Share

Bab 783

Penulis: Anak Ketiga
Saat ini, Tobi sangat membutuhkan pemulihan diri. Jadi, begitu keluar dari vila Keluarga Lianto, dia tidak pergi ke kantor, melainkan kembali ke vila Distrik Terra 1.

Di sanalah tempat yang paling cocok untuk memulihkan diri.

Lantaran baru saja kembali tinggal di kediaman Lianto, dia juga segan untuk pindah keesokan harinya. Selain itu, dia juga ingin menemani Widia. Kalau tidak, dia pasti sudah pulang ke vila Distrik Terra 1 untuk memulihkan diri.

Apalagi, akibat pertarungan tadi malam, cederanya bukan hanya tidak sembuh, tetapi malah bertambah parah. Jadi, dia belum bisa begitu cepat menggunakan energi sejatinya lagi.

Setelah masuk ke dalam vila dan bersiap untuk memulihkan diri, dia menerima panggilan dari Widia.

"Tobi, kamu lagi sibuk? Bisakah kamu membantuku?" tanya Widia. Dia masih sibuk dengan kerjaannya dan tidak bisa meninggalkan kantor, apalagi orang tuanya juga ada kegiatan lain.

Adik sepupu, yang hubungannya sangat dekat dengannya itu datang jauh-jauh mengunjungi mereka. Ma
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Noufan Galang
tangan Toby meremas payudara Widia dan memainkan puting payudara nya
goodnovel comment avatar
Noufan Galang
Toby langsung menjilati memek Widia sampe Widia menggelincang hebat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 784

    Martha sengaja mendekati Tobi. Sembari berbicara, dia bahkan memegang tangan pria itu.Tobi tercengang. Adik sepupu ini terlalu antusias. Dia mendadak tidak harus bagaimana menghadapinya.Sikap itu tentu saja membuat pria yang berada di sampingnya tidak senang. Wajahnya berubah muram. Dia menatap tajam Tobi, lalu berkata sambil tersenyum, "Apa tampan ada gunanya bagi pria? Yang paling penting bagi pria adalah kemampuan.""Benar, yang dikatakan saudara ini benar sekali. Bagi pria, yang paling penting adalah kemampuan. Martha, kamu nggak perkenalkan?" Tobi segera mengganti topik pembicaraan."Kenalkan, dia Aron, pria yang terus mengejarku. Dia ngotot ikut datang ke Kota Tawuna agar bisa melindungiku. Oh ya, Kak Tobi, dengar-dengar, seni bela dirimu hebat. Tak ada yang bisa menandingimu, 'kan?" tanya Martha dengan penasaran.Padahal, Tobi sudah bersiap untuk menyangkal.Namun, Aron malah tersenyum sinis. "Tubuhnya kurus begitu, kamu bilang seni bela dirinya hebat? Mungkin lawan yang dia h

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 785

    Di sepanjang jalan, Martha terus mengoceh, "Kalian boleh bertarung, tapi ingatlah untuk berhati-hati. Jangan sampai ada yang terluka, terutama kamu, Aron, jangan buat Kak Tobi terluka."Kata-kata itu makin membuat Aron bertambah panas.Tobi juga telah menyadarinya. Dilihat sekilas, gadis ini memang membantunya berbicara, tetapi nyatanya, sorot mata gadis itu terlihat senang, bukannya takut terjadi masalah besar. Dia makin bersemangat memanas-manasi kedua pria itu.Tak lama kemudian, mereka telah sampai di tempat yang sepi. Aron menghentikan langkahnya dan berkata dengan sombong, "Di sini saja. Lantaran kamu lebih tua dariku, biarlah kamu yang mengambil tindakan lebih dulu.""Kamu yakin?" tanya Tobi dengan tenang."Tentu saja!" jawab Aron dengan percaya diri."Kalau begitu, aku maju duluan!"Begitu selesai berbicara, Tobi pun berjalan mendekat, lalu mengangkat tangan kanannya untuk menyerang. Pukulannya sepertinya tidak terlalu kuat.Jangankan Aron, bahkan Martha sendiri pun tercengang.

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 786

    Martha terkejut. Ternyata, Kak Tobi yang dikatakan tidak tahu malu ini cukup pintar juga. Bisa-bisanya dia menemukan alasannya hanya dari beberapa kata saja.Martha langsung berkata, "Benar sekali. Ini semua berkat bantuan Kak Tobi. Aku sungguh berterima kasih. Kelak, kalau Kak Tobi perlu aku melakukan sesuatu, katakan saja.""Nggak perlu. Kamu adiknya Widia, jadi sudah seharusnya aku membantumu," kata Tobi."Kak Tobi, kamu baik sekali."Martha langsung memujinya.Tobi menggelengkan kepalanya. Mulut gadis ini manis juga. Dia pun menyalakan mesin dan mulai menyetir. Mereka bergegas menuju vila kediaman Lianto.Suasana di sepanjang jalan sangat bersahabat, tetapi di saat mobil melewati persimpangan dan Tobi masih terus mengambil jalan lurus, ada orang yang mendadak keluar dari jalan samping.Mobil itu sudah hampir menabrak bagian depan mobil Tobi.Ekspresi Tobi seketika berubah. Dia langsung mengerem secepat mungkin.Bisa dikatakan, reaksinya sangat cepat. Asalkan mobil itu melaju kembal

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 787

    Martha agak tertekan saat mendengar ancaman itu. Dia mulai gugup. Namun, dia teringat keluarga bibinya juga punya pengaruh, jadi dia pun berkata, "Apa yang kamu pamerkan? Kamu kira hanya pacarmu satu-satunya yang berkuasa di dunia ini?""Kamu bilang aku pamer? Martha, sepertinya kamu masih belum sadar diri. Tahukah kamu siapa pacarku? Tuan Nicky dari Keluarga Tandiono. Apalagi, Keluarga Tandiono termasuk salah satu dari empat keluarga hebat di Kota Tawuna. Aku rasa hanya segelintir orang di Kota Tawuna yang berani memprovokasinya," ucap Isabel dengan kesal.Begitu tahu latar belakang pacarnya Isabel begitu hebat, wajah Martha seketika berubah drastis.Meski dia tidak tinggal di Kota Tawuna, dia sering mendengar dari keluarga bibinya. Jadi, dia cukup paham dengan keluarga hebat di Kota Tawuna, terutama empat keluarga besar, yang semuanya sangat menakutkan.Bahkan keluarga bibinya juga tidak mampu menghadapi salah satu dari empat keluarga besar. Keluarga mereka pasti akan ditaklukkan dal

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 788

    Kata-kata ini langsung memancing emosi Isabel. Dia pun berkata dengan marah, "Ka ... kamu!""Baiklah, aku akan perhitungan dengan kalian soal itu nanti. Kalian sudah menabrak mobilku barusan, apalagi itu mobil mewah yang harganya lebih dari dua miliar. Jadi, kalian harus ganti rugi.""Cepat bayar satu miliar. Kalau nggak, jangan harap kalian bisa pergi dari sini."Tobi tersenyum, lalu berkata dengan tenang, "Mau ganti rugi berapa banyak, siapa yang mengganti rugi, ini semua bukan hal yang bisa kamu putuskan sendiri. Kita panggil polisi lalu lintas ke sini saja, lalu dengar apa kata mereka.""Polisi lalu lintas?""Haha. Kamu kira polisi akan datang membantumu?""Asal kamu tahu, Pak Janu dari tim polisi lalu lintas berasal dari Keluarga Tandiono. Mereka sangat dekat denganku. Menurutmu, siapa yang akan mereka bantu saat mereka datang ke sini?" ejek Isabel."Aku nggak tahu. Aku rasa polisi seharusnya bersikap adil. Mereka pasti akan membantu menegakkan keadilan," kata Tobi dengan tenang.

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 789

    Isabel segera menelepon. Kali ini dia langsung menelepon Nicky Tandiono, putra kedua dari Keluarga Tandiono.Tuan muda kedua Keluarga Tandiono sangat menyukainya. Dia selalu menuruti segala permintaannya. Dia bahkan sempat berdiskusi dengan keluarganya dan mengatakan ingin menikah dengan Isabel.Jika Tobi mengetahui hal ini, dia pasti akan menggelengkan kepalanya. Entah apa yang dipikirkan tuan muda kedua ini? Bisa-bisanya dia tertarik dengan wanita seperti ini? Apalagi, Keluarga Tandiono juga ingin wanita itu menjadi menantu mereka?Belum sepuluh menit setelah dia menelepon, tampak beberapa mobil mewah melaju mendekati mereka. Kemudian, pintu mobil terbuka dan sekelompok pemuda turun.Terutama, pemuda yang memimpin itu. Dia tampak mengenakan pakaian bermerek Versace, memakai jam tangan bermerek, bahkan ada anting di telinganya, memamerkan penampilannya yang mendominasi.Isabel segera mendekatinya dan meraih tangannya sambil bersikap manja, "Kak Nicky, akhirnya kamu datang juga. Aku su

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 790

    Bukannya Tobi tidak mampu menyelamatkan Faris. Hanya saja, sebelum dia turun tangan, dia ingin mereka melihat wajah asli sekelompok orang ini.Lantaran semua orang kini tengah berdiri di depan mobil, kamera dasbor juga bisa merekam semuanya dengan jelas. Terlebih lagi, masih ada satu polisi lalu lintas yang tengah merekam kejadian ini.Selain itu, dia juga memiliki rekaman audio dari keseluruhan kejadian itu.Hanya saja, Tuan Nicky sepertinya tidak terlalu ambil pusing dengan semua ini. Padahal, dia bisa dengan jelas melihat alat perekam itu ada di tangan polisi lalu lintas yang satunya lagi.Baru saja Tobi hendak mengambil tindakan, tiba-tiba sebuah mobil polisi berhenti di sekitar mereka, yang langsung menarik perhatian semua orang.Saat pintu mobil terbuka, ada dua orang yang keluar. Dilihat dari seragamnya, pangkat polisi ini pasti sangatlah tinggi. Dialah Pak Anwar, polisi yang ditelepon Isabel barusan.Begitu Pak Anwar turun, dia melihat Nicky tengah berdiri di sana. Wajahnya pen

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 791

    Melihat Martha begitu merendah, Isabel bertambah senang. Dia mendengus dingin sambil berkata, "Sekarang baru mengaku bersalah. Kalau sudah tahu bakal berakhir seperti ini, mengapa kamu masih melakukannya!""Maafkan aku. Akulah yang terlalu bodoh. Memandang kita pernah jadi teman sekelas, tolong lepaskan aku kali ini."Martha tampak sedih. Ini pertama kalinya dia menerima perlakuan seperti ini.Apalagi, dulu Martha selalu meremehkan Isabel. Sekarang malah dirinya yang berbalik dipermalukan di depan umum oleh wanita itu."Cuih! Orang sepertimu jadi teman sekelasku? Memalukan sekali!"Isabel berkata dengan nada mengejek, "Kalau dari awal kamu minta maaf dengan benar, mengakui kesalahanmu, dan memberi kompensasi sebesar satu miliar, aku akan membiarkan masalah ini berlalu.""Sekarang sudah nggak semudah itu. Tapi, kita juga termasuk kenalan lama, jadi aku bisa memberimu kesempatan.""Begini saja. Kami mau kompensasi satu miliar, lalu ditambah kalian berdua harus merangkak melewati selangka

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1650

    Dia juga harus membiarkan Negara Amderika mereka dipuji.Selain itu, makin menakjubkan hasilnya, tentunya masalah ini akan makin menarik perhatian banyak orang. Dengan begitu, maka akan berdampak lebih besar pada prestise Negara Harlanda.Jadi, Luniver pun menampakkan dirinya dan tertawa, "Haha, dasar sekumpulan sampah. Nggak seru sama sekali. Hirawan, biarlah aku, Luniver, pemimpin Takhta Suci Barat di Amderika, bertarung denganmu."Tubuh Luniver melayang di udara. Dia juga memperlihatkan dua belas sayap, yang seketika mengejutkan semua orang.Apalagi, dia barusan bilang apa. Orang Amderika?Di saat bersamaan, semua penonton yang berasal dari Negara Amderika langsung menjadi bersemangat.Komentar yang masuk juga makin banyak.Hirawan juga tertegun sejenak. Kemudian, dia segera memahami pemikiran Luniver. Dia merasa tertekan, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan. Lagi pula, dia masih harus menuruti perkataan Luniver.Bahkan, bisa dikatakan dia juga antek-anteknya Luniver.Dia hanya b

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1649

    "Tobi, aku mengerti niatmu, tapi ...." Raja Naga Tua masih ingin membujuk.Namun, Tobi langsung menyela, "Guru, kamu nggak mengerti. Aku akan segera pergi ke bandara. Kalian harus tunggu aku datang ke sana. Ingat, jangan sampai ada korban lagi."Usai berbicara, Tobi langsung menutup telepon. Alih-alih banyak bicara, lebih baik dia langsung menangani masalah penting. Di saat bersamaan, dia juga segera membuat pengaturan dan meminta tiket penerbangan paling awal ke Jatra.Meski pesawat akan lepas landas dalam waktu setengah jam, ataupun harus membeli tiket orang lain dengan harga mahal, Tobi juga tidak keberatan.Meski hari sudah malam, siapa yang bisa memastikan bahwa Hirawan tidak akan melakukan pergerakan apa pun? Jika dia tidak berhenti, entah berapa banyak master Harlanda yang akan menjadi korban.Saat ini, Tobi juga memperhatikan kata-kata Hirawan di siaran langsung. Ada niat membunuh yang dingin di matanya. Dia akan membuat lawan merasakan apa namanya keputusasaan.Setelah berhasi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1648

    Kecuali ada orang yang melarang mereka memberitahunya.Mungkinkah Luniver dan yang lainnya telah kembali? Master Vamil dan Raja Naga Tua takut Tobi tidak mampu mengalahkan mereka dan tidak ingin dirinya mati di tangan lawan, jadi mereka sengaja menyembunyikan hal itu.Tidak dimungkiri, tebakan Tobi memang benar.Tobi membuka pintu ruang VIP. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan ingin menanyakan masalah itu.Widia buru-buru berkata, "Tobi, kamu lihat ini. Terjadi masalah besar!""Hirawan sudah datang ke Harlanda. Entah Luniver bersamanya atau nggak."Saat Tobi keluar barusan, Widia mengeluarkan ponselnya sambil menunggu. Tak disangka, dia akan menemukan berita itu.Tobi bergegas mengeluarkan ponselnya dan melihat sekilas. Ada kilatan dingin yang muncul di matanya. Tak disangka, dia dan Widia baru saja meninggalkan Jatra belum lama, tetapi musuh sudah muncul.Namun, Tobi harus segera memberi tahu Master Vamil dan lainnya lebih dulu agar menghindari pengorbanan yang tidak diperlukan.Jad

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1647

    Di saat Damar bersiap meninggalkan ruang VIP, Tobi tiba-tiba berkata, "Tunggu sebentar!"Damar langsung menghentikan langkahnya dan bertanya, "Apa Raja Naga masih punya instruksi lain?""Apa kamu masih ingat janjiku sebelumnya? Kalau kamu menangani masalah ini dengan baik, aku akan beri kamu imbalan besar. Kamu sudah melakukan pekerjaanmu dengan baik kali ini," ucap Tobi dengan tegas."Raja Naga terlalu sungkan. Ini semua sudah seharusnya aku lakukan." Damar sangat antusias. Dia mulai menerka-nerka, apa imbalan besar yang akan diberikan Raja Naga padanya?Tobi berkata dengan nada datar, "Cari sebuah ruang VIP dan jangan biarkan siapa pun mengganggumu.""Baik!"Mendengar itu, Damar sangat bersemangat. Dia bergegas pergi untuk membuat pengaturan.Lagi pula, restoran ini milik Keluarga Yusnuwa. Jadi, dia segera mengaturnya dan tidak akan ada orang yang mengganggunya."Aku keluar sebentar. Setelah lima menit, aku akan kembali." Tobi segera berpesan pada Widia."Ya, pergilah." Widia mengang

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1646

    Namun saat mengetahui tentang siaran langsung global, dia segera memikirkan cara sempurna untuk menemukan ibu kandungnya Widia."Ya. Untunglah ada kamu yang menemaniku selama ini!"Widia mengangguk. Sekarang dia sudah tahu betapa menakutkan kemampuan yang dimiliki Tobi. Jika Tobi pun tidak bisa menemukan ibu kandungnya, mungkin tidak ada yang bisa dia lakukan lagi.Damar mengantar keduanya ke ruang VIP restoran, lalu bangkit dan pergi.Dia tidak ingin menjadi 'obat nyamuk' dan mengganggu kencan mereka berdua.Tobi juga memusatkan perhatiannya pada masalah Widia. Dia takut hal ini akan berdampak besar pada Widia, jadi dia juga tidak memedulikan hal lainnya lagi.Apalagi, kejadian ini terjadi terlalu cepat dan tiba-tiba.Saat ini, di area terlarang Jatra, akhirnya Harita berdiri di atas arena pertarungan dan ingin melawan Hirawan. Dia melakukan semua ini bukan untuk hal lain, tetapi demi martabat Negara Harlanda.Perlu diakui, setelah berhasil membuat terobosan, kekuatan Harita memang sa

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1645

    Melihat keduanya pergi, Yesa buru-buru bangkit. Dia tampak marah besar. Dia tak henti-hentinya mengumpati Widia dan Tobi.Kata-katanya begitu tidak enak didengar. Selanjutnya, saat memikirkan hidup mereka yang akan sulit ke depannya, dia juga kembali memarahi Herman.Dia bilang Herman tidak berguna dan membuatnya menjalani hidup yang menyedihkan. Herman tidak bisa memberinya kehidupan mewah, bahkan Grup Lianto pun jatuh di tangan orang luar.Yesa juga bilang, apa yang harus dia lakukan ke depannya? Jika tidak memberinya ratusan miliar atau membiarkannya menjadi orang terpandang di Kota Tawuna, bagaimana dia bisa hidup?Dia sudah kehilangan harga diri. Dia meminta Herman untuk memikirkan cara agar mendapatkan kembali Grup Lianto. Setidaknya, perusahaan itu sekarang bernilai triliunan atau bahkan mencapai puluhan triliun.Jika tidak, Yesa akan bercerai dengan pria tidak berguna sepertinya.Makin berbicara, dia makin emosi. Pada akhirnya, dia pingsan karena terlalu emosi dan sedih.Herman

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1644

    Wajah Widia berubah muram. Ekspresinya juga terlihat kusut. Namun, dia akhirnya mengangguk dan berkata, "Kuserahkan masalah ini padamu."Mendengar itu, Yesa langsung panik.Kali ini yang hilang bukan hanya kejayaan dan kekayaan, tetapi dia juga tidak punya harapan untuk menjadi nyonya kaya yang dikagumi semua orang. Bahkan, dia mungkin juga akan masuk penjara.Tidak bisa.Dia masih ingin meningkatkan prestisenya dan menjadi wanita bangsawan.Dia panik, lalu berlutut di depan mereka berdua sambil menangis. "Widia, ini salahku. Aku minta maaf padamu. Aku mengakui kesalahanku.""Apa yang kamu lakukan. Cepat berdiri dulu."Widia terkejut dan segera menjauh. Tidak peduli apa pun masalahnya, dia juga telah menganggap mereka sebagai orang tuanya selama ini.Menyadari hal itu, Yesa merasa masih ada harapan. Tangisnya makin menjadi-jadi. Dia juga memperlihatkan tampang memelas sambil berkata, "Nggak. Aku nggak akan berdiri, kecuali kamu memaafkanku.""Aku menyesali perbuatanku. Mengingat Keluar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1643

    Begitu mendengar putrinya mencurigai mereka berdua bukanlah orang tuanya, Yesa tampak terkejut. Mungkinkah Tobi telah mengatakan yang sebenarnya kepada Widia? Seharusnya tidak mungkin, 'kan?Berdasarkan sifat Tobi, pria itu tidak mungkin mengatakan pada Widia bahwa dirinya dicampakkan oleh ibu kandungnya sendiri. Namun, setelah mendengar kata-kata selanjutnya, sepertinya itu karena Widia merasa Yesa tidak memperlakukannya dengan baik selama ini. Oleh karena itu, Widia bisa menyalahkan dirinya.Meski Yesa merasa tidak senang, dia segera berkata, "Widia, kami memang nggak memperlakukanmu dengan baik sebelumnya, tapi bagaimanapun juga, kami adalah orang tuamu.""Orang tuaku?" Widia berkata dengan dingin, "Kamu kira aku nggak tahu apa-apa? Tobi sudah memberitahuku segalanya!"Setelah mendengar itu, wajah Yesa berubah drastis. Dia tidak menyangka Tobi akan mengatakan yang sebenarnya kepada Widia. Dia pun buru-buru berkata, "Ka ... kamu sudah tahu semuanya?""Jangan salahkan aku. Kami takut

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1642

    Seiring berjalannya waktu, Negara Harlanda kini makin kuat dalam segala aspek. Termasuk teknologi, militer, dan lain sebagainya, meski menghadapi blokade gila-gilaan mereka.Mereka bahkan tidak peduli dengan kredibilitas negara, memberikan sanksi yang tidak masuk akal dan juga melanggar berbagai aturan seenaknya.Meski begitu, mereka tetap tidak bisa menghentikan perkembangan Negara Harlanda.Namun, saat ini Luniver tampak mengerutkan kening. Lantaran mereka mendapat kabar bahwa Tobi masih berada di Gunung Simeru dan belum turun. Jadi, mereka memikirkan cara untuk memaksa Negara Harlanda dan juga Tobi.Bagaimanapun, Negara Harlanda seharusnyanya tahu bahwa target mereka adalah Tobi. Selain itu, bocah itu sudah mulai memahami hukum langit dan bumi. Jika tidak menghabisinya sekarang, entah ancaman seperti apa yang akan mereka hadapi kelak.Walau Tobi masih tidak bisa menandinginya saat ini.Namun, dia baru saja menerima kabar. Katanya Tobi telah diam-diam meninggalkan Gunung Simeru. Tamp

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status