“Engga boleh sayang, selama Bunda di Korea, kamu nggak boleh main, apalagi ke club,” ucap Bunda Laura pada Tania yang membuat Rain hampir tertawa mendengarnya karena Tania tidak di izinin sama Bunda Laura
“Tapi Bunda, aku perginya sama Rain kok, jadi aman, dia bilang dia juga mau main,” ucap Tania dengan senyum dan pada saat Rain mendengarnya Rain ingin membantahnya, namun Tania langsung membungkam mulut Rain agar tidak berbicara dan bahkan Tania naik ke atas badannya Rain agar Rain tidak berbicara sambil menutup mulut Rain
“Oleh iya Bos Anna, nanti malam ada balapan di tempat kita, apa Bos Anna mau datang, katanya ada pembalap perempuan baru yang akan ikut balapan di sana” ucap asistennya Anna sekaligus pemimpin pengawal Anna“Siapa ? apakah dia pembalap terkenal ?” tanya Anna dengan penasaran“Bukan Bos, anak perempuan ini tidak pernah balapan di tempat kami, jadi bisa di bilang dia pembalap pemula,” ucap sang asisten pada Bosnya itu“Oke saya akan datang ke sana nanti malam, saya ingin lihat anak baru itu, apa dia punya kemampuan atau tidak” ucap Anna dengan santai“Baik Bos, saya akan mengaturnya” ucap asistennya Anna“Kalau dia punya kemampuan, langsung rekrut anak itu di tempat kita, agar kita memiliki untung yang besar lagi di permainan yang besarnya” ucap Anna dengan santaiTidak ada yang tahu bisnis apa yang sebenarnya Anna lakukan, karena sebenarnya adalah anak orang paling kaya d
“Kalau tahu kamu mau balapan aku nggak bakalan ikut kamu, balapan itu bahaya, nyawa kamu bisa hilang di sana, di tambah lagi balapan yang kamu ikutin balapan liar tidak ada medis atau pun alat keselamatan lainnya,” ucap Rain dengan kesal karea dari awal Tania tidak bilang mau main ke mana, karena kalau Tania ingin balapan Rain tidak akan ikut dengannya.“Tenang aja aku akan baik-baik saja kok di balapan nanti,” ucap Tania pada Rain &ldq
“Lawan gua mana nih ?” tanya Tania pada perempuan itu “Sabar dua lagi belum datang” ucap perempuan itu dan lanjut bilang “Minum dulu aja, mau minum apa ?” tanya perempuan itu pada Tania “Bentar gua tanya pacar gua dulu” ucap Tania dna setelah itu dia memanggil Rain dan bertanya “Rain mau minum apa ?” tanya Tania pada Rain yang masih melihat keadaan sekitar
“Wow” ucap Anna yang benar-benar tidak menyangka kalau Rain sama sekali tidak tertarik dengan dirinya dan beda dengan laki-laki lainnya dan bahkan seseorang konglomerat luar negeri saja sangat tertarik dengan Anna namun tidak dengan laki-laki bernama Rain ini dia sama sekali tidak tertarik dengan Anna dan bahkan dari tadi Rain tidak menatap Anna sedikit punDan Rain pun kembali fokus pada mobil Tania yang ingin membalap pembalap pertama namun masih belum bisa juga.“Kira-kira Tania bisa menang tidak ?” tanya Anna pada Rain dengan santai sambi bersandar di mobil yang ada di sana dan lagi-lagi Rain hanya diam saja dan tidak menanggapi pertanyaan yang di lontarkan oleh Anna“Rain aku lagi bertanya sama kamu loh” ucap Anna pada Rain dengan santai karena Rain masih tidak menaggapi Anna“Saya kan sudah bilang jangan bicara sama saya, jadi berhenti mengganggu saya” ucap Rain pada Anna dan kembali fokus pada mobil T
“Gua nggak mau” ucap Rain yang tetap menolak untuk balapan dan dia langsung mengajak Tania menaiki mobilnya, namun pada saat mereka berdua ingin menaiki mobil tiba-tiba saja mobil mereka sudah di kelilingi oleh para bodyguard Anna yang tempo lalu berkelahi dengan para pengawal Rain dan Tania, entah dari mana mereka datang mereka sudah mengililingi mobil Tnia yang embuat Rain dan tania tidak bisa menaiki mobilnya karena di halangi oleh para pengawal Anna “Kan gua sudah bilang elu dan Rain tidak bisa pergi dari sini sebelum Rain ikut balapan dan meanng melawan pembalap gua” ucap Anna dengan santai karena saat ini dia
Dan balapan pun sudah berjalan beberapa menit dan Rain masih belum melakukan perlawanan atau belum juga mencoba untuk melewati pembalap terbaik Anna, dan pertandingan pun semakin jenuh dantidak seru karena tidak ada perlawan dari Rain, semua penonton melihat kalau Rain hanya mengikuti pembalap terbaik Anna di belakang dan tidak mencoba untuk membalapnya dan tu membuat para penonton mudah menebak kalau yang akan menjadi pemenangnya adalah pembalap Anna. Sementara itu Anna yang melihat balapan tersebt pun juga bosan karena tidak ada yang menarik dari balapan tersebut dan dia juga sudah pasrah kalau Rain tidak punya kemampuan untuk balapan.
“Engga bohong gi mana, kamu nggak pernah bilang sama aku kalau kamu bisa balapan dan aku bicara balapan sama kamu kaya katak yang bicara sama ikan tentang berenang yang ternyata ikan itu sudah memang handal namun tidak menunjukkannya” ucap Tania yang masih kesal “Kamu coba tanya sama katak itu apa katak itu pernah bertanya sama ikannya apa ikan bisa berenang, sama halnya dengan aku, kamu nggak pernah nanya ke aku apa aku bisa balapan atau tidak, iya kan” ucap Rain dengan santai sambil mengendarai mobilnya
“Nanti aku kasih tahu kalau kita sudah sampai di rumah” jawab Rain dengan santai Sementara itu Anna dan asistennya Diana masih berpikir apa yang di pikirkan Rain hingga Rain melakukan hal tersebut dalam balapan tadi, namun mereka tidak mendapatkan alasan yang tepat untuk ha itu yang membuat mereka berdua pusing sendiri. “Aduh Bos, saya sama sekali tidak mendapatkan alasan yang tepat Bos, maaf Bos” ucap Diana meminta maaf karena tidak m
Ke dua penjaga itu pun jatuh tumbang di hajar Rain dan juga Diana, melihat Rain dan Diana menang ke tiga perempuan yang berjaga itu pun senang, setelah itu Rain dan Diana mengikat semua musuhnya agar tidak bisa melawan lagi, dan setelah itu mereka meminta ke dua penjaga itu membuka pintu untuk menuju hutan aslinya, namun ke dua penjaga itu masih tetap tidak mau membukanya dan itu membuat Rain dan yang lain kesal, karena ke dua penjaga itu tidak mau membuka pintu rahasia tersebut, Rain pun terpaksa menggunakan cara sedikit kasar agar ke dua penjaga itu pun membuka pintu keluar tersebut, Rain terpaksa menggunakan cara yang dia lakukan pada orang sebelumnya dengan menggunakan lidi kecil dan di masukan ke sela kukunya. “Oke kalau kalian tidak mau membuka pintu keluar itu, tapi jangan salahkan gua kalau kalian nantinya akan sangat menderita” ucap Rain dengan serius pada ke dua penjaga tersebut “Kita nggak takut, bahkan kalau elu embunuh kami semua di sini pun, kita tetap tidak akan membu
“Engga ada cara lain, kita harus melawan mereka agar bisa keluar dari hutan ini” jawab Rain pada Diana dengan serius “Aku yakin walaupun mereka hanya berdua, tapi mereka pasti lebih hebat dari orang-orang yang sebelumnya kita temui, karena mereka penjaga pintu keluar kita” ucap Diana pada Rain dan dia sangat yakin “Iya, aku juga berpikir seperti itu, orang itu tidak mungkin menaruh orang yang tidak bisa berkelahi di tempat penting ini” ucap Rain dengan serius “Kalian bertiga tunggu di sini, jaga orang ini, kalau dia bangun bikin dia pingsan lagi, biar aku sama Rain yang melawan orang itu” ucap Diana dengan serius pada Alana, Tania dan Bosnya sendiri Anna “Iya, kalian tunggu di sini untuk berjag-jaga, tetap waspada, jangan lengah sedikit pun” ucap Rain dengan wajah yang sangat serius “Iya, kamu hati-hati Rain” ucap Tania pada Rain untuk hati-hati karena dia sangat khawatir sama adiknya itu, begitu pun juga Alana dan Anna “Ayo Diana, kita kalahin mereka agar kita bisa keluar dari
“Ada di sebuah gua di sebelah selatan hutan ini, kalian tinggal masuk ke dalam dan nanti akan ketemu pintu rahasia di sana, itu adalah jalan keluar kalian dari hutan ini” jawab orang itu yang akhirnya memberitahu di mana jalan keluarnya setelah dia di siksa oleh Rain menggunakan lidi yang Rain dapat “Kalau begitu elu yang pimpin jalannya” ucap Rain dengan serius “Engga bisa, gua nggak bisa pimpin kalian,” ucap orang itu yang menolak mempimpin jalan keluar hutan buatan itu “Oke kalau elu nggak mau, sepertinya lidi ini suka sama kuku jari elu” ucap Rain dengan serius, mengancam orang tersebut agar orang tersebut mau mempimpin jalan mereka keluar dari hutan tersebut “Jangan-jangan, oke gua akan pimpin kalian keluar dari hutan ini” ucap orang itu yang akhirnya mau, setelah di ancam oleh Rain menggunakn lidi tersebut “Ayo bawa dia, kita keluar dari hutan ini” ucap Rain dengan serius “Anak buahnya bagaimana ?” tanya Alana dengan serius, karena tidak bisa di biarkan seperti ini “Kita
yang membuat orang itu langsung tersungkur ke tanah karena tendangan Diana yang tepat sasaran di muka orang itu. “Apa kamu pernah bermain permainan mental dalam berkelahi dengan yang lebih kuat ?” tanya Rain dengan santai dan setelah itu dia menghampiri orang itu dan membawanya ke teman-temannya “maksud kamu ?” tanya Diana dan ternyata Diana tidak mengerti apa yang di maksud Rain dengan permainan mental
namun Diana tidak menyerah, dia terus bertahan dan sesekali menghindar agar bisa menyerang balik, namun kemampuan orang itu tidak bisa di anggap remeh, orang itu mampu membalikan keadaan dan menyerang Diana kembali.Rain yang tidak sengaja melihat Diana pun khawatir kalau Diana akan kalah dan orang itu akan kabaur, karena orang itu bisa menjadi pintu jalan keluar untuk mereka dari hutan aneh itu, Rain yang melihat itu dia langsung berusaha dengan cepat menjatuhkan lawannya, dia menggunakan jurus cepat yang pernah di ajarkan oleh Bibi Fetrin ke dirinya, dia menggunakannya sekarang untuk melawan musuhnya, sementara itu Anna dan Tania telah berhasil mengalahkan musuhnya hingga babak belur dan terluka karena Anna memukulnya dengan kayu besar yang dia temukan di sekitarnya, sementara itu Alana masih bertarung dengan musuhnya dan dia sedikit lagi hampiri menang melawan musuhnya, namun musuhnya juga tidak mudah menyerah dan akhirnya dia menggunakan jurus yang dia punya, dengan
Mereka melanjutkan perjalanannya dan sekarang mereka memperhatikan sisi hutan tersebut berharap mereka dapat menemukan jalan keluar dari hutan buatan tersebut, setelah mereka berjalan untuk menemukan jalan keluar dari hutan tersebut bukannya menemukan jalan keluar, mereka malah bertemu dengan lima orang yang pasti suruhan bos mereka yang ingin mencelakai Rain dan yang lainnya“Ya elah pakai ketemu mereka lagi” ucap Anna dengan kesal karena mereka malah bertemu dengan orang-orang itu“Bagus kita bertemu mereka, kita bisa memaksa mereka untuk memberitahu kita jalan keluar dari tempat ini, mereka pasti tahu karena mereka anak buah pemilik lama vila Bunda sekarang” ucap Rain dengan pelan pada Diana dan Diana pun mengerti, dia mengangguk pelan sambil menatap Rain“Rupanya kalian di sini” ucap salah satu dari lima orang tersebut yang sepertinya pemimpin rombongan mereka“Kita nggak ke mana-mana kok” ucap Rai
mereka mengecek semua tempat dan tidak menemukan Rain dan yang lainnya karena Rain dan yang lainnya sudah pergi, dan setelah itu bos yang memimpin orang-orang itu pun menyuruh untuk mencari Rain dan yang lainnya sampai ketemu, dan ke lima orang itu pun langsung mencari Rain dan yang lainnya dengan perintah bosnya itu, sementara Rain dan yang lainnya terus berusaha mencari jalan keluar tercepat dari hutan tersebut.Rain dan yang lainnya tidak terasa mereka sudah berusaha mencari jalan keluar dari hutan tu berjam-jam, hingga hari sudah menunjukkan sore hari, dan mereka masih belum menemukan jalan keluarnya, di tambah mereka kelelahan karena berjalan cukup lama di dalam hutan tersebut, karena kelelahan mereka pun beristirahat sebentar sambil minum agar tidak terkena dehidrasi karena kehausan, mereka beristrahat lima belas menit dari mereka berhenti dan masih bigung bagaimana cara mereka menemukan jalan keluar untuk mereka.“Bagaimana ini ? kita masih belum bisa mene
“Tuh kan benar ada” ucap Rain pada Alana dengan serius“Iya ada, tapi yang aku bingung, kenapa tadi dari ujung sana nggak terlihat ya, padahal lidah buaya ini tumbuh cukup besar yang seharusnya bisa terlihat dari jarak kita berdiri tadi” ucap Alana dengan serius dan dia juga bingung kenapa ini bisa terjadi“Aku juga nggak tahu, semakin memikirkan hutan ini, semakin bingung aku, lebih baik sekarang kita petik lidah buayanya dan kembali ke yang lain” ucap Rain pada Alana dengan serius dan Alana pun mengangguk dan setelah itu mereka berdua memetik beberapa lidah buaya dan setelah itu dia kembali ke yang lain karena dia sudah mendapatkan lidah buaya untuk obat tangan AnnaSementara itu yang lainnya, mereka masih merawat Anna dan menyuruh Anna untuk sabar sambil memerika terus lukanya agar tidak ada pembengkakakn yang berlebihan di tangannya, mereka masih menunggu Rain dan Alana dengan sabar “Apa mereka berhasil menemukan lid
Selagi mereka berkelahi, musuh yang tadi tersungkur ke tanah karena di hajar Rain tiba-tiba saja dia bangun kembali, namun dia tidak melawan Rain kembali, dia berjalan ke arah tenda yang di dalamnya ada Tania dan Anna sedang bersembunyi, dia berjalan dengan cepat agar sampai tenda, sementara Rain, Diana, dan Alana tidak sadar karena mereka sangat fokus melawan musuhnya masing-masing, sedangkan orang itu terus berjalan ke arah tenda, Anna dan Tania yang melihat orang itu menghampirinya dari dalam tenda, Anna pun ketakutan, melihat Anna ketakutan, Tania mencoba untuk membuat Anna tidak takut dan tidak panik agar mereka bisa mengatasi orang itu.“Tania bagaimana ini” ucap Anna yang sangat panik“Jangan panik, sepertinya kita harus melawan orang itu, nggak ada pilihan lagi, kita juga harus membantu mereka melawan orang-orang itu” ucap Tania dengan serius pada Anna yang sedang ketakutan“Bagaimana bisa, kita nggak bisa berkelahi” u