Kediaman sesepuh keempat, Sesepuh Abisatya .
"Guru!"Sesepuh Abisatya menoleh kearah suara. Dihyan Saraswati datang menghampiri gurunya."Salam pada guru!"Sesepuh Abisatya menganggukkan kepalanya."Guru, anak itu menjadi murid dari sesepuh kedua ya?" lanjut Dihyan Saraswati"Anak itu?" Sesepuh Abisatya mengerutkan keningnya"Nayaka Manggala .""Oh dia, memang dia menjadi murid tetapi kedua. Ada apa Rou'er?"Dihyan Saraswati menggelengkan kepalanya. "Tidak guru. Aku hanya bersyukur dia tidak menjadi murid guru. Aku sangat tidak menyukainya!"Sesepuh Abisatya menganggukkan kepalanya. Ia sempat mendengar cerita dari Dihyan Saraswati soal apa yang terjadi. Meskipun begitu sebenarnya ia ingin menjadikan Nayaka Manggala sebagai muridnya. Anak jenius sepertinya tentu saja sangat menarik untuk dilatih. Masa depannya begitu menjanjikan."Jangan melakukan hal yang tidak perlu kedepannya. Dia sekarang memiliki posisi yang sama sepertimu.Malam harinya, Nayaka Manggala yang telah resmi menjadi murid Perguruan Cakra Kembar tinggal di tempat yang telah di sediakan sekte. Karena ia mendapatkan posisi pertama, ia sedikit mendapatkan hak khusus Sebuah bangunan menjadi tempatnya tinggal tak jauh dari kediaman tetua kedua, hak khusunya sebagai murid tetua kedua semakin membuatnya mendapatkan perhatian lebih.Nayaka Manggala tengah berkultivasi di ruangan.Srak!Srak!Suara rerumputan yang diinjak cepat terdengar. Belum lagi suara di atap yang cukup menganggu.Nayaka Manggala membuka matanya dengan melirik kesamping.'Sepertinya orang orang sudah ada yang tak menyukaiku. Siapa yang mengirim mereka?'Diluar bangunan. Delapan orang berpakaian serba hitam dengan menutup wajah tengah mengepung bangunan.Salah satu orang menggerakan tangannya sebagai isyarat.Orang lainnya menganggukan kepalanya.Brak! Pintu ruangan di dobrak dengan keras. Seketika pintu terbuka lebar.Emp
"Guru, murid ingin meminta izin untuk berlatih di luar." Ucap Nayaka Manggala"Berlatih diluar?" Sesepuh Wardhana mengerutkan keningnya"Maksudku di hutan dekat perguruan. Jujur saja cara berlatih dengan mengalami pertarungan secara langsung adalah cara paling efektif untuk bertambah kuat. Saya akan akan jujur jika kedua kakak senior sama sekali bukan lawan saya jika latih tarung. Ranah mereka memang tinggi tapi pengalaman bertarung saat sedikit. Mereka fokus pada jurus kuat di moment penting. Sementara aku tidak."Sesepuh Wardhana mengusap janggutnya. Ia bisa mengerti dengan maksud perkataan dari Nayaka Manggala . Memang benar dengan keadaan saat ini, kedua muridnya yang lain bukanlah lawan yang sepadan bagi Nayaka Manggala .Namun berlatih di hutan bukan solusi yang bagus. Belum tertangkapnya kultivator demonic yang sempat menjahit gaduh menjadi alasan utama. Selain itu Nayaka Manggala adlah murid baru yang tentu saja sangat beresiko."Tidak!"Nayaka Mangg
Dihyan Saraswati dan Gentala Surendra yang membentuk kelompok bersama dengan beberapa murid sewaannya , melihat Nayaka Manggala dan kedua Batari bersaudara yang bergerak masuk ke hutan."Pastikan kalian memisahkan dia dengan kedua orang itu lalu menghabisi dengan cepat. Jangan tinggalkan satu jejak pun."perintah Gentala Surendra "Ya.!" jawab kompak murid sewaan."Dihyan Saraswati , katamu kamu telah menemui senior Pramudya dan Tirta Raka untuk membantu memisahkan anak itu dengan mereka." Lirik Gentala Surendra "Mereka akan segera bertemu. Tunggu saja. Ayo kita ikuti mereka dengan perlahan!""Ya!"Sementara itu, Nayaka Manggala yang bergerak di belakang Murong bersaudara merasakan nafas yang begitu familiar.'Mereka datang membawa pasukan. Ini diluar dugaan tetapi aku sangat menantikannya!'Deg!Nayaka Manggala bergerak cepat mengikuti Murong bersaudara yang berada didepannya.Nampak beberapa murid Perguruan Cakra Kembar yang lainnya
Gruduk!Suara gaduh terdengar dari kejauhan dan semakin mendekat."Kegaduhan apa ini?" tanya seorang teman Pramudya "Tanah seakan bergemuruh. Tidak mungkin terjadi bencana alam. Tetapi semakin lama gemuruh semakin mendekat!""Salah satu orang periksa!" perintah Pramudya Salah satu temannya bergerak cepat kedepan.Nayaka Manggala memakan pil penyembunyi nafas. Kehadirannya langsung menghilang. Ia pindah ke dahan pohon lebih tinggi, lalu duduk santai.'Gemuruh ini.... Sudah pasti ini adalah gelombang binatang iblis. Sepertinya ada binatang iblis tingkat tinggi yang bergerak mengejar mereka. Binatang apa itu?' gumam Nayaka Manggala memperhatikan.Setelah beberapa saat orang yang mencari tahu apa yang terjadi. Kembali dengan buru buru."Pramudya ! Kita harus pergi dari sini!" seru orang tersebut dari kejauhan "Hah? Ada apa di depan?" tanya Pramudya "Gelombang binatang iblis!"Deg!Ekspresi wajah Pramudya dan teman-temannya te
Wuz!Tiba-tiba kedua orang tersebut menerjang ke arah Nayaka Manggala . Nayaka Manggala tak tinggal diam. Ia menerjang juga kedepan dengan cepat. Tangannya membentuk cakar dengan tenaga dalam hitam menyelimutinya."Rasakan ini!""Pertama potong kedua tangannya itu! Baru kita siksa dia!"Nayaka Manggala menarik nafas dengan mata yang menatap tajam pada lawannya.Teknik Iblis Surgawi Kehancuran, bentuk ketiga. Cakar hantu!Srak!Dalam sekejap Nayaka Manggala berada di belakang kedua orang tersebut."Bagus!" Seru keras teman kedua orang yang menyerang Nayaka Manggala Srakk!Bruk!Tiba-tiba tubuh kedua orang yang melawan Nayaka Manggala ambruk. Membuat sembilan orang lainnya terkejut."Hah?'"A-apa yang sebenarnya terjadi?""Kenapa mereka malah tidur?"Nayaka Manggala tak mau buang waktu. Ia menerjang kearah orang lainnya."Sialan! Semuanya serang!"Wuz!Nayaka Manggala menghindari ayunan pedang yang menginc
Nayaka Manggala mendengar ledakan dari kejauhan, ia melirik sekilas ke belakang. 'Ledakan itu berasal dari tempat yang tadi. Apa ledakan itu berhasil membunuh mereka? Tetapi aku berharap itu memberikan sedikit rasa takut namun juga memberikan kebencian dan dendam yang lebih besar. 'Melihat orang suruhan mati terbantai, lalu di tambah dengan jebakan ledakan. Itu pasti membuatnya sangat kesal. Permainannya baru saja dimulai.' ****** Mahiratama dan Daneswara serta beberapa orang lainnya tengah bertarung dengan sekelompok serigala yang merupakan binatang iblis tingkat 2. "Jumlah mereka sangat banyak. Jangan lengah!" seru Mahiratama "Gerakan mereka sangat gesit dan serangannya mematikan. Salah sedikit kita yang akan mati!" sambung Liang Fangzu "Sepertinya pelatihan ini akan memakan banyak korban. Jangankan untuk saling bertarung sesama murid. Melawan binatang iblis saja sudah sangat menyusahkan!" Duar!
Harjun berjalan pulang ke kediaman keluarganya. Beberapa murid terkejut melihat keadaanya yang kehilangan tangan kanannya."Harjun apa yang terjadi padamu." tanya Pramudya yang satu angkatan dengan Harjun saat masuk sekte.Meskipun tidak begitu dekat namun Harjun punya nama dari keluarga Seno ."Tanganmu?" Lanjut Tirta Raka yang pergi bersama Pramudya Harjun nampak begitu malas untuk menjawab, hal itu karena mengingat hal itu malah akan menimbulkan rasa sakit."Siapa yang melakukannya?" tanya Pramudya sekali lagi dengan penasaran.Harjun menggertak giginya dengan sorot mata yang sangat tajam."Nayaka Manggala !" jawabnya Deg!Pramudya dan Tirta Raka terkejut mendengar perkataan tersebut."Nayaka Manggala ? Apa maksudmu murid baru yang berhasil mendapatkan posisi pertama di perekrutan murid kemarin?" tatap Tirta Raka "Ini mustahil! Kamu dengan ranah penyatuan alam bintang 3 bisa kehilangan tangan melawan anak baru yang bahka
Di dalam hutan Arasta, Nayaka Manggala terus melompat diantara pepohonan hutan.Ia berhenti sejenak di sebuah dahan pohon dengan melihat pepohonan di sekitarnya."Aku sudah melewati batas hutan Arasta. Sepertinya aku semakin masuk ke dalam hutan. Dan ini adalah area terlarang."Sejenak ia menghitung hari sejak ia masuk ke hutan kembali."Seharusnya ini sudah lebih dari seminggu. Pelatihan hutan Arasta telah selesai. Pada murid sudah kembali ke sekte. Aku masih belum bisa melakukan terobosan. Aku harus bisa menerobos baru kembali ke perguruan. Jika tidak mungkin akan butuh waktu lebih lama lagi."Segera Nayaka Manggala melompat diantara pepohonan hutan kembali.Setengah hari terus bergerak. Ia kembali berhenti begitu merasakan hawa keberadaan beberapa orang.Hup!Nayaka Manggala melihat keatas bawah dari dahan pohon tempatnya berpijak. Ia telah memakan pil penyembunyi nafas untuk menghindari hal hal yang tidak di inginkan. Sjeinggat keberadaannya ti
Nayaka Manggala melonjakan tenaga dalamnya hingga membuat sebuah kabut hitam yang menyelimuti tubuhnya membuat pandangan pangeran ketiga dan beberapa pengawal yang tersisa menjadi terhalang. Tangan Nayaka Manggala yang diselimuti tenaga dalam segera menyentuh perut dari Batari Cahyaningrum. Sruak!! Tiba-tiba ia menarik paksa keluar api Surgawi dari tubuh Batari Cahyaningrum yang gagal memurnikannya. Batari Cahyaningrum sangat kesakitan dengan hal tersebu. Ia sampai mengerang keras. Arrghh! Bruk! Begitu api surgawi keluar, Batari Cahyaningrum merasa tubuhnya sangat lemah bahkan ia sampai tengkurap di tanah. Penglihatannya mulai kabur seiring dengan luka dalam yang dimilikinya akibat gagalnya penerobosan. Tenaga dalam di dalam tubuhnya juga kacau hal tu memperburuk keadaannya. Nayaka Manggala yang melihat api surgawi di tangannya segera mem
Di dalam gua, ratu medusa atau Batari Cahyaningrum berusaha memurnikan api surgawi. Tangannya yang menyentuh api surgawi terasa sangat panas namun berusaha ditahannya. "Ternyata api surgawi sepanas ini, tenaga dalam yang kugunakan untuk melapisi tanganku bahkan rasanya tidak berguna. Aku harus segera memurnikan apapun yang terjadi. Semakin lama memurnikannya keadaan akan semakin buruk." Api surgawi perlahan masuk ke dalam tubuh ratu Medusa lalu berputar-putar di sekitar dantian ya yang menjadi pusat dari tenaga dalam seorang seniman beladiri. Ratu Medusa memejamkan matanya dengan mencoba fokus untuk memurnikan api surgawi agar menyatu dengan dantiannya. Tenaga dalam miliknya menyewa mengelilingi tubuhnya. Keringat bercucuran membasahi wajah cantik yang sangat mempesona. Giginya sedikit menggeretak menahan rasa sakit dan panas yang membakar tubuh. Aliran darahnya semakin cepat. Ugh! Bruk!
Keributan yang disebabkan oleh serangan dari Gunung Madayana dan respon dari pasukan dari Gunung Pelangi langsung membuat kacau keadaan Gunung Pelangi Irawan selaku penatua pertama dari Gunung Pelangi dengan cepat memberikan arahan kepada para penghuni dari Gunung Pelangi. "Semuanya segera bergerak, saat ini ratu kita sedang berusaha untuk melakukan terobosan dan apapun yang terjadi kita harus menghentikan para pengganggu ini.""Baik penatua!" sahut kompak orang-orang dengan mengangkat senjatanya"Penatua yang lain tolong juga bergerak untuk melakukan yang terbaik guna melindungi ratu kita!" lanjut Irawan Penatua dari Gunung Pelangi yang lain segera dengan cepat bergerak untuk menghentikan para penyusup yang datang ingin menghancurkan tempat mereka.Nayaka Nayaka Manggala yang melihat pergerakan dari orang-orang Gunung Pelangi segera bergerak menyusup dengan memanfaatkan nafas pil penyembunyi miliknya menerobos menuju tempat ratu Medusa yang ingin melakuka
Nayaka Manggala mampir ke kediaman sesepuh kedua, tujuannya untuk meminta izin berlatih di hutan dekat sekte sehingga tidak bisa hadir di kediaman selama beberapa hari ke depan.Namun baru saja ya memasuki altar kediaman sesepuh kedua, ia sudah dihadang oleh Batari Cendatari yang menantang bertarung Nayaka Manggala . Batari Cendatari memiliki ranah satu tingkat di atas Nayaka Manggala ."Kakak senior benar-benar ingin menantangku?" tatap Nayaka Manggala yang sebenarnya enggan meladeni kakak seniornya tersebut Batari Cendatari menitipkan matanya dengan kembali menghunuskan pedangnya ke arah adik juniornya tersebut. "Apa tahu kamu benar-benar kuat, tapi aku ingin mencoba sendiri. Kamu hanya berada satu tingkat di bawahku, Aku ingin tahu seberapa jauh perbedaan di antara kita!"Nayaka Manggala menganggukkan kepala dengan menyadari maksud dari kata seniornya tersebut."Baiklah kalau begitu! Tetapi segeralah menyerah jika memang kau sudah tidak sanggu
Nayaka Manggala pergi ke Pasar Weling setelah mendengar jika keberangkatan dari sesepuh ke-5 untuk menggagalkan evolusi Ratu medisa masih akan dilaksanakan beberapa hari lagi."Sebelum pergi kembali berpetualang aku harus menjual apa yang sudah aku dapatkan selama perjalanan kemarin. Memang benar jika cincin ruang sangat luas, akan tetapi menyimpan barang-barang yang tidak berguna hanyalah buang-buang tempat."Sesampainya di Pasar Weling , Nayaka Manggala menjual semua hasil buruannya selama perjalanan kemarin.Seperti yang biasanya, butuh waktu cukup lama bagi pelayan Paviliun untuk menghitung jumlah koin emas yang didapatkan dari penjualan barang-barang hasil buruan. Banyak orang yang terkejut melihat banyaknya hasil buruan yang di keluarkan oleh Nayaka Manggala ."Bagaimana bisa murid itu mendapatkan banyak barang buruan?""Di hutan dekat perguruan tidak begitu banyak binatang iblis yang bisa diburu, kalaupun ada kebanyakan akan rusak karena pertarung
Beberapa hari kemudian, Nayaka Manggala kembali ke perguruan setelah bepergian cukup lama. Namun baru saja ia masuk ke kediaman penatua kedua untuk melaporkan dirinya yang telah kembali, Batari Candawani yang sedang berlatih di altar segera menghadangnya dengan ekspresi wajah yang sangat terkejut. Meskipun ia tidak tahu pada tingkat berapa Nayaka Manggala telah berada, namun ia bisa merasakan jika batasan dari ranah penempaan tulang telah berhasil ditembus. "Bagaimana bisa kamu menerobos ranah penyatuan alam secepat ini?" tatap Batari Candawani dengan sangat terkejut dan tidak percaya Nayaka Manggala dengan santai menjawab, "sudah kubilang jika tak ada yang bisa tak mungkin kulakukan." Mendengar jawaban tersebut Batari Candawani mengerutkan keningnya dengan kesal, "Kata-katamu itu sungguh sangat menyakitkan bagiku." Nayaka Manggala yang merespon namun dia bisa mengerti perasaan dari kata seniornya tersebut. Bagaimanapun j
Raungan naga necro!Roar!!!!Gelombang kejut dari raungan seni bela diri langsung menuju singa emas.Kumpulan asap dari ledakan akibat serangan tadi seperti cara menghilang.Yang melihat serangan tersebut langsung melancarkan serangan balik dengan meraung keras.Roar?!!!Dua serangan gelombang suara tersebut saling berbenturan dan menyebabkan gelombang yang menyebar dengan kuat sekitar.Beberapa batuan pada tebing segalanya hancur dan berjatuhan, daun-daun dari pepohonan juga berguguran.Teknik Iblis Surgawi Kehancuran bentuk pertama. Telapak segel neraka!Di tengah serangan gelombang suara yang masih terjadi, sebuah telapak tangan besar dari tenaga dalam melesat ke arah singa emas.Wuzz!Duarr!Singa emas tersebut segera melompat menghindari serangan tersebut. Duar!Serangan telapak tangan raksasa menghantam tempat singa emas tadi berdiri. Seketika tempat tersebut ha
Setelah dari jurang Guntur dan mendapatkan apa yang ia cari Nayaka Manggala pergi mencari sebuah gua tak jauh dari tempat tersebut untuk menyempurnakan sayap Guntur yang sudah ia rencanakan serta menembus ranah penyatuan alam .Hup!Nayaka Manggala berhasil menemukan sebuah gua yang cukup tersembunyi dengan pepohonan lebat yang mengelilingi."Sepertinya tempat ini sangat aman untuk melakukan penerobosan, kalau begitu kita harus memasang formasi pelindung terlebih dahulu.Segera Nayaka Manggala menyebarkan 8 bendera di sekitar gua lalu membentuk segel dengan tangannya.Formasi tempurung kura-kura!Secara perlahan bendera-bendera yang telah terpasang tersebut memancarkan pilar energi lalu menyatu satu sama lainnya membentuk sebuah tempurung kura-kura.Setelah formasi tempurung kura-kura telah terpasang. Nayaka Manggala bergegas masuk ke dalam gua yang cukup gelap tersebut. Ia duduk bersila dengan mengeluarkan bangkai d
Duar!Ledakan besar terjadi tepat lebih tebing, tempat Nayaka Manggala dan Widuri Pratiwi berada.Widuri Pratiwi yang memejamkan mata dengan pasrah terasa anda tidak merasakan sesuatu yang menyakiti tubuhnya. Padahal jelas jika ledakan tersebut seharusnya mengenainya. Perlahan matanya terbuka, cahaya yang seharusnya menyinari dirinya, tiba-tiba terhalangi oleh bayangan lebar yang melindunginya.Kiakkk!Suara teriakan dari burung guntur langit terdengar keras." Apa yang kamu lakukan?" Tatap Widuri Pratiwi yang menyadari jika burung Guntur langit Tengah melindungi dirinya dari serangan singa emas Nayaka Manggala mengerutkan keningnya dengan terkejut." dia melindungi kita karena kita membawa telur miliknya." ujar Nayaka Manggala Burung Guntur langit nampak terluka cukup parah akibat serangan yang barusan ya terima.Singa emas yang melihat hal tersebut kembali melancarkan serangan kuatnya menuju burung guntur langit.Roar!!Roa