutnya Keluarga Lianto juga akan hancur sepenuhnya.Memikirkan semua ini, hati Kakek Muhar dan yang lainnya diliputi ketakutan.Untung saja, Langit masih berbaik hati kepada mereka.Kalau bukan karena Langit masih berbelas kasihan, mereka pasti sudah meminta Widia untuk mengikuti Rio ke kediaman Yudistira di Jatra. Saat itu, mereka sud
Meski Jessi sudah setuju, dia masih harus mendiskusikannya dengan Damar. Bagaimanapun juga, Damar adalah orang tuanya Jessi.Namun, Damar tertegun saat mendengar itu. Memanggil Raja Naga dengan nama depannya? Bukankah itu jelas menunjukkan hubungan mereka makin dekat?Dia bertambah antusias dan bersiap untuk berbicara.Namun, tepat di saat itu, Tobi mengerutkan keningnya. Dia samar-samar merasakan ada yang mendekat, apalagi gerakannya begitu cepat.Tak berselang lama, sosok itu sudah masuk ke dalam.Benar saja. Tak butuh waktu lama, seorang lelaki tua bertopeng menampakkan diri. Badannya kurus dan gerakannya begitu cepat seperti hantu. Tubuhnya sangat ringan dan lincah.Ekspresi Damar berubah. Keterampilannya cukup bagus, jadi dia tentunya bisa merasakan tingkat kekuatan lawan. Bahkan tekanan yang tak terlihat membuatnya kesulitan bernapas dengan normal."Kamu lagi!"Nada Tobi begitu dingin.Yang datang bukanlah orang lain. Dia adalah Zaki, si Raja Setan dari Sekte Setan, yang sempat t
Mendengar itu, Damar bertambah gugup. Siapa orang ini? Kelihatannya dia sangat hebat. Apalagi, dia barusan bilang, saat pertarungan terakhir kali, salah satu bawahannya bisa menghancurkan Raja Naga.Walau Tobi meminta Damar untuk memanggil namanya saja, tetapi dia telah terbiasa memanggilnya Raja Naga.Apalagi, mendengar lawan baru saja mengatakan kekuatannya telah mencapai tingkat puncak Guru Besar. Sungguh kekuatan yang begitu legendaris dan menakutkan.Hanya saja, Damar baru berhasil mendapatkan kesempatan emas ini. Apalagi, putrinya bisa bersama Raja Naga. Apa dia mau melihat Tobi mati begitu saja?Untungnya, dia menyadari Raja Naga tidak gugup sama sekali. Mungkin, Raja Naga punya rencana tersendiri. Kalau tidak, mana mungkin dia bisa tenang seperti itu?Raut wajah Tobi masih tenang. Dia kemudian berkata, "Ya, kekuatanmu memang sangat menakutkan, tapi bisakah kamu menjawab pertanyaanku?""Pertanyaan apa?""Kamu bilang Andreas-lah yang memerintahkanmu untuk membakar panti asuhan. A
Mengapa Raja Setan merasa dirinya seperti anak kecil yang tidak berdaya di hadapan Tobi? Bisa-bisanya dia ditekan oleh bocah itu sepenuhnya?Begitu Tobi melepaskannya, dia buru-buru mengambil kesempatan untuk bangkit.Dia benar-benar tidak percaya bahwa kekuatan tingkat puncak Guru Besar miliknya akan selemah itu. Barusan itu pasti hanya kebetulan saja. Dia berusaha untuk meluncurkan serangan lagi.Namun detik berikutnya, dia kembali terlempar ke bawah.Selanjutnya, beberapa pukulan keras kembali mendarat ke tubuhnya. Seluruh organ dalamnya tergeser, bahkan mulutnya berdarah dan pakaiannya tampak compang-camping.Terakhir, Tobi menendang dadanya dengan kasar.Argh!Raja Setan sekali lagi mengeluarkan jeritan kesakitan yang tak terkendali. Tubuhnya ambruk ke bawah dan tidak bisa bergerak lagi.Dia adalah Raja Setan yang begitu agung dan mulia, bahkan kekuatannya telah mencapai tingkat puncak Guru Besar. Namun, bisa-bisanya dia kalah telak oleh gerakan paling sederhana.Ironis sekali.Di
Raja Setan tahu Tobi tidak main-main saat mengatakan ingin membunuhnya, jadi dia terpaksa menjawab dengan jujur, "Di, dia memerintahkanku secara langsung.""Memerintahkanmu secara langsung?""Benar, walau dia memakai topeng saat itu, tapi dari suara dan figur wajahnya, aku nggak mungkin salah mengenali orang.""Berarti kamu belum pernah melihat wajahnya?" tanya Tobi sambil mengerutkan kening."Belum, tapi aku mengenalnya. Aku yakin itu pasti dia.""Kenapa dia bisa mencarimu?""Kami pernah berinteraksi sebelumnya. Dia pernah mencariku dan memintaku untuk menyingkirkan dirimu yang saat itu masih tinggal di panti asuhan. Hanya saja, dia ingin aku melakukannya secara diam-diam dan jangan sampai orang lain menemukan jejaknya," ucap Raja Setan."Lalu, kamu mengutus orang untuk membakar panti asuhan?" Wajah Tobi terlihat dingin."Aku ...."Raja Setan ingin membuat alasan, tetap pikirannya mendadak kosong. Dia tidak bisa berkelit sedikit pun. Lagi pula, memang itulah kenyataannya."Begitu rupa