Share

Bab 685

Penulis: Anak Ketiga
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Awalnya, Darel sudah kegirangan dan mengira bisa membalikkan situasi saat ini.

Dia merasa Tobi akan ketakutan dan segera melepaskannya, bahkan berlutut dan meminta pengampunan, tetapi setelah mendengar percakapan mereka, dia merasa ada sesuatu yang tidak beres.

Keluarga Saswito, khususnya keluarga Burhan, langsung berdebar-debar.

Mereka benar-benar tidak mengerti, mengapa Tuan Tobi memberikan kesempatan seperti itu kepada lawan. Mungkin Tuan Tobi mengerti, sekalipun dia tidak memberi kesempatan hari ini, cepat atau lambat, mereka juga akan datang membalas dendam.

Namun, kondisi Darel saat ini sangat menyedihkan. Andai Kakek Basri melihatnya, dia pasti akan emosi dan tidak akan berdiam diri.

Yang membuat mereka makin tak berdaya, bahkan saat menghadapi Kakek Basri, Tobi masih terlihat tenang dan acuh tak acuh.

Sayangnya, mereka tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Kakek Basri. Mereka hanya bisa menunggu dengan sabar.

Sebaliknya, dibandingkan mereka, Basri tampak ketakutan, wajahnya j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 686

    Darel mengambil ponsel itu, wajahnya panik, lalu berkata dengan gemetar, "Kakek!""Dasar bajingan!""Jangan panggil aku kakek, aku nggak punya cucu sepertimu!""Sudah berulang kali kubilang, jangan bertingkah, jangan bertingkah, tapi kamu nggak mau dengar. Apa kamu pikir Keluarga Capaldi tak terkalahkan? Tak peduli apa pun kesalahan yang kamu perbuat, Keluarga Capaldi bisa mengatasinya?""Kalau bukan karena aku lagi Jatra, aku pasti akan langsung membunuhmu!""Kakek, apa, apa yang kamu bicarakan? Memangnya dia siapa? Kenapa bisa membuatmu jadi seperti ini?""Dia siapa?""Dia bisa menghancurkan seluruh Keluarga Capaldi kapan saja. Lebih tepatnya, hanya satu kata darinya, dia bisa membuat Keluarga Capaldi menghilang sepenuhnya dari dunia ini," ujar Basri dengan marah."Hah ...."Begitu kata-kata itu keluar, Darel kebingungan. Dia paham betul dengan kakeknya. Selama ini kakeknya sangat arogan, bagaimana beliau bisa mengatakan hal tidak masuk akal seperti ini?Kecuali kekuatan orang ini me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 687

    Semua anggota Keluarga Saswito terus memperhatikan gerak-gerik Darel, khususnya saat pria itu berbicara dengan kakeknya. Begitu melihat ekspresi Darel yang telah mengakhiri pembicaraan, harapan mereka makin besar.Hanya saja, siapa sebenarnya Tuan Tobi? Bisa-bisanya dia membuat Tuan Besar dari Keluarga Capaldi tunduk, apalagi Darel jelas-jelas begitu ketakutan.Darel yang saat ini benar-benar berbeda dari sebelumnya. Padahal, barusan dia begitu sombong.Setelah Darel menutup telepon, seluruh tubuhnya gemetar. Dia mulai berjalan perlahan mendekati Tuan Tobi.Apa yang mau dia lakukan?Tunggu! Dia sedang berlutut.Apa dia sudah menyerah?Menyaksikan pemandangan itu, anggota Keluarga Saswito makin bersemangat.Jika sebelumnya mereka hanya mengandalkan spekulasi, tetapi sikap Darel saat ini jelas-jelas memperlihatkan betapa takutnya Kakek Basri kepada Tuan Tobi.Tak disangka, Tuan Tobi benar-benar menjatuhkan Darel, apalagi lawan berhasil ditekan sepenuhnya tanpa perlu bersusah payah.Saat

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 688

    "Salah satunya, menargetkan Keluarga Saswito, tapi sekarang aku menyesali perbuatanku. Mulai saat ini, aku nggak akan melakukan hal-hal buruk seperti ini lagi.""Selain itu, aku dengar, sudah banyak wanita yang celaka di tanganmu, bahkan tindakanmu juga sangat kejam," ucap Tobi dengan dingin.Sebenarnya, dia masih belum menyelidiki hal ini, jadi tidak begitu paham akan situasi spesifiknya. Ini semua hanya dia dengar melalui obrolannya dengan Lindy saat perjalanan ke sini.Mendengar itu, wajah Darel memucat, lalu buru-buru berkata, "Ya, ya, tapi sekarang aku sudah menyesali perbuatanku. Aku nggak berani melakukannya lagi. Aku juga berjanji akan segera menghapus rekaman video itu. Mulai sekarang, aku akan mengubah sikapku dan membentuk pribadi baru."Tobi tertegun mendengar pengakuannya. "Kamu bahkan merekam video?"Darel terlihat canggung. Dia suka menonton video tak senonoh, kemudian merangkum semua pengalaman pribadinya agar menemukan metode yang lebih menegangkan lagi.Melihat Darel

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 689

    Darel segera menenangkan diri, lalu menjawab telepon, dan berkata dengan nada sombong, "Kakek Muhar, ada apa?""Tuan Darel, apa Anda punya waktu luang besok?" tanya Kakek Muhar buru-buru. Pokoknya, dia harus memanfaatkan kesempatan kali ini untuk menjodohkan cucunya dengan Tuan Darel, apalagi Tuan Darel jelas-jelas tertarik kepada cucunya.Dari awal, dia sudah sangat mengagumi Darel. Dia merasa Darel adalah pasangan paling cocok untuk cucunya, hanya saja, saat itu, Darel tidak menyukai cucunya.Andai mereka berdua bisa bersama, bukankah dia dan teman lamanya akan menjadi lebih dekat?Ketika Darel mendengar itu, Darel langsung bertanya, "Besok? Aku masih belum punya rencana.""Baguslah. Lantaran pertemuan sebelumnya terlalu mendesak, kali ini, aku ingin mentraktirmu makan siang dan membicarakan masalah Widia denganmu.""Masalah Widia denganku? Apa dia setuju bersamaku?" Darel tak kuasa mengendalikan kegembiraan di hatinya."Nggak juga, tapi jangan khawatir, orang tua Widia dan aku sanga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 690

    Bisa dikatakan, hal ini juga ada gunanya. Setidaknya, akan menyelamatkan dirinya dari berbagai hal merepotkan.Lindy juga melangkah maju dan ikut menimpali, "Tuan Tobi, barusan kamu begitu keren dan hebat. Tak disangka, kamu punya identitas yang begitu menakutkan."Burhan agak gugup. Dia khawatir putrinya akan sembarangan bicara dan menyinggung Raja Naga. Bayangkan, dia itu sosok menakutkan yang bisa menaklukkan keluarga besar seperti Keluarga Capaldi dengan mudah.Namun, Tobi tidak peduli begitu banyak dan hanya berkata sambil tersenyum, "Sudah kubilang, aku akan memperlihatkan bagaimana cara menghadapi pecundang kecil seperti itu kepadamu.""Ya, dibandingkan dirimu, Darel bahkan nggak pantas disebut pecundang kecil." Namun, Lindy masih tak kuasa menahan kegirangan dalam hatinya dan berkata dengan antusias, "Tuan Tobi, kamu tahu nggak, selama ini, aku selalu mengidolakanmu."Melihat Tobi kebingungan, Lindy kembali menambahkan, "Maksudku, identitasmu yang satu lagi."Barulah Tobi menge

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 691

    Padahal, Tobi baru saja bersiap untuk menjabat sebagai direktur baru hari ini, tetapi malah terjadi masalah di kediaman Keluarga Saswito. Daripada tertunda lama, lebih baik dia mengabari lewat telepon saja.Dia akan mengatakan bahwa dia tidak sempat hari ini dan menunda sampai besok.Baginya, Grup Maharta hanyalah sebuah mainan. Dia tidak perlu terlalu mengkhawatirkan masalah itu. Biarlah terjadi kekacauan lebih dulu. Makin sering hal itu terjadi, barulah dia bisa menemukan talenta yang berguna.Saat itu, dia tinggal mempromosikan mereka, yang mana benar-benar berguna dan berkemampuan. Bukan hanya menghemat waktu, dia juga tidak perlu repot-repot lagi.Namun, Widia sudah tahu masalah dia tidak datang ke kantor hari ini. Begitu mengangkat telepon, dia langsung mengomelinya, "Tobi, apa yang kamu lakukan? Bukankah kamu mengambil jabatan direktur hari ini?""Terjadi sedikit masalah. Tunggu besok saja.""Masalah apa? Apa ada orang yang menyerangmu?" tanya Widia dengan gugup."Nggak, kok. Ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 692

    "Oh, kamu pernah dengar soal aku? Kalau begitu, seharusnya kamu juga tahu kehebatan Sekte Suganda, 'kan? Membunuh pecundang kecil sepertimu sangatlah mudah.""Jangan buru-buru menyangkal. Jangan kira dirimu sangat hebat dan menganggap dirimu bukan pecundang kecil. Kuberi tahu, jangankan kamu, bahkan, Damar, orang terkaya di Kota Tawuna pun hanyalah lawan kecil bagiku."Nada suara Evan begitu mendominasi dan dingin, membuat orang merasa terintimidasi."Lantas?"Tobi penasaran mengapa Evan bisa meneleponnya."Bukan apa-apa. Aku hanya ingin mengingatkanmu, Jessi itu wanitaku. Kelak, jangan menghubunginya lagi."Akhirnya, Tobi paham dengan alasannya. "Bagaimana kalau aku masih menghubunginya?"Saat Jessi meneleponnya terakhir kali mungkin sudah ketahuan oleh pria ini. Pantas saja, Jessi buru-buru menutup telepon. Lantas, mengapa Evan melarangnya menelepon? Bukankah itu sudah kelewat batas?"Kalau begitu, sebaiknya siapkan peti matimu lebih dulu."Selesai berbicara, Evan langsung menutup te

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 693

    Mendengar pertanyaan Tobi, agen rahasia Sekte Naga segera menjawab, "Ya, tapi Evan tengah mempraktikkan teknik yang sangat hebat, yaitu Teknik Mendominasi. Mana mungkin ada wanita yang bisa berlatih bersamanya?""Teknik Mendominasi?"Wajah Tobi berubah. Meski dia tidak mengetahui teknik ini, dia juga pernah mendengarnya. Dia pun bertanya, "Bukankah yang dia latih itu teknik milik Sekte Suganda?"Teknik yang dimiliki Sekte Suganda sudah sangat hebat, apalagi juga termasuk salah satu teknik terbaik."Bukan!""Kalau begitu, aku sudah tahu alasan mengapa dia mau menikahi Jessi."Kilatan dingin melintas di mata Tobi. Kalau memang seperti itu, berarti Evan menginginkan nyawa Jessi.Jika Tobi yang berlatih bersama Jessi, dia bukan hanya tidak akan mencelakai gadis itu, tetapi dia juga akan membantunya membersihkan energi jahat di dalam tubuhnya dan mempercepat proses kultivasi.Namun, Teknik Mendominasi milik Evan terlalu ganas. Dia akan menyesap habis seluruh energi Jessi, kemudian membuat g

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1434

    Sembari berbicara, dia menunjuk ke arah Isander. Yang kepalanya terkulai dan tidak bisa diangkat sama sekali.Wajah Kinan dan adiknya berubah drastis. Mereka baru saja menyaksikan keganasan pria ini. Apalagi, niat membunuh yang terpancar dari tubuh pria lain telah membuat mereka ketakutan.Khususnya, Miya. Dia buru-buru menjelaskan, "Ya, kamilah yang membuat rencana untuk menjebakmu!""Kak Isander menyukai wanita di sampingmu. Jadi, kami berakting di sini untuk merusak reputasimu. Sekaligus memamerkan kekuatan dan ketampanannya di depan mereka. Dengan begitu, mereka pasti akan terpikat dan bersedia untuk menjadi wanitanya Kak Isander."Miya tidak tanggung-tanggung. Dia langsung menceritakan semua rencana mereka.Wajah Isander berubah pucat pasi. Dia ingin mencekik Miya sekarang juga. Sekalipun dipaksa mengatakan yang sebenarnya, dia juga tidak perlu menjelaskan begitu detail seperti itu, 'kan?Apalagi, kata-katanya begitu tidak enak didengar.Miya barusan bilang 'mereka'?Isander berha

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1433

    Begitu kata-kata ini dilontarkan, semua orang kembali terkejut dan juga ketakutan.Tobi ini benar-benar sudah gila.Raut wajah Vara berubah muram. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Kalau dia pergi begitu saja, bukankah akan sangat memalukan?Namun, jika dia tidak pergi, bocah ini mungkin akan memukulnya. Saat itu, akan lebih memalukan lagi.Apalagi saat ini, dua pramugari lainnya juga muncul di sana. Mereka bahkan melihat adegan yang membuatnya malu.Lastri, yang duduk di samping Yaldora juga memperhatikan adegan ini. Dia marah sekali. Dia langsung protes dengan suara kecil, "Nona, kamu lihat itu? Dia mengandalkan kekuatan tingkat Guru Besar-nya untuk menindas orang-orang ini dan bertindak arogan seperti itu.""Dia nggak tahu malu sekali. Nona, apa kamu nggak mau memberinya pelajaran?"Ekspresi Yaldora berubah. Dia berkata dengan nada dingin, "Arogan apanya? Memangnya harus membiarkan orang lain menjebaknya dan nggak melawan?""Apa dia sedang melawan? Kalau ingin melawan, seharusnya di

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1432

    "Kamu yakin? Apa kamu tahu siapa aku?""Bukankah kamu barusan sudah bilang? Tuan muda Keluarga Yudistira dari Jatra, 'kan?""Benar. Kamu sudah tahu identitasku, tapi masih berani lancang seperti itu? Kamu nggak takut mati mengenaskan?" tanya Isander dengan nada geram.Padahal, dia keluar untuk memamerkan kehebatannya. Namun, siapa sangka, harga dirinya malah diinjak-injak berulang kali. Hal ini tentu membuatnya makin benci kepada Tobi.Namun, bocah ini agak aneh. Miya mengira dia menyerang secara diam-diam, tetapi dia tahu lawan sangat terampil. Setidaknya, gerakannya sangat cepat.Saat bocah itu menyerangnya barusan, kecepatannya sangatlah gesit."Kenapa harus takut?"Ekspresi wajah Tobi tampak datar. "Apa Keluarga Yudistira begitu hebat?""Omong kosong! Tentu saja Keluarga Yudistira hebat."Kinan tidak tahan lagi dan langsung menjawab dengan suara keras, "Keluarga Yudistira adalah salah satu dari empat keluarga paling kuat di Jatra, bahkan di seluruh Harlanda. Hebat, 'kan?""Didengar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1431

    Meski perkataan Isander barusan terdengar begitu indah, dia jelas tidak sehebat itu. Namun, di hadapan wanita, dia tentu harus memamerkan kehebatannya. Dengan begitu, mereka akan tergila-gila kepadanya,Berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, Isander merasa menghadapi Tobi bukanlah hal sulit."Oke. Kalau begitu, ayo bertarung."Tobi berkata dengan nada datar, "Tapi aku nggak butuh pengakuan darimu. Setelah kamu kalah nanti, berlututlah di depanku, bersujud tiga kali dan katakan kalau kamu bersalah."Begitu mendengar itu, wajah Isander langsung berubah dingin. "Nggak masalah, tapi kalau kamu kalah, aku akan lumpuhkan kedua kakimu!""Nggak masalah. Ayo, maju," kata Tobi."Apa kamu nggak berdiri?" Isander melihat Tobi masih duduk di sana, tanpa mau bergerak sedikit pun. Apa bocah ini mengira kemampuannya sama seperti Kinan?"Menghadapi pria sepertimu, aku nggak perlu berdiri.""Bagus, bagus sekali. Kamu yang cari masalah sendiri."Isander merasa tertantang. Dia menggunakan teknik mental ya

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1430

    "Bagus!"Lastri tidak tahan lagi dan bergumam kecil. Hanya saja, dia takut Yaldora tidak senang, jadi dia tidak berani berteriak.Yaldora menggelengkan kepalanya tak berdaya dan berkata dengan datar, "Lastri, kamu salah!""Nona, kenapa aku salah? Bukankah kamu paling benci laki-laki? Kenapa orang sepertinya ....""Sudahlah. Kamu nggak perlu bicara lagi. Nanti kamu akan tahu sendiri."Yaldora diam-diam menggelengkan kepalanya. Dia tidak percaya pria hebat seperti Tobi tidak bisa menangani masalah sepele ini.Memang benar demikian. Tobi tidak sabar lagi dan mengerutkan kening. "Baiklah. Apa sudah selesai diskusinya?"Mendengar itu, semua orang tertegun.Padahal, bocah ini sudah tertangkap basah melakukan hal yang tidak senonoh. Dilihat dari nada bicaranya yang begitu sombong, sepertinya dia masih belum bertobat.Benar saja. Kinan langsung mengamuk. "Bocah, kamu masih berani sombong di sini? Apa kamu memandang sebelah mata semua orang di sini?""Jangan banyak omong lagi. Kamu mau balas de

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1429

    Karena perkataan Isander, Ivy langsung menjadi gugup.Padahal, jika dilihat dari penampilan, Tobi tidak terlihat seperti orang seperti itu. Sebaliknya, Kinan tampak begitu mendominasi.Tidak peduli benar atau salah, bukankah sebaiknya menyerahkan masalah ini kepada polisi untuk diselidiki dan ditangani?Hanya saja, tuan muda Keluarga Yudistira yang terlihat bermartabat dan sopan ini sepertinya punya latar belakang yang menakutkan. Dia bahkan mengenal Pak Retno dan tampaknya tidak takut dengan atasan mereka.Namun, jika Ivy tidak ikut campur, apa yang akan terjadi pada pria ini? Hati nuraninya pasti tidak akan tenang. Apa yang harus dia lakukan?"Kenapa kamu masih berdiri di sana? Percayalah, asalkan ada aku di sini, nggak akan terjadi apa-apa. Kalau kamu masih khawatir, kamu bisa simpan nomor Whatsapp-ku. Aku pasti akan melindungimu," ucap Isander dengan cepat.Hari ini dia hanya perlu menaklukkan dua wanita cantik ini dulu. Dia tidak perlu khawatir dengan pramugari ini. Lagi pula, dia

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1428

    "Nggak bisa. Beraninya dia menyentuh adikku. Aku harus menghadapinya sendiri hari ini," kata Kinan dengan kesal.Mendengar itu, Ivy masih mau berbicara.Isander langsung mendahuluinya dan berkata dengan nada tegas, "Sudahlah. Nona Cantik, kamu nggak bisa mengatasinya sendiri, jadi buat apa ikut campur dalam urusan orang lain? Selain itu, aku juga kenal Pak Retno dari perusahaan kalian.""Kamu nggak perlu khawatir dengan masalah ini. Nanti aku akan sampaikan masalah ini kepadanya langsung.""Ka ... kamu kenal Pak Retno?" tanya Ivy dengan ekspresi terkejut."Tentu saja. Bagi tuan muda Keluarga Yudistira di Jatra sepertiku, mengenal CEO maskapai penerbangan bukanlah masalah besar. Sebaliknya, itu seharusnya menjadi kehormatan baginya," kata Isander dengan ekspresi bangga.Dia sengaja mengatakan semua ini dengan suara lantang agar bisa memamerkan statusnya yang luar biasa kepada semua orang, terutama kepada wanita-wanita cantik itu.Jika demikian, tingkat keberhasilan mendapatkan wanita-wa

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1427

    Mendapati wanita yang mengikuti Yaldora juga ikut mengomentari, Isander segera mengambil kesempatan untuk unjuk gigi dan memenangkan hati wanita pujaannya.Begitu mendengar itu, Lastri langsung memperlihatkan ekspresi kekaguman dan buru-buru berkata, "Benar, mereka sama-sama bermarga Yudistira, tapi kenapa kesenjangannya begitu besar? Yang satunya preman yang nggak tahu malu. Yang satunya lagi justru pemuda tampan yang punya rasa keadilan!"Isander kegirangan mendengar pujian itu. Dia sangat antusias sampai bergegas berkata, "Nona, kamu terlalu memuji. Tapi wanita memang seharusnya dilindungi pria. Bagaimana mereka bisa diintimidasi seperti ini? Benar-benar parah sekali.""Nona nggak perlu khawatir. Aku pasti akan memberinya hukuman setimpal hari ini agar dia nggak berani melakukan hal nggak tahu malu seperti itu lagi."Wajah Tobi tampak tidak berdaya. Ketiga orang ini jelas tampak seperti satu komplotan. Mereka bertindak seolah-olah itu adalah masalah yang serius.Yaldora, yang duduk

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1426

    Isander mengerutkan kening."Siapa peduli dengan taktik yang dia gunakan. Orang yang nggak tahu malu seperti ini kurang diberi pelajaran." Kinan segera berkata, "Kak Isander, jangan khawatir. Aku sudah menyusun rencana. Aku jamin kamu pasti akan memperlihatkan kehebatanmu.""Siapa tahu kamu bisa memikat hati para wanita cantik ini. Saat itu, kamu bisa menikmati dilayani oleh mereka, 'kan?"Mendengar itu, wajah Isander tampak penuh dengan ekspresi kegembiraan. Dua wanita cantik ini benar-benar menggiurkan. Jika dia bisa memiliki keduanya, bukankah dia akan menjadi pria paling bahagia di dunia ini?Kinan kemudian menatap adiknya, Miya, sambil berkata, "Aku serahkan kepadamu!"Meski Miya enggan, dia juga ingin bersama Isander. Namun, dia tahu dia tidak boleh ragu saat ini. Jika tidak, dia bahkan tidak akan punya kesempatan untuk mengikuti Isander lagi ke depannya.Dia buru-buru berkata, "Kak Isander, kamu tenang saja. Serahkan saja kepadaku!"Usai mengatakan itu, mereka pun kembali ke kab

DMCA.com Protection Status