Tobi meletakkan ponselnya dan berkata, "Aku masih punya urusan. Karena di sini sudah selesai, ayo kita pergi.""Oke. Kak Tobi, Anda sibuk dulu. Lain kali ada kesempatan, saya akan mentraktir Anda makan," kata Winson buru-buru. Walaupun dia tidak sabar ingin berkenalan lebih dalam dengan Tobi, tetapi dia tetap menahan diri.Yanuar tampak tertekan. Apa yang ingin dia katakan telah didahului oleh Winson lagi."Kristin, ayo."Tanpa berbasa-basi lagi, Tobi pun membawa Kristin keluar. Setelah masuk ke dalam mobil, pria itu berkata, "Kristin, saat kamu pulang nanti, ingat katakan kepada Bibi untuk segera pindah ke vila.""Ah, jangan, vila ini milik Kak Tobi. Kami ....""Daripada kosong, mending kalian tinggal saja," sela Tobi dengan cepat.Kristin baru tersadar dan bertanya, "Kak Tobi, apa kamu bohong kepadaku? Dari awal, kamu memang berniat membelikanku vila?"Tobi tersenyum pahit dan tidak tahu harus menjawab apa."Pasti begitu. Kak Tobi, kenapa kamu begitu baik padaku?" tanya Kristin sambi
Damar baru saja hendak mengangguk, tetapi pengurus rumah tangga tiba-tiba menghampirinya sambil berkata, "Pak Damar, Tuan Tobi telah tiba di depan kompleks.""Apa? Dia sudah sampai? Ayo, kita sambut dia ke depan."Damar segera bangkit dari tempat duduknya, memimpin sekelompok orang berjalan ke depan pintu vila untuk menyambut kedatangan Tobi.Burhan dan Yudi tampak terpaku. Setelah ragu-ragu sejenak, mereka pun mengikuti langkah Damar, tetapi mereka berdiri agak jauh dari pintu, karena mereka ingin melihat siapa tokoh hebat itu.Lagi pula, Pak Damar tidak mengusirnya. Siapa tahu dia beruntung dan memiliki kesempatan untuk berbicara dengan tokoh besar.Namun, di mata anggota Keluarga Yusnuwa lainnya yang tidak mengetahui hal itu, mereka sangat terkejut.Dengan status Damar saat ini, banyak orang yang menghormatinya. Sekalipun itu pemimpin tertinggi Kota Tawuna, dia juga tidak perlu bertindak seperti itu.Mereka penasaran siapa tokoh besar yang membuat Damar perlu menyambut seperti ini.
Merasakan dirinya ditatap Tobi, Yudi seketika gugup. Saat dia tersadar kembali, pria itu sudah masuk ke dalam.Burhan melirik putranya sejenak, lalu mengikutinya masuk.Yang lainnya juga mengikuti dari belakang.Begitu masuk, Damar melirik orang-orang yang mengikutinya. Dia mengerutkan kening dan berkata, "Kalian semua tunggu di ruang tamu saja. Tuan Tobi dan aku masih punya urusan."Semua orang langsung mengerti, begitu pula dengan Burhan dan Yudi.Walaupun mereka sangat penasaran dengan pembicaraan Pak Damar dengan Tuan Tobi, tetapi mengingat status masing-masing, mereka tidak berani melawan Pak Damar.Dibawa oleh Damar, Tobi pun masuk ke dalam dan segera tiba di tempat pengurungan.Ada penjaga yang duduk di depan pintu. Ternyata penjaga itu adalah ahli Kekuatan Transformasi yang ditaklukkan Tobi sebelumnya.Ahli sehebat itu bahkan dijadikan sebagai penjaga di sini. Tampaknya Damar benar-benar ingin memastikan semuanya berjalan lancar.Saat itu, di dalam sebuah ruangan, ada Gufron da
"Berapa banyak yang Anda butuhkan? Katakan saja."Namun, Joni yang berada di samping itu tampak tertunduk lesu dan ketakutan.Ayahnya tidak mengenal Tobi, tapi dia mengenalnya. Melihat sikap Damar terhadap Tobi barusan, identitas pria itu pasti bukan sembarangan orang.Jika demikian, maka semuanya masuk akal.Ini semua karena Tobi!"Jadi, maksudmu uang yang kalian tipu itu masih ada di tangan kalian?" tanya Tobi dengan nada datar. Dia awalnya mengira uang itu telah ditransfer ke luar negeri dan tidak bisa dikembalikan lagi."Siapa kamu?"Gufron mau tidak mau bertanya. Meskipun dia melihat Damar membawa Tobi masuk, dia masih merasa ada yang tidak beres. Apalagi, anak ini masih sangat muda."Kamu nggak tahu siapa aku, tapi kamu malah berkali-kali menyuruh orang membunuhku?" tanya Tobi sambil menggelengkan kepala."Membunuhmu?" tanya Gufron dengan heran.Joni buru-buru berkata, "Ayah, dia adalah Tobi!""Apa!"Gufron tampak terperanjat. Ternyata pemuda ini adalah Tobi, orang yang dia incar
Kondisi Joni saat ini terlihat sangat menyedihkan, tidak lagi berlagak dan sombong seperti dulu lagi.Namun, Tobi tidak bersimpati sedikit pun kepadanya dan hanya berkata dengan nada datar, "Joni, bukankah tindakanmu sangat hebat sebelumnya? Bukankah kamu selalu mengaku sebagai orang berkelas tinggi?""Mengapa sekarang kamu bersujud dan mengakui kesalahanmu kepada orang kelas bawah sepertiku?"Tanpa berpikir panjang lagi, Joni langsung memelas kepada Tobi, "Salahkan saya terlalu bodoh dan nggak tahu kemampuan Anda. Sekarang saya sadar telah bersalah, jadi saya harus berlutut di depan Anda dan minta pengampunan.""Anda nggak perlu khawatir. Saya nggak akan mengganggu Widia lagi ...."Buk!Sebelum Joni menyelesaikan kata-katanya, Tobi langsung menendangnya dengan kejam. Tubuhnya menghantam ke samping dan ambruk ke tanah. Seluruh tubuhnya berkeringat dingin karena menahan sakit yang luar biasa.Namun, dia mengabaikan rasa nyeri di tubuhnya dan merangkak kembali. Karena tanganku terikat, l
Raja Naga masih tidak menyuruhnya berhenti.Saking takutnya, Gufron langsung berteriak keras, "Jangan! Aku ... aku akan mengatakannya!"Damar terpaksa menghentikan gerakannya dan berkata dengan dingin, "Katakan, sekarang uangnya ada di mana? Bagaimana cara mentransfernya kembali?""Uang itu sudah kutransfer ke rekening luar negeri, jadi untuk mendapatkannya kembali, aku harus pergi ke sana," kata Gufron dengan cepat."Begitu repot?""Benar. Itu juga satu-satunya cara untuk menyelamatkan hidupku sendiri sejak awal," jelas Gufron.Mengingat situasi Gufron saat ini, Damar merasa ucapannya masuk akal dan memilih untuk memercayainya.Namun, Tobi mengerutkan kening dan berkata, "Terlalu merepotkan. Aku sudah nggak sabar lagi. Lupakan masalah uang, aku nggak mau lagi. Bunuh dia!"Berengsek!Mau membunuhnya?Gufron sudah hampir kehilangan akal sehatnya. Apa bocah ini tidak memiliki hati nurani? Dia pun berkata dengan panik, "Jangan. Kamu hanya perlu mengutus seseorang untuk mengikutiku. Begitu
Gufron dan putranya juga terlihat kaget. Grup Karawaci kini sangat kacau dan penuh utang. Siapa pun yang mengambil alih akan sial, bahkan bisa membantu mereka terbebas dari utang.Bukankah ini termasuk kabar baik? Kenapa Tobi menukarnya dengan nyawanya sendiri?"Nggak masalah. Bukankah hanya rugi? Aku punya uang," kata Tobi dengan nada datar.Damar tersenyum pahit dan tampak tak berdaya. Mungkin Raja Naga punya pertimbangan sendiri.Gufron tidak menyangka hal sebaik itu akan terjadi, jadi dia pun tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Tuan Tobi, apa Anda sungguh menginginkan Grup Karawaci?""Ya!" kata Tobi dengan nada tegas.Sebenarnya, di antara mereka berdua, tidak ada dendam sama sekali, jadi Tobi pun tidak ingin menghabiskan waktu untuk berdebat dengan mereka.Dia punya alasan sendiri mengapa ingin mengambil Grup Karawaci. Setelah keputusan provinsi diumumkan, Grup Karawaci pasti akan berkembang kembali.Saat itu, sekalipun Grup Karawaci bangkrut, pasti akan diambil alih ol
Sebagian besar dana empat triliun dari Grup Karawaci yang dibawa lari oleh orang akan dikembalikan. Karena orang-orang dari Sekte Naga telah menangkap mereka dan telah memastikan sebagian besar uangnya masih ada.Ditambah lagi, lahan kosong luas di dekat tempat pembuangan sampah di kota bagian timur juga akan membantu Grup Karawaci berkembang.Siapa sangka, tempat terpencil dengan tempat pembuangan sampah dan sungai yang tercemar itu bisa dipilih sebagai lokasi pengembangan kawasan baru, bahkan akan menjadi kawasan perkotaan inti.Beberapa ribu hektar tanah yang ditinggalkan oleh Grup Karawaci akan segera berubah menjadi pohon uang.Di sisi lain, Burhan dan putranya masih belum pergi juga. Lagi pula, mereka tidak akan melewatkan kesempatan langka seperti itu. Hanya saja, mereka telah menghabiskan waktu lama di sana dan masih belum melihat tanda-tanda tokoh hebat keluar.Untungnya, Tobi dan yang lainnya keluar saat ini.Damar tampak heran dan bertanya, "Burhan, kamu masih di sini?""Heh
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K