Keluarga Saswito!Wajah Darel terlihat begitu sombong. Dia mendengus dingin dan berkata, "Burhan, aku sudah memberimu kesempatan. Kalau kamu nggak memanfaatkannya baik-baik, nggak ada gunanya kamu berlutut dan memohon pengampunan saat itu."Hati Burhan diliputi rasa takut dan cemas. Dia tidak tahu Tuan Tobi entah datang ke sana atau tidak, jadi dia hanya bisa terus mengulur waktu. "Tuan Darel, masalah besar seperti ini harus kami diskusikan dan pertimbangkan lebih dulu, jadi mohon bersabarlah.""Baiklah, aku akan beri kalian dua puluh menit lagi, tapi kalian nggak mungkin membiarkanku duduk di sini saja, 'kan? Panggil Lindy keluar. Biar dia yang menemaniku."Darel sangat menyukai pesona muda yang terpancar dari tubuh seksi Lindy.Wanita seperti itu pasti sangat menggairahkan di ranjangWajah Burhan sedikit berubah. Dia buru-buru menjawab, "Tuan Darel, maaf, Lindy lagi keluar bersama temannya. Dia sekarang nggak ada di kediaman Keluarga Saswito.""Dia benar-benar lagi di luar atau kalia
Plak!Terdengar sebuah tamparan kencang.Darel beranjak dari tempat duduknya dan langsung menampar wajah Burhan dengan keras.Burhan merasakan sensasi terbakar di pipinya. Kekuatan lawan lebih hebat dibandingkan orang biasa, bahkan dia hampir mengerang kesakitan.Dia berusaha sekuat tenaga menopang dirinya agar tidak terjatuh."Burhan, kamu sadar apa yang kamu bicarakan?""Apa maksudmu dengan 'melepaskan Lindy'? Apa aku sudah mempersulitnya?""Aku itu memberinya kesempatan. Aku bisa tertarik kepadanya, itu sudah termasuk anugerah untuknya. Seharusnya dia tahu bersyukur," ucap Darel dengan nada ketus. Wajahnya penuh dengan ekspresi sombong dan mendominasi.Sikap, perilaku, dan perkataan Darel sungguh membuat seluruh Keluarga Saswito emosi. Hanya saja, meski jumlah mereka banyak, mereka juga tidak berani berbuat apa-apa dan hanya berdiri mematung di sana.Semuanya terlihat kesal, tetapi tidak berani mengatakannya langsung dan hanya memendamnya dalam hati.Yudi tidak tahan melihat ayahnya
Mengenai Tuan Tobi bisa mengalahkan Darel atau tidak, untuk saat ini, mereka tidak peduli begitu banyak lagi.Setelah mendengar kata-kata Tobi, terakhir Darel pun mengalihkan pandangan ke arahnya sambil memasang ekspresi mengejek, "Bocah, kamu sadar apa yang kamu bicarakan? Memangnya kamu siapa?""Hanya berdasarkan kamu? Ingin membantunya? Tahukah kamu siapa aku?""Tahu!" kata Tobi dengan datar."Sudah tahu masih berani lancang? Tampaknya kamu cari mati." Darel bertambah kesal. Padahal bocah itu tahu siapa dirinya, tetapi masih sombong seperti itu. Apa dia memandang rendah kemampuannya?"Yang cari mati itu kamu!""Kamu barusan beri kesempatan kepada Keluarga Saswito, 'kan? Kalau begitu, aku sekarang juga beri kamu kesempatan!""Kalau kamu enyah dari kediaman Keluarga Saswito sekarang juga, nggak cari masalah lagi dengan Keluarga Saswito, aku akan mengampunimu kali ini," ucap Tobi dengan dingin.'Apa? Beri aku kesempatan? Mengampuniku kali ini?'Darel merasa ucapan itu seolah-olah sedan
Pak Zul langsung dihantam oleh kekuatan yang menakutkan. Mulutnya mengeluarkan erangan teredam, tubuhnya terpental ke belakang dan ambruk ke lantai, juga menyemburkan seteguk darah.Dengan begitu, barulah dia merasa sedikit lebih nyaman. Kemudian, dia menatap Tobi dengan ekspresi terkejut dan berkata, "Se ... sebenarnya apa kekuatanmu?""Tak peduli apa pun kekuatanku, aku masih lebih dari cukup untuk menghadapimu, kamu nggak menyangkal hal ini, 'kan?" ujar Tobi datar."Tentu saja. Kalau kamu nggak berbelas kasihan kepadaku barusan, mungkin sekarang aku sudah lumpuh. Terima kasih."Pak Zul kemudian berbalik dan berkata, "Tuan Darel, maaf, kekuatan pria ini benar-benar di luar kemampuanku. Di hadapannya, aku bukanlah apa-apa."Setelah itu, dia pun berjalan ke samping, duduk bersila dan mulai mengobati lukanya.Bisa dikatakan, Pak Zul itu ahli bela diri yang telah dibayar mahal oleh Keluarga Capaldi. Dia bukan budaknya Keluarga Capaldi, jadi dia punya kebebasannya sendiri dan tidak terika
Di sisi lain, Burhan dan yang lainnya diam-diam tersenyum pahit. Berdasarkan karakter Tuan Tobi, mustahil dia akan menerima persyaratan seperti itu. Hanya saja, entah seberapa besar masalah yang akan ditimbulkan karena ini.Segala yang terjadi hari ini, entah akan berakhir seperti apa?Andai Tuan Tobi menggunakan seni bela dirinya dan membunuh Tuan Darel, bukankah hal itu akan menimbulkan bencana besar?Begitu mendengar persyaratan yang ditawarkan Darel, Tobi tak kuasa menahan tawanya lagi. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Darel, aku benar-benar nggak paham, bagaimana tuan muda dari keluarga kecil sepertimu begitu percaya diri, sombong, dan semena-mena?""Keluarga kecil?"Darel langsung mengumpat dengan kesal, "Seharusnya kamu cari tahu dulu siapa aku? Aku ini Darel Capaldi, putra sulung Keluarga Capaldi di Jatra. Keluarga kami itu dari Jatra, bukan keluarga kecil."Semua orang juga tersenyum pahit, tetapi Tobi masih menambahkan, "Bukankah Keluarga Capaldi di Jatra hanyalah ke
"Tak berguna!"Tobi langsung menghinanya, kemudian kembali menambahkan, "Aku akan beri kamu kesempatan lagi. Telepon kakekmu sekarang juga, minta bantuannya. Kalau kalian punya pendukung, sekaligus panggil ke sini juga."Begitu kata-kata ini keluar, banyak anggota Keluarga Saswito yang tercengang. Apa maksudnya? Setelah menangani Darel, mempermalukannya habis-habisan, sekarang dia masih berani menyuruh Darel memanggil bala bantuan?Darel pasti akan memanggil bantuan dari keluarganya yang di Jatra. Bayangkan, bisa-bisanya tuan muda yang begitu bermartabat diberi pelajaran seperti itu. Andai keluarganya tahu masalah ini, mereka pasti akan marah besar, bahkan entah pembalasan seperti apa yang akan terjadi.Berakhir sudah. Kali ini, benar-benar berakhir.Khususnya Burhan. Dia kelihatan panik dan buru-buru berkata, "Tuan Tobi, Darel itu pewaris utama Keluarga Capaldi, apalagi statusnya sangat tinggi.""Dia dipermalukan dan diperlakukan seperti ini hari ini. Andai Keluarga Capaldi tahu, mere
Awalnya, Darel sudah kegirangan dan mengira bisa membalikkan situasi saat ini.Dia merasa Tobi akan ketakutan dan segera melepaskannya, bahkan berlutut dan meminta pengampunan, tetapi setelah mendengar percakapan mereka, dia merasa ada sesuatu yang tidak beres.Keluarga Saswito, khususnya keluarga Burhan, langsung berdebar-debar.Mereka benar-benar tidak mengerti, mengapa Tuan Tobi memberikan kesempatan seperti itu kepada lawan. Mungkin Tuan Tobi mengerti, sekalipun dia tidak memberi kesempatan hari ini, cepat atau lambat, mereka juga akan datang membalas dendam.Namun, kondisi Darel saat ini sangat menyedihkan. Andai Kakek Basri melihatnya, dia pasti akan emosi dan tidak akan berdiam diri.Yang membuat mereka makin tak berdaya, bahkan saat menghadapi Kakek Basri, Tobi masih terlihat tenang dan acuh tak acuh.Sayangnya, mereka tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Kakek Basri. Mereka hanya bisa menunggu dengan sabar.Sebaliknya, dibandingkan mereka, Basri tampak ketakutan, wajahnya j
Darel mengambil ponsel itu, wajahnya panik, lalu berkata dengan gemetar, "Kakek!""Dasar bajingan!""Jangan panggil aku kakek, aku nggak punya cucu sepertimu!""Sudah berulang kali kubilang, jangan bertingkah, jangan bertingkah, tapi kamu nggak mau dengar. Apa kamu pikir Keluarga Capaldi tak terkalahkan? Tak peduli apa pun kesalahan yang kamu perbuat, Keluarga Capaldi bisa mengatasinya?""Kalau bukan karena aku lagi Jatra, aku pasti akan langsung membunuhmu!""Kakek, apa, apa yang kamu bicarakan? Memangnya dia siapa? Kenapa bisa membuatmu jadi seperti ini?""Dia siapa?""Dia bisa menghancurkan seluruh Keluarga Capaldi kapan saja. Lebih tepatnya, hanya satu kata darinya, dia bisa membuat Keluarga Capaldi menghilang sepenuhnya dari dunia ini," ujar Basri dengan marah."Hah ...."Begitu kata-kata itu keluar, Darel kebingungan. Dia paham betul dengan kakeknya. Selama ini kakeknya sangat arogan, bagaimana beliau bisa mengatakan hal tidak masuk akal seperti ini?Kecuali kekuatan orang ini me