Ketika mendengar itu, Tobi tertegun sejenak. Apa orang-orang itu sudah gila? Padahal, jarang sekali ditemukan orang melakukan aksi protes di Negara Harlanda.Kasus kali ini sepertinya berbeda dari biasanya.Kebenarannya harus diselidiki secara menyeluruh!Sekalipun Tobi tidak punya bukti, dia juga akan menyelidiki semuanya dengan jelas.Sekelompok orang bodoh itu bukannya membantu Darius, tetapi malah mencelakai idola mereka sendiri.Tidak peduli seberapa hebatnya Darius, dia juga tidak mungkin bisa melawan kekuatan seperti itu.Kenyataannya memang demikian. Tak butuh waktu lama, hal ini sudah tersebar ke telinga para pemimpin. Semuanya langsung marah dan mengutus orang untuk mengambil tindakan.Kebenaran harus diselidiki dengan jelas. Mereka yang bersalah sudah pasti akan dihukum seberat-beratnya.Setelah mendengar perkataan Clara, Widia menjadi cemas. Dia kemudian berkata, "Tobi, bagaimana ini? Bagaimana kalau kamu menghindar dulu dan biarkan aku yang menanganinya?"Walau para pengge
Tidak heran juga, apalagi setelah terjadi keributan yang begitu besar. Satu per satu dari konten kreator yang ada di sana sibuk mengunggah video. Sebaliknya, yang lainnya langsung meneruskan unggahan itu.Saat ini, banyak stasiun televisi, surat kabar, dan berbagai media yang ikut datang meramaikan.Makin banyak orang mengetahui tentang video sebelumnya. Makin banyak pula orang memarahi Tobi karena kesombongan dan perilakunya yang begitu mendominasi.Begitu melihat itu, semua penggemar Darius makin senang. Mereka sangat bangga dengan tindakan mereka yang teguh dalam melindungi idola kesayangan.Para petinggi Harlanda paling takut jika situasi bertambah parah. Apalagi, dengan pergerakan sebesar itu, apa mereka masih tidak akan menghukum pelaku kejahatan itu?Benar saja. Tak lama kemudian, pemimpin polisi juga datang. Pak Bahran langsung berteriak dengan menggunakan pengeras suara, "Semuanya, jangan khawatir. Kami akan menyelidiki kebenarannya dengan ketat dan nggak akan melepaskan orang
Salah satu remaja di antara kerumunan langsung angkat bicara, "Sialan! Kalau dia memarahiku, aku masih terima. Tapi beraninya dia memarahi Kak Darius? Aku pasti akan melawanmu sampai akhir."Pak Bahran terlihat panik. Keringat dingin mengucur di dahinya. Hanya berdasarkan pasukan polisi yang dibawanya, mereka tidak akan sanggup meredakan situasi ini. Segalanya akan menjadi kacau.Tobi hanya mendengus dingin. Suaranya yang menggelegar itu membuat semua orang tertegun sejenak. "Kalian nggak percaya, 'kan? Kalau begitu, aku akan tunjukkan bukti malam ini agar kalian semua bisa melihat semuanya dengan jelas."Semua orang berhenti sejenak, tetapi tak lama kemudian, ada yang berseru, "Bukti apa yang kamu punya? Menurutku, kamu hanya ingin menunda waktu dan melarikan diri.""Melarikan diri? Hanya karena sekelompok orang bodoh seperti kalian? Apa aku perlu melarikan diri?"Nada bicara Tobi tampak menghina. Suaranya begitu keras dan terdengar jelas ke telinga semua orang.Mendengar itu, semua o
Kembali ke kamar, Widia langsung bertanya dengan khawatir, "Tobi, apa kamu benar-benar sudah menyiapkan semua bukti?""Tentu saja!" ucap Tobi dengan tegas. Jika bukan karena mempersiapkan masalah yang berkaitan Widia, semuanya pasti sudah selesai ditangani dari tadi.Kali ini, mereka mungkin akan gencar mempromosikan bisnis kosmetik milik Grup Lianto. Meski Tobi sangat murah hati, dia juga tidak akan membuat orang seperti Yesa terlalu bangga.Apalagi, berdasarkan karakter Yesa, dia bukan hanya tidak bersyukur saat menerima keuntungan, tetapi dia malah akan berbalik mengejek Widia dan Tobi.Jika tidak, Tobi bahkan tidak akan perhitungan dan membiarkan Yesa mengambil keuntungan.Mengungkit tentang Yesa, meski ini hari pertamanya menjabat, semuanya tidak berjalan dengan mulus. Apalagi, anak buahnya sama sekali tidak memiliki kesan yang baik terhadapnya.Yang paling penting lagi, begitu menjabat, dia langsung sok mengajari karyawannya, seolah-olah dia sangat profesional.Selain itu, Yesa y
"Apa lagi? Dia pasti hanya menunda waktu dan ingin melarikan diri. Kalau nggak percaya, tunggu dan lihat saja. Menurutku, mereka nggak mungkin bisa mengumumkan buktinya jam sembilan malam nanti."Sebenarnya, jam delapan malam pada dasarnya adalah jam tayang utama. Menurutnya, jam sembilan malam sudah agak terlambat. Jika lewat dari jam itu, sudah pasti tidak ada bukti lagi.Begitu mendengar perkataan Darius, mereka semua juga merasa masuk akal.Terutama, wanita yang mengikutinya itu. Dia terus memuji kehebatan Darius.Kak Darius memang hebat dalam segala hal, meski perlu menggunakan narkoba."Darius, kamu lihat. Mereka sudah muncul di platform Tiktok dan mengatakan mereka akan mengunggah buktinya," kata manajer buru-buru."Terus, mereka sudah unggah?" tanya Darius."Belum!""Benar, 'kan? Siapa yang nggak bisa menipu orang? Kamu lihat sendiri, bukankah platform resminya juga nggak mengatakan apa-apa?""Benar juga."Ternyata, setelah selesai menandatangani perjanjian, Tobi telah mendafta
Tepat jam sepuluh, Tobi langsung mengunggah video menggunakan akun Widia.Video itu berisi rekaman keseluruhan kejadian, dimulai dari mereka menunggu lift hingga Tobi memukul orang, termasuk para pengawal.Begitu video lengkap keluar, semua orang mulai berdebat. Sayangnya, karena tidak ada suara, semuanya tidak bisa mendengar pembicaraan mereka.Namun, dalam video itu terlihat jelas bahwa Darius-lah yang mencari Widia lebih dulu. Setelah itu, barulah memicu rangkaian kejadian berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa bukan Widia yang berinisiatif menggoda Darius.Meski begitu, hal ini juga tidak mengubah fakta Tobi yang telah memukul orang. Bagaimanapun, memukul orang adalah tindakan yang salah.Saat melihat video lengkapnya, manajer tampak terkejut. Dia bergegas melaporkan hal itu kepada Darius. Sebab, dia ingat dengan jelas telah mengeluarkan uang untuk melenyapkan semua rekaman CCTV hotel.Darius juga terkejut. Hanya saja, saat mengetahui isi video, dia langsung mendengus dingin. "Bukan
Menghadapi situasi seperti ini, semua orang tentu emosi.Para penonton tidak bisa menahan diri lagi dan langsung mengumpat dengan marah, "Sialan! Mataku sudah buta. Bisa-bisanya aku mendukung artis sampah seperti ini.""Sialan! Wanita itu begitu nggak tahu malu. Kalau aku ada di tempat kejadian, aku pasti akan menghajarnya habis-habisan.""Aku bersalah, Sobat. Itu semua salahku sebelumnya. Bisa-bisanya aku memarahimu.""Bagaimana bisa ada orang seperti itu? Darius ini terlalu menjijikkan.""Sudah kubilang, pasti ada yang aneh di balik semua ini. Benar, 'kan?""Siapa tadi yang bilang artis sampah seperti ini akan dijadikan sebagai panutan? Aku rasa orang itu sudah gila.""Maaf, Bu Widia. Aku sudah bersalah!""Bu Widia, kami sudah salah paham. Kami minta maaf kepadamu." Semua orang tidak tahu nama Tobi. Yang mereka tahu hanya nama Widia."..."Dalam sekejap, situasi berbalik sepenuhnya. Banyak orang meminta maaf atas kesalahpahaman mereka sebelumnya.Kata 'maaf' seketika membanjiri kolom
Meski masih ada komentar-komentar yang memihak Darius, kebanyakan penonton lebih mendukung Tobi dan Widia. Hanya saja, masih ada penggemar berat yang bekerja keras, bahkan berbicara mewakili Darius.Situasi mulai menjadi kacau, membentuk kontroversi besar. Namun, justru karena ini juga, kasus ini makin memanas.Melihat semua itu, manajer buru-buru melapor kepada Darius lagi. Darius sama sekali tidak peduli dengan semua itu. Dia hanya mendengus dingin dan berkata, "Kenapa lagi?""Ka .... kamu lihat sendiri."Manajer terlihat pasrah dan langsung menyerahkan ponsel kepada Darius.Darius mengambilnya dan menontonnya. Begitu melihat isi videonya, terutama mengenai apa yang dia katakan dan apa yang dia lakukan terlihat jelas. Wajahnya langsung memucat, kaget, sekaligus marah."Sialan! Kok bisa, kok bisa ada rekaman ini? Apalagi, suaranya begitu jelas?"Melihat kritik yang melimpah, Darius panik dan langsung memerintahkan, "Cepat, cepat gunakan netizen bayaran. Kita harus segera mengubah opin
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K