Share

Bab 380

Penulis: Anak Ketiga
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Jika Widia benar-benar bisa bertahan dari krisis ini, kelak apa pun kebijakan yang dia ambil, dia bisa menerapkannya dengan mudah. Saat itu, barulah Widia bisa mewujudkan ambisinya.

Di saat itu, kekuasaan perusahaan akan berada di tangannya dan dia bisa menyatukan seluruh orang.

Tak disangka, Tobi si bajingan ini telah berpikir sejauh ini.

Namun, hanya mengandalkan rekaman yang tidak menyebutkan detail lainnya, mereka kesulitan untuk membuktikan kesalahan Almer.

Jadi, rekaman itu masih belum cukup, kecuali dia masih punya bukti lainnya.

Bagaimanapun juga, Tobi hanyalah orang biasa. Bisa mendapatkan rekaman itu saja telah berada di luar imajinasi Widia, apa mungkin pria itu bisa menemukan bukti lainnya?

Kini akhirnya Helen mengerti juga. Lantaran dia tahu Bu Widia sama sekali tidak menyadari semua ini, melainkan terkejut dan bingung.

Namun, penjelasan Tobi seketika membuat Widia seolah-olah sudah mengetahui segalanya dari awal dan mampu mengatasi masalah ini.

Jika krisis ini bisa terata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yans Ajjahh Dechh
seru.... Widia cantik tapi sayang bodoh ... maaf thor ... ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 381

    Dibandingkan dengan yang lainnya, Almer tampak gelisah, apalagi melihat pria itu dibawa masuk, ekspresinya makin suram.Pria yang dibawa masuk itu memang bukan ancaman besar bagi dirinya, tetapi bukankah itu membuktikan Tobi telah mengetahui kebenarannya?Tania diam-diam merasa getir. Tobi bukan hanya kuat, tetapi kemampuannya juga sangat luar biasa. Dia bahkan bisa membalikkan situasinya dalam sekejap.Namun, kenapa hati pria itu hanya terpaut pada Widia? Kenapa dia tidak bisa menyukai Tania, yang selalu berada di samping Widia?Selain latar belakang keluarga, bagaimana Tania tidak bisa dibandingkan dengan Widia?Itu semua salahnya Widia. Kenapa dia bersikeras mengikat Tobi di sisinya padahal dia jelas-jelas tidak menyukai pria itu? Sungguh tidak tahu malu.Ketika saksi itu dibawa keluar, pandangan semua orang tertuju kepadanya. Hanya saja, mereka tidak mengenal pria ini.Mona mengerutkan kening, seolah-olah mengenali pria itu. Kenapa dia ada sini?Ini bukanlah akhir yang diinginkan M

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 382

    Kali ini, dia mulai panik.Seandainya itu orang lain, Almer masih tidak peduli begitu banyak, tetapi Mansur telah mengikutinya selama bertahun-tahun. Dia juga sangat terampil dan cermat, apalagi dia juga telah melakukan banyak hal untuk Almer.Bagaimana dia bisa jatuh ke tangan Tobi?Tak berselang lama, seorang pria dibawa masukAlmer mendongakkan kepalanya dan melihat sekilas. Tidak salah lagi, itu adalah sopirnya, Mansur.Wajah Almer berubah drastis dan berkata dengan kesal, "Tobi, apa yang sebenarnya kamu inginkan? Demi menjebakku, kamu benar-benar berusaha sekeras itu?""Mana mungkin, tapi kelihatannya kamu panik. Jangan-jangan kamu merasa bersalah?""Lucu sekali. Aku nggak melakukan apa-apa, bagaimana bisa merasa bersalah?"Almer segera menyangkalnya dan berkata dengan lantang, "Mansur, meski kamu itu sopirku, perhatikan ucapanmu baik-baik. Seandainya kamu berani menjebakku, aku juga nggak akan segan-segan lagi.""Wah, kamu mulai mengancamnya sekarang?" ledek Tobi."Siapa yang men

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 383

    Bukan hanya Widia saja yang merasa geram, bahkan semua orang pun tidak tahan mendengar ucapan itu.Lagi pula, masalah telah sampai di titik ini, semua orang juga bisa melihat fakta dengan jelas dan beranggapan ini semua ulah Almer.Namun, Almer masih bersikeras tidak mengakuinyaBukan hanya mereka saja, bahkan para penonton yang berada di luar juga merasa geram.Begitu rupanya. Ternyata bajingan inilah yang membuat onar dan mengakibatkan banyak flek hitam di wajah mereka.Yang paling penting lagi, mereka telah berobat ke dokter, tetapi saat ini masih belum ada solusi penanganannya.Tobi memang berjanji kepada mereka dan menyuruh mereka menunggu dengan sabar. Setelah masalah selesai, dia pasti akan membantu mereka menghilangkan flek hitam itu, tetapi siapa yang berani menjamin pria itu benar-benar bisa melakukannya?Jika flek hitam itu tidak bisa hilang, kelak mereka harus bagaimana?Bahkan, sempat tebersit keinginan untuk menerobos masuk ke dalam perusahaan dan mencekik Almer.Hanya sa

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 384

    "Menuntutku?""Haha. Masih keras kepala. Kalau begitu, coba kamu lihat itu siapa."Di bawah instruksi Tobi, ada orang yang muncul di luar pintu lagi.Kali ini, juga seorang gadis. Hanya saja, ketika Almer melihatnya, wajahnya berubah drastis. Dia tidak lagi mempertahankan ketenangannya dan berteriak dengan marah, "Ririn, apa yang kamu lakukan di sini!"Ririn tidak menjawab pertanyaan itu dan berjalan maju ke depan.Semua orang menatapnya lekat-lekat. Mungkin mereka tidak mengenali yang lainnya, tetapi gadis di hadapan mereka ini sama sekali tidak asing. Dia adalah sekretarisnya Pak Almer, Ririn, mana mungkin ada yang tidak mengenalnya?Bisa dikatakan, dia bisa mewakili Pak Almer ke mana pun dia pergi. Ditambah lagi, Pak Almer sangat percaya kepadanya."Ririn, aku bisa memberimu segalanya, tapi aku juga bisa menghancurkannya. Sebaiknya, jaga ucapanmu."Almer tidak peduli begitu banyak lagi dan langsung terang-terangan mengancamnya.Bagi Almer sekarang, dia tidak peduli dengan perkara re

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 385

    Wajah Yuli terlihat suram. Hal yang dia lakukan itu mungkin akan membuatnya dikeluarkan dari perusahaan, tetapi dia lebih takut dirinya harus bertanggung jawab. Itu sebabnya, dia terus memohon."Susan, kumohon, bantulah aku. Kalau kamu nggak membantuku, aku pasti akan mati."Saat ini, dia tidak lagi sombong seperti sebelumnya.Dia juga tidak lagi mengatakan ingin menyingkirkan Tobi.Susan menggelengkan kepalanya dan berkata tak berdaya, "Maaf, aku benar-benar nggak bisa membantumu. Hubunganku dengan Pak Tobi nggak begitu baik, apalagi kesalahan yang kamu buat sangat serius."Usai mengatakan itu, Susan tampak heran dan berkata, "Mengapa gambarnya hilang lagi?"Benar saja, siaran langsung terputus lagi.Semua orang yang berada di luar juga tidak bisa menontonnya lagi, tetapi mereka juga tidak begitu tertarik lagi.Lagi pula, banyak kebenaran telah terungkap.Selanjutnya, yang paling penting adalah menangani dampaknya, menyelesaikan masalah dan kompensasi.Apalagi, begitu banyak orang yan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 386

    "Hais, sampai sekarang, kamu masih nggak menghargai kebaikan Bu Widia.""Kalau begitu, nggak usah dengar pendapat Bu Widia, lakukan berdasarkan keinginanku saja. Biarlah polisi beserta Biro Industri Komersial turun tangan untuk melakukan penyelidikan menyeluruh. Biar kamu dipenjara dan diberi denda."Sembari berbicara, Tobi langsung mengeluarkan ponselnya dan berkata, "Aku akan menelepon polisi sekarang."Pria itu terlihat serius. Akibatnya, semua orang pun menatap lekat-lekat ponsel yang berada di tangannya itu.Begitu pula dengan Widia. Kapan dia punya rencana seperti itu? Sebenarnya, Widia tidak ingin memanggil polisi untuk menangani masalah ini. Dia bahkan sempat berpikir untuk menghentikan Tobi.Hanya saja, Almer mendahuluinya. Pria itu mengira karena dirinya termasuk veteran perusahaan, setidaknya dia tidak akan diperlakukan seperti itu, tetapi siapa sangka dia akan berhadapan dengan orang gila seperti Tobi.Almer buru-buru berkata, "Bagaimana kalau kita dengar pendapat Bu Widia

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 387

    Mendengarkan percakapan mereka berdua, Widia diam-diam menahan senyum pahit.Bisa dikatakan, membeli saham Almer seharga 200 miliar termasuk sangatlah murah. Hanya saja, dirinya tidak mampu membayar 200 miliar saat ini.'Tobi bahkan tidak bertanya, apa aku punya uang sebanyak itu?' pikirnya dalam hati.Terlebih lagi, perusahaan kini terkena dampaknya dan kelak mungkin akan menghadapi masalah yang lebih besar lagi.Menghabiskan 200 miliar untuk membeli saham Almer saat ini bukanlah keputusan yang tepat.Namun, Widia tidak mungkin menyela pembicaraan mereka.Kata-kata Tobi membuat Almer terdiam.Perkataan Tobi memang benar. Dengan reformasi drastis yang dilakukan Widia, meski awalnya mereka merasa kesulitan, seiring berjalan waktunya, semuanya telah berjalan lancar.Apalagi, baru-baru ini mereka telah bergabung dengan Serikat Dagang Lawana, lalu bekerja sama dengan Tuan Haris dalam bisnis Kosmetik Botanika, ditambah dengan kerja sama bank, semuanya tengah menuju perkembangan pesat.Hanya

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 388

    "Kami nggak mungkin bisa mentransfer uang kepadamu sekarang juga. Beri kami waktu tiga hari. Dalam tiga hari, kami akan memberikan 200 miliar.""Oh ya, Bu Widia juga sudah menyiapkan kontraknya. Silakan dilihat."Sembari berbicara, Tobi mengambil dua kontrak dari orang-orang di sampingnya, lalu menyerahkannya secara langsung. Yang satunya diberikan kepada Almer dan satunya lagi diberikan kepada Widia.Almer tampak kaget, lalu mengambil kontrak itu dan melihat isinya. Wajahnya terlihat getir.Ternyata, dia sudah ditakdirkan untuk gagal.Jika tidak, bagaimana mereka bisa menyiapkan kontrak akuisisi saham sebelumnya? Ini menunjukkan bahwa segala sesuatunya sudah direncanakan oleh Widia.Melihat pemandangan ini, semua orang kembali terkejut.Dari awal, ternyata segalanya berada dalam genggaman Bu Widia dan semuanya berjalan sesuai rencananya.Awalnya, mereka masih bodoh dan mengira Bu Widia akan berakhir, bahkan ingin mengusirnya.Saat ini, orang-orang yang ingin mengusir Widia tampak gugu

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1422

    Kemunculan Laurin langsung menarik perhatian banyak orang, terutama sekelompok anak muda, dua pria dan satu wanita. Pandangan kedua pria itu seakan tidak lepas dari Laurin sedetik pun.Tak lama kemudian, Yaldora dan Lastri juga muncul. Meski paras Lastri masih kalah dari Yaldora, dia juga termasuk wanita cantik. Saat keduanya muncul, juga mencuri perhatian banyak orang.Terutama dua pemuda yang mengenakan pakaian bermerek dan terlihat sombong itu.Saat melihat Tobi, Yaldora sepertinya tidak terkejut sama sekali. Rupanya, dia juga menyadari keberadaan Tobi barusan. Wanita itu pun mengangguk kepada Tobi.Tobi tertegun sejenak. Kemudian, balas mengangguk kepadanya.Namun, pemandangan itu membuat kedua pria tersebut cemburu, terutama pria bernama Isander. Pemuda yang satunya lagi bernama Kinan. Sedangkan, wanita di samping itu adalah adik perempuannya Kinan. Namanya Miya.Sebenarnya, Kinan selalu mengikuti Isander. Sedangkan adiknya, Miya, menyukai Isander. Kinan juga ingin adiknya bersama

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1421

    Laurin tidak berani terlalu lancang karena takut perkataannya akan mencelakai dirinya sendiri. Dia tidak lagi berbicara sampai Tobi mengantarnya pulang dengan selamat.Dia tidak masuk ke dalam rumah. Meski dia bilang meninggalkan sebuah kamar untuk dirinya, dia tidak pernah tinggal di rumah itu sama sekali.Lantaran dia tahu Tuan Muda tidak ingin orang lain mengusik dunia milik berduanya dengan Kakak Ipar.Laurin memanggil Tobi dengan sebutan Tuan Muda, tetapi tidak memanggil Widia dengan sebutan Nyonya. Meski sebutan itu tidak terlalu tepat dan aneh, dia tidak peduli. Lantaran dia hanya punya satu Nyonya, yaitu Naura.Tobi kembali ke rumah. Dia sempat melakukan komunikasi yang lebih mendalam dengan Widia. Keesokan paginya, dia telah muncul di bandara.Widia juga datang. Meski pekerjaannya sangat sibuk, dia merasa perjalanan Tobi ke Jatra kali ini tidak biasa, jadi dia pun sengaja datang untuk mengantarnya.Begitu tiba di bandara dan menyadari semua ini, Laurin segera bersembunyi. Sete

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1420

    Tobi berkata dengan jujur, "Apa kamu ingin membuat hati nuraniku merasa nggak tenang?""Bu ... bukan begitu!""Kalau begitu, sudah benar. Kalau kita memang berjodoh, pasti akan ada kesempatan." Selesai berbicara, Tobi memandang Shinta yang telah melepaskan rangkulan tangannya dan berdiri.Mendengar itu, Shinta tidak berani terus memaksakan keinginannya dan hanya berkata tak berdaya, "Baiklah. Aku dengar perkataan Kak Tobi saja."Setelah itu, Tobi buru-buru keluar dari kamar Shinta. Baru saja meninggalkan lobi hotel, siapa sangka ada mobil sport Ferrari yang berhenti di luar sana. Yang duduk di dalam mobil adalah seorang wanita cantik.Banyak pria yang terus memusatkan perhatian pada wanita itu. Karena gadis ini begitu cantik dan menawan. Mereka tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Andai mereka memiliki wanita seperti itu, mereka akan rela menanggung konsekuensi apa pun.Saat gadis itu melihat Tobi keluar, dia langsung berteriak, "Tuan Muda!"Tobi terkejut. Bukankah itu Laurin? Dia

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1419

    Mendengar itu, Shinta diam-diam merasa sedih. Kak Tobi benar-benar orang yang baik. Dia pun berkata, "Terima kasih, Kak Tobi. Selain minta maaf, aku juga ingin berterima kasih untuk bantuanmu hari ini.""Kalau bukan berkat kamu, meski keluarga kami nggak akan berakhir, hidupku pasti sudah hancur."Membayangkan situasi barusan, jika bukan karena Kak Tobi, dia pasti harus mengikuti Steven dan menjadi wanitanya. Mengikuti orang seperti Steven, sudah pasti hidupnya akan hancur."Hmm, kita berteman. Sudah seharusnya kita saling membantu. Lagian, bukankah kamu juga membantuku sekarang?""Aku membantumu?" Shinta tidak paham."Kamu membantuku menangani Grup Bustan.""Itu namanya bukan membantumu. Kak Tobi-lah yang memberiku kesempatan. Membahas masalah ini, aku juga ingin mengucapkan terima kasih lagi kepada Kak Tobi," ucap Shinta dengan antusias."Oke, aku sudah menerima ucapan terima kasihmu. Kelak, jangan bahas masalah ini lagi," ucap Tobi tidak berdaya. Dia ingin segera mengakhiri obrolan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1418

    Padahal, Tobi telah menyusun rencana barusan, tetapi dia malah sulit untuk melakukannya. Sebenarnya, kelakuan ayahnya Shinta barusan sangat tidak sopan dan juga membuat orang merasa jijik.Namun, juga masih belum kelewat batas. Dia murni hanya ingin mencari aman dan menghindari masalah besar.Yang paling penting, Tobi bisa menyadari bahwa Shinta sangat menghormati ayahnya. Pasti karena ayahnya memperlakukannya dengan baik. Jika Tobi mengatakan ingin putus di saat ini juga, takutnya Shinta akan merasa tidak nyaman.Lupakan saja. Biarlah Shinta sendiri yang menjelaskan kepada ayahnya tentang mereka putus nantinya.Jika demikian, segalanya akan jauh lebih leluasa.Lagi pula, Tobi tidak punya waktu untuk datang ke sini dan berpura-pura menjadi pacar lagi.Lantaran masalah Steven telah terselesaikan, mereka sekeluarga pun makan dengan gembira. Apalagi, hidangan yang dipesan Tobi semuanya lezat-lezat. Tidak heran, harganya juga tidak biasa. Karena semuanya dibuat menggunakan bahan premium da

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1417

    Hah!Kata-kata Tobi langsung mengejutkan Bos Zafran. Wajahnya tampak syok. "Anda ...."Namun, dia berusaha menenangkan diri dan buru-buru berkata, "Baik! Aku akan segera melakukannya!"Kemudian, dia segera bangkit dan berjalan keluar.Dia tidak menyangka Raja Naga dari Sekte Naga akan memiliki identitas hebat lainnya. Ternyata dia itu tuan muda dari Keluarga Yudistira di Jatra.Dia hanya tahu Tobi adalah Raja Naga dari Sekte Naga. Namun, dia sama sekali tidak tahu Raja Naga ternyata putra dari Keluarga Yudistira di Jatra.Hanya ada satu keluarga Yudistira di Jatra. Mereka punya sejarah bertahun-tahun dan juga termasuk salah satu dari empat keluarga teratas terkuat di Jatra.Setelah Bos Zafran meninggalkan ruangan itu, ayahnya Shinta dan yang lainnya diam-diam merasa terkejut. Tuan Muda Keluarga Yudistira?Identitas menakutkan seperti apa lagi ini.Meski dia tidak tahu seberapa hebat Keluarga Yudistira di Jatra, hanya mendengar namanya saja sudah sangat menakutkan. Apalagi, setelah meli

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1416

    Sebenarnya, ini semua sengaja disebarkan oleh Andreas.Sesuai permintaan Tobi, Tuan Besar Ezra telah memberitahukan segalanya kepada Andreas. Beliau juga mengatakan Tobi tidak ingin orang lain tahu mengenai identitas Raja Naga-nya dan kekuatan tingkat Guru Besar-nya.Dia ingin menguji kesetiaan semua anggota Keluarga Yudistira.Jika demikian, Andreas mengira dia bisa memanfaatkannya. Dia akan menyebarkan masalah ini, seolah-olah Tuan Besar Ezra-lah yang mengkhianati Tobi. Sekaligus mencemarkan nama baik Tobi.Selanjutnya, Andreas akan menyingkirkan ayahnya. Lalu, membuat semua orang berpikir Tuan Besar Ezra meninggal karena sakit. Setelah itu, dia baru bisa mengambil alih posisi kepala Keluarga Yudistira.Setelah Andreas berhasil menjadi kepala Keluarga Yudistira, dia baru akan menyingkirkan Tobi. Saat itu, tidak ada lagi yang bisa mengancamnya. Mengenai empat keluarga besar, dia tidak keberatan menyerahkan posisi itu kepada Keluarga Byantara.Lagi pula, keluarga mereka sekarang juga t

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1415

    Ayahnya Shinta dan yang lainnya syok bukan main.Bahkan, Shinta sendiri juga terkejut. Dia tahu Kak Tobi sangat hebat, tetapi dia tidak menyangka akan begitu hebat.Melihat beberapa orang ini, mereka jelas adalah pemimpin kota. Terutama Kamran, yang merupakan tokoh berkuasa di Kota Doma. Dia masih begitu sopan kepada anak buahnya Kak Tobi.Lantaran mereka begitu sopan, Bos Zafran tentu tidak lagi menunjukkan emosi apa pun. Dia samar-samar menebak bahwa orang-orang ini mungkin datang karena memandang wajah Raja Naga.Jadi, Bos Zafran segera berkata, "Baiklah. Karena kesalahpahaman sudah terselesaikan, lupakan saja apa yang baru saja terjadi. Oh ya, tadi aku juga sedikit impulsif dan kurang sopan, jadi aku minta maaf kepada semua orang di sini.""Jangan segan begitu. Kami-lah yang nggak melakukannya dengan baik!" kata Kamran dan yang lainnya dengan cepat. Hati mereka baru merasa lega.Sikap seperti ini baru benar. Kelak, mereka masih harus saling kerja sama."Jadi, bagaimana dengan masal

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1414

    Setelah Bos Zafran mengakhiri pembicaraan mereka, dia segera berkata, "Raja Naga, bagaimana dengan Steven? Perlukah aku menanganinya?""Ya!""Termasuk Keluarga Ravindra. Aku serahkan semuanya kepadamu.""Hukum mereka yang sepantasnya menerima hukuman. Terima aset yang mereka berikan, lalu berikan kepada orang yang membutuhkannya. Bagi mereka yang nggak melakukan kejahatan, kamu nggak perlu menghukumnya!"Tobi berkata dengan nada datar, "Tapi kalau orang yang bermasalah, kita nggak boleh menoleransinya begitu saja!""Raja Naga bijaksana. Aku mengerti."Bos Zafran mengangguk.Awalnya, Steven mengira dirinya masih bisa tertolong. Namun, saat mendengar kalimat selanjutnya, wajahnya langsung berubah pucat.Bisa dikatakan, Raja Naga masih tidak berkenan melepaskan mereka.Ayahnya Shinta dan yang lainnya diam-diam merasa kagum. Jelas sekali, satu kalimat dari Tobi bisa menentukan masa depan Keluarga Ravindra.Tepat di saat ini, pintu terbuka. Yang datang adalah Kamran dan yang lainnya. Mereka

DMCA.com Protection Status