Pak Zul langsung dihantam oleh kekuatan yang menakutkan. Mulutnya mengeluarkan erangan teredam, tubuhnya terpental ke belakang dan ambruk ke lantai, juga menyemburkan seteguk darah.Dengan begitu, barulah dia merasa sedikit lebih nyaman. Kemudian, dia menatap Tobi dengan ekspresi terkejut dan berkata, "Se ... sebenarnya apa kekuatanmu?""Tak peduli apa pun kekuatanku, aku masih lebih dari cukup untuk menghadapimu, kamu nggak menyangkal hal ini, 'kan?" ujar Tobi datar."Tentu saja. Kalau kamu nggak berbelas kasihan kepadaku barusan, mungkin sekarang aku sudah lumpuh. Terima kasih."Pak Zul kemudian berbalik dan berkata, "Tuan Darel, maaf, kekuatan pria ini benar-benar di luar kemampuanku. Di hadapannya, aku bukanlah apa-apa."Setelah itu, dia pun berjalan ke samping, duduk bersila dan mulai mengobati lukanya.Bisa dikatakan, Pak Zul itu ahli bela diri yang telah dibayar mahal oleh Keluarga Capaldi. Dia bukan budaknya Keluarga Capaldi, jadi dia punya kebebasannya sendiri dan tidak terika
Di sisi lain, Burhan dan yang lainnya diam-diam tersenyum pahit. Berdasarkan karakter Tuan Tobi, mustahil dia akan menerima persyaratan seperti itu. Hanya saja, entah seberapa besar masalah yang akan ditimbulkan karena ini.Segala yang terjadi hari ini, entah akan berakhir seperti apa?Andai Tuan Tobi menggunakan seni bela dirinya dan membunuh Tuan Darel, bukankah hal itu akan menimbulkan bencana besar?Begitu mendengar persyaratan yang ditawarkan Darel, Tobi tak kuasa menahan tawanya lagi. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Darel, aku benar-benar nggak paham, bagaimana tuan muda dari keluarga kecil sepertimu begitu percaya diri, sombong, dan semena-mena?""Keluarga kecil?"Darel langsung mengumpat dengan kesal, "Seharusnya kamu cari tahu dulu siapa aku? Aku ini Darel Capaldi, putra sulung Keluarga Capaldi di Jatra. Keluarga kami itu dari Jatra, bukan keluarga kecil."Semua orang juga tersenyum pahit, tetapi Tobi masih menambahkan, "Bukankah Keluarga Capaldi di Jatra hanyalah ke
"Tak berguna!"Tobi langsung menghinanya, kemudian kembali menambahkan, "Aku akan beri kamu kesempatan lagi. Telepon kakekmu sekarang juga, minta bantuannya. Kalau kalian punya pendukung, sekaligus panggil ke sini juga."Begitu kata-kata ini keluar, banyak anggota Keluarga Saswito yang tercengang. Apa maksudnya? Setelah menangani Darel, mempermalukannya habis-habisan, sekarang dia masih berani menyuruh Darel memanggil bala bantuan?Darel pasti akan memanggil bantuan dari keluarganya yang di Jatra. Bayangkan, bisa-bisanya tuan muda yang begitu bermartabat diberi pelajaran seperti itu. Andai keluarganya tahu masalah ini, mereka pasti akan marah besar, bahkan entah pembalasan seperti apa yang akan terjadi.Berakhir sudah. Kali ini, benar-benar berakhir.Khususnya Burhan. Dia kelihatan panik dan buru-buru berkata, "Tuan Tobi, Darel itu pewaris utama Keluarga Capaldi, apalagi statusnya sangat tinggi.""Dia dipermalukan dan diperlakukan seperti ini hari ini. Andai Keluarga Capaldi tahu, mere
Awalnya, Darel sudah kegirangan dan mengira bisa membalikkan situasi saat ini.Dia merasa Tobi akan ketakutan dan segera melepaskannya, bahkan berlutut dan meminta pengampunan, tetapi setelah mendengar percakapan mereka, dia merasa ada sesuatu yang tidak beres.Keluarga Saswito, khususnya keluarga Burhan, langsung berdebar-debar.Mereka benar-benar tidak mengerti, mengapa Tuan Tobi memberikan kesempatan seperti itu kepada lawan. Mungkin Tuan Tobi mengerti, sekalipun dia tidak memberi kesempatan hari ini, cepat atau lambat, mereka juga akan datang membalas dendam.Namun, kondisi Darel saat ini sangat menyedihkan. Andai Kakek Basri melihatnya, dia pasti akan emosi dan tidak akan berdiam diri.Yang membuat mereka makin tak berdaya, bahkan saat menghadapi Kakek Basri, Tobi masih terlihat tenang dan acuh tak acuh.Sayangnya, mereka tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Kakek Basri. Mereka hanya bisa menunggu dengan sabar.Sebaliknya, dibandingkan mereka, Basri tampak ketakutan, wajahnya j
Darel mengambil ponsel itu, wajahnya panik, lalu berkata dengan gemetar, "Kakek!""Dasar bajingan!""Jangan panggil aku kakek, aku nggak punya cucu sepertimu!""Sudah berulang kali kubilang, jangan bertingkah, jangan bertingkah, tapi kamu nggak mau dengar. Apa kamu pikir Keluarga Capaldi tak terkalahkan? Tak peduli apa pun kesalahan yang kamu perbuat, Keluarga Capaldi bisa mengatasinya?""Kalau bukan karena aku lagi Jatra, aku pasti akan langsung membunuhmu!""Kakek, apa, apa yang kamu bicarakan? Memangnya dia siapa? Kenapa bisa membuatmu jadi seperti ini?""Dia siapa?""Dia bisa menghancurkan seluruh Keluarga Capaldi kapan saja. Lebih tepatnya, hanya satu kata darinya, dia bisa membuat Keluarga Capaldi menghilang sepenuhnya dari dunia ini," ujar Basri dengan marah."Hah ...."Begitu kata-kata itu keluar, Darel kebingungan. Dia paham betul dengan kakeknya. Selama ini kakeknya sangat arogan, bagaimana beliau bisa mengatakan hal tidak masuk akal seperti ini?Kecuali kekuatan orang ini me
Semua anggota Keluarga Saswito terus memperhatikan gerak-gerik Darel, khususnya saat pria itu berbicara dengan kakeknya. Begitu melihat ekspresi Darel yang telah mengakhiri pembicaraan, harapan mereka makin besar.Hanya saja, siapa sebenarnya Tuan Tobi? Bisa-bisanya dia membuat Tuan Besar dari Keluarga Capaldi tunduk, apalagi Darel jelas-jelas begitu ketakutan.Darel yang saat ini benar-benar berbeda dari sebelumnya. Padahal, barusan dia begitu sombong.Setelah Darel menutup telepon, seluruh tubuhnya gemetar. Dia mulai berjalan perlahan mendekati Tuan Tobi.Apa yang mau dia lakukan?Tunggu! Dia sedang berlutut.Apa dia sudah menyerah?Menyaksikan pemandangan itu, anggota Keluarga Saswito makin bersemangat.Jika sebelumnya mereka hanya mengandalkan spekulasi, tetapi sikap Darel saat ini jelas-jelas memperlihatkan betapa takutnya Kakek Basri kepada Tuan Tobi.Tak disangka, Tuan Tobi benar-benar menjatuhkan Darel, apalagi lawan berhasil ditekan sepenuhnya tanpa perlu bersusah payah.Saat
"Salah satunya, menargetkan Keluarga Saswito, tapi sekarang aku menyesali perbuatanku. Mulai saat ini, aku nggak akan melakukan hal-hal buruk seperti ini lagi.""Selain itu, aku dengar, sudah banyak wanita yang celaka di tanganmu, bahkan tindakanmu juga sangat kejam," ucap Tobi dengan dingin.Sebenarnya, dia masih belum menyelidiki hal ini, jadi tidak begitu paham akan situasi spesifiknya. Ini semua hanya dia dengar melalui obrolannya dengan Lindy saat perjalanan ke sini.Mendengar itu, wajah Darel memucat, lalu buru-buru berkata, "Ya, ya, tapi sekarang aku sudah menyesali perbuatanku. Aku nggak berani melakukannya lagi. Aku juga berjanji akan segera menghapus rekaman video itu. Mulai sekarang, aku akan mengubah sikapku dan membentuk pribadi baru."Tobi tertegun mendengar pengakuannya. "Kamu bahkan merekam video?"Darel terlihat canggung. Dia suka menonton video tak senonoh, kemudian merangkum semua pengalaman pribadinya agar menemukan metode yang lebih menegangkan lagi.Melihat Darel
Darel segera menenangkan diri, lalu menjawab telepon, dan berkata dengan nada sombong, "Kakek Muhar, ada apa?""Tuan Darel, apa Anda punya waktu luang besok?" tanya Kakek Muhar buru-buru. Pokoknya, dia harus memanfaatkan kesempatan kali ini untuk menjodohkan cucunya dengan Tuan Darel, apalagi Tuan Darel jelas-jelas tertarik kepada cucunya.Dari awal, dia sudah sangat mengagumi Darel. Dia merasa Darel adalah pasangan paling cocok untuk cucunya, hanya saja, saat itu, Darel tidak menyukai cucunya.Andai mereka berdua bisa bersama, bukankah dia dan teman lamanya akan menjadi lebih dekat?Ketika Darel mendengar itu, Darel langsung bertanya, "Besok? Aku masih belum punya rencana.""Baguslah. Lantaran pertemuan sebelumnya terlalu mendesak, kali ini, aku ingin mentraktirmu makan siang dan membicarakan masalah Widia denganmu.""Masalah Widia denganku? Apa dia setuju bersamaku?" Darel tak kuasa mengendalikan kegembiraan di hatinya."Nggak juga, tapi jangan khawatir, orang tua Widia dan aku sanga