Share

Bab 595

Penulis: Anak Ketiga
Lantaran pikiran Widia berkecamuk, tangannya yang memegang pisau tampak tidak stabil.

Melihat Widia panik dan kebingungan, Gavin segera mengambil kesempatan itu untuk melangkah maju dan merebut pisau dari tangan wanita itu.

Kemudian, dia mendaratkan sebuah tamparan di pipi Widia.

Meski dia sangat menyukai Widia, dia tidak senang dan cemburu lantaran wanita itu begitu peduli kepada Tobi.

Widia langsung terjatuh ke samping dan mengerang kesakitan. Memandang Gavin perlahan berjalan mendekatinya, dia baru tersadar, "Ka ... kamu sengaja membohongiku agar kamu punya kesempatan untuk mengambil pisauku."

"Untuk apa aku bohong kepadamu?"

"Kakek Rohan memang pergi membunuh Tobi. Aku juga berpesan kepadanya, jangan biarkan Tobi mati dengan mudah, dia harus diberi pelajaran. Kamu tahu nggak, Kakek Rohan terkenal suka menyiksa orang," ucap Gavin sambil tertawa sinis.

"Ka ... kamu bukan manusia!"

Widia tampak panik sekaligus marah. Dia mulai terlihat putus asa.

"Haha. Aku memang bukan manusia, kamu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Noufan Galang
yg nulis cerita tersebut kebanyakan makan tai
goodnovel comment avatar
Bambang
emang wanita paling bego sedunia bang /mgkn tangan y yg bengkok
goodnovel comment avatar
Steven Christian
gak jelas wanita jadi CEO otak nya kaya samplah. kaya gak guna. terus kaya orng autis.. udah tau bahaya malah datang..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 596

    "Sebenarnya, itu semua dipersiapkan dari awal. Aku akan berpura-pura muncul untuk menyelamatkanmu. Sayangnya, Tobi malah mengambil peran itu. Kalau nggak, kamu mungkin sudah menjadi wanitaku."Gavin tertawa, lalu berkata, "Widia, Tobi diam-diam sudah menjagamu selama ini, tapi kamu sama sekali nggak tahu.""Tahu nggak mengapa aku sengaja menceritakan semua ini kepadamu? Aku ingin kamu tahu segala pengorbanannya dan membuatmu tersiksa.""Ka ... kamu nggak tahu malu!"Widia tidak lagi tahu harus berkata apa lagi. Emosi dan rasa sakit yang dia rasakan tidak bisa dia lampiaskan keluar, apalagi saat mengira Tobi sudah mati, dia makin bertambah putus asa.Sekalipun pernah mengalami putus asa berkali-kali sebelumnya, dia tidak pernah merasa begitu putus asa seperti hari ini. Dia bahkan tidak tahu harus berbuat apa lagi."Nggak tahu malu? Ya, aku bukan hanya nggak tahu malu, aku juga cabul."Gavin tersenyum sinis dan berkata, "Widia, tunggu saja. Aku nggak hanya akan bermain-main denganmu, tap

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 597

    Tobi menoleh dan melihat ke arah pintu, lalu berkata dengan nada datar, "Gavin, apa aku mengizinkanmu pergi?"Mendengar kalimat itu, ekspresi Gavin langsung berubah. Entah kenapa, kakinya tiba-tiba tidak bisa bergerak. Meski jaraknya dengan pintu begitu dekat, dia tetap tidak bisa menggapainya.Memandang Tobi yang berjalan ke arahnya selangkah demi selangkah, dia bahkan lupa dengan seni bela diri yang dimilikinya. Wajahnya tampak syok. "Ja, jangan sembarangan.""Asal kamu tahu, aku ini pewaris Keluarga Gumilar. Kalau kamu berani menyentuhku, Keluarga Gumilar nggak akan melepaskanmu begitu saja.""Keluarga Gumilar?""Kamu kira aku takut?" Wajah Tobi penuh dengan ekspresi mencemooh.Raut wajah Gavin menjadi pucat. Tampaknya yang dikatakan Tobi memang benar. Hanya dalam waktu sesingkat ini, Tobi telah membunuh beberapa ahli bela diri hebat dari Keluarga Gumilar, termasuk Kakek Rohan, yang memiliki Kekuatan Transformasi tingkat akhir.Padahal, Kakek Rohan termasuk ahli bela diri yang hebat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 598

    Seberapa kuatnya pun diri Tobi, dia juga tidak mungkin ahli bela diri setingkat Guru Besar.Selama ada kakeknya, ditambah dengan ahli bela diri dari Keluarga Gumilar, Tobi pasti tidak bisa berkutik lagi dan akan berakhir mengenaskan. Bagi Gavin, Tobi hanya memiliki secuil seni bela diri saja.Widia melirik Tobi, dia khawatir Gavin tidak akan menepati janjinya. Dia pun bertanya, "Tobi, bagaimana kalau Gavin ingkar janji?""Jangan khawatir. Kalau dia berani ingkar janji, dia pasti akan membayar harga mahal," jawab Tobi dengan nada datar."Ya!"Widia mengangguk dan berkata, "Gavin, kamu dengar itu?""Ya. Bu Widia, tenang saja. Aku bersumpah, aku pasti akan memegang janjiku. Aku akan menelepon Kakek Muhar sekarang dan membatalkan pertunangan."Gavin mengeluarkan ponselnya, menghubungi nomor Kakek Muhar dan langsung menceritakan tujuannya.Kakek Muhar tertegun sejenak, lalu buru-buru bertanya, "Tuan Gavin, apa maksudmu? Mengapa tiba-tiba dibatalkan? Jangan-jangan Widia sembarangan bicara at

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 599

    Melihat Gavin merangkak keluar, Widia diam-diam tersenyum pahit. 'Dasar Tobi, padahal sudah seperti ini, mengapa dia masih memprovokasi Gavin lagi?'Jika dia tersinggung, bagaimana mereka bisa menghentikan Keluarga Gumilar yang ingin membalas dendam sepenuhnya?Namun, Widia juga tidak mempermasalahkan hal ini dengan Tobi dan hanya bertanya, "Tobi, kamu rasa dia akan menepati janjinya?""Nggak!" jawab Tobi dengan jujur. Dari sorot mata Gavin sewaktu hendak pergi, dia tahu pria itu menahan emosi dan kebencian di dalam hatinya."Ah ...."Widia tertegun sejenak, lalu berkata, "Lantas, mengapa kamu hanya diam saja tadi dan membiarkannya pergi begitu saja?""Selain membiarkan dia pergi, memangnya bisa apa lagi? Bukankah kita nggak boleh membunuhnya? Tak mungkin kita tahan dia di sini terus, 'kan?"Tobi mengangkat bahu tak berdaya."Ini ...."Widia tersenyum pahit. Ini semua gara-gara dia. Jika mereka tidak melepaskannya, apa benar Gavin harus dibunuh? Dia pun bertanya dengan pasrah, "Terus,

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 600

    "Nggak, aku serius. Aku nggak sembarangan bicara.""Sudahlah, aku nggak tanya lagi, jadi nggak usah diperdebatkan."Widia berkata, "Yang paling penting bagi kita sekarang adalah memikirkan cara untuk menghadapi balas dendam Keluarga Gumilar besok.""Tenang saja, aku punya solusinya. Kamu nggak perlu khawatir, jadi kembalilah dan tidur dengan nyenyak," ujar Tobi.Seandainya Keluarga Gumilar benar-benar mengutus orang ke sini, dia tidak akan keberatan memberikan sedikit bantuan kepada Aula Varun untuk membantu mereka menangani Keluarga Gumilar.Menurutnya, jika Gavin ingin melawannya kali ini, dia pasti meminta bantuan ahli bela diri terkuat di Keluarga Gumilar, Ridwan, untuk turun tangan sendiri, bahkan dia mungkin juga akan membawa beberapa ahli bela diri bersamanya.Jika demikian, dia termasuk telah memberi pertolongan besar kepada Aula Varun.Lantaran, besok Aula Varun akan menggerebek Keluarga Gumilar dan menangkap semua anggota keluarganya.Jika bukan karena ini, Tobi juga tidak mu

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 601

    Begitu kata-kata itu keluar, ayah dan ibunya Widia langsung terkejut.Wajah Widia juga berubah. Dia mengira kakeknya tidak sadar, ternyata beliau sudah menebaknya."Dalam situasi seperti itu, bisa-bisanya Tuan Gavin menelepon dan bilang begitu. Sudah pasti dia diancam, tapi kalian masih bodoh dan nggak sadar akan hal itu."Kakek Muhar berkata dengan getir, "Hanya karena dia berjanji, kalian melepaskannya begitu saja. Aku yakin, setelah dia pergi, dia pasti nggak akan menepati janjinya, melainkan mencari bala bantuan untuk membalas dendam.""Mungkin saat ini Keluarga Gumilar tengah membuat persiapan, besok pasti akan ada pergerakan besar.""Ah ....""Nggak akan secepat itu, 'kan?"Widia tampak ketakutan, wajahnya menjadi pucat.Ibunya Widia juga tak kalah kagetnya, lalu berkata dengan cemas, "Ayah, maksudmu, Gavin mau balas dendam kepada kita?""Tentu saja!"Kakek Muhar berkata dengan nada dingin, "Widia, biasanya kamu itu sangat pintar, bagaimana kamu bisa membuat kesalahan seperti ini

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 602

    "Ya, aku mengerti," ucap Tobi dengan nada datar."Kok kamu begitu tenang? Asal kamu tahu, jangan menyepelekan masalah ini. Mungkin nggak ada anggota Keluarga Lianto yang lebih hebat darimu, tapi jangan lupa, kakekku bisa mengutus orang lain."Widia buru-buru memperingatkan begitu mendengar reaksi Tobi yang seakan-akan acuh tak acuh dengan masalah ini."Tenang saja, kita berdua masih belum menghabiskan malam bersama, jadi nggak akan terjadi sesuatu kepadaku," ucap Tobi sambil tersenyum."Apa-apaan!"Wajah Widia memanas. Mendadak dia membayangkan momen di hotel itu. Hanya saja, dia tidak ingat begitu banyak, tetapi tetap ada perasaan yang tak bisa dijabarkan di hatinya.Bahkan setelah menutup telepon, Widia juga merasa sedikit gelisah.Tak lama setelah Kakek Muhar mengutus orang untuk melacak keberadaan Tobi, akhirnya ditemukan juga. Hanya saja, mana mungkin mereka bisa menjadi lawan Tobi? Mereka langsung ditaklukkan dengan mudah.Kakek Muhar bergadang sepanjang malam, demi menunggu kaba

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 603

    Apa!Begitu mendengar kalimat itu, Kakek Muhar dan lainnya merasa bingung dan hampir tidak memahami situasinya. Butuh waktu lama bagi mereka untuk mencerna kata-kata itu. Setelah beberapa saat, barulah mereka bertanya dengan marah, "Tobi, kamu sudah gila?""Kamu sadar apa yang kamu lakukan? Kamu sengaja memprovokasi Keluarga Gumilar, lalu menyeret mereka datang ke Keluarga Lianto. Apa kamu ingin Keluarga Lianto kami hancur?"Tobi tertawa dan berkata, "Kakek Muhar, bukankah kamu selalu berpikir begitu? Lantaran kamu begitu yakin aku ingin mencelakai Keluarga Lianto, aku akan mengabulkan keinginanmu.""Kamu!""Tobi, kamu nggak merasa ini sudah kelewat batas? Aku selalu menjagamu dengan baik, tapi kamu membalas kebaikanku dengan kejahatan?" ucap Kakek Muhar dengan geram."Menjagaku dengan baik?""Kamu terus-terusan mengutus orang untuk mengincarku, bahkan ingin membunuhku? Inikah yang kamu maksud 'menjagaku dengan baik' itu?""Mengenai membalas kebaikanmu dengan kejahatan?""Kita masih be

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status