"Siapa yang tahu apa yang akan terjadi kelak?"Laurin tiba-tiba berdiri, tetapi masih belum mengenakan pakaiannya. Sebaliknya, dia berdiri di depan Tobi dan berkata sambil memperlihatkan senyum menawan, "Tuan Tobi, menurutmu, tubuhku bagaimana?"Tobi kehabisan kata-kata dan buru-buru memejamkan matanya.Namun, entah kenapa, meski telah memejamkan mata, sosok Laurin tetap saja muncul di benaknya. Pinggang rampingnya yang tanpa lemak sedikit pun.Perawakan tinggi, apalagi lekuk tubuhnya yang sempurna, juga kulit lembutnya itu bisa membuat orang tergila-gila kepadanya.Seakan-akan dia mengamatinya secara langsung.Melihat Tobi menutup mata, Laurin sangat senang. Dia pun berkata sambil tersenyum, "Tuan Tobi, kamu mimisan!""Apa?"Tobi mau tidak mau membuka matanya. Namun, dia tidak menyangka Laurin malah makin mencondongkan tubuhnya dan membuat pria itu melihat semuanya dengan lebih jelas."Kamu ...."Tobi tampak tidak berdaya. Gadis ini ternyata membohonginya."Haha. Tuan Tobi, kamu lucu
Kali ini, Tobi benar-benar marah.Padahal, Tobi sudah tidak mengganggu Yesa, tetapi dia masih berani membuat masalah untuk Widia. Dia tidak layak menjadi seorang ibu. Namun, haruskah dia memberi tahu Widia tentang masalah ini?Entah Widia akan percaya atau tidak. Bagaimanapun juga, Yesa adalah ibunya.Namun, Tobi teringat dengan sesuatu. Pihak platform telah mengatakan bahwa masalah ini telah dilaporkan. Apalagi, Negara Harlanda saat ini sedang menyelidiki secara menyeluruh insiden netizen bayaran.Mereka pasti akan mengembalikan nama baik korban.Mereka juga akan membongkar kedok para netizen bayaran dan memberikan peringatan keras. Bahkan, jika kasusnya serius, mereka akan dihukum berat.Menurut penanggung jawab, setelah masalah ini dilaporkan, berdasarkan kecepatan penyelidikan saat ini, mungkin membutuhkan waktu paling lama satu atau dua hari untuk memverifikasi semuanya.Hasilnya mungkin akan diumumkan paling lambat lusa.Kalau begitu, Tobi akan menunggu. Dia juga ingin tahu.Saat
Setelah ragu-ragu sejenak, Widia pun menelepon ibunya."Halo!""Bu, ini aku!""Ah, Widia, ya." Yesa awalnya merasa gugup, tetapi dia kembali menenangkan diri dan berkata, "Bagaimana kabarmu akhir-akhir ini?""Baik. Hanya saja, terjadi sedikit masalah.""Masalah Darius, 'kan? Aku juga mengikuti kejadian itu dari awal. Darius memang nggak tahu malu. Begitu juga dengan para netizen yang nggak tahu apa-apa itu.""Tapi aku yakin, asalkan ada Tobi, kamu akan baik-baik saja. Itu sebabnya, aku nggak meneleponmu," ucap Yesa dengan cepat.Sebagai seorang ibu, Yesa bahkan tidak pernah menelepon putrinya dan mengkhawatirkan masalah itu."Yah, memang benar. Kali ini, juga berkat bantuan Tobi."Widia ragu-ragu sejenak, lalu bertanya, "Bu, akhir-akhir ini, di internet beredar berita negatif mengenaiku. Apa Ibu melihatnya?""Berita apa? Aku nggak begitu menelusuri internet dan juga nggak mengikuti berita di Internet. Aku nggak begitu paham. Kejadian Darius terakhir kali itu juga aku dengar dari orang
Widia akhirnya memutuskan, biarlah waktu yang membantu menguraikan solusi permasalahan ini. Lagi pula, dia akan segera mengetahui kebenarannya.Saat ini, ada tiga wanita sedang duduk di hotel dekat stadion.Salah satunya adalah Fiona, penyanyi populer di Negara Harlanda. Saat ini, Fiona sangat terkenal. Meski awalnya dia sempat menerima banyak tekanan, kini kariernya perlahan menjadi lebih baik.Selain Fiona, masih ada Prita, mantan asisten Fiona, yang saat ini telah menjadi manajernya Fiona.Yang terakhir adalah seorang wanita berusia tiga puluhan. Dia memiliki penampilan cantik, perawakan tinggi, tubuh seksi, serta memiliki pesona unik wanita dewasa.Lantaran tidak tahan dengan perlakuan para pemimpin senior perusahaan, dia terpaksa mengundurkan diri. Kebetulan dia bertemu dengan Fiona dan studio pribadinya juga membutuhkan seorang manajer.Helia merupakan kandidat yang cocok bekerja dalam bidang ini. Dia sangat terampil dan bisa menangani segala sesuatu dengan baik.Namun, karena te
Fiona sudah mencari tahu sebelumnya. Ternyata, Keluarga Byantara adalah salah satu keluarga terpandang di Jatra. Kekuatan mereka sangatlah menakutkan dan bisa dikatakan memiliki pengaruh tinggi.Kak Tobi memang hebat. Andai lawan mereka adalah keluarga dari Doma, dia pasti akan mencobanya. Namun menghadapi Keluarga Byantara, mereka sama sekali tidak punya peluang menang."Apa Tuan Tobi akan datang?" tanya Prita dengan heran."Ya, aku mengundangnya datang ke konserku malam ini dan dia sudah setuju." Mengungkit nama Tobi, ekspresi wajah Fiona kembali gembira."Baguslah!"Prita mengangguk. Dalam hatinya, dia diam-diam memikirkan bagaimana cara memberi tahu Tuan Tobi tentang masalah Kak Fiona yang diintimidasi oleh Leonel.Entah kenapa, Prita selalu merasa Tuan Tobi sangat hebat.Siapa tahu pria itu punya cara, 'kan?Helia juga tidak berkomentar lagi. Dia juga penasaran dan ingin bertemu dengan sosok hebat itu. Dia mau lihat apa benar Tuan Tobi sehebat itu?Memang benar, setelah dilihat da
Saat Helia keluar, dia sengaja mengambil tiket lebih. Hanya ada satu kursi bagus di barisan pertama dan yang lainnya jauh di belakang.Panggung di sini diatur sedemikian rupa sehingga mereka yang berada di baris pertama tidak perlu mengangkat kepala dan posisinya sangat nyaman.Namun, karena merasa tatapan Tobi kurang sopan, Helia pun asal memberinya tiket. Padahal, sesuai permintaan Fiona, dia harus memberikan posisi barisan pertama untuk Tobi.Namun, posisi yang diperoleh Tobi juga cukup bagus. Dia malah merasa barisan ketiga lebih nyaman.Hanya saja, jika ingin berinteraksi dengan artis, mungkin agak sulit dilakukan.Tobi juga telah mengetahui karakter Helia. Gadis itu tidak muda, tetapi masih mudah terbawa emosi. Jangan-jangan wanita itu pernah disakiti pria?Tak disangka, tebakan Tobi kali ini benar.Tobi juga tentunya tidak akan mempermasalahkan hal sepele seperti itu. Dia melihat nomor di tiket dan mengikuti arus orang di dalam.Setelah melalui banyak tikungan dan belokan, akhir
"Nggak masalah!"Laurin segera mengeluarkan ponselnya. Bukankah hanya empat ratus juta? Baginya, uang sejumlah itu bukanlah apa-apa dan dia tidak peduli sama sekali.Tak lama kemudian, wanita itu menerima transfer dompet digital sebanyak empat ratus juta.Dia benar-benar tercengang. Dia memandang wanita cantik di depannya dengan tidak percaya. Dia kemudian memutuskan untuk segera mentransfer uang itu ke rekening bank.Asalkan uang itu masuk ke rekeningnya, maka itu sudah pasti bukan penipuan.Proses transfer kini sangat cepat. Uang itu telah masuk ke rekening bank dalam hitungan detik."Terima kasih, terima kasih, Nona Cantik!"Wanita itu berulang kali mengucapkan terima kasih dengan gembira. Kemudian, berbalik dan berjalan keluar tanpa ragu.Tobi tersenyum pahit. Dalam hatinya, dia bergumam, 'Gadis ini sudah gila.' Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kamu membeli tiketnya? Lantas, bagaimana dengan tiketmu sendiri?""Aku nggak punya tiket!'"Kamu nggak punya tiket? Jadi, bagaima
Wanita berbaju hijau tentu tidak terima dikatakan seperti itu. Dia langsung marah dan mengamuk.Namun, wanita di depannya menegurnya, "Lastri, kamu yang lebih dulu melakukan kesalahan. Sudah, jangan diteruskan lagi.""Ya, Nona!"Wanita berbaju hijau mengangguk dan tidak berbicara lagi.Mungkin karena takut keduanya berdebat lagi, wanita cantik itu langsung duduk tepat di sebelah kiri Tobi, sedangkan wanita berbaju hijau duduk di sebelah kiri majikannya.Tobi tertegun. Padahal, kemunculan wanita misterius itu sudah membuatnya tertegun. Sekarang, wanita itu masih duduk di sampingnya.Setelah duduk, wanita itu bahkan sempat mengangkat kepalanya dan melirik Tobi. Namun, hanya sekilas saja.Di matanya, Tobi memang tampan, tetapi hanya itu saja.Karena Teknik Melupakan Cinta yang dia latih, kini dia makin tidak tertarik dengan hubungan cinta lagi. Dia lebih fokus pada kultivasinya dan tidak peduli dengan pria mana pun.Selain kultivasi, satu-satunya hal yang bisa menyentuh hatinya hanyalah n
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K