Share

Bab 177

Penulis: Anak Ketiga
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-08 11:28:20
Selain kamu, nggak ada yang bisa menyakitiku!

Kalimat ini sangat sederhana, tetapi mampu memporak-porandakan hati Widia, bahkan membuat seluruh tubuhnya gemetar.

Kalau dipikir-pikir, sejak Tobi masuk ke Keluarga Lianto, pria itu selalu bersikap baik dan sering melindungi dirinya meskipun pria itu terkadang suka menyombongkan diri.

Tidak peduli yang dihadapi adalah tuan muda kaya ataupun preman keji, pria itu tidak pernah gentar dan selalu maju ke depan untuk melindunginya.

Walaupun terkadang sikapnya terlampau impulsif dan menyebabkan hasil yang tidak diinginkan, perasaannya kepada Widia terpampang jelas. Namun, Widia dia malah mengabaikan dan mengkritiknya berkali-kali.

Memikirkan hal ini, Widia tiba-tiba teringat dengan ucapan Joni sebelumnya yang mengatakan bahwa dia tidak pernah membantunya sama sekali. Jika bukan Joni, siapa yang telah membantunya selama ini?

Widia menggelengkan kepalanya. Mungkin dia akan mengetahui kebenarannya jika bertemu dengan Joni atau mungkin saja ini semu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 178

    Tobi bahkan tidak perlu repot-repot bergerak terlalu banyak. Dia hanya mengangkat tangan kanannya dengan santai, meraih batang besi dalam satu gerakan, kemudian mengayunkannya dengan ringan.Tongkat besi seketika menghantam keras bagian dada lawan.Argh!Lawan merasakan pukulan dahsyat menerpa dadanya dan tanpa sadar, tubuhnya terhempas mundur dan terbanting keras ke tanah.Tobi kembali mengayunkan sebuah gerakan sederhana.Gerakan itu terlihat sangat simpel, tetapi kekuatannya sangat luar biasa.Argh!Aduh!Hanya dalam beberapa detik, tiga orang yang tersisa langsung terhantam keras. Mereka terpental jauh dan jatuh menggelinding seperti bola. Dalam sekejap, berbagai jeritan dan rintihan terdengar di mana-mana.Mereka tidak terlihat berpura-pura. Pukulan yang diberikan Tobi sangat kejam. Setidaknya, pukulan itu telah mematahkan beberapa tulang rusuk mereka.Dalam sekejap, yang tersisa kini hanyalah Candra sendirian.Candra tampak kebingungan. Sebelumnya, dia bahkan sengaja menguji seni

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 179

    "Dasar pembual! Pria miskin! Kalau kamu benar-benar punya cara, kamu nggak akan berpakaian seperti orang miskin setiap harinya," seru Candra dari samping yang tidak tahan melihat kelakuan Tobi."Candra!" bentak Widia lagi.Nyali Candra menciut kembali, lalu melambaikan tangannya dengan cepat, "Baik, aku diam. Kalian lanjut saja."Widia mengedarkan pandangannya ke arah Tobi dan bertanya dengan penasaran, "Kamu punya cara apa?""Itu ...."Tobi mendadak kesulitan untuk memberikan penjelasan. Apa dia harus mengatakan Sekte Naga memiliki industri yang bernilai kuadriliunan yang bahkan tidak akan dihabiskan dalam sisa hidupnya?"Kamu!""Lupakan. Aku masih bisa menangani masalah ini. Kamu nggak perlu repot-repot."Sebenarnya, dalam hatinya, Widia ingin mengatakan Tobi hanya bisa membual, tetapi dia menahannya."Kamu yakin bisa?""Tentu saja!" jawab Widia dengan nada tegas. 'Meskipun nggak berhasil, kamu juga nggak punya solusi lainnya,' pikir wanita itu dalam hati."Baiklah. Kalau kamu punya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 180

    Raja Naga tua memperlihatkan sisi dominannya."Oke. Dengan adanya kata-kata Anda, saya sudah merasa lega."Tobi tersenyum. Tiba-tiba dia mendengar suara aneh, jadi dia pun bertanya dengan penasaran, "Guru, apa yang sedang kamu lakukan?""Aku, tentu saja aku sedang berlatih bela diri. Um, um, agak dalam sedikit ....""..."Tobi tampak tersenyum geli. Sepertinya Guru sedang berlatih seni bela diri yang tiada tara.Setelah meletakkan ponselnya, Tobi kembali merasakan ketenangan seperti sebelumnya dan bahkan membuatnya merasa rileks.Sesampainya di kamar hotel, wajah Kristin terlihat senang dan menyambutnya dengan gembira, "Kak Tobi, urusanmu sudah selesai?""Ya!""Kebetulan senggang. Aku akan mengantar kalian untuk melihat-lihat rumah," ucap Tobi."Baiklah."Kristin langsung menyetujuinya. Dia baru saja menerima dua miliar dari Bram. Sekarang, di tangannya ada 14 miliar. Dia bisa memilih rumah yang bagus agar ibunya hidup lebih nyaman.Meli sama sekali tidak keberatan, tetapi sebelum perg

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 181

    Melihat Yuyun terdiam, Tobi mengerutkan keningnya dan bertanya, "Nggak ada?"Pria itu melihat kawasan di sekitar sana tidak hanya mewah, tetapi juga tertata apik. Begitu membelinya, dia bisa langsung merenovasinya dan dapat segera pindah."Ada, ada, kok. Ayo ke sebelah sini," ujar Yuyun sambil membawa mereka ke maket gedung sebelahnya untuk memperkenalkan lebih lanjut.Sebenarnya, sebagian besar bangunan di kawasan itu sudah terjual habis dan hanya tersisa beberapa yang harga yang sangat mahal, apalagi lokasinya juga tidak sebagus itu.Di sisi lain, para karyawati yang mendengar percakapan Tobi tidak jauh dari sana tampak memandangnya dengan jijik, terutama saat mendengar pria itu hendak membeli vila. Mereka langsung mengejeknya."Haha. Wah, Yuyun bertemu dengan pelanggan besar dan katanya mau beli vila, lho.""Berdasarkan mereka? Mau membeli vila? Apa dia bercanda? Lihatlah ekspresi gugup gadis di sebelahnya itu dan roknya yang tampak memutih. Sepertinya sudah dipakai bertahun-tahun."

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 182

    "Pelanggan?""Orang seperti itu kamu anggap sebagai pelanggan? Lihat baik-baik. Mereka hanya masuk untuk menikmati pendingin ruangan dan merasakan kenyamanan vila saja."Karyawati yang barusan berbisik-bisik itu pun nimbrung."Tapi aku sudah berjanji padanya. Lagian, aku percaya dia memang berniat untuk membelinya.""Berniat?""Yuyun, mereka ingin membeli vila pribadi? Karena masih belum menjual satu rumah pun sampai sekarang, kamu sudah mulai gila," ucap karyawan yang lainnya."Benar. Yuyun, dari mana kamu tahu mereka bisa punya 200 miliar untuk membeli vila itu? Kamu tahu 'kan vila itu nggak dijual kalau harganya kurang dari 200 miliar?""Tapi ....""Sudahlah, jangan tapi-tapi lagi. Yuyun, kalau kamu benar-benar ingin membawa mereka lihat-lihat, aku akan memberimu kuncinya, tapi setelah itu, ingat bersihkan seluruh vila itu lagi," ucap Kak Lili dengan dingin.Vila itu sangat besar. Membersihkan seluruhnya seperti perkataan Kak Lili bukanlah hal mudah. Dia akan menghabiskan waktu lama

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 183

    Yuyun tampak berdiri mematung di tempat. Saat teringat pemilik vila terburu-buru untuk menjual, dia pun berkata, "Dokter Tobi, bagaimana kalau kamu sebutkan harga yang ingin kamu minta? Negosiasi nggak sulit, kok.""Nggak perlu repot-repot!""Cepat telepon dia," ucap Tobi dengan tidak sabar. Meskipun dia punya banyak waktu, dia tidak akan menyia-nyiakannya untuk hal-hal sepele seperti itu."Baiklah!"Dalam ketidakberdayaan, Yuyun pun segera menelepon Pak Wafi dari bagian penjualan. Dia bahkan tidak memiliki informasi kontak pemilik vila.Begitu manajer mendengar ada yang ingin membeli vila itu dengan harga 200 miliar, dia langsung senang dan buru-buru menelepon Winson Sunaldi. Dia meminta pemilik rumah datang dengan membawa semua dokumen yang relevan.Karena Winson membutuhkan uang segera, dia pun langsung menyetujuinya.Setelah selesai melihat-lihat vila, Tobi dan yang lainnya pun berjalan kembali bersama.Yuyun masih belum terlihat sadar sepenuhnya. Meski dilihat dari ekspresi percay

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 184

    "Apa?""Pelanggan mau beli?"Lili dan yang lainnya tampak kebingungan. Bagaimana ini bisa terjadi?Dia tidak bisa menerima kenyataan itu. Dia bahkan kehilangan akal sehatnya dan berkata, "Nggak mungkin. Mereka terlihat seperti orang miskin. Bagaimana mereka bisa membeli vila itu?""Pembohong. Mereka pasti pembohong!""Diam!""Pelanggan adalah raja. Kenapa kamu bisa bicara seperti itu? Pergi ke samping dan renungkan!" tegur Pak Wafi.Dia khawatir orang-orang yang berdiri di samping itu mungkin adalah pelanggan Yuyun. Mereka semua malah berbicara omong kosong di sini, tetapi ada bagusnya juga. Setidaknya, hal itu membuat mata anak muda itu terbuka lebar.Menurut pengamatannya, anak muda di depannya itu tidak terlihat seperti orang yang mampu membeli vila. Dia pun berbalik dan berkata sambil tersenyum, "Halo, Anda pelanggannya Yuyun?""Nggak perlu omong kosong!""Aku pasti membeli vila itu!" seru Tobi langsung.Mendengar ucapan ini, Pak Wafi langsung tersenyum dan mengundang dengan sopan,

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 185

    Mendengar itu, Tobi akhirnya mengerti alasan yang menimpa diri wanita itu.Karena Yuyun berani angkat bicara, dia langsung dijadikan korban berikutnya.Di mata orang lain, insiden di rumah sakit bisa diselesaikan seperti ini sudah termasuk akhir yang sangat baik. Namun, bagi Tobi, ini semua masih belum cukup.Dia merasa sepupu Markus, Murfan, pasti terlibat dalam masalah ini. Hukuman ringan tidak cukup untuk orang seperti itu.Awalnya, jika mereka memperlakukan Yuyun dengan baik, Tobi mungkin tidak akan mengetahui hal ini, apalagi mengambil tindakan lebih lanjut. Namun, mereka sendirilah yang menyebabkan semua ini."Yuyun, jangan khawatir. Aku pasti akan mengembalikan keadilan untukmu," kata Tobi dengan tegas."Lupakan saja. Mereka sangat hebat. Dengar-dengar, Pak Samuel juga membantu mereka. Dokter Tobi, ilmu medis Anda memang tinggi, tapi mereka nggak membutuhkan bantuan Anda sekarang. Jangan sampai membahayakan diri Anda nantinya," tolak Yuyun secara halus.Hanya seorang dokter?Pak

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1618

    "Nggak perlu. Dia hanya seorang gadis kecil. Dia juga nggak akan bisa membuat masalah besar. Tapi minta Pandu memperingatkan Paviliun Seroya bahwa mereka harus menceritakan semua yang dilakukan Master Melani pada Yaldora.""Kalau nggak, Yaldora pasti akan terus membalas dendam padaku. Jika demikian, aku pasti akan mengambil tindakan dan langsung menghancurkan Paviliun Seroya.""Oh ya, biarkan Pandu memperlihatkan sedikit kekuatannya agar mereka paham. Bagiku, menghancurkan sekte mereka sangatlah mudah!"Tobi langsung memperingatkan. Yaldora adalah gadis yang baik hati. Sayang sekali jika membunuhnya. Biarlah gadis itu mengetahui semua kebenarannya lebih dulu. Setelah itu, terserah dia mau mengambil keputusan seperti apa."Baik!"Arum juga tidak membantah.Widia menyaksikan semua adegan ini dengan tatapan kosong. Meski dari wajah Yaldora, Widia bisa merasakan penderitaannya dan juga merasa sedikit bersimpati pada wanita itu.Hanya saja, wanita ini berniat membunuh Tobi barusan. Jadi, Wi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1617

    Setelah menyampaikan semuanya, Tobi pun bersiap untuk berangkat.Namun, tepat di saat ini, sosok Yaldora muncul. Tangannya memegang pedang panjang. Wajahnya terlihat dingin. Keseluruhan tubuhnya tampak menakjubkan, tetapi juga ada aura dingin yang menakutkan.Seolah-olah mereka tidak kenal sama sekali.Kali ini, Tobi juga tidak ingin menghindar lagi.Ekspresi Tobi memperlihatkan ketidakberdayaan, tetapi dia tidak menyesal telah membunuh Master Melani. Mengingat apa yang telah dilakukan Melani terhadap keluarga mereka selama ini, membunuhnya bukanlah tindakan yang kelewat batas."Tobi, aku mau tanya, apa kamu membunuh guruku, Master Melani?" Tanpa berbasa-basi lagi, kali ini Yaldora langsung menanyakan inti permasalahannya.Mendengar itu, Tetua Sekte Kayana mendengus dingin. Dia mengeluarkan momentum kuat sambil berkata dengan dingin, "Lancang sekali! Beraninya kamu bisa meneriakkan nama tuanku begitu saja?"Itu adalah tekanan yang dimiliki oleh seorang kultivator Alam Tanah Abadi.Yald

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1616

    Saat Arum keluar, dia langsung berkata dengan hormat, "Tuan Muda!"Widia tertegun sejenak. Dia sepertinya pernah bertemu dengan wanita tua ini sekali, tetapi dia tidak begitu yakin."Widia, namanya Arum. Dia master yang diam-diam melindungimu selama ini," ucap Tobi menjelaskan."Ah ...."Widia baru sadar bahwa Tobi diam-diam telah mengutus seorang master untuk melindunginya. Namun, dia sama sekali tidak mengetahui hal ini."Ini juga alasan aku memperkenalkan kalian satu sama lain. Setelah aku pergi, kamu bisa lebih sering berlatih dengannya. Dengan begitu, bukan hanya akan membuatmu mahir dalam bertarung, tapi juga meningkatkan kecepatan latihanmu," terang Tobi.Jika bukan karena alasan ini, Tobi juga tidak akan membiarkan Arum menampakkan diri.Arum juga tertegun. Dia telah melindungi Widia begitu lama. Dia juga tahu bahwa Widia hanya seorang wanita yang lemah. Sekarang, tuannya ingin dirinya latihan dengan Widia? Apa tuannya sedang bercanda?Ya sudahlah.Tuannya sudah bilang ingin di

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1615

    Widia benar-benar terkejut. Apa yang barusan terjadi benar-benar di luar ekspektasinya. Bahkan, dia sendiri juga merasa semua ini tidak masuk akal."Kenapa?"Melihat Widia tersadar, Tobi tampak kaget. Pria itu langsung bertanya dengan khawatir. Dia barusan telah dikejutkan oleh terobosan kekuatannya Widia.Tak disangka, hanya dengan sekali latihan, kekuatan Widia telah mencapai Alam Guru Besar. Walau Widia baru mulai berkultivasi, perlu diketahui sebelumnya dia hanyalah orang awam.Garis keturunan Foniks memang tidak bisa dianggap remeh. Kekuatannya sangat hebat dan menakutkan."Bagus, bagus sekali."Widia hanya merasa sangat nyaman. Ada kekuatan yang sangat hebat di sekujur tubuhnya, seolah dia bisa menghancurkan segalanya dengan satu serangan.Yang paling penting lagi, dia benar-benar merasakan semacam teknik kultivasi.Walau tidak mengetahui nama teknik itu, tetapi saat kekuatan garis keturunan diintegrasikan ke dalam tubuhnya, teknik itu mulai bekerja secara otomatis dan terpatri d

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1614

    "Apa yang kamu lamunkan?""Ka ... kamu cantik sekali," seru Tobi."Apa-apaan? Ini bukan pertama kalinya kita bertemu. Mulutmu manis sekali. Pintar gombal.""Bagaimana kalau kamu bercermin dulu?" ucap Tobi."Kenapa harus bercermin? Memangnya aku nggak tahu penampilanku sendiri?" Berbicara sampai di sini, Widia tampak ragu-ragu. "Tobi, bisakah kamu membantuku berlatih kultivasi?""Membantumu berlatih kultivasi?"Tobi tertegun sejenak. Apa Widia tahu bahwa fisiknya telah berubah?"Ya, aku nggak ingin melihatmu bertarung sendirian seperti itu lagi. Apa nggak boleh?" Widia agak putus asa. Dia pernah menonton beberapa drama TV sebelumnya. Dikatakan bahwa meridian orang dewasa sudah terbentuk. Sekalipun berkultivasi, juga tidak akan ada hasilnya lagi."Bukan begitu. Kamu bisa berkultivasi. Mungkin kekuatanmu juga akan setara denganku dalam waktu singkat." Tobi tersenyum pahit. Benar saja, membandingkan diri sendiri dengan orang lain hanya akan membuat marah saja.Tobi berusaha keras selama be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1613

    "Nggak akan terjadi masalah, 'kan?" tanya Tobi dengan khawatir. Dia tidak peduli dengan kultivasi atau tidak. Yang paling penting, Widia baik-baik saja."Nggak akan."Yaldora ragu-ragu sejenak. Namun, dia tetap mengatakannya. Jika Tobi bertindak sembarangan, maka hanya akan merusak kebangkitan keturunan Foniks dan mencelakai Widia."Kalau begitu, kita tunggu lagi." Tobi mulanya kurang yakin, tetapi pada akhirnya memutuskan untuk mengikuti perkataan Yaldora. Meski Yaldora itu muridnya biarawati tua, kepribadiannya sangat berbeda dari gurunya.Waktu berlalu begitu saja. Tobi terus menjaga Widia. Bahkan, menggunakan kekuatannya untuk mengisolasi segala yang ada di sini.Agar tidak menarik perhatian banyak orang.Sebenarnya, Yaldora yang berada di samping ingin menanyakan masalah gurunya. Namun, saat melihat Tobi begitu fokus pada Widia sepanjang waktu, bahkan mata pria itu tidak pernah berpaling sedetik pun.Dalam keputusasaan, dia terpaksa harus menahan diri kembali.Tak terasa, waktu te

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1612

    Apa ini?Ekspresi Tobi berubah drastis karena kekuatan itu sangat menakutkan. Jika terjadi pada dirinya, Tobi masih sanggup menerimanya, tetapi bagaimana wanita biasa seperti Widia bisa menanggungnya?"Apa, apa yang terjadi denganku?" Wajah Widia memerah, tetapi kondisinya tidak terlihat baik. Sebaliknya, rasanya seperti terbakar.Tubuhnya juga terus gemetar hebat, bahkan bibirnya juga ikut bergetar, yang menunjukkan betapa tersiksanya dirinya."Nggak apa-apa. Semuanya akan membaik."Sembari menghibur Widia, Tobi juga segera mengedarkan energi sejatinya ke dalam tubuh Widia dan mulai membantunya melenyapkan kekuatan dalam tubuhnya.Efeknya ada, tetapi tidak terlihat jelas.Yaldora, yang tidak tahu kapan tersadar kembali, mendekati mereka berdua. Melihat pemandangan di depannya, terutama saat memperhatikan tanda samar di dahi Widia, dia pun berkata dengan wajah terkejut, "Apa ini kebangkitan garis keturunan Foniks?"Saat ini, Yaldora bahkan lupa bertanya pada Tobi, apa pria itu yang mem

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1611

    Tobi mengerutkan keningnya. Dia tidak puas dengan jawaban seperti itu. Dia pun kembali bertanya, "Sejauh yang aku tahu, kamu pasti sangat tertarik dengan liontin giok, 'kan?"Vamil terkejut. Dia mengerti bahwa Tobi mungkin tidak memercayainya, jadi dia mengangguk dan berkata, "Tentu saja. Aku pernah melihat liontin giok itu, tapi setelah mempelajarinya sebentar, aku masih belum menemukan petunjuk apa pun.""Jadi, sekalipun kamu memberikannya padaku sekarang, juga nggak ada gunanya."Berbicara sampai di sini, Vamil melirik Yaldora yang terbaring di tanah. Tampaknya bulu mata gadis itu bergerak. Vamil pun kembali menambahkan. "Aku mengerti. Kamu sepertinya nggak percaya padaku."Tobi tidak membantah. Jika bukan karena masalah Bahtiar, dia mungkin tidak akan meragukannya. Namun, setelah serangkaian masalah ini terjadi, bagaimana dia bisa memercayai Vamil begitu saja?"Sudahlah. Nggak ada salahnya memberitahumu. Ada sebuah tempat warisan di Jatra, yang bisa membantumu memahami hukum langit

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1610

    Tobi hanya mengujinya, tetapi dia tidak menyangka kalau tebakannya benar.Karena menurut pemahamannya, yang datang pasti salah satu dari empat orang tersebut. Hanya saja, dilihat dari postur dan gerakannya, seharusnya dia juga bukan si Beruang Kutub ataupun pemimpin Takhta Suci Barat.Jadi, yang tersisa hanyalah Tuan Vamil dan Hirawan dari Negara Melandia.Mulanya, Tobi mencurigai lawan adalah Hirawan, tetapi ada berbagai tanda jurus lawan. Apalagi, dia tidak menghentikan Widia dan juga tidak memberikan pukulan keras kepada Yaldora.Lawan juga tidak memiliki niat membunuh yang kuat terhadap dirinya.Jadi, hanya satu kemungkinan yang tersisa, yaitu orang itu adalah Master Vamil.Tobi tidak menjawab, tetapi malah bertanya dengan bingung, "Mengapa?""Sejauh yang aku tahu, saat ayahmu dalam bahaya, dia menerima bantuan dari liontin giok untuk meningkatkan kekuatannya waktu itu. Aku ingin membuatmu terjebak dalam situasi putus asa. Aku ingin tahu apa kamu bisa menggunakan liontin giok yang

DMCA.com Protection Status