Share

Bab 182

Penulis: Anak Ketiga
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-08 11:28:20
"Pelanggan?"

"Orang seperti itu kamu anggap sebagai pelanggan? Lihat baik-baik. Mereka hanya masuk untuk menikmati pendingin ruangan dan merasakan kenyamanan vila saja."

Karyawati yang barusan berbisik-bisik itu pun nimbrung.

"Tapi aku sudah berjanji padanya. Lagian, aku percaya dia memang berniat untuk membelinya."

"Berniat?"

"Yuyun, mereka ingin membeli vila pribadi? Karena masih belum menjual satu rumah pun sampai sekarang, kamu sudah mulai gila," ucap karyawan yang lainnya.

"Benar. Yuyun, dari mana kamu tahu mereka bisa punya 200 miliar untuk membeli vila itu? Kamu tahu 'kan vila itu nggak dijual kalau harganya kurang dari 200 miliar?"

"Tapi ...."

"Sudahlah, jangan tapi-tapi lagi. Yuyun, kalau kamu benar-benar ingin membawa mereka lihat-lihat, aku akan memberimu kuncinya, tapi setelah itu, ingat bersihkan seluruh vila itu lagi," ucap Kak Lili dengan dingin.

Vila itu sangat besar. Membersihkan seluruhnya seperti perkataan Kak Lili bukanlah hal mudah. Dia akan menghabiskan waktu lama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 183

    Yuyun tampak berdiri mematung di tempat. Saat teringat pemilik vila terburu-buru untuk menjual, dia pun berkata, "Dokter Tobi, bagaimana kalau kamu sebutkan harga yang ingin kamu minta? Negosiasi nggak sulit, kok.""Nggak perlu repot-repot!""Cepat telepon dia," ucap Tobi dengan tidak sabar. Meskipun dia punya banyak waktu, dia tidak akan menyia-nyiakannya untuk hal-hal sepele seperti itu."Baiklah!"Dalam ketidakberdayaan, Yuyun pun segera menelepon Pak Wafi dari bagian penjualan. Dia bahkan tidak memiliki informasi kontak pemilik vila.Begitu manajer mendengar ada yang ingin membeli vila itu dengan harga 200 miliar, dia langsung senang dan buru-buru menelepon Winson Sunaldi. Dia meminta pemilik rumah datang dengan membawa semua dokumen yang relevan.Karena Winson membutuhkan uang segera, dia pun langsung menyetujuinya.Setelah selesai melihat-lihat vila, Tobi dan yang lainnya pun berjalan kembali bersama.Yuyun masih belum terlihat sadar sepenuhnya. Meski dilihat dari ekspresi percay

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 184

    "Apa?""Pelanggan mau beli?"Lili dan yang lainnya tampak kebingungan. Bagaimana ini bisa terjadi?Dia tidak bisa menerima kenyataan itu. Dia bahkan kehilangan akal sehatnya dan berkata, "Nggak mungkin. Mereka terlihat seperti orang miskin. Bagaimana mereka bisa membeli vila itu?""Pembohong. Mereka pasti pembohong!""Diam!""Pelanggan adalah raja. Kenapa kamu bisa bicara seperti itu? Pergi ke samping dan renungkan!" tegur Pak Wafi.Dia khawatir orang-orang yang berdiri di samping itu mungkin adalah pelanggan Yuyun. Mereka semua malah berbicara omong kosong di sini, tetapi ada bagusnya juga. Setidaknya, hal itu membuat mata anak muda itu terbuka lebar.Menurut pengamatannya, anak muda di depannya itu tidak terlihat seperti orang yang mampu membeli vila. Dia pun berbalik dan berkata sambil tersenyum, "Halo, Anda pelanggannya Yuyun?""Nggak perlu omong kosong!""Aku pasti membeli vila itu!" seru Tobi langsung.Mendengar ucapan ini, Pak Wafi langsung tersenyum dan mengundang dengan sopan,

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 185

    Mendengar itu, Tobi akhirnya mengerti alasan yang menimpa diri wanita itu.Karena Yuyun berani angkat bicara, dia langsung dijadikan korban berikutnya.Di mata orang lain, insiden di rumah sakit bisa diselesaikan seperti ini sudah termasuk akhir yang sangat baik. Namun, bagi Tobi, ini semua masih belum cukup.Dia merasa sepupu Markus, Murfan, pasti terlibat dalam masalah ini. Hukuman ringan tidak cukup untuk orang seperti itu.Awalnya, jika mereka memperlakukan Yuyun dengan baik, Tobi mungkin tidak akan mengetahui hal ini, apalagi mengambil tindakan lebih lanjut. Namun, mereka sendirilah yang menyebabkan semua ini."Yuyun, jangan khawatir. Aku pasti akan mengembalikan keadilan untukmu," kata Tobi dengan tegas."Lupakan saja. Mereka sangat hebat. Dengar-dengar, Pak Samuel juga membantu mereka. Dokter Tobi, ilmu medis Anda memang tinggi, tapi mereka nggak membutuhkan bantuan Anda sekarang. Jangan sampai membahayakan diri Anda nantinya," tolak Yuyun secara halus.Hanya seorang dokter?Pak

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 186

    "Benar, benar. Tuan Winson, Anda berstatus tinggi. Takutnya, orang itu nggak mengenal Anda," ucap Lili lagi.Tuan Winson mengerutkan kening. Jika mereka berani menipunya, dia pasti akan membuat orang itu menyesal. Dia pun berjalan menghampiri Tobi dan lainnya.Lili tampak puas. Dilihat dari wajah Tuan Winson, dia pasti marah besar.'Yuyun, kamu mau melawanku? Beraninya bocah miskin itu menyuruh Pak Wafi menanganiku? Itu karena dia masih belum tahu hubunganku dengan Pak Wafi.'Benar saja, Pak Wafi tidak begitu menanggapi bocah itu dan hanya berpura-pura memperlihatkan sikap sopan saja.Yanuar menggelengkan kepalanya. Dia mengikuti jejak Winson dan berkata, "Saudara Winson, jangan gegabah. Tanyakan baik-baik dulu sebelum bertindak."Kejadian terakhir kali telah membuat Yanuar tampak lebih dewasa sekarang. Hal itu tentu membuat Hendro merasa senang. Dia bahkan berterima kasih kepada Tobi.Terakhir kali, Hendro tidak hanya berhasil menstabilkan martabatnya sebagai pria dan tidak lagi dibat

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 187

    Tobi juga terkejut saat melihat Yanuar. Tidak disangka, dia bisa bertemu dengannya di sini.Melihat sekelompok orang itu mendekat, Yuyun langsung berdiri menyambut mereka. Apalagi, identitas pemuda itu sangat luar biasa. Mereka adalah Tuan Winson dan Tuan Yanuar.Tobi tidak menghentikannya. Meskipun dia tidak begitu peduli dengan mereka berdua, Yuyun bukanlah dia."Tuan Yanuar!" sapa Yuyun dengan sopan.Saat Tuan Yanuar melihat orang di samping Tobi berdiri, dia langsung mengangguk dengan cepat dan buru-buru berjalan ke depan.Yuyun juga menyapa Winson.Kali ini, Winson menanggapi dengan sopan, kemudian berjalan mendekati Tobi bersama Pak Wafi."Dokter Tobi, kenapa kamu ada di sini?" tanya Yanuar sambil menyunggingkan senyum. Setelah kejadian akhir-akhir ini, terutama tadi malam, ayahnya memperingatkannya lagi agar dia bersikap hormat saat bertemu dengan Tobi.Ayahnya juga mengatakan Tobi tidak hanya menghancurkan Keluarga Hutama, tetapi Bakri, sang Guru Besar pun mati di tangan Dokter

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 188

    Jangankan mereka, bahkan Yanuar, yang mengetahui kekuatan Tobi juga kaget.Padahal dia tahu akhir-akhir ini Winson kekurangan uang dan ingin segera menjual vila itu. Sekarang, demi menyenangkan Dokter Tobi, dia malah memberikan vila itu secara gratis.Namun, setelah dipikir-pikir, dia mulai mengerti apa yang dipikirkan Winson. Diam-diam dia menghela napas berat, tindakan Winson jauh lebih berani dan tegas daripada dirinya.Bagaimanapun juga, itu menyangkut 200 miliar.Tebersit keterkejutan di mata Tobi. Pria itu menatap Winson, seolah-olah mampu melihat ke dalam hatinya, lalu berkata dengan nada datar, "Nggak perlu. Nggak ada hasil tanpa usaha. Aku nggak suka memanfaatkan orang lain."Sekali lagi, Pak Wafi, Lili dan lainnya tampak syok. Mereka baru menyadari kesalahan mereka yang telah meremehkan Tobi sebelumnya."Uhm, begini saja. Vila itu nggak akan saya jual dengan harga 200 miliar, tapi 160 miliar. Dokter Tobi, beri saya kesempatan untuk mengenal Anda."Winson tidak merasa tersingg

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 189

    Lili sangat menyesal, apalagi mendengar ucapan Winson, yang mengatakan akan mendukung kinerja Yuyun di kemudian hari.Sebenarnya siapa Dokter Tobi ini? Mengapa keberadaannya begitu menakutkan?Yang lebih membuat mereka takut adalah Pak Wafi tampak memasang ekspresi tidak puas dan marah. Dilihat dari situasi ini, Pak Wafi mungkin akan perhitungan dengan mereka.Benar saja. Tak lama kemudian, Pak Wafi memanggil mereka dengan suara lantang, "Lili dan lainnya, kemarilah!"Ekspresi Lili dan yang lainnya berubah. Mereka pun berjalan menghampiri Pak Wafi dengan patuh sambil menundukkan kepalanya dan tidak berani berbicara sedikit pun."Dokter Tobi, mereka sudah menyinggung Anda barusan, jadi sekarang Anda boleh menghukum mereka sesuai yang Anda inginkan," seru Pak Wafi.Tobi melirik Pak Wafi sejenak. Walaupun Pak Wafi tidak begitu memercayainya sebelumnya, tetapi sikapnya masih segan. Jadi, dia tidak mungkin menyalahkan pria itu seluruhnya. Sebaliknya, sikap wanita-wanita ini benar-benar memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 190

    Yang disebutkan Tobi tadi itu adalah pemimpinnya dulu, terutama Pak Samuel.Pak Wafi diam-diam merasa terkejut. Dilihat dari nada bicaranya, Tobi tampak seperti sedang mengatur Pak Hendro. Bahkan, orang terkaya di Kota Tawuna pun tidak berani memerintahkan Pak Hendro seperti ini.Siapa Dokter Tobi ini?Yanuar mengangguk. Dia tidak berani mengabaikan kata-kata Tobi. Setelah dia kembali, dia akan menceritakan semuanya kepada ayahnya tanpa melewatkan satu kata pun.Setelah beberapa saat, anggota biro pembuat akta telah datang.Saat tiba waktunya untuk menandatangani, Tobi langsung meminta Kristin untuk mewakilinya.Kristin tampak terkejut dan buru-buru menolak, "Nggak, nggak. Kak Tobi, lagian kamu yang membeli rumah ini bukan aku."Tobi berkata tak berdaya, "Dari awal, aku memang berniat membelikan rumah ini untuk kalian.""Jangan, jangan, aku punya uang. Aku punya 14 miliar sekarang. Aku mampu membelinya. Lagian, aku nggak terbiasa tinggal di rumah sebagus itu," tolak Kristin dengan halu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1618

    "Nggak perlu. Dia hanya seorang gadis kecil. Dia juga nggak akan bisa membuat masalah besar. Tapi minta Pandu memperingatkan Paviliun Seroya bahwa mereka harus menceritakan semua yang dilakukan Master Melani pada Yaldora.""Kalau nggak, Yaldora pasti akan terus membalas dendam padaku. Jika demikian, aku pasti akan mengambil tindakan dan langsung menghancurkan Paviliun Seroya.""Oh ya, biarkan Pandu memperlihatkan sedikit kekuatannya agar mereka paham. Bagiku, menghancurkan sekte mereka sangatlah mudah!"Tobi langsung memperingatkan. Yaldora adalah gadis yang baik hati. Sayang sekali jika membunuhnya. Biarlah gadis itu mengetahui semua kebenarannya lebih dulu. Setelah itu, terserah dia mau mengambil keputusan seperti apa."Baik!"Arum juga tidak membantah.Widia menyaksikan semua adegan ini dengan tatapan kosong. Meski dari wajah Yaldora, Widia bisa merasakan penderitaannya dan juga merasa sedikit bersimpati pada wanita itu.Hanya saja, wanita ini berniat membunuh Tobi barusan. Jadi, Wi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1617

    Setelah menyampaikan semuanya, Tobi pun bersiap untuk berangkat.Namun, tepat di saat ini, sosok Yaldora muncul. Tangannya memegang pedang panjang. Wajahnya terlihat dingin. Keseluruhan tubuhnya tampak menakjubkan, tetapi juga ada aura dingin yang menakutkan.Seolah-olah mereka tidak kenal sama sekali.Kali ini, Tobi juga tidak ingin menghindar lagi.Ekspresi Tobi memperlihatkan ketidakberdayaan, tetapi dia tidak menyesal telah membunuh Master Melani. Mengingat apa yang telah dilakukan Melani terhadap keluarga mereka selama ini, membunuhnya bukanlah tindakan yang kelewat batas."Tobi, aku mau tanya, apa kamu membunuh guruku, Master Melani?" Tanpa berbasa-basi lagi, kali ini Yaldora langsung menanyakan inti permasalahannya.Mendengar itu, Tetua Sekte Kayana mendengus dingin. Dia mengeluarkan momentum kuat sambil berkata dengan dingin, "Lancang sekali! Beraninya kamu bisa meneriakkan nama tuanku begitu saja?"Itu adalah tekanan yang dimiliki oleh seorang kultivator Alam Tanah Abadi.Yald

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1616

    Saat Arum keluar, dia langsung berkata dengan hormat, "Tuan Muda!"Widia tertegun sejenak. Dia sepertinya pernah bertemu dengan wanita tua ini sekali, tetapi dia tidak begitu yakin."Widia, namanya Arum. Dia master yang diam-diam melindungimu selama ini," ucap Tobi menjelaskan."Ah ...."Widia baru sadar bahwa Tobi diam-diam telah mengutus seorang master untuk melindunginya. Namun, dia sama sekali tidak mengetahui hal ini."Ini juga alasan aku memperkenalkan kalian satu sama lain. Setelah aku pergi, kamu bisa lebih sering berlatih dengannya. Dengan begitu, bukan hanya akan membuatmu mahir dalam bertarung, tapi juga meningkatkan kecepatan latihanmu," terang Tobi.Jika bukan karena alasan ini, Tobi juga tidak akan membiarkan Arum menampakkan diri.Arum juga tertegun. Dia telah melindungi Widia begitu lama. Dia juga tahu bahwa Widia hanya seorang wanita yang lemah. Sekarang, tuannya ingin dirinya latihan dengan Widia? Apa tuannya sedang bercanda?Ya sudahlah.Tuannya sudah bilang ingin di

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1615

    Widia benar-benar terkejut. Apa yang barusan terjadi benar-benar di luar ekspektasinya. Bahkan, dia sendiri juga merasa semua ini tidak masuk akal."Kenapa?"Melihat Widia tersadar, Tobi tampak kaget. Pria itu langsung bertanya dengan khawatir. Dia barusan telah dikejutkan oleh terobosan kekuatannya Widia.Tak disangka, hanya dengan sekali latihan, kekuatan Widia telah mencapai Alam Guru Besar. Walau Widia baru mulai berkultivasi, perlu diketahui sebelumnya dia hanyalah orang awam.Garis keturunan Foniks memang tidak bisa dianggap remeh. Kekuatannya sangat hebat dan menakutkan."Bagus, bagus sekali."Widia hanya merasa sangat nyaman. Ada kekuatan yang sangat hebat di sekujur tubuhnya, seolah dia bisa menghancurkan segalanya dengan satu serangan.Yang paling penting lagi, dia benar-benar merasakan semacam teknik kultivasi.Walau tidak mengetahui nama teknik itu, tetapi saat kekuatan garis keturunan diintegrasikan ke dalam tubuhnya, teknik itu mulai bekerja secara otomatis dan terpatri d

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1614

    "Apa yang kamu lamunkan?""Ka ... kamu cantik sekali," seru Tobi."Apa-apaan? Ini bukan pertama kalinya kita bertemu. Mulutmu manis sekali. Pintar gombal.""Bagaimana kalau kamu bercermin dulu?" ucap Tobi."Kenapa harus bercermin? Memangnya aku nggak tahu penampilanku sendiri?" Berbicara sampai di sini, Widia tampak ragu-ragu. "Tobi, bisakah kamu membantuku berlatih kultivasi?""Membantumu berlatih kultivasi?"Tobi tertegun sejenak. Apa Widia tahu bahwa fisiknya telah berubah?"Ya, aku nggak ingin melihatmu bertarung sendirian seperti itu lagi. Apa nggak boleh?" Widia agak putus asa. Dia pernah menonton beberapa drama TV sebelumnya. Dikatakan bahwa meridian orang dewasa sudah terbentuk. Sekalipun berkultivasi, juga tidak akan ada hasilnya lagi."Bukan begitu. Kamu bisa berkultivasi. Mungkin kekuatanmu juga akan setara denganku dalam waktu singkat." Tobi tersenyum pahit. Benar saja, membandingkan diri sendiri dengan orang lain hanya akan membuat marah saja.Tobi berusaha keras selama be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1613

    "Nggak akan terjadi masalah, 'kan?" tanya Tobi dengan khawatir. Dia tidak peduli dengan kultivasi atau tidak. Yang paling penting, Widia baik-baik saja."Nggak akan."Yaldora ragu-ragu sejenak. Namun, dia tetap mengatakannya. Jika Tobi bertindak sembarangan, maka hanya akan merusak kebangkitan keturunan Foniks dan mencelakai Widia."Kalau begitu, kita tunggu lagi." Tobi mulanya kurang yakin, tetapi pada akhirnya memutuskan untuk mengikuti perkataan Yaldora. Meski Yaldora itu muridnya biarawati tua, kepribadiannya sangat berbeda dari gurunya.Waktu berlalu begitu saja. Tobi terus menjaga Widia. Bahkan, menggunakan kekuatannya untuk mengisolasi segala yang ada di sini.Agar tidak menarik perhatian banyak orang.Sebenarnya, Yaldora yang berada di samping ingin menanyakan masalah gurunya. Namun, saat melihat Tobi begitu fokus pada Widia sepanjang waktu, bahkan mata pria itu tidak pernah berpaling sedetik pun.Dalam keputusasaan, dia terpaksa harus menahan diri kembali.Tak terasa, waktu te

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1612

    Apa ini?Ekspresi Tobi berubah drastis karena kekuatan itu sangat menakutkan. Jika terjadi pada dirinya, Tobi masih sanggup menerimanya, tetapi bagaimana wanita biasa seperti Widia bisa menanggungnya?"Apa, apa yang terjadi denganku?" Wajah Widia memerah, tetapi kondisinya tidak terlihat baik. Sebaliknya, rasanya seperti terbakar.Tubuhnya juga terus gemetar hebat, bahkan bibirnya juga ikut bergetar, yang menunjukkan betapa tersiksanya dirinya."Nggak apa-apa. Semuanya akan membaik."Sembari menghibur Widia, Tobi juga segera mengedarkan energi sejatinya ke dalam tubuh Widia dan mulai membantunya melenyapkan kekuatan dalam tubuhnya.Efeknya ada, tetapi tidak terlihat jelas.Yaldora, yang tidak tahu kapan tersadar kembali, mendekati mereka berdua. Melihat pemandangan di depannya, terutama saat memperhatikan tanda samar di dahi Widia, dia pun berkata dengan wajah terkejut, "Apa ini kebangkitan garis keturunan Foniks?"Saat ini, Yaldora bahkan lupa bertanya pada Tobi, apa pria itu yang mem

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1611

    Tobi mengerutkan keningnya. Dia tidak puas dengan jawaban seperti itu. Dia pun kembali bertanya, "Sejauh yang aku tahu, kamu pasti sangat tertarik dengan liontin giok, 'kan?"Vamil terkejut. Dia mengerti bahwa Tobi mungkin tidak memercayainya, jadi dia mengangguk dan berkata, "Tentu saja. Aku pernah melihat liontin giok itu, tapi setelah mempelajarinya sebentar, aku masih belum menemukan petunjuk apa pun.""Jadi, sekalipun kamu memberikannya padaku sekarang, juga nggak ada gunanya."Berbicara sampai di sini, Vamil melirik Yaldora yang terbaring di tanah. Tampaknya bulu mata gadis itu bergerak. Vamil pun kembali menambahkan. "Aku mengerti. Kamu sepertinya nggak percaya padaku."Tobi tidak membantah. Jika bukan karena masalah Bahtiar, dia mungkin tidak akan meragukannya. Namun, setelah serangkaian masalah ini terjadi, bagaimana dia bisa memercayai Vamil begitu saja?"Sudahlah. Nggak ada salahnya memberitahumu. Ada sebuah tempat warisan di Jatra, yang bisa membantumu memahami hukum langit

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1610

    Tobi hanya mengujinya, tetapi dia tidak menyangka kalau tebakannya benar.Karena menurut pemahamannya, yang datang pasti salah satu dari empat orang tersebut. Hanya saja, dilihat dari postur dan gerakannya, seharusnya dia juga bukan si Beruang Kutub ataupun pemimpin Takhta Suci Barat.Jadi, yang tersisa hanyalah Tuan Vamil dan Hirawan dari Negara Melandia.Mulanya, Tobi mencurigai lawan adalah Hirawan, tetapi ada berbagai tanda jurus lawan. Apalagi, dia tidak menghentikan Widia dan juga tidak memberikan pukulan keras kepada Yaldora.Lawan juga tidak memiliki niat membunuh yang kuat terhadap dirinya.Jadi, hanya satu kemungkinan yang tersisa, yaitu orang itu adalah Master Vamil.Tobi tidak menjawab, tetapi malah bertanya dengan bingung, "Mengapa?""Sejauh yang aku tahu, saat ayahmu dalam bahaya, dia menerima bantuan dari liontin giok untuk meningkatkan kekuatannya waktu itu. Aku ingin membuatmu terjebak dalam situasi putus asa. Aku ingin tahu apa kamu bisa menggunakan liontin giok yang

DMCA.com Protection Status