Share

Bab 803

Penulis: Anak Ketiga
Tobi begitu cemas. Setelah turun dari mobil, dia segera berjalan cepat menuju pintu kediaman Lianto.

Saat ini, Kakek Muhar dan yang lainnya juga sudah menunggunya di depan pintu gerbang. Melihat Tobi sampai, wajah mereka langsung berubah, bagaikan bertemu dengan penyelamat. Mereka buru-buru memanggilnya dan berkata dengan nada cemas, "Tobi, akhirnya kamu sampai juga."

Saat ini, mereka sudah melupakan rencana awal mereka.

Tepat sebelum menerima telepon dari Gibson, mereka masih sibuk mendiskusikan cara menjebak Tobi agar Widia membencinya dan menceraikannya.

"Tobi, Widia itu istrimu, kamu harus menyelamatkannya." Ibunya Widia langsung mengingatkan Tobi sambil memasang ekspresi penuh harapan. Dia takut Tobi tidak mau pergi.

"Jangan khawatir, aku pasti akan berusaha semaksimal mungkin."

Tobi tidak menghiraukan ibunya Widia lagi dan langsung bertanya kepada Kakek Muhar, "Kakek Muhar, beri tahu aku kejadian spesifiknya."

Kakek Muhar juga tidak berpikir panjang lagi. Dia segera menceritakan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 804

    Saat Gibson mendengar nama baru, dia sudah hampir marah, apalagi kalimat selanjutnya yang mengatakan suaminya Widia. Dia langsung berkata dengan nada dingin, "Siapa kamu? Memangnya kamu pantas berbicara denganku? Biarlah Muhar yang berbicara denganku.""Maaf, nggak bisa!""Karena mulai sekarang, akulah yang akan mewakili Kakek Muhar berbicara kepadamu." Tobi berkata dengan nada dingin, "Tapi kalau kamu nggak menginginkan uang, kamu juga bisa mengabaikanku."Gibson tampak emosi dan langsung berkata dengan suara keras, "Kamu mengancamku? Muhar, bicaralah! Apa kamu sungguh nggak menginginkan nyawa cucumu lagi?"Dahi Kakek Muhar penuh dengan keringat dingin. Dia bersiap-siap untuk mengangkat telepon kembali agar bisa mencairkan suasana yang sudah memanas itu.Namun, Tobi sekali lagi memperingatkannya dengan dingin, "Kamu nggak perlu memanggilnya. Mulai sekarang, dia nggak akan menghiraukanmu. Kalau kamu punya sesuatu, katakan saja kepadaku.""Oh ya, aku akan peringatkan kamu sebelumnya, ka

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 805

    "Nggak masalah, tapi kami harus menemuimu di mana?" Inilah jawaban yang paling dinanti Tobi. Jika dia bisa mengetahui lokasi penculik itu lebih dulu, dia mungkin bisa membuat banyak pengaturan.Sayangnya, Gibson juga tidak sebodoh itu. Dia hanya menjawab, "Ikuti saja instruksiku pelan-pelan. Saat itu, kalian pasti akan menemukan lokasinya.""Tapi ingat, aku nggak ingin melihat ada orang ketiga yang muncul selain kalian, sekalipun hanya mengikuti dari belakang.""Kalau terjadi hal seperti itu, aku pasti akan membatalkan semua ini. Pak Muhar seharusnya tahu cara kerjaku yang sangat kejam. Aku juga selalu menepati janjiku.""Nggak masalah. Tenang saja, nggak akan ada orang ketiga yang mengikuti kami," kata Tobi. Tampaknya, mereka sudah memiliki persiapan, jadi sebaiknya lupakan saja. Lagi pula, Tobi sendiri juga bisa menaklukkan mereka.Jika dia bisa menggunakan energi sejatinya, tentunya tidak membutuhkan bantuan orang lain. Namun, kini tubuhnya terus-menerus menerima pukulan keras, yang

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 806

    Meski ekspresi Widia tampak kusut, Gibson diam-diam menghela napas. Dia merasa wanita ini sangatlah cantik.Bisa-bisanya ada wanita yang begitu cantik dan sempurna di dunia ini?Dia benar-benar tergoda."Cantik sekali!" Gibson melangkah maju, membungkuk, lalu mengambil sumpalan kain hitam dari mulutnya."A ... apa yang ingin kamu lakukan!"Widia ketakutan, dia refleks mundur beberapa langkah. Wajahnya terlihat pucat pasi, terutama saat menyadari sorot mata Gibson yang menatapnya penuh hasrat. Dia sudah ketakutan setengah mati.Widia lebih memilih mati daripada disentuh oleh pria seperti itu.Hanya ada satu pria yang bisa menyentuh tubuhnya, yaitu suaminya, Tobi.Dia sudah pernah mencoba untuk berteriak minta tolong sebelumnya, tetapi tempat ini mungkin tempat terpencil, tidak ada orang yang lewat sama sekali, jadi tidak ada gunanya.Yang ada di benaknya saat ini hanyalah Tobi. Andai Tobi ada di sini, pria itu pasti akan menyelamatkan dirinya, apalagi seni bela dirinya begitu bagus.Han

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 807

    Mendengar percakapan keduanya, Widia makin putus asa. Tampaknya, mereka tidak berniat melepaskannya.Apalagi, saat teringat akan betapa hebatnya kemampuan mereka, yang gerakannya begitu gesit dan hampir menyerupai hantu. Belum lagi, dia sudah jatuh di tangan mereka sekarang. Meski dia tidak dijadikan sandera, mungkin Tobi juga tidak bisa mengalahkan mereka,Dia sudah melihat Mirza mengambil tindakan sebelumnya, bahkan jauh lebih hebat dibandingkan dengan yang biasa dia lihat di televisi. Gerakan tubuhnya begitu gesit, seperti sedang berteleportasi. Hanya mengandalkan kakeknya sendirian, mana mungkin beliau bisa menyelamatkannya.Sekalipun Tobi datang, dia rasa juga tidak ada gunanya.Melihat sorot mata Widia yang ketakutan, Mirza berjalan mendekatinya. Dia memperlihatkan senyum sinis sambil berkata dengan kejam, "Nona, saat kakekmu datang nanti, sebaiknya kamu bekerja sama dengan baik. Kalau nggak, aku pasti akan membiarkanmu menerima hukuman paling kejam.""Cuih!"Awalnya, saat meliha

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 808

    Mereka tidak berada di dalam hutan belantara. Ini hanya sebuah pabrik bekas yang sudah tidak berproduksi lagi. Di dalamnya sangatlah besar, apalagi tidak ada orang yang melewati tempat ini, jadi mereka akan sulit untuk ditemukan.Setelah turun dari mobil, Kakek Muhar segera melepaskan kain hitam yang menutupi matanya. Setelah itu, dia mulai mengamati situasi di dalam dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat itu.Dia terlihat gugup dan langsung bertanya, "Mana orangnya? Di mana cucuku? Kenapa Gibson nggak ada di sini?""Jangan panik. Bukankah aku sudah datang?"Di saat itu juga, Gibson keluar sambil memperlihatkan senyum sinis. Dia tampak menggendong seseorang dengan satu tangannya. Meski satu tangan menopang seseorang, dia masih tampak santai saja.Meski dijadikan sebagai sandera, mereka juga tidak menodongkan pisau ke leher Widia. Mereka terlalu meremehkan Kakek Muhar dan Tobi. Sekalipun memberi kesempatan kepada lawan, Kakek Muhar dan Tobi juga tidak akan bisa menaklukkan me

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 809

    Melihat lawan begitu kooperatif, bahkan melepaskan Widia lebih dulu, kemudian meminta uang kepadanya, Kakek Muhar pun tidak ragu-ragu lagi. Dia bersiap untuk mentransfer uang kepada mereka.Lantaran Kakek Muhar begitu tanggap, Mirza langsung memasang ekspresi puas di wajahnya. Meski dia punya uang, satu triliun juga termasuk jumlah yang besar baginya.Apalagi, dia bisa mendapatkan wanita cantik ini. Andai kakak pertamanya puas, bukankah dia sudah termasuk berjasa besar? Kelak, dia pasti akan memiliki masa depan yang gemilang.Namun, di saat ini, Tobi tiba-tiba berkata, "Tunggu sebentar!"Kakek Muhar agak kaget, tetapi dia juga menghentikan gerakannya.Wajah Mirza berubah gelap, lalu berkata dengan nada gusar, "Bocah, sesuai perjanjian, aku sudah menyerahkan gadis itu. Sekarang, kamu mau curang?""Bukannya aku curang, tapi apa kamu masih ingat apa yang kukatakan saat di telepon tadi?" Tobi memasang ekspresi acuh tak acuh, bahkan ada niat membunuh yang begitu jelas di sorot matanya.Saat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 810

    Hanya saja, itu akan sedikit merepotkan saja.Ekspresi Kakek Muhar berubah drastis. Dia langsung berkata dengan geram, "Aku bisa memberi kalian uang, tapi mengapa kalian harus melakukan hal seperti ini?""Huh! Tentu saja karena cucumu cantik sekali. Kami semua tertarik kepadanya."Mirza juga tidak ingin berbasa-basi lagi. Dia langsung memberi perintah, "Gibson, cepat habisi bocah itu! Yang tua biarkan dia hidup dulu!"Lagi pula, masalah sudah menjadi seperti ini. Dia juga tidak perlu omong kosong di sini lagi. Ketika Gibson mendengar perintah itu, dia langsung menjilat bibirnya dan berkata dengan kejam, "Nak, kamu sendiri yang cari mati.""Oh ya, asal kamu tahu, akulah yang menampar wanita di sampingmu itu. Selain itu, tahukah kamu mengapa pakaiannya berantakan? Itu juga karena aku ingin bermain-main dengannya secara paksa."Begitu mendengar kata-kata itu, suhu di sekitar Tobi mendadak menjadi dingin. Awalnya, Tobi masih ingin meningkatkan kekuatannya secara perlahan untuk menghadapi M

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 811

    Ternyata, di saat menghadapi gerakan Gibson yang menakutkan, Tobi masih begitu terampil dan bisa dengan mudah menghindari serangannya. Dia kemudian berbalik memukul bagian dada Gibson dengan telapak tangannya.Ekspresi Gibson seketika berubah. Dia baru sadar dirinya tidak sempat mengelak lagi. Dalam sekejap, dia hanya merasakan sakit menusuk di bagian dadanya. Tanpa sadar, tubuhnya juga terpental ke belakang.Serangan dahsyat yang dia keluarkan itu sama sekali tidak bisa mengenai Tobi.Meski Tobi telah berhasil membuat lawan mundur dengan satu telapak tangannya, dia masih belum menunjukkan tanda-tanda berhenti. Tubuhnya meluncur dengan gesit. Dalam sekejap, dia sudah berdiri di samping Gibson dan menodongkan sebuah pisau ke leher pria itu.Gerakannya begitu gesit dan perubahannya juga terlalu cepat.Bahkan, Mirza juga tercengang. Saat dia terhenyak, dia sudah kehilangan waktu yang tepat untuk menyelamatkan Gibson.Wajah Gibson berubah pucat. Dia merasa kaget sekaligus kesal. Dia kemudi

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status