Share

Bab 689

Darel segera menenangkan diri, lalu menjawab telepon, dan berkata dengan nada sombong, "Kakek Muhar, ada apa?"

"Tuan Darel, apa Anda punya waktu luang besok?" tanya Kakek Muhar buru-buru. Pokoknya, dia harus memanfaatkan kesempatan kali ini untuk menjodohkan cucunya dengan Tuan Darel, apalagi Tuan Darel jelas-jelas tertarik kepada cucunya.

Dari awal, dia sudah sangat mengagumi Darel. Dia merasa Darel adalah pasangan paling cocok untuk cucunya, hanya saja, saat itu, Darel tidak menyukai cucunya.

Andai mereka berdua bisa bersama, bukankah dia dan teman lamanya akan menjadi lebih dekat?

Ketika Darel mendengar itu, Darel langsung bertanya, "Besok? Aku masih belum punya rencana."

"Baguslah. Lantaran pertemuan sebelumnya terlalu mendesak, kali ini, aku ingin mentraktirmu makan siang dan membicarakan masalah Widia denganmu."

"Masalah Widia denganku? Apa dia setuju bersamaku?" Darel tak kuasa mengendalikan kegembiraan di hatinya.

"Nggak juga, tapi jangan khawatir, orang tua Widia dan aku sanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status